Istri Terbuang Tuan Impoten
"Terkadang kita harus berpikir sejenak dan terdiam untuk beberapa saat untuk menempatkan diri di segala situasi hal."
- Anonymous
•
•
•
02.00 Dini Hari.
Diajeng memeluk rapat-rapat tubuhnya saat seseorang mendobrak pintu rumahnya, dia tahu itu adalah ayahnya yang sudah pulang.
Semenjak ditinggalkan oleh ibunya yang meninggal karena sakit, sikap ayahnya berubah kepada Diajeng, ayahnya jadi sering mabuk Dan judi bahkan tidak segan menyiksa Diajeng ketika dia butuh pelampiasan emosi.
"Diajeng! Dimana kamu!" teriak Rusdi ~Ayah Diajeng
Rusdi berjalan masuk mencari Diajeng dan sudah mendobrak pintu kamar Diajeng, sementara Diajeng dia sudah keringat dingin di sudut kamarnya.
"Nah! Ketangkap kamu! Kenapa kamu sembunyi dari ayah, Hah?" Rusdi menarik tangan Diajeng dan memaksanya untuk berdiri.
Diajeng memberontak, dia tahu dia akan dibawa kemana tapi karena tenaga Rusdi lebih besar dari Diajeng, membuat Diajeng tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
PLAK!
Sebuah tamparan jatuh di pipi Diajeng yang membuat Diajeng otomatis memalingkan wajahnya ke samping, Rusdi segera menyeret Diajeng keluar dari rumah dan hendak membawanya ke suatu tempat.
Di luar rumah sudah ada dua orang yang menunggu Diajeng dan seorang wanita Paruhbaya yang terlihat seperti seorang mucikari wanita malam.
"Kamu akan ayah jual sebagai penebus hutang ayah ke Bu Linda!" ujar Rusdi menyeret Diajeng keluar dari rumah.
Sesampainya di halaman rumah, Diajeng langsung di hempaskan ke tanah yang membuat dua orang pria berbadan tegap di luar sana langsung mengunci pergerakan Diajeng.
"Ayah! Diajeng gak mau yah!" teriak Diajeng berusaha memberontak namun lagi-lagi usahanya hanyalah sia-sia belaka.
"Bagaimana, anak ini biasakan menjadi pelunas hutangku?" tanya Rusdi kepada Linda.
Linda berjalan ke arah Diajeng kemudian melirik Rusdi. "Tergantung."
"Maksudnya?" tanya Rusdi pada Linda.
"Is she still a virgin?" tanya Linda balik.
Rusdi menyeringai ganas seolah melupakan kuadrat bahwa Diajeng itu adalah anaknya sendiri. "Dia masih perawan dan belum pernah disentuh."
Linda tersenyum puas dan licik. "Good! Dia adalah barang bagus."
Linda beralih menatap Diajeng dalam, dia mengelus pipi Diajeng kemudian tanpa aba-aba menarik kerudung Diajeng yang membuat rambut Diajeng seketika keliatan.
"Kamu tidak akan membutuhkan ini cantik, kamu tidak perlu kerudung untuk melayani laki-laki diluaran sana," bisik Linda.
"TUNGGU!"
Suara teriakan pria membuat semuanya berpaling kesana, itu adalah Damar, kekasih Diajeng.
"Lepaskan dia!" ujar Damar yang membuat Rusdi berjalan menghampirinya.
"Mau apa kamu!" bentak Rusdi pada Damar.
"Istighfar Pak! Diajeng itu anak Bapak, Bapak gak takut dosa menjual anak sendiri?"
"Halah!" BUGH! Rusdi menghantam wajah Damar dengan bogem. "Tahu apa kamu tentang dosa! Daripada dia pacaran sama kamu lelaki miskin, mending dia saya jual!"
BUGH!
ARGH!
"Mas DAMAR!" teriak Diajeng di hening malam itu.
"Diam kamu! Kamu hajar dia!" ujar Linda pada Rusdi.
"Jangan!" teriak Diajeng.
"Diam!"
Diajeng terdiam, dia kemudian menendang Linda yang membuat Linda tersungkur ke belakang sehingga refleks membuat dua pria yang menahan Diajeng langsung menolong Linda.
"L-Lari Diajeng!" teriak Damar pada Diajeng.
Melihat ada kesempatan membuat Diajeng langsung berlari dari sana dan mencoba untuk kabur setelah mengambil kerudungnya.
"Kurang ajar! Kejar dia!" teriak Linda kepada dua anak buahnya.
Dua pria berbadan tegap itu langsung mengejar Diajeng yang berlari di pinggir jalan, disaat Diajeng hendak menyebrang sebuah mobil dengan lampu sorot di pekaknya malam menyorot Diajeng yang berada di tengah jalan.
Srtt!
Suara decitan ban karena mobil itu mengerem mendadak memekakkan malam itu, Diajeng tertunduk di aspal yang membuat pengendara mobil itu keluar untuk menemui Diajeng.
Seorang wanita seusia Diajeng dengan tampak keluar dari sana, rambut tergerai dan kacamatanya.
"Ada apa?"
Diajeng langsung berdiri dia langsung berlari ke arah wanita itu dan meminta bantuan. "Tolong Mbak, a-aku mau dijual.'
Mendengar ucapan itu membuat sang wanita pemilik mobil terdiam sejenak, tampak ada sesuatu di dalam pikirannya sebelum dia tersenyum licik dan setuju membantu Diajeng.
"Saya bersedia membantu kamu, tapi saya punya satu syarat, bagaimana?"
"S-syarat?"
"Yah! Bagaimana?"
"M-mau Mbak," jawab Diajeng kemudian berjalan mengikuti wanita tadi masuk ke dalam mobilnya.
•
•
•
TBC
Gak semua Ayah kayak Ayahnya Diajeng yah
Tapi gak semua Ayah juga kayak Ayah terbaik yang pernah ada.
Walaupun demikian, Ayah tetaplah cinta pertama putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
pembaca 🤟
mampir lagi Thor,,,03:25 saya skrg baca🤭🤭
2023-03-22
1
moomsq
tertarik baca nya 😉
2023-03-19
0
Rhiyanthee Cliquers
blm juga blg syaratnya apa udah mau aja,aq mampir LG thor,
SUKA SEMUA KARYAMU THOR
2023-01-24
0