Kunjungan Kakek

Bachtiar yang mendapat kabar dari cucunya jika ia sudah memilih calon istri, merasa sangat bahagia. Ia langsung meminta biodata dari gadis itu.

Tak menunggu lama 1 pesan pun langsung masuk di laptop asisten Bachtiar, membuat asisten tersebut yang bernama Yadi memberikan laptopnya kepada Bachtiar, dimana sebelumnya Devano sudah menyelidiki dan meminta biodata Lyli dari orang kepercayaannya.

Bachtiar melihat semua biodata yang tertera atas gadis yang bernama Lily, Ia pun mengganggu puas.

"Bagus, cucuku ternyata pintar juga mencari calon istri," kata Bachtiar memberikan kembali laptop itu pada asistennya. "Mereka dari keluarga terhormat, itu sudah cukup," tambahnya.

Keluarga Bachtiar berasal dari keluarga kaya raya. Namun, silsilah keluarga mereka tak begitu baik, bahkan mereka tak mengeksposnya ke publik, dimana dalam keluarga mereka tak ada pernikahan, mereka tak percaya akan adanya pernikahan begitu dengan Devano. Namun, kakeknya ingin Devano menikah dan menjalani kehidupan rumah tangganya.

Bachtiar kembali menghubungi Devano untuk mengatur pertemuannya dengan orang tua Gadis itu dalam Minggu ini, Devano yang sudah merencanakan pertemuan itu langsung mengiyakan apa yang diminta oleh kakeknya.

Walaupun Devano merupakan sosok yang sangat susah diatur, arogan dan juga Casanova. Namun, dia sangat patuh dan sayang pada kakeknya. Ia hanya mempunyai satu keluarga di dunia ini yaitu kakeknya. Devano ingin membahagiakan kakeknya dengan memberinya seorang menantu, dengan begitu Kakaknya juga akan memberikan seluruh hartanya. Walaupun sebenarnya Devano tahu kakeknya tak akan memberikan harta itu kepada orang lain selain dirinya, mengingat hanya dirinya keluarga kakeknya juga satu-satunya.

5 hari setelah kunjungan pertama Devano ke rumah Lily, ia kembali berkunjung dan malam ini Bachtiar dan juga Devano sudah menuju ke arah rumah Lily.

"Sudah berapa lama kau mengenal gadis itu?" tanya Bachtiar mengetuk-ngetukkan jarinya di jok mobil, tempatnya duduk sambil masih menatap lurus ke depan. Bertanya pada Devano yang duduk di sampingnya.

"Sekitar seminggu," ucap Devano santai masih memainkan ponselnya. Ia mengirim pesan kepada Lily jika mereka akan segera sampai.

"Apa? Seminggu?" tanya Bachtiar terkejut, tadinya Ia berpikir jika cucunya sudah menjalin hubungan dengan Lily sudah lama. Mengingat dia berasal dari keluarga baik-baik.

"Iya, aku mengenalnya kurang dari 10 hari, tapi dia mau menikah denganku, Kek!" Devano terkekeh kecil.

"Apa kamu memaksa anak gadis orang?" tanya kakek membuat Devano yang sejak tadi memainkan ponselnya menyimpan ponsel itu di sampingnya.

" Bagiku seminggu sudah cukup untuk membuat wanita mengatakan iya untuk apapun yang aku inginkan," ucap Devano membanggkan dirinya.

"Apa orang tuanya juga sudah setuju?"

"Tentu saja, Walau dengan sedikit paksaan," ucap Devano, membuat Kakeknya hanya menggeleng. Ternyata dugaannya salah, cucunya tak berubah, dia tetaplah Devano yang ia kenal.

"Sekarang katakan kepada kakek Bagaimana kau mengenal Gadis itu dan bagaimana gadis itu mau menikah denganmu. Kakek ingin tau. Kakek penasaran dia dari keluarga bukan dari keluarga yang bisa kau bayar. Bagaimana caramu untuk meyakinkan orang tuanya untuk mengizinkan putrinya menikah denganmu?" tanya Bachtiar yang kini melihat ke arah cucunya.

"Awalnya aku mengenal ibu tirinya sebelum mengenalnya, dia memergoki aku dan ibu tirinya sedang bercinta dan ternyata dia sangat sayang pada ayahnya. Dia melakukan semua itu untuk menyelamatkan pernikahan ayahnya, ia tak mau jika aku membongkar perselingkuhan ibu tirinya. Namun, dia juga tak mau jika aku terus berselingkuh pada ibu tirinya. Bisa dibilang dia mengorbankan diri untuk kebahagiaan keluarganya, kebahagiaan ayah dan ibu tirinya yang sudah menghianati ayahnya," jelas Devano tersenyum miring, dia sendiri tak menyangka jika Lily akan setuju dengan tawarannya.

Bachtiar menatap lurus ke depan, dari cerita yang diceritakan oleh cucunya, tergambar jelas jika perasaan calon menantunya itu pasti sangat lembut, orangnya pasti sangat baik dan sangat penyayang." Sebuah senyum terbit di bibir Pak Bachtiar, ia yakin jika memang wanita itu cocok untuk menjadi menantu di keluarganya, menghadapi sikap anaknya.

"Bagaimana denganmu? Apa kamu akan menjalani hubungan rumah tangga seperti rumah tangga pada umumnya? Setia pada istri dan hanya bermain bersama istrimu saja atau kau masih akan tetap menjalani kehidupanmu seperti biasanya?" tanya kakek yang berharap jika cucunya itu akan berubah menjadi lebih baik lagi.

"Entahlah, aku tak mencintainya, lagi pula bermain bersama dengan satu wanita itu cukup membosankan," ucap Devano dengan santai membicarakan hal itu pada kakeknya, karena ia sendiri tahu jika sifatnya saat ini tak jauh berbeda dari sifat kakeknya di masa mudanya.

"Kakek berharap kamu mau menjalankan rumah tanggamu dengan Lily dengan sungguh-sungguh dan setia padanya, memiliki anak dan bahagia. Itulah harapan kakek Pada pernikahanmu."

"Apa kakek sudah percaya dengan adanya pernikahan?"

"Tentu saja, apalagi melihat Lily, kakek yakin dia akan menjadi istri yang baik untuk kamu."

Devano mengetahui beberapa temannya juga bercerai karena perselingkuhan, banyak yang sakit hati dengan pernikahan mereka, membuat dia semakin tak menyukai hubungan dalam sebuah pernikahan yang saling mengikat.

Mereka terus berbincang dan tanpa mereka sadari mereka sudah sampai di kediaman Lily, mobil mereka sudah berhenti tepat di pintu utama. Devano bisa melihat jika Delisa berdiri di luar menyambutnya, begitupun dengan Diego. Namun, dia tak melihat Lily.

Begitu turun, mereka langsung disambut oleh Diego dan Delisa.

Diego akan mencoba menerima pernikahan putrinya dan berharap kebahagiaannya.

Diego hanya menuruti keinginan putrinya yang terus memohon untuk menikahi dengan pria yang dicintainya.

"Mari, silahkan masuk," ucap Diego mempersilahkan mereka masuk. Bachtiar dan Devano pun masuk dan langsung menuju ke ruang tengah…

Mereka mulai membahas tentang pernikahan Devano dan Lily, sementara Devano terus mengirim pesan kepada Lily, mintanya untuk turun, kakeknya ingin bertemu dengannya.

Sementara itu Delisa yang juga sudah berdandan secantik mungkin berharap Devano melihat dan memujinya, ternyata selingkuhannya itu sama sekali tak meliriknya sedikitpun. Delisa mengepal tangannya, Ingin rasanya ia merampas ponsel yang menjadi fokus Devano,

"Siapa yang berbalas pesan dengannya" kesal Delisa. Namun, tiba-tiba terdengar suara ponsel dari arah belakangnya dan terlihat Lily berjalan ke arah mereka.

Delisa mengeratkan giginya saat Devano letakkan ponselnya, 'Jadi yang sejak tadi berkirim pesan dengan nya adalah Lily,' batinnya kesal.

Delisa semakin kesal saat melihat tampil Lily yang begitu cantik dan ia bisa melihat dengan sangat jelas jika Devano memandangnya tanpa berkedip, terlihat jika Devano mengagumi kecantikan anak tirinya itu.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ya iyalah terpesona,,cantik perawan lg,,klo cntik tp jalang mah buat ap ,,udh byk 😂🤣🤣🤣

2023-11-28

0

Louisa Janis

Louisa Janis

Sadar nenek karena yang di cari tuh PERAWAN YA

2023-01-16

2

Aminah Adam

Aminah Adam

semoga lyli bisa mengubah pandangan devano ya thoor, yg katanya bermain dg satu wanita membosankan

2023-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!