"Tarik nafas Keylin, semua pasti akan baik - baik saja." Merasa sudah cukup tenang, Keylin pun membuka pintu. Melihat ada laki - laki lain di depannya, gadis itupun terkejut.
"Eh, anda siapa?" tanya Keylin. Justin sedikit tertegun di hadapannya ada gadis cantik dan manis. Matanya spontan mengarah pada dua gunung kembar Keylin yang besar dan menggoda. Semua itu tentu karena ulah jari - jari nakal si Edgar.
"Hai," sapa Justin dengan senyuman canggung.
"Kau pengasuh Samuel, kan?" tanya Justin sedang menahan tangannya supaya tidak kegatelan memegang benda empuk - empuk itu. Entah kenapa, Justin seolah tenggelam dengan imajinasi liarnya. Padahal, ia tidak pernah begitu pada wanita - wanita lain.
"Ya, saya Keylin, pengasuh Tuan Samuel. Kau siapa ya? Kenapa datang ke kamarku?" Keylin bertanya dan melirik kamar Samuel. 'Dia gadis luar biasa! Edgar pintar sekali memilih gadis ini. Cocok sekali berada di sisi Samuel.' Pikir Justin.
"Ohh ya, kau serius tidak mengenalku? Padahal aku ini sering sekali masuk televisi." Justin bicara sok akrab supaya bisa mengobrol santai dengan Keylin.
"Maaf, saya tidak terlalu suka menonton tv, saya lebih nyaman menonton lewat telegram. Itupun yang kutonton cuma Drakor dan Kpop." Jelas Keylin sedikit grogi. Detik kemudian, tangis Samuel terdengar pecah.
"Maaf, Tuan. Saya ke sana dulu, permisi." Keylin mempercepat langkahnya dan menghembus lega tertolong berkat tangis Samuel yang membantunya terhindar dari pesona Justin. Pria itu tersenyum tipis dan mengirim sebuah pesan ke seseorang.
"Dia manis sekali, semanis namanya Keylin. Sekarang aku tahu namanya tanpa bertanya pada Edgar." Justin berjalan senang ke arah kamar Samuel, mau mengenal Keylin lebih dekat. Namun tiba - tiba Mona datang dari belakang.
"Tuan,"
"Hmm, apa? Kau sudah buatkan kopi untukku?" tanya Justin di depan pintu.
"Saya sudah membuatnya, tetapi Nyonya memanggil Tuan untuk makan malam dulu," jawab Mona setengah gugup.
"Ya sudah, kalau begitu panggilkan Nona pengasuh itu, suruh dia ke dapur juga." Setelah itu, Justin menuruni anak tangga. Sedangkan Mona masih bengong di tempatnya.
"Pengasuh? Tuan Justin sudah bertemu dengan Keylin sampai menyuruhnya turun?" gumam Mona kemudian masuk ke kamar itu. Tidak lama menunggu, Keylin masuk ke dapur. Sementara Mona menjaga Samuel. Sejujurnya ingin juga ke bawah tetapi Mona tidak berani di depan Regina.
Regina yang baru saja menyantap makanannya langsung mengernyit heran. Alisnya terangkat, melihat ada gadis lain di mansion putranya.
"Hei, siapa kau?" tanya Regina melirik sinis.
"Mamah, dia Keylin, pengasuhnya Samuel." Justin memperkenalkan Keylin pada Ibunya. Hal itu membuat Bianca yang berdiri tidak jauh dari mereka menggerutu tidak suka. 'Ck, kenapa sih gadis itu turun!? Pasti dia mau caper di depan nyonya Regina! Awas saja, kalau kau berniat merebut calon mertuaku, tamat riwayatmu.' Sekalipun Bianca mengoceh dalam hatinya, siatuasi tetap tidak berubah. Regina tiba - tiba berdiri dan menyuruh Keylin duduk. Wanita baya itu juga duduk di sebelah Keylin.
"Ihhhh, apa sih spesialnya itu Keylin?! Sudah pembawa sial, anak piatu juga, dan makhluk berpenyakitan! Gadis aneh dan kuno! Harusnya aku yang duduk makan di sana, bukan dia!" gerutu Bianca terbakar emosi sampai kanebo kering di tanganya itu digigit - gigit layaknya roti tawar tanpa selai. Kepala asisten cuma bisa menggeleng - geleng mendengar ocehan kecilnya itu.
•••••
Terlepas dari aksinya hari ini, Edgar menuju ke sebuah mall besar sendirian. Tetapi kemudian, Gerry datang ke tempat itu dan berhasil menemukan Edgar yang lagi berdiri kebingungan disana.
"Tuan Ed, apa yang ingin kau tugaskan padaku?" tanya Gerry di sebelahnya.
"Hmm," ucap Edgar mendehem singkat.
"Hmm? Maksudnya apa, Tuan?" tanya Gerry dibuat bingung juga.
Edgar pun menunjuk aksesoris mewah di dalam kaca. "Menurutmu, wanita lebih suka yang mana? Gelang? Anting? Atau Kalung?" Edgar bermaksud membelikan sesuatu pada Keylin. Alih - alih ingin mendekati Keylin dan mendapat perhatian Ibu susu Samuel. Ekspresinya masih sama tetapi hatinya sedang berbunga - bunga karena aksi balas dendamnya berjalan mulus.
"Saya juga tidak tahu, tetapi kebanyakan wanita lebih memilih hartamu," ucap Gerry to the poin.
"Jangan kau samakan dia dengan mereka, Gerry! Dari awal membawanya, dia tidak terlalu memperhatikan hartaku." Edgar memukul lengan Gerry.
"Memang siapa dia itu, Tuan?" tanya Gerry pura - pura tidak tahu dan meringis sakit.
"Siapa lagi kalau bukan gadis yang kubeli itu," ucap Edgar sangat lancar menjawab.
"Ohh, berarti Tuan Ed saat ini menyukai dia?" tebak Gerry.
"Aku tidak menyukainya!" sentak pria tampan itu.
"Terus ngapain Tuan Ed susah - susah datang ke sini dan membeli aksesoris mahal di sini? Kalau tidak ada perasaan padanya, harusnya Tuan pulang saja setelah meledekkan gedung itu." Gerry mencerocos. Terlihat Edgar tampak kesal ingin sekali menyumbat mulutnya Gerry itu pakai granat. Tetapi kalau dipikirkan lagi, memang ada benarnya sih. Harusnya dia kembali ke Mansion bukan nyasar ke mall.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Joey Joey
🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣
2023-01-02
0
Fatma Kodja
Justin juga sudah mulai ada rasa Keylin, tapi rasanya sulit karena tanpa Keylin sadari tuan Edgar sudah merampasnya kesucian Keylin dan tinggal menunggu hasil dari benih yang sudah di semai di rahim Keylin
2022-12-26
0
Keser Galby
Bianca kepanasan dia wkwkwk 🤭🤭🤭🤣
2022-12-22
0