Ketika Suamiku Menikahi Cinta Pertamanya
“Mel, kamu harus cepat-cepat pergi dari sini agar Jemmy dan Tianka bisa secepatnya menikah. Karena meski di mata hukum Jemmy masih resmi menjadi suami kamu, talak yang Jemmy berikan sudah lebih dari cukup untuk mengakhiri hubungan kalian. Enggak usah dipersulit apalagi sampai nuntut gana-gini. Toh saat datang ke sini, kamu cuma modal apem basi yang sudah biasa dipakai banyak laki-laki. Bahkan kamu sampai hamil di luar pernikahan, sebelum akhirnya kamu malah mandul, kan? Saya sampai hafal, ngeri, saking bobroknya kamu jadi wanita!” ucap ibu Marta sambil melirik sinis Amel. “Emang dasarnya wanita enggak bener sih kamu. Untung Jemmy akhirnya sadar dan dia memilih cerein kamu. Ya sudah, cepat kamu beres-beres. Masukin semua barang-barang kamu terus angkat kaki dari sini. Mana tahu, di luar sana masih ada laki-laki stres yang mau pakai kamu! Lumayan, kan, bisa buat ladang masa depan. Kan enak tuh, bebas celap-celup tanpa ada bunting!”
Amel menunduk dalam, membiarkan wanita paruh baya tadi melenggang pergi begitu saja. Melalui ekor lirikannya, ia mendapati ibu Marta kerap meliriknya dengan sinis sekaligus jijik. Kesalahan di masa lalu membuatku menjadi wanita tanpa mahkota bahkan surga. Mustahil bagiku bisa mendapatkan cinta bahkan sekadar perlakuan baik dari mertua, batinnya. Butiran bening lolos dari kedua sudut matanya membasahi pipi. Terlalu menyakitkan meski ia sudah terlalu sering mendapat hinaan seperti yang beberapa saat lalu ia dapatkan dari ibu Marta sang mamah mertua yang memang harusnya sudah menjadi mantan mertua. Saking seringnya mendapatkan hinaan sekaligus perlakuan keji dari ibu Marta, Amel sampai lupa pada rasa lain selain luka dan duka.
Di kamar mewah yang nyaris satu tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya, kini Amel pastikan semuanya memang sudah berakhir. Tak hanya mengenai hubungannya dan Jemmy, tapi juga hinaan untuknya. Amel pastikan, dirinya tak akan membiarkan orang lain bahkan itu ibu Marta, kembali menginjak-injaknya. Baginya, ia tetap memiliki harga diri, bahkan meski masa lalunya jauh dari suci.
Kerja sama, pertengkaran, tawa bahagia, canda yang kadang menjadi candu, juga kebersamaannya dengan Jemmy yang membuat benih-benih cinta akhirnya hadir, Amel kubur dalam-dalam dalam palung hatinya. Semua itu sungguh hanya tipu daya, benar-benar tidak pernah ada. Karena pada akhirnya, di titik sekarang, Amel merasa dibuang. Kebahagiaan terlebih cinta yang sempat menumbuhkan sebuah harapan nyatanya hanya ia yang merasakan sekaligus berjuang mempertahankan. Semua kata manis dari Jemmy yang sempat membuatnya terbuai, nyatanya hanya omong kosong.
Rumah tangganya sudah tidak baik-baik saja sejak pria itu membiarkan Tianka menjadi bagian dari hubungan mereka. Bahkan, Jemmy terang-terangan menjalin hubungan dengan Tianka di depan matanya, selain Tianka yang juga tak segan bermanja atau malah bercumbu mesra dengan Jemmy meski Amel sedang bersama mereka.
“Kalian harus mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya. Enggak usah mikirin omongan orang. Toh, Amel juga yang minta cerai dan Jemmy pun sudah menalak dia!”
“Laki-laki kan enggak ada masa iddah, sudah cerai secara agama bisa langsung nikah.”
“Dari awal kan sebenarnya Jemmy sudah mau nikahin kamu apalagi kita sama-sama tahu, masa lalu Amel bagaimana? Biasa lah, wanita enggak bener, hamil di luar nikah, keguguran dan setelah itu mandul. Ibaratnya, Tuhan sudah langsung kasih azab nyata ke dia, kan. Namun karena Jemmy kasihan ke Amel yang masih saudaranya Arden sahabat Jemmy, ... ya mau bagaimana lagi? Jemmy terpaksa menikahinya biar dia enggak jadi sumber aib keluarga.”
“Alhamdullilah banget sih, ya, akhirnya Amel sadar, jadi sudah enggak ada lagi yang menghalang-halangi hubungan kalian. Awalnya kan Jemmy berat banget enggak tega, tapi setelah Mamah bilang ke Amel bahwa Jemmy sayang banget ke kamu, kamu cinta pertamanya Jemmy sedangkan Amel enggak bisa kasih keluarga kami keturunan, Mamah langsung kasih Amel pilihan. Dimadu, apa cerai? Eh pagi-paginya, Jemmy datang ke Mamah, bilang kalau Amel minta cerai, dan Jemmy sepakat cerai dengan Amel.”
Di luar sana, ibu Marta masih sibuk, begitu bersemangat menceritakan kebobrokan Amel kepada Tianka sang menantu idaman. Wanita tanpa mahkota, wanita tanpa surga, ibu Marta selalu menggunakan sebutan itu sebagai senjata dalam menyingkirkan Amel dari keluarganya, khususnya dari kehidupan Jemmy. Tak jarang, layaknya barusan, ibu Marta juga akan menyebut Amel sebagai wanita mandul, wanita tidak benar, serta sebutan lain yang selalu membuat hati Amel seperti disayat keji.
Setelah apa yang terjadi, bagi Amel memang tidak ada keputusan lain selain mengakhiri sandiwaranya dengan Jemmy. Niat awal pernikahan mereka pun bukan untuk membuat keadaan makin buruk. Niat awal mereka menjalani sandiwara hingga mereka nekat menikah karena mereka ingin lari dari perjodohan yang orang tua mereka siapkan. Namun, semenjak hadirnya Tianka selama tiga bulan terakhir, semuanya menjadi makin rumit. Tak hanya mulut ibu Marta yang makin pedas dan selalu menghakimi Amel dengan kata-katanya, tetapi kenyataan Jemmy yang memang mencintai Tianka hingga Jemmy juga kerap menghabiskan waktu bersama wanita cantik itu. Belum lagi, fakta Tianka yang selalu datang berkunjung dan tak segan masuk ke kamar Amel dan Jemmy, juga membuat Amel tidak tahan.
Amel bukan Keyra Miranti yang begitu hebat dan sampai membuat seorang Arden Wicaksono yang memiliki masa lalu kelam, berpaling sekaligus melupakan Inara. Amel juga bukan wanita sabar apalagi kuat yang bisa tetap bertahan dengan terus pura-pura tuli tanpa memedulikan kata-kata ibu Marta yang tak jarang dilebih-lebihkan.
Prakkk
Ada yang jatuh ketika Amel menarik tumpukan pakaiannya dari lemari. Amel yang memang sedang membereskan barang-barangnya di kamar, sempat lupa bernapas karenanya. Ia menatap tak percaya benda berwarna putih yang panjangnya sekitar sepuluh senti dan dihiasi dua garis merah tersebut. Test pack, iya, itu sungguh alat tes kehamilan milik Amel yang terpaksa Amel sembunyikan karena situasinya sebagai istri sekaligus menantu yang dibuang, tidak memungkinkan untuk mengabarkan hasil dari alat tes kehamilan itu. Meski tentu saja, melalui hasil tersebut, harusnya Amel bisa membantah anggapan mandul yang selalu menjadi nyanyian wajib ibu Marta kepadanya.
Meski awalnya Amel dan Jemmy hanya menjalani pernikahan sandiwara, kebersamaan yang menghadirkan rasa nyaman sekaligus benih-benih cinta, membuat mereka beberapa kali melakukan hubungan suami istri layaknya pasangan yang saling mencintai pada kebanyakan.
Jebred!
Dari samping kanan Amel, pintu kamar mandi terbuka dengan cukup terbanting, itu Jemmy. Panik, Amel buru-buru membuang asal tumpukan pakaian di tangan kanannya ke dalam koper besar yang masih terbentang di bawahnya. Amel langsung memungut, kemudian membuang asal test pack miliknya ke bawah lemari karena Jemmy sudah makin dekat dengannya. Amel berniat menyembunyikan kehamilannya dari Jemmy sekeluarga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Eka suci
sambil nunggu up aku baca novel yg sudah tamat tapi belum aku baca
2024-04-15
1
Luzi
hadir ya Thor
2024-02-27
0
Meli Anja
hai..hadir kak
2024-02-13
0