Mendengar ancaman Naura, Nauder membulatkan matanya. Bagaimana mungkin Mantan istrinya ini mengancamnya.
“Ayo Elsa. Kau tidak perlu mendengarkan Nauder, Ini jam istirahat kan," jawab Naura.
“Tidak bisa, Elsa tetap harus ikut dia sekretarisku dan dia harus mencatat semuanya.” Nauder memberanikan diri melawan Naura.
“Pilihan ada padamu, Elsa. jika kau ingin ikut makan bersama mereka, makan saja tapi kau akan dipecat.”
Nauder mengatakan itu dengan kalimat yang sangat menyakitkan, hingga Elsa menoleh ke arah Naura, dia menatap Naura dengan tatapan berbeda. Tidak perlu dijelaskan lagi Naura mengerti, mata Elsa mengungkapkan semuanya .
“Ekhem ....” Tiba-tiba terdengar suara Damian dari arah belakang, ternyata Damian menghampiri Elsa dan Naura. “Halo Nona Elsa!” panggil Damian dengan lemah lembut. Entah kenapa Nauder tidak terima, hingga dia pun berbalik.
“Ayo nona, Sandra, kita tinggalkan saja mereka.” akhirnya Nauder mengajak Sandra, bahkan dia yang merasa kesal langsung merangkul pinggang Sandra, membuat tunggu Elsa dia mematung.
Naura yang mengerti perasaan Elsa langsung menepuk lembut bahu Elsa, hingga Elsa tersadar.
“Maaf, aku tidak bisa makan bersama kalian, aku mendadak melupakan sesuatu di kantor.”
“Nona Elsa, aku yang akan mengantarmu.” Tiba-tiba Damina berbicara.
“Hmm, Elsa biar Damian yang mengantarmu,” ucap Naura. Elsa menggangguk, apalagi mobil tadi dia memakai mobil Nauder.
***
“Tuan, Nauder, bolehkah aku bertanya?’ tanya Sandra ketika mereka sudah duduk di restoran.
“Hmm.”
“Kenapa istrimu jadi sekretarismu dan kau malah mengajakku datang ke kantormu?” tanya Sandra
yang penasaran
“Sejujurnya kami memutuskan untuk bercerai karena dia tidak bisa mengandung, sedangkan aku ingin anak,” kata Nauder, Sandra mengganggukan kepalanya, pertanda mengerti.
“ Oh ya. Tunggu sebentar, aku ingin pergi ke kamar mandi.” Nauder bangkit dari duduknya kemudian pergi ke kamar mandi.
Saat akan keluar dari kamar mandi, Nauder langsung menghentikan langkahnya saat melihat Naura berada di depan pintu, dia memejamkan matanya pasti Mantan istrinya ini akan kembali menghardiknya.
“Aku tidak mau kau ikut campur lagi kehidupanku, Naura. Karena kita sudah tidak ada hubungan lagi dan kau tidak berhak mengaturku.” Nauder berbicara mendahului Naura. Naura mengangguk-anggukan kepalanya.
“Aku memang tidak akan mengurusi urusan rumah tanggamu, aku berbicara di sini sebagai teman Elsa. Dan aku ingin bertanya. Kenapa Elsa jadi sekretarismu.”
“Kami sudah sepakat untuk bercerai, karena dia tidak bisa memberikanku anak.”
“Apa menurutmu pernikahan hanya soal anak?” tanya Naura.
“Hmm, Aku tidak ingin kesepian. Aku ingin mempunyai anak.”
“Jadi, jika kau menikah dengan wanita lain tapi wanita itu tidak ingin memberi anak, kau akan menceraikannya lagi sama seperti kau menceraikan Elsa.”
“Cukup, Naura. aku tidak ingin kau mencampuri urusan Rumah tanggaku, toh kau juga bukan siapa-siapa," jawab Nauder, Naura masih terlihat santai.
“Sudah kubilang, aku disini bukan sebagai mantan istrimu. Tapi sebagai teman Elsa, jika memang itu keputusanmu berarti aku bebas mendekatkan Damian dan Elsa.”
•••
“Nona, anda tidak apa-apa?” tanya Damian, ketika mereka sudah berada di dalam mobil, karena sedari tadi masuk Elsa terus melihat ke arah luar.
Elsa menggangguk, kemudian tersenyum. “Aku tidak apa-apa, Tuan Demian,” jawabnya dengan nada yang sedikit berat
Damian meminggirkan mobilnya kemudian dia melepaskan sapu tangan dari jasnya lalu memberikannya pada Elsa.
***
“Nona Elsa jika anda ingin menangis, menangis saja, anggap saja aku tidak ada,” ucap Damian. Seketika Elsa melihat ke arah Damian, lelaki ini begitu tampan, bahkan mungkin ketampanannya jauh di atas Nauder. Lalu kenapa Damian mau dengannya.
Ya, dia tahu Damian menyukainya. Tentu saja itu diberitahu oleh Naura, dan dia cukup heran kenapa lelaki setampan dia bisa mencintai wanita sepertinya, Yang sebentar lagi akan menjadi janda.
Elsa mengambil sapu tangan itu dengan ragu kemudian dia menolehkan kepalanya ke arah jendela, rasa sesak yang Elsa rasakan sudah tidak bisa ditahan, hingga pada akhirnya dia melunturkan rasa gengsinya di depan Damian dan menangis sekencang-kencangnya.
“Terimakasih, Tuan Damian,” kata Elsa Setelah dia puas menangis. Damian terkekeh saat melihat wajah Elsa yang merah. Dia pun langsung menyalakan mobilnya dan menjalankannya hingga pada akhirnya mobil yang dikendarai Damian sampai di perusahaan Nauder.
“ Tuan Damian. Terima kasih sudah mengantarkanku," ucap Elsa, Damian mengangguk.
“Sama-sama, Nona Elsa.” Damian menyerahkan kartu nama pada Elsa. “Bisakah kita bertukar nomor telepon?” tanya Damian. Elsa menggangguk.
“Aku akan menghubungimu, Tuan," jawabnya sambil mengambil kartu nama dari tangan Damian lalu tersenyum dan keluar dari mobil.
Saat Elsa pergi, Damian tersenyum, senyuman Damian benar-benar memikat, namun tidak ada yang tahu arti dari senyuman dan Damian.
***
Nauder masuk ke dalam perusahaan, kali ini ia tidak kembali bersama Sandra, karena Sandra ada jadwal pemotretan. Saat berada di depan ruangan Elsa, Nauder menoleh ke ruangan istri yang juga sekretarisnya, ternyata Elsa sudah duduk hingga tanpa sadar Nauder maju ke arah Elsa.
” Kau sudah makan?” tanya Nauder tiba-tiba Entah kenapa dia ingin menanyakan hal itu pada istri atau yang sebentar lagi akan menjadi Mantan istrinya.
Elsa menggeleng. “Belum Tuan, aku akan makan nanti.”
“Tunggu, Kenapa juga aku menanyakannya.” Nauder membatin, kemudian dia pun langsung berbalik. Lalu setelah itu kembali ke ruangannya
Saat Nauder pergi, Elsa menyadarkan tubuhnya ke belakang, biasanya Nauder yang paling cerewet Jika dia belum makan tapi sekarang.
Waktu berguling begitu cepat, tidak terasa Ini sudah dua minggu berlalu dan sudah dua minggu ini pula Elsa menjadi sekretaris Nauder
Jangan ditanya, bagaimana Elsa melewati harinya yang pasti hari-harinya dipenuhi dengan rasa sakit karena Sandra setiap hari datang dan setiap hari dia harus melihat kemesraan Nauder dan Sandra yang semakin menjadi-jadi.
Dan barusan walaupun jam kantor belum selesai Elsa memutuskan untuk pulang dari kantor Nauder, bahkan dia tidak izin pada suaminya yang juga atasannya, hari ini rasa sakit Elsa sudah melebihi ambang batasnya.
Apalagi setelah melihat Sandra mengunggah fotonya dan Nauder secara terang-terangan. Bahkan posisi mereka begitu intim, hingga akhirnya Elsa memilih pergi menenangkan dirinya .
Dan sekarang di sinilah Elsa berada, dia sedang berada di depan gereja, tidak ada tempat yang lebih baik selain mengadu pada Tuhan. Elsa membuka pintu gereja, di gereja itu tampak sepi karena dia datang saat siang hari.
Elsa mendudukkan dirinya di kursi, kemudian dia mengepalkan tangannya lalu memejamkan matanya dan mulai berdoa, tak lama Elsa membuka kembali matanya saat merasakan ada yang duduk di sebelahnya, sesosok wanita paruh baya dengan wajah yang sangat bersinar hingga membuat Elsa terpaku.
“Ma-maaf anda siapa?” tanya Elsa bukannya menjawab wanita paruh baya itu menepuk bahu Elsa.
” jika kau memang merasa tidak sanggup, maka lepaskanlah. Hidupmu lebih berarti daripada rasa sakit yang selama ini kau tahan.” Tiba-tiba bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk mata Elsa saat mendengar ucapan wanita paru baya itu. yang seakan mengerti apa yang dirasakan oleh Elsa.
Saat Elsa akan menoleh lagi ke arah samping, wanita itu sudah tidak ada, hingga kali ini dia menangis sekencang-kencangnya, tidak memperdulikan dia di mana yang pasti rasa sakit yang dirasakan oleh Elsa suda tidak bisa dibendung, dan di titik ini Elsa sadar, dia tidak akan pernah bisa melanjutkan rencananya.
Tidak ada tanda-tanda Nauder akan jatuh hati lagi padanya, lalu apa pilihan yang bisa Elsa pilih, tidak ada ... Elsa tidak punya pilihan, dia harus mundur dan menyelamatkan mentalnya hingga Dia memutuskan untuk menyetujui perpisahan Nauder.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Noprie Rygie
saatnya kamu melepaskan orang memang minta dilepaskan elsa,hatimu terlalu berharga untuk laki² kayak nauder,saat ini biarkan dy merasa puas menyakitimu tapi percayalah sebentar lagi dy yang akan merasakan sakit yang lebih menyakitkan darimu
2022-12-11
0
Ambar Wati
memang lebih baik mundur aja Els daripada sakit hati terus.... hidup mu lebih berarti daripada si nauder....
2022-12-10
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
bener Elsa kamu lebih baik mundur dari rencana mu dari pada kamu tertekan ,biarkan nauder mencari kebahagiaan yg dia mau tapi inget karam itu pasti ada,dan nauder pasti akan menyesal telah meninggalkan kamu
2022-12-09
0