Setelah berdiam diri di depan pintu ruangan Nauder, Elsa berbalik Dia memutuskan untuk keluar dari kantor suaminya. Elsa tidak ingin pulang, dia ingin berjalan-jalan sejenak menikmati waktu kesendiriannya.
Sebab jika dia pulang ke Mansion, dia hanya akan merasakan rasa sakit yang luar biasa. Dulu, mansion itu menjadi tempat ternyaman, tapi sekarang itu adalah tempat yang paling menyakitkan.
Saat keluar dari perusahaan, semua staf menatapnya dengan kasihan, sebab tadi mereka melihat Nauder begitu mesra dengan seorang model. Tak perlu bertanya lagi, Elsa sudah tahu apa yang mereka pikirkan. Namun seperti biasa Elsa tidak pernah memikirkan pendapat mereka.
Saat berada di luar gedung. Elsa berjalan ke arah jalan, kemudian menyetop taksi kemudian meminta taksi mengantarkannya ke sebuah tempat dan di sinilah Elsa berada, di depan panti asuhan
. Sudah lama sekali dia tidak pergi ke panti asuhan ini, dan Entah kenapa tiba-tiba dia ingin berkunjung. Setidaknya dengan melihat anak kecil, hati Elsa sedikit terobati.
“Nona Elsa.” Tiba-tiba Ester yang tak lain kepala panti menghampiri Elsa, hingga Elsa tersenyum.
“Hallo, Madam. bolehkah aku bermain dengan anak-anak.”
“Tentu, aku sudah lama menunggu kedatanganmu, Nona. Baru saja aku akan menghubungimu dan bertanya kenapa kau sudah lama tidak datang," ucap Ester.
Elsa terkekeh kemudian Elsa membuka tasnya lalu menyerahkan amplop. “Nona Elsa, apa ini?” tanya Elsa pada Ester. “Kau kan sudah memberi bulanan. Lalu kenapa kau ....”
“Tidak apa-apa, ini hanya sedikit,” jawab Elsa. Tanpa ada yang tahu, termasuk Nauder bahwa lsa adalah donatur tertinggi di panti asuhan itu, dia sudah menjadi donatur semenjak 3 tahun lalu
“Kalau begitu aku ingin masuk ke dalam, aku ingin bermain bersama anak-anak,” ucap Elsa.
“Aku juga sudah memesan makanan. Mungkin sebentar lagi foodtruck akan datang kemari,” jawab Elsa lagi.
Ester menggangguk. “Baik, silahkan Nona,” kata Esther. Elsa masuk ke dalam, dia langsung masuk ke dalam ruangan bayi di mana bayi ada yang sedang belajar merangkak, belajar berjalan dan ada juga yang sedang disuapi.
“Bolehkah aku menyuapinya?” tanya Elsa.
“Silahkan, Nona.” salah satu pengasuh memberikan makanan, kemudian Elsa mulai menyuapi bayi tersebut. Bisa saja Elsa tersenyum. Namun batinnya terasa perih, tadinya Elsa datang ke panti asuhan ingin melupakan semuanya, tapi tidak bisa. Bayang-bayang tadi Nauder bersama wanita lain begitu membuat Elsa hancur.
Mana ada istri yang rela melihat suaminya berjalan bersama wanita lain, apalagi Elsa sama sekali tidak berdaya untuk mengamuk. Bahkan sama sekali tidak berdaya sekedar melarang suaminya.
Akhirnya acara Elsa di panti asuhan selesai, Elsa hanya berada di sana selama 2 jam. Tadinya Elsa malah ingin menginap di panti asuhan tersebut.
Namun saat melihat anak-anak dan saat melihat bayi, Elsa merasa tidak sanggup. Hingga akhirnya ia memilih untuk pulang.
Hujan rintik membasahi bumi, hingga Elsa memutuskan untuk diam di halte bis dia menunggu taksi untuk lewat. Namun sedari tadi tidak ada taksi satupun taksi yang melintas
Elsa melihat jam dipergelangan tangannya ini sudah pukul 07.00, Elsa berpikir akan menyenangkan jika dia berjalan di tengah hujan yang turun.
***
“Nona kenapa anda hujan-hujanan?” tanya Cynthia yang tak lain istri Gio yang juga ikut memantau Mansion, dia langsung bertanya ketika membuka pintu dan ia melihat Elsa berdiri dengan bibir yang membiru dan wajah yang memucat serta tubuh yang bergetar karena kedinginan.
” Tolong bawakan aku handuk,” jawab Elsa. Dengan cepat, Cynthia pun berbalik kemudian dia berlari untuk membawakan handuk dan setelah itu dia memberikannya pada Elsa.
“Tolong keringkan tasku," titah Elsa ketika Cynthia memberikan handuk kepadanya dan dia pun langsung masuk ke dalam, lalu berjalan ke arah lift untuk naik ke dalam kamarnya
***
“Tuan Nauder. Terima kasih sudah mengantarkanku,” ucap Sandra Ketika sampai di depan rumah. Seharian ini, Nauder menghabiskan waktunya dengan wanita itu, menemani Sandra berbelanja dan berolahraga bersama, hal yang tidak pernah Nauder lakukan bersama Elsa
. Dia paling anti menemani Elsa berbelanja karena menurut Nauder, itu sangat merepotkan. Tapi tadi, dia menemani Sandra berbelanja selama berjam-jam bahkan Nauder lah yang membayar belanjaan Sandra.
“Besok bagaimana jika kau datang ke kantorku lagi,” ucap Nauder yang sengaja terus mengundang Sandra karena ingin Elsa segera pergi, rasanya dia tidak sabar mendekati Sandra dan mempunyai anak itu sebabnya dia ingin Elsa secepatnya pergi.
“Baiklah kalau begitu, aku permisi.” Sandra pun keluar dari mobil, hingga Nauder langsung menyalakan dan menjalankan mobilnya.
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang akhirnya Nauder sampai di apartemen, dia membuka pintu apartemen itu kemudian langsung berjalan ke arah dalam lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
Saat akan tertidur, Nauder mengutak-atik ponselnya, kemudian dia menghapus semua berkas-berkas dan foto-foto dirinya yang bersama Elsa. Nauder melakukan ini agar dengan cepat melepaskan semuanya, walau bagaimanapun dia masih mencintai Elsa walaupun sekarang mungkin cintanya sedikit terkikis karena kehadiran Sandra.
***
“Nauder, kau bahkan tidak pernah menemaniku berbelanja. Tapi sekarang kau menemaninya.” Elsa menyimpan ponselnya di samping, kemudian kembali memeluk lututnya lalu menangis sejadi-jadinya.
Barusan dia melihat foto di Instagram Sandra, di mana Sandra mengunggah foto seorang lelaki yang sedang membelakangi dan dari belakang dia tahu itu adalah Nauder, sepertinya Nauder sedang membayar belanjaan Sandra dan Sandra memoto Nauder dari belakang, lalu menggugahnya di Instagram.
Jangan ditanyakan betapa hancurnya hati Elsa saat ini, yang pasti dia sudah benar-benar hancur, rasanya dia ingin menyerah, rasanya dia ingin mengamuk. Tapi dia tidak bisa melakukan itu.
Elsa mau memukul dadanya terasa sesak.
“Tidak apa-apa Elsa, sebentar lagi semuanya akan berlalu. Kau tidak boleh membiarkan mereka bersenang-senang.” Elsa berusaha menguatkan hatinya, keputusannya sudah bulat seperti saat kemarin.
***
Elsa menyandarkan tubuhnya ke belakang, ia melihat setumpuk pekerjaan yang Nauder berikan. Elsa melihat ke arah samping, di mana dari luar terlihat jelas betapa akrabnya Sandra dan Nauder, kemarin tirai tidak terbuka hingga Elsa tidak melihat apa yang terjadi di dalam. Namun sekarang, tirai itu terbuka hingga dia bisa melihat interaksi Nauder dan Sandra.
Sedari tadi mati-matian dia berusaha untuk tidak menoleh. Namun pada akhirnya, dia pun menoleh ke arah jendela hingga dia bisa melihat semuanya tak lama ponsel Elsa berdering satu panggilan masuk dari Naura, membuat Elsa mengerutkan keningnya dia pun langsung mengangkatnya.
“Hallo, Naura ada apa?" tanya Elsa.
“Elsa Kau di mana. Ayo kita makan siang bersama?” tanya Naura yang tak lain adalah mantan istri Nauder, kasusnya mereka juga sama
Dulu, Nauder menyelingkuhi Naura, hingga mereka berpisah. Namun sekarang, hubungan Naura dan Elsa begitu baik.
Elsa melihat jam, kebetulan jam istirahat setengah jam lagi. “Baiklah, tentukan saja restorannya di mana dan kirimkan alamatnya padaku alamatnya. Aku akan menyusul.” Elsa membereskan mapnya yang ada dia meja, dia ingin pergi ke restoran sekarang, apalagi dari sore kemarin dia belum makan sama sekali. Hingga akhirnya dia langsung menerima ajakan Naura.
Elsa bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah ruangan Nauder, dia mengetuk pintu dan membuka terbuka dia berusaha untuk menormalkan ekspresinya.
“Tuan Maaf, Aku ingin izin sebentar untuk makan siang. Bolehkah aku pergi lebih awal?" tanya Elsa
Seperti biasa, ekspresi nauder tampak dingin dan layaknya seorang bos bukan seorang suami.
”Tidak boleh, kau harus menemaniku rapat Sebentar lagi di mall dan bawa pekerjaan yang Kau kerjakan kemarin, setelah itu kita akan makan siang bersama di sana.”
Nafas Elsa semakin tercekat saat mendengar ucapan Nauder, mungkin bisa saja mereka akan pergi bertiga
Dan benar saja apa yang Elsa pikirkan kini mereka pergi bersama. Elsa merasakan sakit bukan main ketika saat ini dia sedang berada di mobil, yang membuat sangat menyakitkan adalah Sandra duduk di depan, sedangkan dia duduk di belakang.
Rasa sakit tidak cukup sampai di situ, sekarang dia harus mendengar percakapan antara Nauder dan Sandra yang sangat menyakitkan pembahasan mereka begitu intim dan membahas hal-hal yang seharusnya tidak mereka ucapkan di depan Elsa, apalagi Nauder membahas soal anak.
Saat melihat ekspresi Elsa yang tertunduk Nauder menyeringai. “Dasar bodoh! Kenapa kau terus bertahan, seharusnya kau pergi saja dari kantorku jangan salahkan aku, karena ini semua pilihanmu." Nauder membatin menyalahkan Elsa.
Pada akhirnya, setelah melewati perjalanan cukup panjang. Mereka pun sampai di basement mall, lagi-lagi Elsa harus melihat hal yang Menyakitkan ketika Nauder membuka pintu untuk Sandra, dan bukan hanya itu, Elsa harus melihat hal yang menyakitkan lagi ketika Nauder berjalan bersebelahan dengan Sandra sedangkan dia berjalan di belakang.
“Tuan, Nauder. Bagaimana jika kita makan di restoran ini?” tanya Sandra ketika mereka melintasi sebuah restoran.
“Oh, Aku tidak terlalu suka makanan yang berlemak, tidak baik untuk ginjalku. Sekarang, aku hanya memakan makanan sehat karena aku takut ginjalku bermasalah lagi.”
“Kau mempunyai masalah dengan ginjalmu?’ tanya Sandra.
“ Aku baru saja memperlakukan transplantasi ginjal beberapa tahun lalu,” jawan Nauder, mereka berjalan sambil berbincang-bincang sedangkan Elsa hanya tertunduk
.
“Elsa ....” tiba-tiba terdengar suara Naura dari restoran yang barusan mereka lewati. Hingga Nauder Sandra dan Elsa pun menoleh.
”Naura!" lirih Elsa. Naura menghampiri Elsa kemudian dia menatap Nauder dan Sandra secara bergantian.
Tak lama tatapan mata Naura beralih pada Elsa. Sepertinya dia mengerti apa yang terjadi. “Elsa Ayo kita makan bersama ada Demian di dalam.”
“ Damian!” panggil Elsa, hingga Nauder menoleh.
“Tidak bisa, dia harus mengikuti meeting denganku.”
“Nauder, aku kau mau aku membuka aibmu di sini?” tanya Naura hingga Nauder terdiam.
Seketika ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Neng Alifa
lahhh kampret trnyata 😓
2023-07-07
0
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
terkadang orang bertahan karna sudah merasa tidak peduli, jadi jangan kepedean😌
2023-02-20
0
Yan Ndri
lanjut thorrr 🙏
2023-01-15
0