Penyelidikan Lily

Setelah sarapan Lily langsung pergi lebih dulu ke kampusnya, ia sudah memasang alat pelacak di mobil ibunya semalam dengan bantuan Rara sahabatnya.

Saat di kampus, Lily langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sudah menunggunya di ruangan music, dimana mereka juga memiliki sahabat yang sangat gemar bermain music yang bernama Nita.

“Bagaimana?” tanya Rara saat Lily menghampiri mereka berdua. Jika Nita sangat gemar bermain music, Rara dan Lily sangat suka dengan hal yang berbau ekstrim seperti balapan, tak jarang mereka ikut dalam peserta balapan liar dan tak jarang juga mereka menjadi pemenang, itulah yang membuat Lily terkejut saat ibunya lebih dulu sampai di kantor ayahnya hari itu. Padahal ia, yang melajukan mobilnya dengan sangat kencang.

“Aku sudah menempatkannya di tempat yang tak akan terlihat oleh ibuku, selain alat pelacak aku juga meletakkan kamera di sana, aku sudah tak sabar membongkar kedok ibu tiriku itu.” Lily mengecek ponselnya yang terhubung dengan alat pelacak dan juga kamera yang dipasangnya di mobil ibu tirinya. Namun, tak ada yang mereka dapatkan, mobil itu masih terparkir di garasi rumahnya.

“Mereka baru saja bertemu, pasti mereka akan bermain aman dengan tak bertemu dalam waktu dekat ini,” ucap Nita yang di benarkan oleh mereka berdua.

“Baiklah, sebaiknya kita fokus pada mata kuliah kita hari ini, aku yakin jika ibumu itu tak akan menemui selingkuhannya sekitar seminggu.” Rara berdiri dari duduknya dan menarik mereka ke ruangan mereka, sebentar lagi dosen yang akan mengajar mereka akan masuk dan dosen itu terkenal dengan dosen killer.

Aktifitas mereka seperti biasanya selama beberapa hari ini, yang berbeda hanya lah Lily yang selalu mengecek ponselnya. Ia tak ingin kehilangan momen untuk membuktikan jika ibunya itu salah dan tak pantas ada di keluarga mereka.

Seminggu kini telah berlalu dan benar saja tepat Seminggu mobil ibu tirinya yang selama ini terparkir di garasi mereka kini bergerak melaju menuju ke sebuah tempat dan Lily tau lokasi yang di tuju ibu tirinya itu. Ibu tirinya pergi ke Apartemen yang sama yang waktu itu, membuat Lily yakin jika ibunya pasti menghampiri selingkuhannya itu lagi hari.

“Ayo, tunggu apa lagi kita berangkat sekarang,” seru Rara yang langsung beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan mereka di susul oleh Lily dan Nita.

Kali ini Rara yang duduk di kursi kemudi, mereka langsung menuju ketitik yang di tunjukkan alat pelacak tersebut. Begitu mereka sudah sampai ketiganya melihat jika Ibu tiri Lily keluar dari apartemen itu dan masuk ke mobil yang lainnya, tak lama kemudian seorang pria juga masuk ke mobil yang sama dan mereka meninggalkan parkiran apartemen itu.

Tak membuang waktu, Rara langsung mengikuti mereka hingga mereka sampai kesebuah vila yang terlihat sangat mewah dan terdapat banyak penjagaan disana.

“Sebenarnya selingkuhan ibumu itu pekerjaannya apa sih? Bukan mafia kan?” tanya Nita yang mulai takut dengan situasi yang mereka lihat.

“Entahlah, aku juga tak tau.” Lily terus melihat kearah pintu gerbang mencoba menebak apa yang dilakukan ibunya di dalam sana. Mereka menunggu hingga tiga jam, barulah mobil yang sama keluar dari pintu gerbang itu, Rara kembali menancap gasnya mengikuti mereka, ternyata mereka kembali ke Apartemen yang tadi dan terlihat ibu tiri Lily langsung kembali ke mobilnya dan pergi dari sana dan pria itu juga berjalan masuk ke apartemennya.

“Kita sudah mengikuti mereka seharian, tapi kita tak mendapatkan apapun,” ucap Lily kesal.

“Sepertinya bukti ini juga tak cukup,” ucap Nita yang tadi merekam beberapa kejadian .

“Ayahku sangat mencintai ibuku, bukti itu tak akan merubah apapun, malah mungkin akan balik di manfaatkan ibu jika aku menfitnahnya.”

“Ada satu cara,” ucap Rara melihat mereka berdua secara bergantian.

“Apa ?” seru keduanya.

“Pasti ibumu memiliki kunci apartemen pria itu, kita pasang kamera di kamar pria itu dan kita lihat apa yang mereka lakukan.”

“Sepertinya hanya itu ide yang bisa kita coba saat ini.” Lily melihat alat pelacak yang dipasang di mobil ibunya dan ternyata itunya itu kembali ke rumah mereka.

“Bagaimana sekarang?” tanya Rara yang sudah menyalakan mobilnya.

“Kita lanjutkan besok, sekarang kita ke arena balap, aku ingin balapan malam ini, lebih baik kita bersenang-senang dari pada kita memikirkan ibu turiku itu,” ucap Lily dan Rara kembali menancap gasnya menuju ke arena balap yang sering mereka datangi.

Lily kembali saat jam Sembilan malam dan tak melihat mobil ayahnya di garasi. Lily menghampiri satpam yang sedang menutup pintu gerbang, ”Pak apa ayah belum pulang?” tanya Lily.

“Sudah, bapak kembali pergi bersama ibu, baru saja!” jawab satpam membuat Lily langsung berlari masuk dan langsung menghampiri kamar ayahnya. Lily mencari tas yang tadi di pakai ibu tirinya dan ternyata tas itu ada di atas sofa yang ada di ruang ganti, Lily dengan cepat mengambil sebuah kartu yang ia yakin itu adalah kunci apartemen itu. Setelah mendapatkannya Lily langsung keluar dan berlari ke kamarnya, tak lupa ia mengunci pintunya. Lily tak akan membiarkan misinya gagal kali ini.

Terpopuler

Comments

pipi gemoy

pipi gemoy

Lily beli hp baru 🤔

2023-05-27

0

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

kapan ponsel lily dikembalikan ibu tirinya?

2023-01-14

0

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

typo balam

2023-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!