Keylin pikir Edgar mau membawanya keluar membeli kebutuhan Samuel, namun ternyata dibawa ke sebuah bar mewah yang begitu riuh dengan kebisingan semua pelanggan dan juga bau allkohol di mana - mana. Saking ricuhnya, semua orang tidak memperhatikan kedatangan Edgar dan Ini pertama kalinya Keylin memasuki tempat yang sangat tidak ramah bintang.
"Tuan, saya pikir anda mau ke toko, tapi malah ke tempat ini. Untuk apa Tuan ke sini bersama saya?" tanya Keylin yang sudah memakai gaun berbeda, bukan baju maid (pelayan) lagi.
"Saya mau kau jadi pasangan saya dan -" Edgar menggantungkan ucapannya.
"Dan apa, Tuan?"
Edgar menatap Keylin yang tampak takut berada di tempat itu. 'Hmm, aku tidak usah memberitahunya lebih jauh.' Edgar dalam hati ingin sebenarnya mengatakan bahwa Keylin perlu menjadi umpan tetapi pria itu sedikit ragu.
"Lupakan itu! Dan sekarang gandeng tanganku!" Edgar menyodorkan lengannya, kemudian mengangkat sebuah panggilan mendadak.
"Tuan, saya sudah menemukannya." Kalimat singkat tapi sangat berarti.
Baru juga mau digandeng, Edgar menarik Keylin menuju ke sebuah ruangan khusus para pelanggan kelas atas yang sering berkumpul di sana.
"Tuan, sebenarnya apa tujuan kita datang ke sini?" tanya Keylin mulai was - was.
'Jangan - jangan aku mau dijual lagi?'
'Atau aku sudah membuat kesalahan sampai mau dijadikan taruhan judi di tempat ini?'
Keylin menunduk cemas tetapi seketika terkesiap saat Edgar menyeka helai rambutnya ke belakang telinga. Tak lupa memandangi paras gadis itu yang cantik jelita. Tetapi dari tindakannya itu, Edgar sedang memasang alat penyadap suara di telinga Keylin.
"Masuklah ke sana dan bergabung dengan mereka, tapi ingat, jangan minum apapun yang mereka berikan padamu!" kata Edgar ingin Keylin berpura - pura jadi wanita penghibur di dalam sana. Kalau saja ada wanita yang bisa dipercaya, Edgar juga tidak mau menyuruh Keylin digrepek - grepek oleh mereka. Tapi demi menemukan bukti gerombolan musuh yang sudah mencelakai Tania, Edgar terpaksa.
"Kenapa saya lakukan itu, Tuan?"
"Ck, jangan bicara terus! Lakukan saja perintahku!"
"Baik, Tuan!" Keylin hampir saja terjatuh setelah ditatap dengan sinis. Pengaruh Edgar benar - benar membuatnya tidak bisa berkutit.
Edgar pun meninggalkan Keylin menuju ke tempat orang kepercayaannya dan kaki tangannya sembari mendengarkan gelagak tawa dan histerisan wanita - wanita malam yang menggoda di ruangan itu.
"Hei, Nona. Siapa namamu?" goda pria mabuk di sebelah Keylin.
"Saya Alin, Pak!" jawab Keylin bergeser tetapi satu pria lain duduk di sebelahnya lagi.
"Hai cantik! Minumlah bersamaku," rayu pria itu memberi satu gelas berisi allkohol yang kuat.
'Haih, kenapa aku harus duduk di antara pria - pria mesum ini?'
Keylin dalam hatinya sangat tidak suka mencium aroma allkohol dan bau rokok yang mulai membuatnya pening. Ditambah dua pria di sebelahnya itu terus mendesaknya dengan mata jelalatan mereka.
"Hai! Berhenti lakukan itu dulu, sekarang kita harus membicarakan hal penting!" tegur satu kelompoknya. Edgar yang sedang bermain judi pun sedikit geram mendengar desak - desakan mereka pada Keylin. Tetapi demi mendapat hasil, dia harus bersabar.
"Apa kau serius dia bisa bertahan di dalam sana?" bisik pria lain bertanya pada Edgar.
"Heh, kita lihat saja nanti, Ger." Edgar tersenyum smirk dan kembali mendengarkan perbincangan. Mereka berbicara tentang tragadi maut yang sebulan lalu merenggut nyawa seorang wanita yang tidak lain adalah Tania, Ibu kandung Samuel.
Emosi Edgar sudah terpompa naik turun mendengar mereka benar - benar satu rantai dengan komplotan itu yang sekarang ingin menghilangkan jejak mereka. Tiba - tiba saja dari alat itu, Keylin menjerit. Tanpa membuat kecurigaan, dua pria bertopeng itu menuju ke tempat itu dengan alasan kalah dalam perjudian.
Brakkk
Gerry membuka paksa pintu ruangan tapi cuma ada wanita malam yang sedang ketakutan.
"Celaka, mereka membawanya! Cepat, Gerry! Kita harus mengejar mereka!"
Edgar dan Gerry mencari Keylin yang dibawa komplotan musuh. Tidak lama kemudian, Ibu Susu Samuel itu dibawa paksa oleh mereka. Terlihat Keylin berontak dan mengoceh karena sedang mabuk parah gara - gara pengaruh allkohol dari mereka.
Dorr!
Semuanya terkejut saat satu peluru melesat dan menembak satu ban mobil mereka. Mereka semua membola dan melepaskan Keylin sehingga gadis itu yang terus memberontak pun terjatuh. Semuanya mundur perlahan dan tampak tidak percaya bertemu Edgar langsung di parkiran bar.
"Ahhhhh.... ahkkkk!" Keylin terkaget - kaget sampai setengah sadar ketika dua mata telanj*ngnya itu melihat mereka ditembak habis - habisan. Sebuah pembantaian kecil yang dilakukan Gerry untuk membasmi kroco - kroco musuh.
"Ahhh, mayat!" Keylin histeris pada mereka yang ada di depannya sudah bersimbah darah dan menyisakan satu pria yang menggigil ketakutan.
"Jangan!" Gerry hampir saja menembak Keylin yang merentangkan tangan di depan orang itu.
"Hai! Menyingkirlah!" ujar Gerry.
"Jangan! Jangan bunuh!" pekik Keylin yang setengah mabuk. Orang itupun mengelurkan pisau tajam karena sadar Keylin adalah orangnya Edgar.
"SIAL! MATI SAJA KAU, ******!"
Jleb!
Dorr!
Pria itu tewas seketika usai menerima tembakan yang menembus tepat di kepalanya, bersamaan pula pisaunya menusuk pinggang Edgar yang barusan cepat menyelamatkan nyawa Ibu Susu Samuel.
"Tuan Edgar! Celaka! Kau terluka parah!" Gerry sedikit panik pada darah yang mengalir deras.
"Ck, tidak perlu panik. Sekarang kau dan yang lainnya bersihkan tempat ini saja." Edgar menyerahkan pisau itu dan mengangkat Keylin yang pingsan karena terlalu mabuk dan pusing.
"Baik, Tuan! Serahkan saja pada kami!" Gerry memulai tugas membersihkan TKP pembasmian. Sedangkan Edgar yang sedikit kesakitan terpaksa menyetir pulang cepat ke Mansion. Perasaannya sangat lega sudah menghabisi sebagian komplotan musuhnya. Edgar menatap sedih foto Tania di tangannya. Ada kerutan penyesalan tergambar di wajah maskulinnya itu.
"Maaf Tania, aku sudah lalai menjagamu, sayang. Tapi sekarang dendammu akan terbalaskan dengan tuntas dan kau tidak perlu sedih lagi tentang Samuel karena di sisinya sudah ada gadis pilihan yang kuperoleh untuknya." Edgar mencium foto itu dengan sangat penuh cinta dan sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Suky Anjalina
next 🥰
2022-12-07
0
Nur Rahma
next kak
2022-12-04
1
Julia Juell
lanjutt thor😍
2022-12-04
1