Kesepakatan Lily dan Devano

Setelah melakukan pertemuan itu Devano ngajak Lily untuk makan malam dimension itu.

Lily tercengang melihat makanan yang begitu banyak di meja panjang yang ada di hadapannya, padahal hanya mereka berdua yang ada di sana. pelayan dan juga penjagaan rumah itu juga sangat banyak. Sebenarnya siapa pria yang akan menikahinya itu, yang ia tau jika dia hanyalah selingkuhan ibu.

"Mengapa kamu tak ngajak ibuku saja untuk menikah dengan mu?" tanyanya tiba-tiba sebelum ia mulai makannya.

"Aku akan menjawab semua pertanyaanmu, tapi makanlah dulu aku tak suka jika ada yang membahas masalah lain di meja makan," ucapnya dengan tegas membuat Lily pun terdiam dan melihat makanan yang ada di meja makan. Jujur saja itu sangat menggugah selera, sejenak ia melupakan ketakutannya pada Devano dan juga beban jika ia harus menikah dengan pria selingkuhan ibunya itu.

Lily melihat makanan yang ada di hadapannya dia langsung tak sabar ingin mencicipinya, makanan yang terlihat begitu enak dan begitu mencicipi nya ternyata rasanya memang benar-benar enak. Rasanya berbeda jauh dan lebih enak dari yang pernah ia makan sebelum 'Mungkinkah Karena semua itu dimasak oleh koki khusus,' batin Lily kemudian dia mengangkat bahunya mengabaikan rasa ingin tahunya yang terpenting sekarang pastikan lidahnya dimanjakan dengan rasa yang tersaji di depannya.

Lily hampir mencicipi semua itu, makanan yang ada di sana walaupun hanya satu sendok dan dua sendok yang jelas ia ingin merasakan semua makanan yang terhidang di sana walau pada akhirnya dia tak bisa mencoba semuanya, karena begitu banyaknya makanan yang terhidang di sana.

Lily sudah tak mampu lagi untuk menampungnya di perutnya.

Devano yang sudah selesai dengan makannya langsung berdiri dari duduknya membuat Lily yang melihatnya langsung ikut menyudahi makannya, ia pun mengikuti kemana Devano pergi.

Ia tak kenal siapa-siapa di tempat itu, jika jalan sendiri mungkin saja ia bisa tersesat saking besarnya rumah itu. Ruangan begitu luasnya ini bahkan tak tahu dimana letak ruangan tadi yang pertama didatanginya.

Devano masuk ke dalam sebuah ruangan lagi, disusul oleh Lily, Lily melihat ruangan itu begitu rapi dan juga luas sama dengan ruangan sebelumnya. 'Jika ini adalah rumahnya lalu mengapa dia mempunyai apartemen yang begitu mewah? Apakah Apartemen Itu khusus untuk dijadikannya tempat mesumnya,' batin Lily bahkan Ia berpikir jika pria itu mungkin saja tak hanya memiliki satu wanita, mungkin ada wanita seperti ibu tirinya yang lain yang digunakannya hanya sebagai pemuas nafsunya.

"Duduklah," ucap Devano saat dia sudah duduk di kursi kebesarannya dan menunjuk kursi yang ada di hadapannya membuat Lily yang melihat itu dengan perlahan berjalan dan duduk di kursi yang ditunjuk oleh Devano.

"Apa yang ingin kau tanyakan tadi tanyakanlah?" tanyanya

Hal yang pertama yang ingin ditanyakan oleh Lily adalah mengapa ia memilihnya untuk menikah dengannya, mengapa tak meminta ibunya saja.

"Mengapa kamu tidak menikah dengan ibuku saja?" tanyanya tegas.

Mendengar pertanyaan itu Devano tertawa terbahak-bahak. "Apa Kau pikir aku akan menikahi ibumu yang sudah tak suci lagi, aku hanya menggunakan ibumu sebagai pelampiasan nafsuku saja, aku hanya akan menikahi seorang wanita yang masih perawan yang tak pernah tersentuh oleh pria lain."

Mendengar itu Lily mengerutkan keningnya.

"Lalu mengapa kau memilihku ? Aku sudah disentuh oleh pria lain," ucap Lily berbohong.

Lagi-lagi tertawa Devano tertawa

"Benarkah?" tanya Devano membuat Lily langsung mengangguk cepat mungkin dengan begitu pria itu tak akan memilihnya untuk menjadi calon istrinya, ia sama sekali tak ingin menjadi istri dari pria yang ada di hadapannya itu, jika memang tak terpaksa. Semua yang dilakukan hanya untuk ayahnya.

Devano menjentikkan jarinya membuat Lily melihat ke arah orang yang ditunjuknya. Ternyata ada dua orang di dalam ruangan itu, Ia berpikir tadi tak ada siapa-siapa dan hanya mereka berdua.

Kedua pria itu pun keluar dari ruangan itu dan terdengar suara pintu dikunci, membuat Lily menjadi menegang, 'apa yang ingin ia lakukan,' batinnya.

"Baiklah kalau begitu, aku tak ingin melakukan kesalahan," ucapnya berjalan mendekati Lily membuat Lily semakin takut padanya.

"A-apa maksudmu?" tanya Lily yang sudah hampir menangis saat pria itu memegang pegangan kursi yang ada di kedua sisinya. Pria itu pun menunduk dan mendekat padanya.

"Aku tak ingin menikah dengan wanita yang sudah disentuh oleh pria lain. Tadinya aku berpikir kamu itu masih perawan melihat kepolosanmu."

"Kamu salah. Aku sudah disentuh bukan hanya satu pria tapi sudah disentuh oleh beberapa pria," sahut nya yang semakin ingin melebih-lebihkan jika dia adalah wanita nakal. Ia tak ingin menikah dengan di pria itu, Lily tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya jika menjadi istri pria mesum yang ada di depannya itu.

Sangat terkejut saat pria itu membuka lebar pahanya dan menahannya dengan kedua kakinya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Lily mencoba mendorong Devano agar menjauh darinya.

"Tentu saja aku akan memeriksanya. Aku ingin tahu kau masih perawan atau tidak," ucap Devano memperlihatkan satu jarinya.

"Apa yang akan kulakukan?" ucap Lily panik dan gugup.

"Tidak, jangan menyentuhku." Pekik Lily. Saat Devano semakin membuka pahanya.

"Jangan bergerak," Devano yang mulai memasukkan tangannya ke dalam rok Lily yang memang memakai rok pendek dengan mudah membuat Devano menjangkau area yang diinginkannya.

Lily langsung menahan tangan Devano.

"Tak usah memeriksa ku. Aku masih perawan," ucapnya membuat Devano kembali tertawa terbahak-bahak.

"Aku akan percaya dan tenang jika sudah memeriksanya langsung."

"Ini pelecehan," bentak Lily lagi yang masih menahan tangan Devano agar tak menyentuh area sensitifnya.

Wajah mereka sangat dekat membuat Devano hanya sekali gerakan langsung bisa meraup bibir Lily, mata Lily membulat, ia terkejut saat merasakan permainan bibir Devano. Ini juga adalah pengalaman pertamanya. Lily berusaha untuk mendorongnya tubuh Devano agar menjauh darinya dan melepas ciumannya. Namun, bukannya terlepas Devano semakin menarik tengkuknya, memperdalam permainan bibir nya.

Keahlian Devano dalam memainkan bibirnya membuat Lily tertegun dan tanpa sadar ikut menyambut pagutan tersebut.

Permainan bibir Devano membuat Lily melayang. Ia menutup matanya menikmati pagutan mereka.

Matanya Lily membelalak saat baru menyadari sesuatu telah terjadi di bawah sana.

Ya, Devano sudah berhasil memeriksa apakah dia masih perawan atau tidak.

Lily baru tersadar akan kebodohannya yang menikmati ciuman Devano.

Tubuh Lily membeku merasakan apa yang terjadi di bawah sana.

Devano dengan nakalnya memainkan tangannya.

Seringai penuh kepuasan terlihat di wajahnya, membuat Lily langsung mendorong tubuh Devano bersama dengan itu dia juga sudah mencabut tangannya.

Nafas Lily menderu, ia menatap tajam pada Devano.

"Aku akan mengantarmu pulang dan akan menemui ayahmu langsung," ucapnya dengan santai. Itu sesuatu yang biasa baginya, berbeda dengan Lily.

Sekarang ia yakin jika Lily masih perawan hanya memeriksanya dengan satu jarinya saja.

Devano berjalan keluar dengan penuh rasa kepuasan. Ia merasa senang dengan pilihannya. Kakeknya pasti senang saat tahu siapa Lily dan dari mana ia berasal.

Lily dari keluarga terhormat, belum lagi wajahnya juga sangat cantik dan satu yang terpenting dia masih perawan.

Walaupun dengan Kemarahannya Lily masih mengikuti Devano.

Mereka masuk ke dalam mobil yang tadi menjemput Lily dan kali ini tujuan mobil itu adalah mengantar lily kembali sekaligus menemui ayahnya dan menyatakan maksudnya untuk menikah Lily.

"Apa kita malam ini akan ke rumah dan kau akan menemui ayahku?" tanya Lily.

"Tentu saja, aku akan menikahimu, tentu saja aku akan menemui ayahmu terlebih dahulu dan kedepannya aku akan mengatur pertemuan kakek dan ayahmu untuk rencana pernikahan kita, ucap Devano menjelaskan.

Lily tersenyum dalam hati. Ia tak sabar ingin melihat bagaimana reaksi ibunya saat mengetahui jika ia akan menikah dengan selingkuhannya.

"Aku ingin tahu bagaimana reaksi ibuku," ucap Lily, ada sedikit rasa senang hatinya, ia tak sabar akan hal itu.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

hai lily,,kamu itu bodoh atau gmna coba,,gmna klo nti devano masih ttp berhubungan sm delisa walaupun udh menikah snm kamu 🤦‍♀️🤦‍♀️
kok ya percya² gtu aj toh gk pake perjanjian atau ap gtu 🙄🙄

2023-11-28

0

Nazriel Irham

Nazriel Irham

yaaa ini emang yang murahan sebenernya sih lily

2023-10-13

0

Anonymous

Anonymous

serius nanya...teknik 1 jari nya gmn...

2023-01-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!