10. Nyonya Besar

Kabar adanya ledakan di gedung xxx menarik perhatian seorang pemuda tampan. Niatnya ingin menonton pertandingan olahraga, sekarang ia mendapat berita hal yang mengejutkan itu.

"Mamah!" Ia memanggil wanita baya yang barusaja keluar dari arah dapur.

"Ada apa kau teriak - teriak, Justin?" tanya wanita itu.

"Mamah! Coba perhatikan berita ini. Salah satu gedung di sana meledak, beruntung sih tidak ada korban jiwa, tetapi mamah tahu sendirikan gedung itu tempat penyelundupan para bajingan itu. Khususnya Worlfard." Justin berdiri di dekat televisi dan menunjuk gedung yang tampilannya sudah rusak.

Wanita itupun menyentuh dagunya dan menggigit sepotong apel segar dari tangan satunya. Ia sedang mencerna hasil penyelidikan yang disampaikan repoter dalam media tersebut. Yang mengatakan jika pemilik gedung itu sekarang ditahan oleh pihak berwajib dan dalam proses introgasi. "Hmm, bagus sekali ada yang memporak - porandakan tempat itu, tapi siapa yang sudah berani?" gumam wanita itu beranama, Regina. Ibu kandung Edgar dan juga Justin. Regina berumur 47 thn dan Justin 20 thn, cowok itu hanya beda selisih 5 thn dengan Edgar.

"Hmm, mamah. Daripada kita memikirkannya dan bikin kepala pusing, lebih baik kita ke mansion Edgar. Aku yakin, insiden ini ulah dari putra sulungmu yang keras kepala dan durhaka itu." Justin mematikan televisi.

Regina berkacak pinggang. Diambilnya majalan di atas meja kemudian menggetok kepala si bungsu.

"Aduh! Mamah, apa salah Justin?" ringis Justin cemberut.

"Kalian berdua lahir dari rahim mamah, dan tumbuh sama - sama jadi anak mamah. Ucapanmu itu diperbaiki dulu dan kau juga bercermin sebelum mengatai kakakmu anak durhaka." Regina mendengkus sebal karena dua anaknya tumbuh di lingkungan yang tidak benar sehingga kadang bertutur kurang sopan di depannya.

Pantas sih, dua - duanya turunan dari sang Ayah. Regina berharap, satu putranya ada yang jadi ahli medis sepertinya. Tapi, tau - taunya Edgar dan Justin terjun ke dunia sebaliknya. Edgar diberi amanat menjaga organisasi Mafia ayahnya, dan Justin dipercayai mengelola perusahaan keluarga di usinya yang masih muda. Regina sedikit menyesal tidak melahirkan satu anak sebelum suaminya meninggal sepuluh tahun lalu dikarenakan penyakitnya. Bisa dibilang, Regina adalah janda kaya dengan wajah yang awet muda.

Banyak wanita di luar sana ingin menjadi menantunya. Bahkan wanita terkadang mengantri di depan perusahaan Group Cope hanya ingin memikat Justin. Kalau teruntuk Edgar, tidak ada yang berani mendekati pria itu. Mereka cuma bisa mengagumi diam - diam.

"Maaf, mamah." Justin memelas.

"Sudah, sekarang bawa mamah ke mansion Edgar."

"Baik, nyonya besar!" Hormat Justin. Regina geleng - geleng kepala melihat tingkah lucu satu putranya itu, tidak seperti Edgar yang selalu melihatnya dengan muka jutek dan tatapan biasa.

Sesampainya di sana, hari sudah berganti malam. Regina dan Justin masuk ke mansion itu dan langsung disambut ramah tamah oleh kepala asisten dan Bianca.

'Kyaaa, Tuan Justin dan nyonya ada di sini! Tumben sekali mereka ke sini, apa mungkin ada rencana? Rencana kejutan untukku?' pikir Bianca salah tingkah di depan Justin dan mengira Regina datang mau membahas hal pribadi dengannya. Bisa jadi dia mau diminta untuk jadi menantu Regina. Wanita itu pergi menyiapkan jamuan.

"Bibi, mana Edgar?" tanya Regina.

"Aneh, kalau aku datang ke sini, aku langsung mendengar tangisan Samuel, kenapa tiba - tiba sepi? Apakah Samuel dan Edgar sedang keluar?" tanya Justin yang memang pernah datang sebelum Keylin dibeli.

"Tuan Edgar belum pulang, Nyonya. Sedangkan Tuan Samuel ada di kamarnya," ucap kepala asisten sopan.

"Mamah, sudah aku bilang dulu, mamah yang rawat saja Samuel. Kalau Edgar terus begini, anak itu bisa terlantarkan," kata Justin dengan sarannya itu.

"Ck, mamah tidak mau. Anak itu bukan cucu kandung mamah. Harusnya dikirim saja ke panti asuhan, bikin orang merepotkan saja." Regina menolak tegas. Raut wajahnya langsung tidak karuan.

Justin membuang nafas kemudian ia pun ke kamar Samuel untuk melihat anak Tania itu.

'Lho, kemana Tuan Justin?' batin Bianca meletakkan nampan di atas meja dan di depan Regina yang main hape.

"Kira - kira, berapa jam lagi Edgar pulang, Bibi?" tanya Regina.

"Tuan Edgar sering pulang terlambat dan juga tidak menentu, Nyonya," jawab kepala asisten.

"Dan juga, Tuan muda kadang bermalam di luar, nyonya." Bianca menyahut, ikut bicara sopan.

"Begitu rupanya, dia akhir - akhir ini sibuk. Kalau begitu, siapkan makan malam untukku, Bibi." Regina yang tidak makan tadi sekarang sudah lapar.

"Baik, nyonya." Kepala asisten menghela nafas lega sudah pergi membeli bahan tadi. Bianca pun ingin duduk mengobrol dengan Regina tetapi Kepala asisten itu menariknya ke dapur.

"Ihhh, Bibi! Kenapa sih tarik - tarik?" celetuk Bianca.

"Tidak usah banyak tingkah, sekarang bantu aku masak," ucap kepala asisten.

"Bi, suruh saja Mona! Aku mau menemani nyonya Regina. Kasihan dia jauh - jauh datang ke sini dan tidak ada yang mempedulikannya." Bianca tetap ngotot. Sontak saja, Kepala asisten menyodorkan pisau di depan wajahnya.

"Banyak sekali alasanmu. Mau aku potong saja kau? Atau kau yang potong ayam ini? Pilih yang mana?"

"Ishh, okeh!" ucap Bianca ketus. 'Dasar nenek - nenenk sialan, aku mau deketin calon mertua, tapi ada saja halangan dari dia! Mona juga, kenapa sih dia sama Keylin! Waktu berhargaku kan jadi terbuang!" gerutu Bianca.

Sedangkan di kamar Samuel, Mona yang menemani bayi itu. Pembantu berkacamata itu terkejut ketika pintu kamar dibuka.

"Selamat datang, Tuan!" sambut Mona berdiri dan menunduk sopan.

"Lho, dengar - dengar Samuel punya pengasuh, apa itu kau, Mona?" tanya Justin mengenal Mona karena wanita itu dulu sering disuruh - suruh.

"Itu, salah! Saya bukan pengasuh Tuan Samuel," ucap Mona sedikit canggung dan tidak berani menatap wajah tampan Justin. Takutnya ia terlena dan pindah haluan menganguminya. Meskipun Mona lebih tua, bisa saja hatinya terpikat. Tapi Mona pokoknya lebih mengidolakan Edgar.

"Kalau bukan kau, siapa lagi? Dan dimana dia?" tanya Justin duduk di dekat Samuel. Bayi menggemaskan yang barusan habis disusui Keylin.

"Namanya Keylin, Tuan. Sekarang dia sedang ada di kamarnya." Mona menjawab terbata - bata. Justin mangut - mangut kemudian menunjuk ke pintu.

"Kalau begitu, tolong bikinkan aku segelas kopi."

"Baik, Tuan!" Mona segera pergi dari kamar itu.

"Hey, bocah. Kau mirip dengan ayahmu, tapi sayang sekali ya, dia tidak bisa melihatmu tumbuh sekarang."

"Tapi rasanya cukup lega, ada pengasuh yang cocok denganmu." Justin sangat penasaran siapa Keylin. Gadis itu saat ini sedang terperangah dan syok melihat pantulan tubuhnya di cermin ada banyak capung - capung cinta bertebaran di mana - mana.

"Akhhh!" jerit Keylin menutupi tubuhnya pakai selimut. Gadis itu tidak tahu dari mana dan bagaimana bisa ada bekas merah di tubuhnya.

"Tidak salah lagi! Aku punya kelainan lain! Bekas ini lebih banyak dari kemarin itu! Kalau begini, aku tidak bisa menyusui Tuan Samuel." Keylin yang habis mandi pun memeluk dadanya. Ia gelisah punya penyakit baru dari bentol - bentol merah itu. Tiba - tiba pintu kamarnya diketok oleh Justin. Pria itu sempat mendengar jeritan dari kamar itu.

"Siapa? Apa itu Tuan Edgar?" Keylin cepat - cepat memakai pakaiannya. Jantungnya berdebar - debar dengan raut wajah ketakutannya itu. Ia berpikir tidak mungkin ada pria yang menggigitnya karena seingatnya, tidak pernah berhubungan cinta.

"Ya Tuhan, jika benar asiku bermasalah, apakah aku akan dikubur hidup - hidup oleh Tuan Edgar?" Karena kepolosannya, Keylin tidak menyadari semua kecupan itu dari Edgar sendiri. Gadis itu pun berjalan bimbang ke pintu dengan keringat dingin dan hati deg-degan.

.

🤭

Terpopuler

Comments

Fatma Kodja

Fatma Kodja

Bianca tinggal menunggu waktunya kamu akan diusir dari Mension tuan Edgar, duh Keylin betapa polosnya kamu hingga tidak menyadari kalau sebenarnya tanda" merah yang ada di tubuhmu adalah bekas kissmark dari tuan Edgar dan tunggu aja kehamilanmu akan datang 🤣🤣😂😂

2022-12-26

0

Keser Galby

Keser Galby

jangan terlalu tinggi mimpi nya..takut nanti kmu jatoh nyesek lobaru tau rasa

2022-12-22

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2022-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Menjadi Ibu Susu
2 2. Jadi Wanita Malam
3 3. Minta Digosok
4 4. Softex Darurat
5 5. Tidak Punya Hati?
6 6. Saran Menikah
7 7. Suara Mes*m
8 8. Kabar Tania
9 9. Berhubungan Cinta
10 10. Nyonya Besar
11 11. Tidak Menyukainya
12 12. Dia Pacarku!
13 13. Susu Pelancar Asi
14 14. Menikah Dengan Edgar?
15 15. Cinta Pertama Edgar
16 16. Dasar Penjahat!
17 17. Main Peluk - Pelukkan
18 18. Malam Pertama?
19 19. Rasanya Imut Tapi Keras
20 20. Ah Yes No, Baby.
21 21. Seperti Gadis Kecil
22 22. Bertemu Bryan
23 23. Cium Istrinya Dong
24 24. Melarikan Diri
25 25. Hasrat Tuan Edgar
26 26. Bibir Cantik Istrinya
27 27. Sering Mual - Mual
28 28. Tambah Kendor
29 29. Mencari Keylin
30 30. Janin Tiga Minggu
31 31. Bikin Ketagihan
32 32. Keylin Seperti Tania
33 33. Masih Ting Ting
34 34. Warnanya Pink - Pink
35 35. Hamil Anaknya
36 36. Masih Hidup?
37 37. Hanya Setengah
38 38. Menangis
39 39. Ingin Pulang
40 40. Tes D.N.A
41 41. Ini Bayi Siapa?
42 42. Siapa Suamimu
43 43. Mana Buktinya
44 44. Kalung Tania
45 45. Kejutan Edgar
46 46. Sedang Menunggu
47 47. Cek Lima Milyar
48 48. Makan Nanas
49 49. DOR!!
50 50. Mau Kemana?
51 51. Ibu Dari Anakku
52 52. Sebentar, Edgar!
53 53. Mamah Mertua
54 54. Semua Salahku
55 55. Waktunya Kau Terbebas
56 56. Ini Bukan Tania
57 57. VISUAL EDGAR
58 58. Tidak Usah Dilahirkan
59 59. Merindukannya
60 60. Ketahuan
61 61. Bertahanlah
62 62. Dua Malaikat Kecil
63 63. Cucu Pertama?
64 64. Dua Suami, Satu Ipar [Tamat]
65 65. Ekstrak Part 1 : Tidak Pantas
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Menjadi Ibu Susu
2
2. Jadi Wanita Malam
3
3. Minta Digosok
4
4. Softex Darurat
5
5. Tidak Punya Hati?
6
6. Saran Menikah
7
7. Suara Mes*m
8
8. Kabar Tania
9
9. Berhubungan Cinta
10
10. Nyonya Besar
11
11. Tidak Menyukainya
12
12. Dia Pacarku!
13
13. Susu Pelancar Asi
14
14. Menikah Dengan Edgar?
15
15. Cinta Pertama Edgar
16
16. Dasar Penjahat!
17
17. Main Peluk - Pelukkan
18
18. Malam Pertama?
19
19. Rasanya Imut Tapi Keras
20
20. Ah Yes No, Baby.
21
21. Seperti Gadis Kecil
22
22. Bertemu Bryan
23
23. Cium Istrinya Dong
24
24. Melarikan Diri
25
25. Hasrat Tuan Edgar
26
26. Bibir Cantik Istrinya
27
27. Sering Mual - Mual
28
28. Tambah Kendor
29
29. Mencari Keylin
30
30. Janin Tiga Minggu
31
31. Bikin Ketagihan
32
32. Keylin Seperti Tania
33
33. Masih Ting Ting
34
34. Warnanya Pink - Pink
35
35. Hamil Anaknya
36
36. Masih Hidup?
37
37. Hanya Setengah
38
38. Menangis
39
39. Ingin Pulang
40
40. Tes D.N.A
41
41. Ini Bayi Siapa?
42
42. Siapa Suamimu
43
43. Mana Buktinya
44
44. Kalung Tania
45
45. Kejutan Edgar
46
46. Sedang Menunggu
47
47. Cek Lima Milyar
48
48. Makan Nanas
49
49. DOR!!
50
50. Mau Kemana?
51
51. Ibu Dari Anakku
52
52. Sebentar, Edgar!
53
53. Mamah Mertua
54
54. Semua Salahku
55
55. Waktunya Kau Terbebas
56
56. Ini Bukan Tania
57
57. VISUAL EDGAR
58
58. Tidak Usah Dilahirkan
59
59. Merindukannya
60
60. Ketahuan
61
61. Bertahanlah
62
62. Dua Malaikat Kecil
63
63. Cucu Pertama?
64
64. Dua Suami, Satu Ipar [Tamat]
65
65. Ekstrak Part 1 : Tidak Pantas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!