Teguh

Nauder terduduk lemas di lantai. Sudah dari tadi dia terus menggumamkan nama Elsa, jangan ditanyakan Bagaimana kacaunya nauder sekarang, bahkan wajahnya juga sudah memerah dengan mata yang sembab.

“Elsa," hanya itu yang bisa Nauder ucapkan, dia berucap dengan nada yang super pelan karena sedari tadi dia memanggil nama Elsa dengan keras hingga suaranya hampir habis.

Tak lama, Nauder tersadar. “Tidak, aku tidak boleh seperti ini, aku harus mencari Elsa.” akhirnya Nauder mengumpulkan seluruh tenaganya, kemudian lelaki itu langsung bangkit dari lantai, kemudian berlari untuk keluar dari kamar.

“Kalian tahu kemana Elsa pergi?" tanya Nauder pada para pelayan yang ada di dapur. Pelayan saling tatap, mereka bingung harus menjawab apa karena mereka juga tidak tahu Elsa pergi ke mana.

“Kami tidak tahu Tuan," jawab pelayan tersebut.

“Tuan," ucap salah satu pelayan yang tiba-tiba datang. Nauder yang akan kembali berlari langsung menghentikan gerakannya.

“Saya tidak tahu kemana Nona Elsa. Tapi saya menemukan salinan tiket kereta di tempat sampah yang ada di kamar anda.” Helaan nafas terlihat dari wajahnya Nauder, angin segar seperti menderanya saat mendengar ucapan salah satu pelayan di mansionnya.

“Terima kasih,” ucap Nauder. Setelah mendengar itu, Nauder pun langsung berlari keluar dari Mansion, dia langsung pergi ke mobilnya dan menuju stasiun berharap Elsa masih berada di stasiun dan menaiki kereta.

***

Elsa terduduk di sebuah kursi yang ada di stasiun tatapan matanya lurus ke depan ini sudah 4 jam dia duduk di stasiun tersebut, beberapa kereta tujuannya sudah melintas, tapi Elsa masih duduk di kursi membiarkan tiket yang sudah di belinya hangus.

Entah kenapa dia begitu ragu meninggalkan kota ini.. Entah kenapa dia begitu berat untuk meninggalkan tempat yang selama beberapa tahun ini dia tinggali.

Elsa duduk di pojok, hingga tidak ada satupun orang yang melihatnya. Dia sengaja duduk di tempat sepi karena dia tidak ingin ada orang yang melihatnya menangis. Bohong jika Elsa tidak sesak dan bohong jika Elsa bisa berkata Dia baik-baik saja, nyatanya tidak. Sedari tadi pagi, dia benar-benar tidak bisa menghentikan tangisnya. Bahkan dia tidak merasa lapar ataupun haus.

Mungkin mental Elsa benar-benar terguncang dengan apa yang terjadi pada pernikahannya, hal yang tak mudah bagi seorang wanita. Dia dicampakkan ketika tidak bisa mengandung dan dia harus melihat kemesraan suaminya bersama wanita lain.

“Jangan menangis lagi Elsa, jangan menangis. Seharusnya kau senang bercerai dengannya. Kau tidak perlu mengurusnya lagi, kau tidak perlu terbangun tengah malam hanya karena menyiapkannya makanan. Kau tidak perlu memastikan dia baik-baik saja dan kau tidak perlu ....” Elsa menghentikan ucapannya dia berusaha mengobati dirinya sendiri. Tapi tetap saja tidak bisa.

“Tuhan, kenapa semenyakitkan ini. Tak bisakah kau cabut rasa sakit ini sebentar saja, agar aku bisa bernafas.” Elsa membatin, meminta Tuhan untuk mencabut rasa sakitnya, karena rasanya dia benar-benar sulit untuk bernafas.

***

Nauder turun dari mobil, kemudian dia langsung berlari masuk ke dalam stasiun. Jangan ditanyakan betapa pucatnya wajah Nauder saat ini, dia sungguh takut Elsa sudah pergi menaiki kereta. Jujur saja Nauder udah tidak tahu di mana letak kampung Elsa. Dia hanya tahu namanya. Namun tidak tahu persisnya di mana.

Setiap detik yang Nauder lalui di penuh ketakutan yang sangat luar biasa, dan sekarang ketakutan mencapai titik tertingginya. Bagaimana jika Elsa sudah pergi dan meninggalkan kota ini, lalu dia harus mencari kemana jika Elsa benar-benar sudah tidak ada.

Nauder terus berjalan ke sana kemari, keringat dingin yang sudah membasahi seluruh tubuh lelaki tampan itu. 30 menit berlalu, Nauder menghentikan langkahnya sejenak untuk beristirahat.

“Elsa Kau di mana.” lelaki tampan yang kemarin bersikap Arogan pada istrinya itu sekarang benar-benar memanggil nama Elsa dengan penuh cinta dan penuh pengharapan, berharap istrinya masih ada. Padahal dia sendiri kemarin-kemarin yang ingin Elsa pergi. Tapi sekarang dia mencari Elsa bagai orang yang kesetanan .

Sepersekian detik Nauder merasakan tubuhnya hampir roboh ke bawah, hingga dia berpegang pada tembok dia terlalu syok dengan apa yang ia ketahui hari ini dan dia juga terlalu syok dengan kepergian Elsa.

Nauder menghirup oksigen sebanyak-banyaknya kemudian lelaki itu mulai berjalan dengan pelan berencana untuk mencari kursi dan beristirahat sejenak. Sepanjang dia berjalan, tidak ada kursi yang tersedia, hingga Nauder terus berjalan bagai orang yang tak tentu arah.

Tiba-tiba, Nauder menghentikan langkahnya saat tak sengaja mengangkat kepalanya dan dia langsung melihat seorang wanita yang sedang duduk di kursi tunggu. Seketika tubuh Nauder ambruk ke bawah, saat melihat siapa orang yang dia cari. Rasa syukur dia ucapkan sebanyak-banyaknya kala Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk bertemu istrinya.

Tak lama, Nauder tersadar, dengan cepat dia langsung bangkit karena tidak ingin ada orang yang melihatnya seperti ini. Hati Nauder terasa tersayat saat melihat Elsa yang sedang menangis sekelebat tingkahnya selama dua Minggu ini menubruk otaknya.

Selama dua minggu ini, dia yakin betul Elsa menahan rasa sakit yang luar biasa dan bodohnya dia malah terus memanas-manasi istrinya.

Nauder menghapus air matanya, dia berusaha untuk tetap tegar dan menghirup oksigen selama beberapa kali, kemudian lelaki itu langsung berjalan ke arah Elsa

Elsa yang berniat untuk bangkit dari duduknya dan berniat untuk pergi karena hari sudah sangat terik langsung menghentikan gerakannya saat melihat ada orang yang berdiri di depannya.

Jantung Elsa berdetak dua kali lebih cepat nafasnya mendadak tak beraturan saat melihat sepatu itu, ia ingat betul bahwa itu adalah sepatu milik nauder.

Perlahan Elsa mengangkat kepalanya hingga tatapannya bersih bobrok dengan suaminya.

“Na-nauder,” lirih Elsa. Tubuhnya diam mematung. Kenapa juga suaminya ada di sini

“Aku sudah banyak berpikir, akan terlalu rugi jika kau hanya bekerja sebagai sekretarisku selama dua Minggu sedangkan aku sudah menggajihmu Full, dan kau harus terus bekerja sampai kontrakmu selesai," lirih Nauder, hanya ini cara yang terpikirkan di otak Nauder untuk mencegah kepergian istrinya.

Otak Elsa kosong, dia tidak mengerti dengan apa Nauder pikirkan. Apakah suaminya sedang melawa. Elsa dengan cepat menghapus air matanya, karena dia tidak ingin Nauder melihatnya menangis.

“ Apa maksudmu?” tanya Elsa.

“Kau harus tetap menjadi sekretarisku sampai kontrakmu habis.”

“Tidak bisa, aku akan pergi,”jawab Elsa dia langsung bangkit dari duduknya kemudian dia membereskan kopernya lalu menurunkannya.

Nauder memutar otak mencoba mencegah Elsa untuk pergi. “Jika kau tidak bisa membereskan kontrakmu, maka kau akan didenda akan sangat besar,” ucap Nauder

Elsa yang akan melanjutkan langkahnya tertawa. “Denda saja dan masukkan saja aku ke dalam penjara."

Skak Nauder terdiam hingga ....

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

ta kunsagka.. Elsa mampu sekuat itu

2023-12-31

0

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

dasar suami arogan egois gak mau ngaku kalo dia gak mau kehilangan elsa

2022-12-16

1

reregita

reregita

telat baca

2022-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Damian
4 Malaikat Berbicara
5 Melepas dengan iklash
6 Terbongkar
7 Harus kemana
8 Teguh
9 Posisi terbalik
10 Tidak perduli
11 Memecat
12 Mengikuti
13 Berbalik
14 Kilas Balik
15 Kenyataan
16 Melepas
17 Menghilang
18 Penculikan
19 Kehidupan Nauder
20 Menjalani
21 Mengetahui
22 Waktu Yang Berharga
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Menyindir
26 Ungkapan
27 Bagaimana dengan aku
28 Persaingan
29 Perkenalkan
30 Jodoh Damian
31 Kilas balik
32 Titipan Damian
33 Menunggu
34 Kegetiran
35 Ibu Yang Tegar
36 Berjuang
37 Murkanya Nauder
38 Hukuman
39 mengecoh Stev
40 Tertipu
41 Tempramental
42 Rencana
43 Felling
44 Terjebak dengan Rencana
45 Sudah Biarkan saja Dia!
46 Mengingat masa lalu
47 Pedih
48 Kejanggalan
49 Kedatangan
50 Pelajaran
51 Keputusan
52 Sampai Jumpa Geo
53 By Mommy
54 Maudy Yang Malang
55 Titik Balik
56 Menabrak
57 Rahasia Alia
58 Sikap yang aneh
59 Demam
60 Stev yang Tertegun
61 Sebuah Ide
62 Murka
63 Dijahili
64 Berdamai
65 Bimbang
66 Cinta sepihak
67 Hal Sederhana
68 Sebuah kalung
69 Bingung
70 konspirasi
71 Flashback
72 Rencana
73 Membatalkan
74 Masa lalu
75 Tentang Ricard
76 Cemburunya Shakira
77 Pahit
78 Dua belas tahun berlalu
79 Omelan
80 Jadwal
81 Seaoson dua. Leana dan Geo
82 Mengungkapkan
83 Memilih pergi
84 Sampai jumpa
85 Enggan menyentuh
86 Sampai jumpa
87 Gagal
88 Tempat baru
89 Rumah baru
90 Hilang
91 Aura yang dingin
92 Terbongkar
93 Tak sadarkan diri
94 Apartemen
95 Malam yang tak seharusnya
96 Fakta
97 Menjadi orang lain
98 Menjelma
99 Langkah
100 Peranku selesai
101 Tempat baru
102 Luka di mata Gadis kecil
103 bertemu
104 Kesepian
105 Tegar
106 Mengelak
107 Sesal yang tak berguna
108 Bertemu
109 Terbongkar
110 Kesempatan
111 Hukuman
112 Firasat
113 Amarah
114 Kritis
115 Selamat
116 Pulang
117 Rea yang malang
118 kondisi
119 Sampai jumpa besok
120 Maafin
121 Rea yang Malang
122 versi lain
123 I LOVE YOU PAPA DARIUS
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Damian
4
Malaikat Berbicara
5
Melepas dengan iklash
6
Terbongkar
7
Harus kemana
8
Teguh
9
Posisi terbalik
10
Tidak perduli
11
Memecat
12
Mengikuti
13
Berbalik
14
Kilas Balik
15
Kenyataan
16
Melepas
17
Menghilang
18
Penculikan
19
Kehidupan Nauder
20
Menjalani
21
Mengetahui
22
Waktu Yang Berharga
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Menyindir
26
Ungkapan
27
Bagaimana dengan aku
28
Persaingan
29
Perkenalkan
30
Jodoh Damian
31
Kilas balik
32
Titipan Damian
33
Menunggu
34
Kegetiran
35
Ibu Yang Tegar
36
Berjuang
37
Murkanya Nauder
38
Hukuman
39
mengecoh Stev
40
Tertipu
41
Tempramental
42
Rencana
43
Felling
44
Terjebak dengan Rencana
45
Sudah Biarkan saja Dia!
46
Mengingat masa lalu
47
Pedih
48
Kejanggalan
49
Kedatangan
50
Pelajaran
51
Keputusan
52
Sampai Jumpa Geo
53
By Mommy
54
Maudy Yang Malang
55
Titik Balik
56
Menabrak
57
Rahasia Alia
58
Sikap yang aneh
59
Demam
60
Stev yang Tertegun
61
Sebuah Ide
62
Murka
63
Dijahili
64
Berdamai
65
Bimbang
66
Cinta sepihak
67
Hal Sederhana
68
Sebuah kalung
69
Bingung
70
konspirasi
71
Flashback
72
Rencana
73
Membatalkan
74
Masa lalu
75
Tentang Ricard
76
Cemburunya Shakira
77
Pahit
78
Dua belas tahun berlalu
79
Omelan
80
Jadwal
81
Seaoson dua. Leana dan Geo
82
Mengungkapkan
83
Memilih pergi
84
Sampai jumpa
85
Enggan menyentuh
86
Sampai jumpa
87
Gagal
88
Tempat baru
89
Rumah baru
90
Hilang
91
Aura yang dingin
92
Terbongkar
93
Tak sadarkan diri
94
Apartemen
95
Malam yang tak seharusnya
96
Fakta
97
Menjadi orang lain
98
Menjelma
99
Langkah
100
Peranku selesai
101
Tempat baru
102
Luka di mata Gadis kecil
103
bertemu
104
Kesepian
105
Tegar
106
Mengelak
107
Sesal yang tak berguna
108
Bertemu
109
Terbongkar
110
Kesempatan
111
Hukuman
112
Firasat
113
Amarah
114
Kritis
115
Selamat
116
Pulang
117
Rea yang malang
118
kondisi
119
Sampai jumpa besok
120
Maafin
121
Rea yang Malang
122
versi lain
123
I LOVE YOU PAPA DARIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!