Rubah cantik dan licik.

"Bahagia bener kelihatannya!" Hilmi menghampiri Kiana yang baru saja datang memasuki kelas.

Gadis itu hanya terus tersenyum, meletakan tasnya di bangku tempat dia duduk, lalu merogoh sesuatu di dalam saku rok Jeans yang dia kenakan saat ini.

"Tadaaaaa!!"

Dia memperlihatkan sebuah credit card berwarna hita ke arah Hilmi dengan raut wajah cerianya.

Wajah pria itu seketika berbinar. Hilmi segera menatap teman-temannya yang lain, menggerakkan seolah meminta Syarla, Starla dan Zayna mendekat.

"Kok bisa?" Zayna bereaksi.

Gadis itu menatap Kiana tidak percaya.

"Bisa lah, Kiana gitu loh!"

Mereka tertawa kencang, membuat beberapa perhatian tertuju pada mereka. Geng yang sangat populer di kelasnya.

Tak lama setelah itu Kevin terlihat datang, berjalan santai menenteng tas gendongnya dengan seulas senyum yang terukir.

"Dih, senyumnya cuma buat Kiana doang!" Syarla bereaksi, ketika dia melihat tatapan mata pria itu tertuju hanya kepada Kiana.

Gadis yang Kevin puja bahkan sejak mereka duduk di bangku SMA.

"Hi guys!"

"Halo Kevin."

"Ada apasih? Seneng bener kelihatannya?" Dia meletakan tas di bangku samping Kiana, lalu menghampiri teman-temannya.

"Aku udah dapet kartu aku lagi." Jelas Kiana dengan raut gembira.

"Oh ya?"

Kiana mengangguk.

"How?" Kevin terkekeh, dia segera meraih kartu yang Kiana pamerkan, dan melihat benda tersebut bolak-balik.

Entah apa maksudnya, namun hanya Kevin yang tahu.

Kiana mulai menceritakan. Dimana dia merengek kepada ibunya, meminta agar beliau berbicara kepada sang ayah hingga dapat meringankan hukumannya.

Dan itu benar-benar berhasil, apalagi saat Danu mengira dirinya yang mulai melembut, bersikap seolah dia mulai pasrah dengan setiap aturan sang ayah.

Flashback.

"Apa yang kamu lakukan?" Pria itu bertanya demikian saat memberikan kartu tersebut, seraya menatapnya tajam, bahkan saking tajamnya mata Jovian memincing untuk mencari sesuatu yang sudah dia perbuat.

"Kartunya, Om! Cepetan sebentar lagi aku masuk kelas."

Dan dengan penuh selidik Jovian memberikannya, membuat gadis yang kini berada dalam asuhannya berlari girang melewati pintu pagar.

Flashback off.

"Dia sudah sangat keterlaluan, apa kamu tidak mau mengadukan kepada Papa mu? Sebagai seorang Bodyguard dia sudah sangat lancang." Ucap Kevin, dia mengingat perlakuan sang Bodyguard kepada Kiana.

Kiana tersenyum miring.

"Kalau aku yang minta, pasti Papa nolak. Jadi tugas aku sekarang bikin masalah dengan berpura-pura menjadi gadis yang sangat penurut. Papa terus memuja dia tahu, jadi kalau aku yang minta Papa berhenti dia nggak mungkin, jadi aku bikin Om Jovian yang menyerah saja, gimana? Ide aku bagus kan?" Ujar Kiana dengan ekspresi wajah licik yang dia perlihatkan.

"Unch … dasar rubah gemas yang licik!" Zayna tertawa, lalu dia bertepuk tangan.

Begitupun beberapa teman Kiana yang lain, sementara Kevin hanya diam memperhatikan gelagat Kiana, gadis yang dia dambakan, tapi tidak pernah bisa dia gapai.

***

Jam sudah menunjukan pukul 14:30.

Namun Kiana belum menunjukan tanda-tanda keluar dari dalam kelasnya, disaat seluruh para siswa berhamburan keluar dan segera meninggalkan lokasi tersebut.

Jovian menyandarkan punggungnya pada body mobil, menunggu Kiana dengan tatapan yang terus tertuju pada arah lorong masuk.

Dan disanalah gadis itu, berjalan bersama teman-temannya, dengan gelak tawa yang terdengar begitu riang.

Jovian segera menegakkan tubuhnya, dengan kedua tangan yang dia lipat di atas dada.

"Murid lain sudah keluar sejak tadi, kenapa kau baru datang?" Kata Jovian kepada Kiana.

Gadis itu terdiam menatapnya.

"Oh, aku udah minta izin sama Papa. Aku mau keluar sama temen-temen, … Om Jo boleh ikut, tapi aku nebeng di mobil Kevin."

Jovian bungkam.

"Kalau tidak percaya coba Om Tanya Papa, aku tidak bohong. Aku boleh kemana saja yang aku mau, tapi dengan syarat Om harus ikut, maka dari itu Om ikuti aku dari belakang saja, aku ikut dengan Kevin."

"Gadis ini benar-benar. Rencana apa lagi yang dia lakukan sampai-sampai Pak Danu menjadi luluh seperti ini!" Umpat Jovian.

Pria itu segera berjalan memutari mobil, kemudian membuka salah satu pintu.

"Masuk!" Tegas Jovian dengan raut wajah dingin seperti biasa.

"Nggak, aku ikut Kevin!"

"Kia!"

"Nggak Om, orang aku udah izin Papa. Katanya boleh ko!" Gadis itu merengek.

"Kia? Yakin kita mau jalan-jalan? Baru niat aja dia udah galak duluan." Syarla berbisik tepat di telinga temannya.

"Yakin." Hilmi ikut berbisik.

Kiana memejamkan mata.

"Ck, … Om aku cuma ikut Kevin! Om Masih bisa ngawasin aku, lalu apa bedanya?"

"Kiana!?"

"Haih." Dia menendang batu-batu kerikil di hadapannya.

"Cepat! Atau kamu tidak boleh kemana pun. Kamu mengantongi izin dari Pak Danu, begitupun dengan saya, saya mempunyai hak atas pekerjaan saya saat ini!"

"Lihat! Dia ini Bodyguard atau pacarmu? Posesif sekali." Ucap Kevin seraya memutar kedua bola mata.

Pria muda itu memperlihatkan ketidak sukaannya.

Setelah mengatakan itu Kevin segera masuk kedalam mobilnya, di ikuti teman-teman yang lain, dan meninggalkan Kiana begitu saja, dengan ke adaan kesal.

"Kia! Ke mall langsung oke?" Hilmi berteriak melalui kaca mobil yang terbuka.

Kiana tidak menjawab, lagi-lagi dia hanya menghembuskan nafasnya kasar, lalu menendang batu kecil yang ada di hadapannya kencang, sampai mengenai Jovian karena berusaha meluapkan kekesalannya kepada sang Bodyguard pribadi.

"Dasar gila!" Kata Kiana saat dia melewati Jovian.

Sementara pria itu bungkam tanpa berniat membalas umpatan kata kasar kepada anak majikannya.

Bugh!

Kiana memukul kaca mobil di samping kirinya. Namun, setelah itu dia meringis kesakitan, seraya mengusap lengan yang sedikit meninggalkan bekas kemerahan.

"Sakit?" Jovian menetap Kiana Sabil tersenyum miring.

Kiana mendelik, dia benar-benar tidak suka dengan Bodyguard pribadi yang ayahnya siapkan. Bahkan dirinya tak bisa mengelabui pria itu, apapun yang akan Kiana lakukan seolah sudah terbaca.

Jovian memutar kunci mobil, sampai derum suara mobil benar-benar terdengar nyaring.

Kendaraan yang mereka tumpangi mulai melaju mundur dengan sangat perlahan. Dan dengan lihainya Jovian memutar setir mobil dengan satu tangan sampai mobil yang keduanya tumpangi keluar dari area kampus.

"Saya harus mengantar kamu ke mall mana?" Tanya Jovian tanpa mengalihkan pandangannya.

Situasi jalanan saat ini terlihat begitu ramai, menimbulkan beberapa antrian di hadapan mobil yang sedang Jovian kendalikan, sampai pria itu harus benar-benar fokus apalagi ketika para pengendara motor berusaha menyalip dari arah kanan dan kiri.

Kiana bungkam, dia tidak menjawab.

"Kiana!"

"Bukannya Om Bodyguard profesional yah sampe Papa terus memuji-muji Bodyguard barunya! Coba cari mobil Kevin, dan ikuti ke mall mana mereka pergi."

"Maksudmu? Saya ini Bodyguard, bukan Tuhan!"

"Ya terserah. Aku nggak mau tahu! Lagian apa susahnya sih mengikuti aku dari belakang dan ikuti aku di mobil Kevin, sekarang apa-apa harus Om, apa-apa harus sama Om. Beda sama Om Denis, dia santai nggak monoton kata Om Jo!"

Jovian menoleh, menatap gadis itu yang juga sedang menatap ke arahnya.

"Kamu sedang menguji kemampuan saya?"

Kiana mengendikan kedua bahunya.

"Buktikan saja, … tidak usah tersinggung seperti itu! Aku rasanya Om Jo dan Om Denis sama saja, hanya beda orang. Kapan-kapan juga kecolongan lagi, nggak tahu ya aku ini lihai dalam membaca situasi."

"Berani sekali dia!" Batin Jovian berbicara dengan perasaan kesal.

Ya, menjaga gadis belia ternyata tidak semudah yang dibayangkan seperti saat dirinya mempunyai tugas menjaga istri para pejabat yang selalu menuruti kemauannya tanpa terlihat merendahkan.

Terpopuler

Comments

Rarey

Rarey

bodoh atau polos nih Kia, punya temen tapi ga beres semua 🙄

2023-02-20

1

Erif Agustin

Erif Agustin

setelah ini kamu akan merasakan nikmatnya daun muda Jo...

2023-02-14

1

ik@

ik@

sabar Jo ... semua br di mulai
semangaaat ngasuh ABG

2023-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!