13. Susu Pelancar Asi

Usai mendengar alasan meledakannya gedung itu dari Edgar, Justin dan Gerry berpamitan pada Regina karena besok mereka punya pekerjaan yang harus dikerjakan lebih awal. Dua pria itupun meninggalkan mansion Edgar dan Justin juga tidak membawa Ibunya pulang, sebab wanita itu ingin bermalam di sana.

"Sudah jam sepuluh, mamah naik istirahat duluan," ucap Edgar mau berdiri tetapi Regina menahannya.

"Edgar, sebentar!"

"Mau apa lagi, mah?" tanya Edgar.

"Edgar, mamah sudah lama mendambakan seorang menantu, usiamu juga sudah cukup untuk menikah tahun ini. Bagaimana kalau mamah tunjukkan calon istri untukmu?" saran Regina membujuk. Ia kasihan melihat putranya itu hidup tanpa pasangan.

Edgar melonggarkan dasinya dan tersenyum simpul pada Ibunya.

"Maaf, mamah. Aku tidak begitu berniat menikah dengan siapapun." Edgar menolak tegas.

Regina mencegah kembali putranya kemudian memberikan tatapan kecewa.

"Edgar, umurmu sudah 25 thn, tidak lama lagi masuk 26 thn, Nak. Sampai kapan kau menjomblo seperti ini? Apa jangan - jangan kau masih belum bisa melupakan Tania? Atau tidak mau status perjakamu hilang?" kata Regina dengan tangan terkepal.

Edgar maju selangkah. "Mamah benar, aku belum bisa melupakan Tania, apalagi janjiku padanya." Edgar mengingat dirinya pernah berjanji akan terus berada di sisi Tania dan menjaga adiknya itu. Walau Tania cuma anak angkat di keluarga Copa Marquez, Edgar teramat sayang padaya, apalagi Tania itu anak kesayangan Tuan Marquez juga. Hal - hal itu kadang membuat Regina dan Justin kesal. Regina tidak tega melihat Justin seperti dianak tirikan oleh suaminya dan lebih memperhatikan Tania daripada anak kandungnya sendiri. Memang ayah dan anak itu sama saja tidak mempedulikan perasaan Justin.

"Mamah, Tania saja tidak bisa kujaga, apalagi istriku nanti, pasti ujung - ujungnya berakhir perpisahan! Karena itulah, mulai sekarang aku lebih baik tidak menikah daripada istirku mati di tangan musuh."

"Dan lagi, punya istri itu hanya memberiku beban." Edgar menegaskan pernyataannya. Pria itu masuk ke dapur dan menghiraukan Ibunya yang tambah kecewa.

Memang tidak bisa dipungkiri, Regina tahu dan sadar putranya itu dulu pernah menyukai Tania dan pernah bicara kalau kelak akan menikah dengan Tania. Akibat dari ucapannya itu dulu, Marquez pun menikahkan Tania cepat, yang tidak lain adalah keponakan Regina.

Sangat disayangkan, suami Tania yang baik hati dan sayang istri itu meninggal sangat cepat. Sebab itulah, Regina tambah benci pada Tania, begitupula pada Samuel. Wanita itupun pergi ke kamarnya, melepas penatnya malam ini.

Satu jam kemudian, Keylin yang tidur di kamar Samuel tiba - tiba terbangun. Gadis itu diperintahkan tidur di sana untuk berjaga - jaga. Siapa tahu, Regina melakuan sesuatu pada Samuel secara diam- diam.

Keylin menebarkan senyum manisnya dan menyentuh pipi tembem baby Samuel. Bayi itu sangat terlelap malam ini. Beda lagi sama Keylin yang bangun karena kehausan.

Gadis itu keluar sebentar dari kamar. Bermaksud minum di dapur. Keylin yang menguap terus pun sontak terkejut di sana ada Edgar sendirian dan sedang bekerja serius.

"Permisi, Tuan!" ucap Keylin Pada Edgar dengan ucapan sopannya itu. Edgar yang mengetik keybord sesekali melirik Keylin. Gadis itupun juga diam - diam melirik Edgar. Ada sesuatu yang ingin sekali ditanyakan Ibu Susu Samuel itu.

Edgar pun tanpa bicara meninggalkan dapur, pergi ke arah kamarnya. Keylin yang masih di tempat pun menatap gelas kosong di tangannya.

'Apakah aku perlu jujur saja?' pikir Keylin dan melihat ke pintu dapur. Ia yang berdiri di dekat lemari es tidak sadar seseorang berdiri di belakangnya. Orang itu memegang pisau. Niatnya mau menikam leher Keylin, namun sontak orang itu secepatnya mengurungkan niatnya.

"Hei, Keylin. Mengapa kau di sini?" tanya kepala asisten yang masuk ke dapur

"Ibu, maaf. Di kamar Samuel tidak ada air, jadinya aku turun minum sebentar di sini," ucap Keylin menaruh gelasnya kembali setelah dicuci bersih.

"Oh, kalau begitu kembali kau ke kamar Samuel."

"Sip, permisi, Bu." Keylin menunduk sedikit. Saat mau melewati pintu kamar, tiba - tiba saja kepala asisten mencegah.

"Tunggu dulu,"

"Ada apa, Bu?" tanya Keylin.

"Ini ambillah," ucap kepala asisten memberi segelas susu.

"Ini apa ya, Bu?" tanya Keylin sedikit ragu mengambilnya.

"Ini susu pelancar asi. Kau minum ini dulu sebelum tidur." Kepala asisten meletakkan segelas susu itu ke tangan Keylin.

"Baik, terima kasih, Bu." Keylin tersenyum dan pergi. Kepala asisten tersenyum namun perlahan senyumnya berubah seringai tipis lalu wanita baya itu mencuci tangannya. "Dia yang perlu disingkirkan lebih dulu." Seseorang di dekat pintu menutup mulutnya, ia sangat syok mendengar perkataan kepala asisten. Ia pun cepat - cepat menaiki anak tangga namun sontak berhenti lalu bersembunyi di balik pilar rumah ketika melihat Edgar berjalan ke arah kamar baby Samuel.

"Kepala asisten mencurigakan! Kuharap Tuan Edgar bisa menyadari cepat kelakuan asisten tua itu." Ia merasa kalau kepala asisten sudah tidak beres sekarang sampai bicara seperti itu. Ia pun menuju ke kamarnya.

Sementara Keylin, gadis itu sedang menatap pantulan dirinya, memegang bekas merah yang masih kelihatan di tubuhnya. "Huh, sampai kapan bintik - bintik besar ini hilang?" keluh Keylin lalu menatap Samuel.

"Kalau begini, aku tidak berani menyusuinya,"

"Aku takut bintik - bintik ini nular ke badan Tuan kecil,"

"Apa aku besok periksa ke Dokter?" gumam Keylin kemudian menatap gelas di depannya yang masih berisi susu. Keylin agak bimbang meminumnya sebab ini pertama kalinya kepala asisten perhatian padanya.

"Tapi kan, aku niatnya mau sembuh. Kalau aku minum ini, kelainanku tidak bisa disembuhkan! Kalau begini, aku tidak bisa jadi gadis normal dan tidak bisa pacaran sama cowok - cowok di luar sana." Keylin mengeluh dan sedih. Sontak saja, gadis itu terperanjat saat pintu kamar diketuk. Membuat susu di atas meja itu terjatuh ke arah pot bunga dekat meja.

"Yaelah, malah tumpah." Keylin yang tidak sengaja menyenggol gelas itupun pasrah saja. Ia bergegas membuka pintu kamar.

"Tuan Edgar? Ada apa datang ke sini, Tuan?" tanya Keylin canggung. Edgar melewatinya dan duduk di dekat Samuel.

"Bagaimana kondisimu sekarang?" Edgar balik bertanya. Pria itu ingin tahu tanggapan Keylin soal tubuhnya yang dirasa aneh akhir - akhir ini.

"Baik, Tuan. Saya baik - baik saja." Keylin menjawab dan berdiri di dekat tepi ranjang. 'Hmm, sepertinya dia masih belum sadar juga,' batin Edgar sedikit gemas mendengarnya.

"Lalu, Tuan bagaimana? Apakah lukanya masih sakit?" tanya Keylin. Edgar memegang pinggangnya. Lumayan sudah membaik sejak mensalurkan hasratnya yang kedua.

"Masih sakit," ucap Edgar bohong.

"Jika begitu, bagaimana kalau aku ganti perbannya, Tuan?" tawar Keylin yang masih merasa bersalah. Edgar mengangguk mau. Gadis itupun mengambil kotak P3K yang sudah ia sediakan tadi. Ia pun sedikit mengobrol pada Edgar.

"Tuan, kenapa anda belum tidur?" tanya Keylin yang menghela nafas lega melihat bekas luka tusukan Edgar sudah mengerat dan kemungkinan lukanya tidak akan sobek lagi. Namun matanya reflek membola ketika ada cupan besar yang sama sepertinya di bahu Edgar. 'Kenapa bintik ini ada di badan Tuan Edgar? Apakah mungkin aku sudah menularkan sesuatu padanya?' pikir Keylin cemas.

"Ada yang perlu saya berikan padamu," ucap Edgar menatapnya lekat - lekat. Keylin mundur, bukan karena jaraknya yang dekat dari wajah Edgar, tatapi ia cemas akan menularkan sebuah penyakit pada Tuannya itu.

"Maaf, apa yang mau anda berikan, Tuan?" tanya Keylin. Edgar mengeluarkan kalungnya.

'Wow, kalung yang cantik.' Keylin memuji dalam hati dan seolah - olah tenggelam dalam kilauan permata merah pada induk kalung itu.

"Ini ada hadiah kecil untukmu."

'Hadiah kecil? Tuan memberiku hadiah ini?' pikir Keylin jadi ragu - ragu.

"Mengapa Tuan berikan ini pada saya?" tanya Keylin.

"Anggap saja ini hasil kerja kerasmu yang kemarin sudah membantu saya," ucap Edgar memasangkan kalung itu ke leher Keylin membuat gadis itu menunduk tersipu dengan jantung yang berdebar - debar.

'Mungkin kah Tuan Edgar sungguh - sungguh dengan perkataannya yang tadi sampai dia membeli kalung mewah ini? Dan cuma beralasan ini hasil kerja kerasku?'

'Tidak Keylin, kau jangan percaya diri dulu. Kau perlu bertanya pada Tuan Edgar!' batin Keylin berdiri dan menatap Edgar yang mengernyitkan dahinya melihat Keylin tampak serius.

"Tuan, terima kasih hadiahnya," ucap Keylin tersenyum manis merasa Edgar malam ini tidak lagi menunjukkan sisi dinginnya. Buktinya, pria tampan itu balas tersenyum kemudian berdiri mau pergi tidur. Akan tetapi Keylin menangkap tangan Edgar.

"Tuan, jangan keluar dulu!" tahannya berdiri di depan Edgar.

"Hmm, ada apa? Kau merasa masih kurang dengan hadiahku itu? Atau mau tidur bersamaku?"

Terpopuler

Comments

Ati Awal

Ati Awal

Hay KK aku hadir


ati awal

2022-12-17

0

Ati Awal

Ati Awal

Hay KK aku hadir

ati awal

2022-12-17

0

Suky Anjalina

Suky Anjalina

lanjut 🥰

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Menjadi Ibu Susu
2 2. Jadi Wanita Malam
3 3. Minta Digosok
4 4. Softex Darurat
5 5. Tidak Punya Hati?
6 6. Saran Menikah
7 7. Suara Mes*m
8 8. Kabar Tania
9 9. Berhubungan Cinta
10 10. Nyonya Besar
11 11. Tidak Menyukainya
12 12. Dia Pacarku!
13 13. Susu Pelancar Asi
14 14. Menikah Dengan Edgar?
15 15. Cinta Pertama Edgar
16 16. Dasar Penjahat!
17 17. Main Peluk - Pelukkan
18 18. Malam Pertama?
19 19. Rasanya Imut Tapi Keras
20 20. Ah Yes No, Baby.
21 21. Seperti Gadis Kecil
22 22. Bertemu Bryan
23 23. Cium Istrinya Dong
24 24. Melarikan Diri
25 25. Hasrat Tuan Edgar
26 26. Bibir Cantik Istrinya
27 27. Sering Mual - Mual
28 28. Tambah Kendor
29 29. Mencari Keylin
30 30. Janin Tiga Minggu
31 31. Bikin Ketagihan
32 32. Keylin Seperti Tania
33 33. Masih Ting Ting
34 34. Warnanya Pink - Pink
35 35. Hamil Anaknya
36 36. Masih Hidup?
37 37. Hanya Setengah
38 38. Menangis
39 39. Ingin Pulang
40 40. Tes D.N.A
41 41. Ini Bayi Siapa?
42 42. Siapa Suamimu
43 43. Mana Buktinya
44 44. Kalung Tania
45 45. Kejutan Edgar
46 46. Sedang Menunggu
47 47. Cek Lima Milyar
48 48. Makan Nanas
49 49. DOR!!
50 50. Mau Kemana?
51 51. Ibu Dari Anakku
52 52. Sebentar, Edgar!
53 53. Mamah Mertua
54 54. Semua Salahku
55 55. Waktunya Kau Terbebas
56 56. Ini Bukan Tania
57 57. VISUAL EDGAR
58 58. Tidak Usah Dilahirkan
59 59. Merindukannya
60 60. Ketahuan
61 61. Bertahanlah
62 62. Dua Malaikat Kecil
63 63. Cucu Pertama?
64 64. Dua Suami, Satu Ipar [Tamat]
65 65. Ekstrak Part 1 : Tidak Pantas
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Menjadi Ibu Susu
2
2. Jadi Wanita Malam
3
3. Minta Digosok
4
4. Softex Darurat
5
5. Tidak Punya Hati?
6
6. Saran Menikah
7
7. Suara Mes*m
8
8. Kabar Tania
9
9. Berhubungan Cinta
10
10. Nyonya Besar
11
11. Tidak Menyukainya
12
12. Dia Pacarku!
13
13. Susu Pelancar Asi
14
14. Menikah Dengan Edgar?
15
15. Cinta Pertama Edgar
16
16. Dasar Penjahat!
17
17. Main Peluk - Pelukkan
18
18. Malam Pertama?
19
19. Rasanya Imut Tapi Keras
20
20. Ah Yes No, Baby.
21
21. Seperti Gadis Kecil
22
22. Bertemu Bryan
23
23. Cium Istrinya Dong
24
24. Melarikan Diri
25
25. Hasrat Tuan Edgar
26
26. Bibir Cantik Istrinya
27
27. Sering Mual - Mual
28
28. Tambah Kendor
29
29. Mencari Keylin
30
30. Janin Tiga Minggu
31
31. Bikin Ketagihan
32
32. Keylin Seperti Tania
33
33. Masih Ting Ting
34
34. Warnanya Pink - Pink
35
35. Hamil Anaknya
36
36. Masih Hidup?
37
37. Hanya Setengah
38
38. Menangis
39
39. Ingin Pulang
40
40. Tes D.N.A
41
41. Ini Bayi Siapa?
42
42. Siapa Suamimu
43
43. Mana Buktinya
44
44. Kalung Tania
45
45. Kejutan Edgar
46
46. Sedang Menunggu
47
47. Cek Lima Milyar
48
48. Makan Nanas
49
49. DOR!!
50
50. Mau Kemana?
51
51. Ibu Dari Anakku
52
52. Sebentar, Edgar!
53
53. Mamah Mertua
54
54. Semua Salahku
55
55. Waktunya Kau Terbebas
56
56. Ini Bukan Tania
57
57. VISUAL EDGAR
58
58. Tidak Usah Dilahirkan
59
59. Merindukannya
60
60. Ketahuan
61
61. Bertahanlah
62
62. Dua Malaikat Kecil
63
63. Cucu Pertama?
64
64. Dua Suami, Satu Ipar [Tamat]
65
65. Ekstrak Part 1 : Tidak Pantas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!