Gengs ayo tinggalin komen yang buanyakkk
“Sebenarnya aku tidak membelinya, itu hadiah karena aku berbelanja dengan nominal banyak,” jawab Naura. “Aku tau kau mengincar ini, jadi aku membawanya kemari,” jawabnya lagi.
Elsa tidak memperdulikan lagi ucapan Naura, dia malah langsung mengambil kalung itu dari tangan Naura, membuat Naura terpekik.
“Wah, indah sekali,” kata Elsa. Kalung itu bukan kalung yang mewah. Itu hanya kalung yang penuh dengan manik-manik
Elsa menyukai kalung itu karena dia menyukai kartun Moana, Moana adalah kartun favorit Elsa, dan dia selalu ingin semua hal yang berhubungan dengan Moana. Termasuk kalung yang dibawa oleh Naura, dia ingin memakai kalung yang sama persis di pakai oleh kartun kesukaannya.
Tentu saja Naura tahu kesukaan Elsa, hingga dia membawa kalung itu ke hadapan temannya. Sebenarnya banyak sekali di online yang menjual kalung dalam beberapa versi tapi Elsa menginginkan kalung yang sedang dipegangnya dan tidak ada yang menjualnya dan ketika Naura membawanya tentu saja ia bahagia.
“Naura kau sudah makan?” tanya Elsa ketika dia sudah puas memandang kalung di tangannya.
“Belum, aku kan ke sini memang untuk meminta makan," jawab Naura.
“Suamimu, kan baru saja membuka restoran, Kenapa kau tidak datang ke restoran suamimu saja?” tanyanya.
“Aku ingin masakanmu, cepat buatkan.”
"Cih, kau ini!” protes Elsa. Namun tak urung dia pun langsung berjalan ke arah dapur untuk membuatkan makanan. Dia tahu, Naura paling menyukai ramen buatannya hingga Elsa pun mengeluarkan bahan-bahannya.
1 jam berlalu, akhirnya Elsa selesai dengan acaranya, dia pun langsung menghidangkan ramen di meja makan membuat Naura yang sedang di sofa bersorak.
“Wow, terlihat enak sekali,” jawab Naura.
"Ayo makan.” Kedua orang itu pun langsung menikmati ramen mereka sambil bercakap-cakap.
“Elsa!" panggil Naura di tengah aktivitas mereka makan.
Elsa yang sedang menyuapkan makanan langsung menoleh. “Tidak lupakan saja,” Jawab Naura yang tidak jadi bertanya pada Elsa.
“Ada apa?” tanyanya.
“Kau tidak tahu keberadaan Nauder?” tanya Naura, Elsa menghentikan gerakannya yang akan menyuapkan makanan ke mulut, kemudian dia menaruh sendok, lalu setelah itu dia mengambil gelas dan meminum air.
“ Entahlah, dia tidak ada hubungannya lagi denganku,” jawab Elsa. Naura mengganggu-ganggukan kepalanya.
”Kenapa kau bertanya?’ tanya Elsa yang penasaran.
“Tidak, dia sudah lama menghilang, dan tidak ada jejak di manapun, bukankah itu aneh. Apa dia melakukan hal nekad, seperti mengakhirii hidupnya atau ....”
Mendengar kata mengakhirii hidup, Elsa langsung tertegun perasaannya mendadak tidak enak. “Mana mungkin, Nauder seperti itu.” jawabnya berusaha menenangkan diri
“Kau tidak tahu bagaimana Nauder. Aku berpacaran dengan Nauder selama 4 tahun, dan menikah dengannya selama 4 tahun, dia terbilang orang yang cukup nekat. Bahkan ketika kami bercerai saja dia meminum obatt hingga overdosis.”
Tiba-tiba perasaan Elsa mendadak tidak nyaman. “Aku bercanda, jangan terlalu dipikirkan,” jawab Naura sambil tertawa saat melihat muka Elsa yang tegang.
“Ish, kau ini.” Akhirnya acara makan pun selesai, Naura pun membereskan semua belanjaannya. “Terima kasih atas jamuannya, besok aku akan datang lagi, jadi buatkan aku ramen," ucap Naura ketika dia di antar oleh Elsa ke arah pintu.
“Kau harus mentransfer uang yang banyak ke rekeningku,” kata Elsa yang mengantar Naura ke pintu.
“Sampai jumpa,” ucap Naura, Elsa mengangguk, kemudian menutup pintu lalu dia berbalik dan masuk ke dalam, dan melihat kalung yang tadi di berikan oleh Naura dan langsung memakainya.
“Indah sekali,” kata Elsa ketika melihat kalung itu sudah terpakai di lehernya. Tak lama ponsel Elsa berdering, satu pesan masuk dari Alexander hingga Elsa pun membaringkan tubuhnya di sofa dan mulai berbalas pesan dengan lelaki itu.
keesokan harinya
Elsa berjalan dengan lemas, semalaman Entah kenapa dia tidak bisa tidur, dia merasa perasaannya tidak enak, Feelingnya mengatakan ada hal besar yang akan terjadi hingga semalaman, dia tidak bisa memejamkan matanya.
“Elsa!” panggil Damian dari arah belakang Damian yang baru saja masuk ke dalam perusahaan langsung memanggil Elsa, ketika melihat Elsa yang sedang berjalan ke arah lift.
Elsa berjalan, kemudian dia mengembangkan senyumnya ketika melihat Damian, hingga Damian diam terpaku, dia sudah bersama Elsa selama 4 tahun, tapi sampai sekarang, setiap Elsa tersenyum padanya, jantungnya masih berdetak dua kali lebih cepat, karena senyuman Elsa begitu memikat.
“Kau terlihat lemas sekali, apa ada yang terjadi?” tanya Demian ketika melihat Elsa dari dekat, ternyata wajah Elsa begitu pucat.
“Aku tidak enak badan," jawab Elsa dengan mata yang sayu.
“Harusnya kau jangan bekerja, Kenapa kau memaksakan bekerja!” protes Damian.
Elsa terkekeh. “Aku masih kuat,” jawabnya.
“ Ayo, kita ke atas.” mereka pun berjalan ke arah atas. Elsa masuk ke ruangannya, begitupun Damian.
***
Jam istirahatpun tiba, Ponsel di samping Elsa berdering, satu panggilan masuk dari Damian, membuat Elsa langsung mengangkatnya.
“Hmm, Damian, kau butuh sesuatu?” tanya Elsa.
“Hentikan dulu pekerjaanmu!" titah Damian, Elsa menoleh ke arah jendela, ternyata Damian sedang memperhatikannya, hingga Elsa menarik sudut bibirnya lalu tersenyum.
“Aku tidak apa-apa, aku akan beristirahat sebentar lagi.”
“Kau ini susah sekali diberitahu!” protes Damian, membuat Elsa tertawa pelan, dia benar-benar sudah menganggap Damian sebagai kakaknya.
***
Jam pulang kantor pun tiba, Elsa merasa tubuhnya semakin melemas, dia pun bergegas pulang kemudian membereskan semuanya, lalu setelah itu dia keluar dari ruangannya tanpa pamit pada Damian, karena Damian sudah pulang terlebih dahulu, lelaki itu sepertinya mempunyai urusan yang sangat mendadak karena tadi terlihat sangat bguru-buru.
Elsa mahela nafas gusar kala tidak ada bis ataupun taksi yang melintas di hadapannya, hujan begitu deras dan rasanya rasa ingin segera pulang, tapi yang terjadi dia tertahan di halte bis karena hujan dan karena tidak ada bis dan taksi yang datang.
Elsa memeluk tubuhnya, dia merasa berdidik saat di sekitarnya begitu sepi, bahkan tidak ada orang sama sekali. Tak lama, ada mobil yang berhenti di depannya dan Elsa tidak terlalu memperdulikannya
Tiba-tiba, keluar dua orang pria memakai masker dan memakai topi, mereka langsung berjalan ke arahnya. Elsa yang kehilangan fokus sama sekali tidak menyadari dan tak lama tubuh Elsa terkulai lemah, ketika salah satu orang itu membekap mulut Elsa dengan sapu tangan yang sudah di olesi oleh obat bius, hingga Elsa tidak sadarkan diri.
***
Elsa terbangun, dia merasa kepalanya begitu nyeri tak lama dia tersadar akan sesuatu, lalu melihat ke arah bawah ternyata tubuhnya terikat di kursi.
Elsa harap, ini adalah mimpi karena dia belum bisa mencerna apa yang terjadi. Namun sepersekian detik, Elsa menyadari ini nyata, karena dia teringat saat tadi dia berada di halte bus.
Mata Elsa membulat saat melihat banyak sekali rambut di bawah, lalu dia berusaha melihat ke arah samping, rasanya tubuh terasa semakin lemas, kala rambut panjangnya sudah dipotong oleh seseorang.
“Tolong.” Elsa berteriak, hingga tak lama terdengar suara derap langkah, membuat Elsa menoleh ke arah sumber suara, sosok wanita berjalan ke depan Elsa dan Elsa tahu siapa wanita itu.
“ Sandra,” ucap Elsa, ternyata Sandralah yang menculik Elsa, wanita itu masih mempunyai dendam walaupun ini sudah 4 tahun berlalu.
“Lama tidak berjumpa Elsa,” kata Sandra dia menarik kursi hingga kini duduk di hadapan Elsa.
“Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!” teriak Elsa.
“Melepaskanmu, oh tidak bisa. Aku sudah lama sekali menantikan momen ini. Tapi sialnya lelaki itu selalu menghalangiku!”
Lelaki itu? Elsa pikir, itu mungkin Damian yang selalu bersamanya. “Aku tidak ada urusan lagi denganmu, urusanmu dengan Nauder."
Elsa tertawa, urusanku memang dengan Nauder. Tapi aku pun masih dendam padamu, seandainya saat itu kau tidak kembali ke kantornya, mungkin sekarang aku sudah bisa menjadi nyonya dari mantan suamimu.
Sandra bangkit dari duduknya kemudian dia mengambil balok kayu, lalu setelah itu wanita itu memukuliii tubuh Elsa menjambakk rambut Elsa dan melakukan hal yang menyakitkan hingga Elsa hanya bisa berteriak dan berteriak.
20 menit berlalu, Elsa meringis tubuhnya sudah sangat lemas, bahkan mungkin sebentar lagi Elsa kehilangan kesadarannya wajah Elsa juga sudah memar, kaki dan tangannya membiru karena apa yang dilakukan oleh Sandra dan sekarang dia hanya bisa tertunduk, membuat Sandra tertawa terbahak-bahak, dia begitu puas dengan keadaan Elsa saat ini.
Tak lama, terdengar suara gaduh dari arah luar hingga Sandra langsung berjalan ke arah luar. Mata Sandra membulat saat melihat ada seorang lelaki yang sedang berkulit dengan anak buah yang berjaga di luar dan ternyata lelaki itu adalah ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
Pasti Nauder...
2023-01-07
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
waduuhhhh....
2023-01-07
0
reregita
❤️🌹
2023-01-03
1