4. Softex Darurat

"Argh, Keylin bangk*!" umpat Bianca tampak tidak karuan membersihkan jendela di depannya.

"Bianca, ada apa lagi denganmu? Siapa yang sudah membuatmu semarah itu?" tanya temannya yang mengepel lantai.

"Itu sih Keylin. Kemarin aku benar - benar sial sudah mengurus dirinya. Pulang - pulang dia mabuk dan memuntahkan isi perutnya di bajuku. Siapa coba yang tidak kesal? Sudah capek - capek dandan cantik hanya untuk menyambut Tuan Edgar, dia malah membuat tampilanku rusak."

"Gara - gara memikirkan dia juga, aku kalah slot tadi pagi. Rasanya ingin sekali menggiling tubuhnya itu," celoteh Bianca mengerucutkan bibirnya dan merem*s sampai kering lap di tangannya.

"Hei Bianca, jangan kau dendam seperti itu, dia adalah gadis yang dipilih Tuan Edgar, jika umpatan itu sampai ke telinganya, kau bisa ditendang dari rumah ini, atau bisa jadi kau tinggal nama nanti," tegur temannya itu yang juga tidak suka pada Keylin.

"Tapi memang itu faktanya. Gadis itu pembawa sial." Bianca menceburkan lapnya di dalam baskom. Tiba - tiba dua pembantu itu terdiam.

"Ehem, kerja yang benar dan tidak usah sewot. Dia memang pembawa sial bagimu, tapi bagi Tuan kecil, dia merupakan gadis yang sangat dibutuhkan di rumah ini."

"Jika kau tidak bisa mengendalikan emosimu itu, angkat kaki saja dari sini." Kepala asisten menatap Bianca yang mundur ketakutan.

"Maaf, Bu." Bianca menundukkan kepalanya dan lanjut bekerja lagi. Kepala asisten pun meninggalkan mereka berdua. "Ck, dasar wanita tua bangka." Bianca meludah dengan tatapan tidak suka pada kepala asisten. Sementara Keylin masih berhadapan dengan Edgar.

"Maaf, tadi saya habis memandikan Samuel. Karena Samuel tidak bisa tidur, saya membawanya kemari, siapa tahu dia bisa tidur jika berada di sisi ayahnya," ucap Keylin tersenyum kaku.

"Tidurkan dia di sana dan kau kemarilah." Keylin pun meletakkan Samuel di kasur Edgar dengan hati - hati kemudian berjalan ke arah pria yang duduk elegan di situ.

"Mengapa saya di suruh ke sini, Tuan?" tanya Keylin dan mengamati kamar Edgar yang luas dan bersih.

"Bantu aku pasangkan baju."

"Akhhh! Tolong jangan buka di depan saya, Tuan!" pekik Keylin cepat menutup mata ketika Edgar tiba - tiba melepaskan jubah mandinya itu.

Gara - gara teriakannya itu, Samuel terkejut dan menangis.

"Hadeh, kau tidak perlu berlebihan seperti itu," ucap Edgar menggelengkan kepalanya. Keylin membuka mata dan membisu di depan Edgar yang ternyata sudah pakai celana setengah lutut.

"Maafkan saya, Tuan! Tolong jangan hukum saya!" ujar Keylin takut dengan tatapan Edgar yang menakutkan.

"Sekarang diamkan dia dulu."

"Baik, Tuan." Keylin cepat - cepat menggendong Samuel. Hanya beberapa menit saja, Keylin mampu menenangkan bayi itu. Edgar diam - diam tersenyum, gadis pilihannya itu memang cocok berada di sisi Samuel.

"Tuan, maaf, akibat menyelamatkan saya, anda jadi kesusahan seperti ini," ucap Keylin memasang baju Edgar. Pria yang sulit pakai baju sendiri karena lukanya terasa cukup sakit sekarang, beda kemarin masih bisa ditahannya.

"Apa kau tidak bisa berhenti bicara?" tatap Edgar sudah capek dengar Keylin yang minta maaf terus.

"Ma - baiklah, Tuan." Keylin menganguk paham. Sontak Edgar mengerang kesakitan.

"Arghh, apa yang kau lakukan?" Edgar memegang lukanya yang terbuka sehingga darah mengalir keluar.

"Maaf, maaf, maaf, Tuan! Saya tidak sengaja!" ucap Keylin tak henti - hentinya menundukkan kepala dan sedikit menangis.

"Ssshhht, cepat ambilkan aku P3K di bawah," perintah Edgar duduk di tepi ranjang dan menahan darahnya sebelum jahitannya semakin melebar. Keylin dengan panik dan cepat keluar dari kamar. Tergopoh - gopoh menuruni anak tangga.

"Bu! Kotak P3K ada di mana?" tanya Keylin pada kepala asisten yang mau buka hapenya tapi tidak jadi.

"Coba di lemari itu." Kepala Asisten seketika berputar - putar dan hampir saja terjatuh ketika gadis itu lewat di sebelahnya. 'Sial, anak ini makin hari selalu bikin orang tensi.' Ia menggerutu di tempat.

"Tuan! Saya sudah bawakan P3K!" Keylin masuk ke kamar Edgar dengan nafas tersengal - sengal.

"Shht, pelankan suaramu." Edgar meletakkan satu jarinya di bibir seksinya itu.

"Upss, ma - baiklah, Tuan." Keylin menutup mulut dengan gerakan tangan layaknya meresleting bibirnya itu.

"Cepat sini dan balut lukaku!" Edgar yang sudah setengah telanj*ng dada menepuk kasur di dekatnya. Keylin segera duduk dan membuka kotak P3K itu. Sedangkan Samuel, bayi itu sudah ditidurkan oleh Edgar barusan.

"Gawat, Tuan!" ujar Keylin.

"Kenapa panik seperti itu?" tanya Edgar.

"Perbannya tidak ada! Cuma ada obat merah, Tuan. Kalau begini, saya tidak bisa menghentikan pendarahannya." Keylin menatap Edgar dengan mata berkaca - kaca. Sangat bersalah pada Tuannya itu yang sekarang dipenuhi peluh akibat rasa sakit dari lukanya itu.

"Tidak usah panik begitu, sekarang pergi ambil handuk tipis yang panjang di lemari," ucap Edgar yang dibuat panik juga. Tetapi gadis cantik itu berlari keluar.

"Astaga, dia mau kemana lagi?" Edgar mendesis kesal namun sontak tertegun pada Keylin yang kembali membawa sebuah kresek.

"Hei, apa yang kau pegang itu?" tanya Edgar yang berkeringat dingin dan ingin sekali memanggil Dokternya saja.

"Tuan duduk saja dulu, ini adalah perban darurat. Satu - satunya yang bisa menghentikan darah, Tuan," tutur Keylin mengeluarkan softex dari kresek itu.

"Sebentar dulu! Jangan pakaikan pembalut itu padaku!" Tahan Edgar sedikit malu memakainya.

"Tuan, anda jangan menolak! Ini perban tidaklah beracun, dan saat terjadinya perang besar dulu, pembalut ini sangat penting bagi tentara militer, khususnya tentara laki - laki. Fungsinya bukan cuma untuk bagi wanita saja, lho. Jadi Tuan tidak perlu malu." Keylin menggunting segi empat softex itu. Tak lupa memotong sayapnya juga. Setelah itu, dengan cepat memasangkannya ke pinggang Edgar dan memakai plaster perban supaya tidak terjatuh.

Dua pipi Edgar dibuat merah merona dengan tindakan manis Keylin. Suatu hal yang tidak pernah terjadi dalam hidupnya dan ia sedikit takjub pada Ibu Susu Samuel yang mengetahui sedikit tentang dunia sejarah.

"Yeahhh! Akhirnya selesai juga, Tuan." Keylin mengulas senyum manisnya pada Edgar lalu sontak berpaling tersipu dan salah tingkah.

"Terima kasih, Nona." Edgar balas tersenyum simpul.

"Pang...panggil Keylin saja, Tuan." Keylin terbaga - bata. 'Aduh, ini gawat! Aku tidak boleh terlalu dekat sama Tuan Edgar.' Keylin membatin tidak mau ada rasa aneh muncul di hatinya.

"Sekarang mari sini saya pakaikan baju lagi, Tuan." Keylin mengambil jas lain, supaya bisa cepat meninggalkan kamar Edgar, tetapi pria itu mengangkat satu tangannya. "Tidak perlu." Tolaknya tiba - tiba.

"Kenapa, Tuan?" tanya Keylin. 'Jangan - jangan aku hari ini mau dihukum mati?' pikir Keylin gelisah tetapi langsung menoleh ke arah pintu.

"Pagi, Tuan." Keylin mematung di sana ada Bianca.

"Sekarang uruslah Samuel, biarkan dia yang memasangkan baju untukku." Bianca mengambil jas itu di tangan Keylin dan meledek gadis itu. 'Wleek, hari ini aku tidak akan biarkan kau menyentuh Tuan Edgar.' Bianca memasangkan dengan hati - hati sedangkan Keylin mengambil Samuel.

"Jangan keluar! Tetaplah di sini dulu." Edgar melarang Keylin. Gadis itupun duduk kembali di tepi ranjang dan menggendong Samuel.

'Ishh, kenapa sih Tuan Edgar menahan dia! Kalau begini, aku kan tidak bisa berduaan dengannya!' gerutu Bianca kecewa dan kemudian tersenyum aneh. Wanita itu mendapat ide liar guna membuat Keylin terusir dari kamar itu.

'Duuh, kenapa aku masih gelisah begini ya?' batin Keylin takut dieksekusi.

Ia sudah terlanjut nyaman dengan hidupnya dan pekerjaannya, apalagi berada di sisi Samuel. Edgar melirik Keylin lalu diam - diam tersenyum smirk. 'Apa dia cemburu sampai mukanya ditekuk begitu?' pikir Edgar sengaja memanggil Bianca untuk membuat Ibu Susu Samuel cemburu. Jangankan cemburu, cinta saja masih belum bisa dirasakan gadis cantik itu. Edgar sudah salah berpikir dan begitu pula Keylin.

Terpopuler

Comments

Keser Galby

Keser Galby

sungguh terlalu 🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣

2022-12-22

0

Suky Anjalina

Suky Anjalina

salah pokus sama judulnya

2022-12-07

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trussabar

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Menjadi Ibu Susu
2 2. Jadi Wanita Malam
3 3. Minta Digosok
4 4. Softex Darurat
5 5. Tidak Punya Hati?
6 6. Saran Menikah
7 7. Suara Mes*m
8 8. Kabar Tania
9 9. Berhubungan Cinta
10 10. Nyonya Besar
11 11. Tidak Menyukainya
12 12. Dia Pacarku!
13 13. Susu Pelancar Asi
14 14. Menikah Dengan Edgar?
15 15. Cinta Pertama Edgar
16 16. Dasar Penjahat!
17 17. Main Peluk - Pelukkan
18 18. Malam Pertama?
19 19. Rasanya Imut Tapi Keras
20 20. Ah Yes No, Baby.
21 21. Seperti Gadis Kecil
22 22. Bertemu Bryan
23 23. Cium Istrinya Dong
24 24. Melarikan Diri
25 25. Hasrat Tuan Edgar
26 26. Bibir Cantik Istrinya
27 27. Sering Mual - Mual
28 28. Tambah Kendor
29 29. Mencari Keylin
30 30. Janin Tiga Minggu
31 31. Bikin Ketagihan
32 32. Keylin Seperti Tania
33 33. Masih Ting Ting
34 34. Warnanya Pink - Pink
35 35. Hamil Anaknya
36 36. Masih Hidup?
37 37. Hanya Setengah
38 38. Menangis
39 39. Ingin Pulang
40 40. Tes D.N.A
41 41. Ini Bayi Siapa?
42 42. Siapa Suamimu
43 43. Mana Buktinya
44 44. Kalung Tania
45 45. Kejutan Edgar
46 46. Sedang Menunggu
47 47. Cek Lima Milyar
48 48. Makan Nanas
49 49. DOR!!
50 50. Mau Kemana?
51 51. Ibu Dari Anakku
52 52. Sebentar, Edgar!
53 53. Mamah Mertua
54 54. Semua Salahku
55 55. Waktunya Kau Terbebas
56 56. Ini Bukan Tania
57 57. VISUAL EDGAR
58 58. Tidak Usah Dilahirkan
59 59. Merindukannya
60 60. Ketahuan
61 61. Bertahanlah
62 62. Dua Malaikat Kecil
63 63. Cucu Pertama?
64 64. Dua Suami, Satu Ipar [Tamat]
65 65. Ekstrak Part 1 : Tidak Pantas
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Menjadi Ibu Susu
2
2. Jadi Wanita Malam
3
3. Minta Digosok
4
4. Softex Darurat
5
5. Tidak Punya Hati?
6
6. Saran Menikah
7
7. Suara Mes*m
8
8. Kabar Tania
9
9. Berhubungan Cinta
10
10. Nyonya Besar
11
11. Tidak Menyukainya
12
12. Dia Pacarku!
13
13. Susu Pelancar Asi
14
14. Menikah Dengan Edgar?
15
15. Cinta Pertama Edgar
16
16. Dasar Penjahat!
17
17. Main Peluk - Pelukkan
18
18. Malam Pertama?
19
19. Rasanya Imut Tapi Keras
20
20. Ah Yes No, Baby.
21
21. Seperti Gadis Kecil
22
22. Bertemu Bryan
23
23. Cium Istrinya Dong
24
24. Melarikan Diri
25
25. Hasrat Tuan Edgar
26
26. Bibir Cantik Istrinya
27
27. Sering Mual - Mual
28
28. Tambah Kendor
29
29. Mencari Keylin
30
30. Janin Tiga Minggu
31
31. Bikin Ketagihan
32
32. Keylin Seperti Tania
33
33. Masih Ting Ting
34
34. Warnanya Pink - Pink
35
35. Hamil Anaknya
36
36. Masih Hidup?
37
37. Hanya Setengah
38
38. Menangis
39
39. Ingin Pulang
40
40. Tes D.N.A
41
41. Ini Bayi Siapa?
42
42. Siapa Suamimu
43
43. Mana Buktinya
44
44. Kalung Tania
45
45. Kejutan Edgar
46
46. Sedang Menunggu
47
47. Cek Lima Milyar
48
48. Makan Nanas
49
49. DOR!!
50
50. Mau Kemana?
51
51. Ibu Dari Anakku
52
52. Sebentar, Edgar!
53
53. Mamah Mertua
54
54. Semua Salahku
55
55. Waktunya Kau Terbebas
56
56. Ini Bukan Tania
57
57. VISUAL EDGAR
58
58. Tidak Usah Dilahirkan
59
59. Merindukannya
60
60. Ketahuan
61
61. Bertahanlah
62
62. Dua Malaikat Kecil
63
63. Cucu Pertama?
64
64. Dua Suami, Satu Ipar [Tamat]
65
65. Ekstrak Part 1 : Tidak Pantas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!