Kotaro yang sedang bertempur dengan orang misterius yang telah menyerang ras Elf pun semakin seru, serangan demi serangan dilontarkan, namun Kotaro yang hampir setengah tenaganya sudah terkuras saat melatih teman-temannya bersama Aoyanagi pun hanya bisa bertahan menerima serangan dari pria misterius tersebut, dibantu oleh Aoyanagi, Kotaro pun sesekali bisa melancarkan serangannya, namun pertahanan pria tersebut terlalu kuat, hanya bisa memberikan goresan-goresan di baju jirah dan tamengnya.
Sataru dan kawan-kawan juga sedang mengalami kesulitan menghadapi naga tersebut, mereka hanya bisa menghindar tanpa bisa memberi serangan telak pada si naga dan kahirnya mencapai puncaknya.
“DANTESSS!!!” teriak Sataru kepadanya
“Ada apa?” jawab Dantes
“Cepat kau semburkan api milikmu ke langit”
“Haaaaaa?”
“Cepatlaaaah, aku ingin mencoba sesuatu dan aku rasa ini berhasil” kata Sataru
“Kau ingin mencoba apa? Aku tak mengerti”
“Sudahlah jangan banyak Tanya, keluarkan saja”
“Baiklah, kau ini orang aneh”
Dengan segera Dantes menyemburkan api miliknya ke langit yang langsung disergap oleh Sataru dengan cara menebas-nebas api itu. Aoyanagi yang memperhatikan dari kejauhan pun kaget, Sataru berhasil menaikkan level pedangnya, Ia bisa menggabungkan pedangnya dengan kekuatan api dan akhirnya pedangnya pun berubah menjadi pedang api, yang biasa disebut Flameberge.
Sataru yang sudah merubah pedangnya itu pun dengan secepat kilat berlari kearah naga tersebut dan menebaskan pedangnya berkali-kali ke arah sayapnya.
“Terimalah ini naga sialan, Sword Art I: Burning Ruuuush!!!”
Serangan itu pun berhasil, naga tersebut kesakitan, sebelah sayapnya mulai terbakar, melihat kejadian itu, pria misterius itupun langsung memanggil naganya kembali untuk ditungganginya dan mengeluarkan prajurit-prajuritnya untuk melawan mereka, kini giliran Dantes juga menunjukkan hasil latihannya.
“Hey hey hey aku tidak ingin hanya Sataru saja yang dipuji dipertarungan ini, aku juga akan menunjukkan kalian semua hasil latihanku”
“Haaaaaa?”
“Kenapa? Kalian tidak percaya padaku? Lihat saja”
Dantes pun menepukkan kedua tangannya kedepan, lalu menjulurkan kepalanya kearah para prajurit musuh.
“Terima ini, jurusku yang akan membuat kalian menjadi abu tak bersisa, terimalaah, Hellfireeeeee……!!!!”
Para prajurit itu pun terbakar dan berusaha mundur, namun Dantes melakukan sesuatu pada apinya tersebut.
“Hey hey kalian mau kemana? Acara belum selesai lhooo….”
Dantes pun melepas kedua tangannya yang tadi ditempelkan satu sama lain, dan menyebarlah api tersebut hingga membakar area sekitar musuhnya.
“Hahahaha, kalian terkejut kan melihat jurusku” tawanya sombong
“Waaaaaah Dantes kau hebat, rupanya yang berkembang bukan cuma Sataru saja” balas Ainz kepada mereka berdua.
Melihat prajuritnya hangus dan kalah, pria tersebut segera bergegas untuk pergi, namun sebelum mereka pergi, Ia tersebut mengatakan sesuatu pada Kotaro,
“Hmmph, Kotaro, tak kusangka kau tak ada perubahan semenjak dahulu” kata pria bertopeng itu kepadanya.
“Huh?
“Aoyanagi, seharusnya kau meninggalkan orang lemah ini sejak dulu”
“Kotarooo, suara itu?” teriak Aoyanagi kepada Kotaro
“Hey tidak mungkin kan…..”
“Orang yang selalu ceroboh, mementingkan orang lain daripada diri sendiri, itulah yang membuatmu tetap seperti dulu, lemah”
“Jangan-jangan…kauu…..”
“Hai, Kotaro dan Aoyanagi, lama tak jumpa….” Sambil membuka topengnya perlahan-lahan.
“KOGAAAAAA…..!!!!” teriak Kotaro
Ternyata dia adalah teman seperjuangan Kotaro disaat ia pertama kali masuk ke dalam dunia ini dan telah lama hilang tiada kabar, berasal dari dunia manusia, dunia dimana Kotaro dan teman-temannya berasal.
“Ada apa? Kau tetap seperti dulu, tidak ada yang berubah”
“Kogaaa, syukurlah kau tidak apa-apa, katakan apa yang terjadi, mengapa kau mempunyai naga?” Tanya Kotaro
“Cih, sama saja, rasa simpatimu itu yang membuatku muak dari dahulu”
“Kogaa, jawab aku!!!”
“Ku tunggu kau di pertempuran selanjutnya, aku harap kau menjadi sedikit lebih kuat dari sekarang”
“KOGAAAA TUNGGUUUU!!!”
Kotaro yang masih tidak percaya apa yang Ia lihat, hanya bisa menatap pria tersebut, Koga pun pergi bersama naga yang Ia tunggangi.
Dengan pikiran yang tidak tenang, mereka melanjutkan perjalanan pulang ke kota, namun setibanya di gerbang kota, mereka melihat kota yang hancur, api disana sini, kebarakan terjadi disekitar perumahan dan pusat perdagangan, raut wajah penduduk dari berbagai macam ras yang berlari untuk melarikan diri pun terlihat jelas, lalu tepat di atas kota, puluhan naga besar dari ras Dragoon mengitari kota sambil menyerang bangunan.
“Ada apa iniiii???”
“Hey apa yang terjadi disini” sambil bertanya kepada salah satu ras yang sedang berlarian keluar”
“Dragoon menyerang kota, mereka membakar dan membunuh semua yang ada di kota” jawabnya sambil berlari.
“Kejam ini kejaam” teriak Ainz yang melihat korban berjatuhan
“Sudah jangan pikirkan itu, kita selamatkan dulu yang masih ada didalam” teriak Julianz kepada semuanya
“Benar, itu prioritas utama kita, kita akan selidiki nanti setelah semuanya aman”
Semua pun berkeliling kota untuk mencari ras ras yang masih hidup dan terjebak didalam lalu membawa mereka ke tempat yang aman. Di tempat pengungsian, penduduk dari bermacam-macam ras, saling membantu satu sama lain, mengobati penduduk yang terluka parah, hari demi hari mereka lewati disana hingga kondisi mereka mulai membaik, para korban pun menjelaskan penyebab penyerangan bisa terjadi di kota dan kembali ke pulau mereka masing-maisng untuk beristirahat.
“Hey hey, ada apa ini? Kemarin semuanya baik baik saja kan?” Tanya Dantes
“Aku tak tahu, semua terjadi secara tiba-tiba” jawab Julianz
“Sekarang bagaimana Kotaro” Tanya Delila kepadanya
“………”
“Hey Kotaro, jangan diam saja”
“……..”
“Kotaro????”
“Ah maaf, aku bingung, aku tak tahu harus berbuat apa sekarang”
Tak tahan melihat teman-temannya seperti ini, Aoyanagi pun mengajak semuanya ke pulaunya, pulau dimana para Zephyr yang jatuh dari Zinc Stone berkumpul, pulau Wafu-Wafu.
Dalam perjalanan Kotaro selalu terlihat termenung dengan pikiran yang kosong, sesekali terdiam saat istirahat dalam perjalanan menuju Wafu-Wafu.
Sesampainya disana, Aoyanagi pun memperkenalkan Kotaro dan temanya kepada penduduk pulau tersebut, penduduk yang terdiri diri dari berbagai macam Zephyr yang hidup didalamnya pun menyambut baik kedatangan mereka.
Lalu Aoyanagi membawa mereka ke istana untuk diperkenalkan dengan raja dan para guardiannya, namun sesampainya di istana, mereka tidak bertemu sang raja dikarenakan raja sedang dalam perjalanan menuju pulau Utopia, dimana pulau tersebut adalah tempat tinggal ras tertinggi yaitu ras Noir, untuk mengadakan rapat dengan raja dari pulau tersebut dan dari pulau lainnya.
Semua raja berkumpul di Utopia untuk melakukan diskusi atas perbuatan yang dilakukan ras Dragoon. Utopia adalah tempat berkumpulnya para raja dari berbagai ras, untuk membicarakan peraturan unuk kesejahteraan Otherworld.
Aoyanagi dan teman-teman yang tidak bisa menemui raja pun kembali ke alun-alun untuk berkumpul dengan yang lainnya, semuanya berinteraksi satu sama lain, keadaan damai tercipta diantara mereka, terlihat dari raut yang terlukis dari masing-masing wajah.
“Nyuuuuu, jadi seperti ini wajah ras Manusia? mereka besar-besar ya”
“Mereka punya kulit yang lembut ya” sambil mencubit tangan milik Ainz
“Iiiiiiihhhh, lucunyaaaaaa”
“Wah banyak Aoyanagi disini” kata Dantes
“Bodoh, mereka kan satu jenis ya wajarlah mirip-mirip” sahut Sataru
“Kau selalu ikut campur perkataan orang ya” balas Dantes lagi
“Kalian ini tidak dirumah, tidak dihutan, disini pun kalian masih bertengkar, dasar”
“Jangan ikut campur kau” teriak Sataru dan Dantes bersamaan
Di saat semuanya sedang bersenda gurau, Freyla menemukan salah satu Zephyr yang dari tadi diam dan menyendiri di bebatuan alun-alun, Ia kemudian mendekati dan menyapanya, namun Zephyr tersebut ternyata seorang pemalu dan segera bersembunyi dibalik batu, Freyla yang penasaran segera mencarinya dan ketika Ia mendekatinya, tiba-tiba cahaya putih terpancar dari tubuh Zephyr tersebut, Freyla yang tidak tahu apa-apa hanya diam dan melihat namun Zephyr lain disekitarnya kaget, termasuk Aoyanagi.
“Hey semua lihat itu” menunjuk kearah Freyla berada
“Aoyanagi itu…..? Tanya Kotaro kepadanya
“Tidak mungkin secepat itu? Kita bahkan butuh mengkolaborasikan diri untuk mendapatkannya”
“Memangnya itu apaan? Tanya Einz
Kejadian ini termasuk kejadian langka, ini hanya bisa terjadi jika Zephyr dan manusia memiliki kecocokan satu sama lain, ini sama seperti yang di alami Aoyanagi bersama Kotaro. Freyla yang bingung pun bertanya kepada Aoyangi dan Ia pun menjelaskan kalau dirinya dengan Magi mempunyai kecocokan untuk menjadi partner satu sama lain.
“Waaah, benarkaaah itu…..????” Freyla yang teriak kaget
“Eeehh???? Disambut kaget oleh semuanya
Mendengar hal itu pun membuat Freyla menjadi semakin senang dikarenakan Ia mendapatkan partner seperti Kotaro yang bersama Aoyanagi ditambah partner tersebut mempunyai sisi yang imut dimatanya, namun Magi yang pemalu pun langsung kabur dari hadapan Freyla, seolah takut kepadanya.
“Tenang semuanya, itu memang benar, akan tetapi cahayanya masih telalu kecil untuk bisa dibilang sebagai partner, masih perlu pendekatan lagi untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar lagi” jelas Aoyanagi kepada semuanya
Freyla yang mendengar itu pun tak bisa menahan kegembiraannya dan berteriak memanggil Magi sambil berlari mengejarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments