The Heartless King

Mendengar nama pimpinan mereka, ekspresi Ginji seakan berubah sesaat, menyadari sesuatu dan mengenal nama tersebut. Viktor pun melanjutkan penjelasannya, penjelasan pun dimulai dari memperkenalkan tiga pemimpin pasukan yang bertanggung jawab melatih manusia-manusia yang lain untuk siap bertempur dan sekaligus bertugas memonitor keadaan di kota, mereka adalah Master of Swordsman, Tessai.

Dia adalah orang yang membantu Julianz dan yang lainnya mengalahkan Chiliarch Titanion, kemampuan pedangnya sudah tidak diragukan lagi, dia dijuluki Falcon, dikarenakan memiliki gerakan yang sangat cepat, lihai, gesit dan akurat, memiliki sifat pendiam dan berbicara seperlunya. Master of Illusion, Fuuma.

Seorang ninja yang sudah sangat terlatih, mampu menghilang dalam sekejap, bertugas dalam pengintaian ke daerah musuh dan dia adalah orang yang menghentikan pertarungan antara Kotaro dengan Schmidt dan menyelamatkan Dantes, Ainz, Einz, Ginji dan anak perempuan tersebut dari kejaran monster. Master of Strategist, Shu.

Bertugas memberikan instruksi dari hasil pemikiran yang matang kepada yang lainnya dalam rencana menggagalkan rencana Promethues yang berencana mengambil alih Otherworld.

“Wah aku tak tahu begitu banyak manusia yang masuk ke dalam dunia ini”

“Ya aku kira kita saja yang berada di dunia ini”

“Hahahaha tentu saja tidak, kami juga berpikir begitu saat pertama kali masuk kesini, namun jumlah manusia disini masih sedikit” jawab Viktor

“Ah iya, aku melihat manusia juga yang kemarin menghalangiku tapi sepertinya bekerja sama dengan ras Dragoon” ujar Kotaro

“Ya memang ada banyak manusia diluar sana yang masih belum kami kumpulkan dan rumornya ada juga yang bergabung dengan ras lain”

“Jadi tujuan kalian membawa kami kemari apa?” Tanya Sataru

“Wahahaha langsung ke inti ya?”

“Iya, kau ini terburu-buru saja” jawab Delila

“Tujuan kami mengumpulkan para manusia yang berada disini untuk bersatu mengalahkan ras Dragoon yang telah mengusik perdamaian dunia ini, tentu saja kami tidak memaksa semuanya untuk ikut andil dalam pertempuran namun setidaknya dapat memberikan dukungan untuk ini, ya kurang lebihnya seperti itu”

Namun sebelum berlanjut ke yang lebih dalam, Ainz akhirnya sadar bahwa mereka tidak bersama Zephyr mereka ketika berada di Pulau Ningen, bukan hanya itu, anak perempuan dari ras Elf itu pun menghilang.

“Hey Viktor boleh aku bertanya”

“Iya ada apa”

“Partner kami dari ras Zephyr dan perempuan dari ras Elf dimana? Aku tak menemukannya dimanapun” Tanya Ainz

“Ah mereka kami kurung di dalam penjara, dikarenakan tidak boleh ada ras lain yang boleh mengetahui adanya tempat ini”

“Apa yang kau katakan barusan?”

“Ya kami memenjarakan mereka di ruang bawah tanah”

“KAAAAAUUU!!!”

“Lepaskan mereka!! Teriak Dantes

Namun terdengar dari kejauhan suara seseorang yang melarang keras ras lain berada di pulaunya ini pun sedang berjalan menghampiri mereka, dia adalah Hitokiri Shinnosuke, pemimpin Pulau Ningen.

“Apakah kau pemimpin desa ini? Jika iya tolong lepaskan teman kami” ujar Delila yang memohon kepadanya

“Tidak” jawabnya singkat

“Kenapaaa?? Jelaskan pada kami”

“………….”

“Hey jawab pertanyaan dari kami”

Delila yang tidak dapat jawaban apapun darinya disambut dengan wajah sinis sambil pergi, Julianz dan Sataru pun menghadangnya dan memaksanya untuk melepaskan teman mereka. Shinnosuke yang hanya diam saja menanggapi pertanyaan mereka, membuat Dantes meloncat kearahnya dan berniat memukulnya dari belakang, namun hal tersebut dengan cepat dihentikan oleh Viktor yang berada disebelahnya.

“Hentikan, aku takkan membiarkanmu”

“Minggir kauuuu, atau kau akan ku hajar juga”

“Jangan bercanda anak muda, namamu kalau tidak salah Dantes ya, kekuatanmu cukup unik, namun untuk mengalahkan monster kecil saja kau tak bisa”

“Sudah Viktor ayo kita pergi”

“Takkan kubiarkan!!!” serentak Julianz dan Sataru yang berada didepannya

“Kalian keras kepala” ucap Shinnosuke

“Sampai kalian membebaskan teman kami, kami takkan membiarkan kalian”

“Baiklah begini saja, kita buat kesepakatan” kata Shinnosuke kepada semuanya

“Kesepakatan apa?”

“Jika salah seorang dari kalian bisa mengalahkanku, akan kubebaskan teman kalian, tidak ada batasan waktu, kapanpun kalian siap akan kuladeni, namun semakin lama kalian menang, semakin lama pula mereka dipenjara, bagaimanaaa?”

“Oi Shinnosuke jangan bercanda! Mereka masih anak-anak…” jawab Viktor yang kaget atas ucapan temannya itu

“Kami terima!!!” semua serentak menjawab

Setelah mendengar jawaban tersebut Shinnosuke langsung pergi dari hadapan mereka, diikuti oleh Tessai, Fuuma dan Shu, Viktor hanya menyarankan kepada Kotaro dan yang lain untuk tidak menerima tawaran tersebut karena itu adalah hal yang mustahil dilakukan, mengalahkan Shinnosuke, dan Viktor pun ikut pergi bersama mereka.

Semuanya kesal dan naik pitam mendengar perkataan tersebut membuat Dantes mulai berpikir untuk mencoba menerobos paksa untuk menyelamatkan teman mereka, Einz yang setuju dengan rencana Dantes pun mengiyakannya.

“Sudah kubilang jangan gegabah terus” kata Sataru

“Diam kau ini menyangkut teman-teman kita” bantah Dantes

“Benar kita harus berfikir terlebih dahulu, kita bahkan belum tahu kekuatan mereka, jangan sembarangan” sambut Kotaro

Dantes yang sudah terlanjur melesat jauh bersama Einz tak mendengarkan ocehan Sataru dan Kotaro.

Malam pun tiba, saatnya mereka beraksi untuk menyelamatkan teman mereka, pillar batu tinggi yang sudah dilihat sejak tadi sudah mereka perkirakan sebagai penjara bawah tanah dimana Zephyr dikurung, secara sembunyi-sembunyi mereka perlahan-lahan menuju pillar tersebut yang tidak dijaga satu orang pun, tidak merasakan kecurigaan, mereka berdua pun menerobos masuk dan alhasil Fuuma sudah menunggu mereka di dalam pillar. Kaget melihat Fuuma, mereka berdua berencana untuk kabur namun Fuuma langsung dengan cepat menangkapnya dan membawa mereka ke tempat pemimpin mereka.

Disisi lain, Prometheus yang marah akan laporan hasil yang diterima dari Schmidt bahwa seluruh patung naga penghisap aura telah dihancurkan oleh sekumpulan manusia lemah yang baru berada di Otherworld dengan para Zephyr sudah berani merusak rencananya. Hasil dari hisapan tersebut hanya dapat melelehkan sedikit dari bongkahan es dibagian kepala Salamander, Prometheus pun mulai berpikir keras, terlihat salah satu dari Guardiannya memberikan ide dan nasihat kepada Prometheus

“Paduka, sebaiknya meletakkan patung-patung tersebut di Pulau Guntond, penduduk pulau mereka cukup banyak, akan cepat dan mudah melelehkan es pada Salamander itu”

“Kau benar juga, baiklah”

“Tentu saja paduka”

Prometheus langsung mengerahkan anak buahnya dengan segera menuju ke pulau Guntond dan mengutus salah satu dari 4 Guardiannya untuk ikut andil dalam penyerangan tersebut agar lebih cepat selesai.

Schmidt yang gagal melaksanakan tugasnya langsung pergi dari hadapan Prometheus, namun Promethues masih memiliki tugas untuk Schmidt, yaitu ke Alexandria Castle yang berada di Sandoria, namun Ia tak sendirian, Schmidt didampingi oleh salah seorang Royal Emperor yang dipanggil langsung oleh Prometheus, mereka ditugaskan untuk mencari kebenaran tentang rumor empat ksatria petualang yang sedang berada disana untuk diajak bergabung dalam misi tersebut. Ratusan pasukan Dragoon berterbangan menuju pulau Guntond bersama salah seorang Guardian raja, Schmidt dan salah satu Royal Emperor bergegas menuju Alexandria Castle untuk mencari empat ksatria tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!