Malam Tak Terlupakan

Malam pertama adalah kata yang dinanti-nantikan untuk semua pasangan. Malam pertama akan mereka lalui setelah melakukan prosesi pernikahan yang menyatukan mereka dalam ikatan yang sakral dan halal.

Malam pertama, malam yang paling di tunggu setiap pasang, hubungan yang dinantikan oleh pengantin baru untuk menyatukan cinta mereka, menyatuhkan raga mereka, agar cinta mereka juga semakin mendalam. Berharap dari penyatuan tersebut akan tercipta sebuah kebahagiaan baru dengan adanya benih yang tumbuh sebagai tanda buah cinta mereka.

Semua pasangan suami-istri pasti mengharapkan malam pertama mereka dipenuhi dengan kata romantis dan bahagia. Namun, tidak dengan Lily. Malam pertamanya terasa mencekam, jika bisa memilih dia tak ingin ada kata malam pertama di dalam pernikahannya.

Melewati malam pertama dengan sosok yang tak dicintai, sosok yang tak di inginkannya, bahkan sosok yang pernah dilihatnya secara langsung menjalin hubungan dengan ibu tirinya sendiri. Jijik, itulah yang ada di pikiran Lily di saat pria itu mulai menjelajahi dan menikmati tubuh polos.

Lili hanya bisa meremas bantalnya saat Devano, pria yang baru saja dinikahinya itu terus menjelajahi tubuhnya dengan bibirnya, menikmati tubuh polos setiap incinya, tubuh yang selama ini tak tersentuh oleh pria manapun. Kini Devano dengan lihainya bermain di dadanya, setetes air mata jatuh di sudut mata Lily, menggambarkan perasaannya saat ini.

Lily ingin menolak, tapi sekuat apapun ia berontak kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan Devano yang kini dipenuhi gairah.

Devano melakukan apa yang diinginkannya. Pasrah, Itulah kata yang Lily lakukan saat ini, ia memberikan tubuhnya pada suaminya, memberikan kesucian yang selama ini dijaganya dengan susah payah dan berharap suatu saat nanti akan memberikan apa yang dijaganya selama ini pada pria yang dicintainya. Menikmati indahnya cinta di malam pertama mereka dengan penuh cinta dan keromantisan. Namun, semua itu tinggal lah keinginannya saja.

Lily semakin mencengkeram bantalnya saat merasakan area selangkangannya yang begitu sakit, saat Devano mulai melakukan penyatuan mereka, rasa sakit itu sebanding dengan rasa sakit di hatinya. Lily hanya bisa menggigit bibirnya saat Devano mulai menguasai tubuhnya.

Sekuat tenaga Lily menahan desahannya. Namun, kelihaian Devano membuatnya tanpa sadar mendesah dan itu semakin membuat Devano manggila. Tubuh Lily remuk merasakan permainan Devano yang seakan tak ingin menyudahi permainannya.

Rasa benci pada Delisa, ibu tirinya semakin dalam. Jika bukan karena ibu tirinya itu ia tak akan mengenal Devano, ia tak akan berada di situasi seperti saat ini.

Setelah puas melakukan permainannya, Devano membanting tubuhnya ke samping dan ia pun langsung tertidur, terlihat jika ia sangat kelelahan dengan permainan sendiri. Sementara itu Lily hanya menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka, ia bahkan tak punya tenaga lagi untuk ke kamar mandi. Daerah intinya sangat sakit.

Lily tak bisa tidur, dia hanya bisa menatap langit-langit kamarnya, mencerna sebenarnya apa yang terjadi di hidupnya. Semua terjadi secara tiba-tiba, seakan semua ini hanya mimpi dan akan kembali seperti semula saat ia terbangun.

Baru saja Lily akan tertidur, ia kembali terbangun saat Devano menariknya ke dalam pelukannya. Kini Devano menenggelamkan wajahnya di dada Lily, menikmati daerah itu dan mengusap wajahnya disana dan kembali tertidur.

Lily hanya diam dan menuruti apa yang Devano inginkan, ia benar-benar pasrah. Menyeka air matanya saja ia seakan tak punya tenaga lagi, membiarkan air matanya kembali menetes karena situasi yang dihadapi ya. Ia tak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi padanya.

Ditengah hatinya yang sakit, senyum terbit di bibirnya, Lily mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan mulai mengambil gambar dimana Devano saat ini sedang berada di dadanya. Lily sengaja mengambil gambar itu dengan memiringkan wajahnya, ia tak ingin wajah sembabnya terlihat di sana.

Lily mengambil beberapa gambar dan memilih beberapa yang dianggap bisa membakar amarah ibunya. Lily mengambil dua gambar dan pengirimnya ke ponsel ibu tirinya.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

hadeuh sempet² nya kamu lily² 🤣🤣

2023-11-28

0

Louisa Janis

Louisa Janis

pingsan karena emosi si nenek lampir 😂😂😂😂😂

2023-01-16

1

Aminah Adam

Aminah Adam

lanjuut

2023-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!