Anak keras kepala.

"Dimana saya harus menurunkan kamu!?" Jovian bertanya, tanpa melirik sedikitpun, pandangannya terus tertuju ke arah depan, dimana para anak remaja tampak berdatangan memasuki sebuah gerbang yang terlihat sangat besar.

Kiana yang sedang fokus menatap layar ponselnya menoleh, menatap Bodyguard barunya, lalu berdecih, dengan bibir tersenyum miring.

"Bercanda yah?" Katanya.

"Dimana saya harus menurunkan kamu? Saya bertanya karena ini hari pertama saya mengantar seorang gadis keras kepala seperti kamu." Jovian mengulangi kata-katanya, dengan suara yang terdengar rendah, dan penuh penekanan.

Kiana menatap Jovian tidak percaya.

"Saya antar masuk atau berhenti disini saja?"

Oh Tuhan, sepertinya dia tidak seperti Om Denis, yang bisa diajak negosiasi dan bercanda, dia terlihat lebih kolot dan kaku.

Batinya Kiana mengumpat.

"Kiana!"

"Masukin aja Om, masukin. Galak amat jadi Bodyguard!"

Jovian memutar setir mobilnya, memasuki sebuah kawasan Universitas yang cukup terkenal di Kota tersebut.

"Memangnya harus bagaimana saya menghadapi mu? Lemah-lembut? Sementara kamu saja tidak tahu cara menghormati orang tua seperti apa!" Sindir Jovian.

Dan mobil itu pun berhenti.

"Apalagi? Cepatlah turun!"

"Jangan galak-galak Om! Nanti aku aduin Papah."

"Memangnya masih berani? Pak Danu menyerahkan semuanya kepada saya, termasuk mendidik kamu dengan cara saya sendiri."

Kiana menghela nafasnya cukup kencang, membuka seatbelt nya, lalu meraih handle pintu mobil dan mulai menariknya perlahan, sampai pintu mobil itu terbuka.

Kiana keluar, dia berdiri dan merapikan pakaiannya, lalu kembali membungkuk.

"Om! Jajan."

"Ini jam masuk kelas."

"Iya buat nanti istirahat."

"Nanti pas jam istirahat tiba, kamu balik lagi kesini, saya tidak akan kemana-mana." Ucapnya tegas, sampai membuat Kiana sedikit menciut.

Aneh bukan? Seorang gadis pembangkang, keras kepala, degil, kini dia terlihat sedikit sungkan kepada Jovian. Orang yang baru sehari menjalankan tugasnya.

"Om?"

"Tidak ada!"

"Ish, … aku mau ganti Bodyguard sama Om Denis lagi lah!" Katanya lalu membanting pintu mobil sangat kencang.

Kiana pergi dengan langkah cepatnya, berlari menyusuri lorong, sementara Jovian menatap dalam diam kepergian anak asuhnya.

"Anak asuh, yang benar saja!" Jovian memutar kedua bola matanya.

Setelah itu Jovian mematikan mesin mobilnya, turun, dan menekan salah satu tombol remot sampai lampu mobil berkedip sebanyak dua kali, lalu berjalan ke arah cafetaria terdekat.

Sementara Kiana. Gadis itu memasuki ruang kelasnya dengan langkah gontai, raut wajah yang kurang bergairah, juga bibir cemberut sampai membuat beberapa temannya mendekat untuk bertanya.

"Lo baik-baik aja kan? Gue khawatir pas kemarin lu nggak masuk kelas." Pemuda yang akrab disapa Hilmi itu bertanya.

Kiana melirik sekilas, lalu duduk tanpa menjawab apapun.

"Kia!?" Salah satu teman perempuannya ikut bertanya.

Dia bahkan menunduk, memiringkan kepala untuk melihat wajah temannya lebih jelas lagi.

"Kia? Lu baik-baik aja kan? Nggak di apa-apain sama Ibu Polwannya?"

Kiana menghela nafas, merebahkan punggung pada sandaran kursi di belakangnya, lalu memejamkan mata.

"Hidup gue kelar, Sya!" Cicit Kiana pelan.

"Maksud lu gimana?" Syarla bertanya untuk meyakinkan.

"Mobil, cash, ATM, kartu kredit, … semuanya Papa gue sita, mana sekarang nunjuk satu orang buat mantau gue!" Kiana frustasi, gadis itu memijat pelipisnya, lalu kembali duduk tegak.

Hilmi, Syarla, Zayna, Starla, dan Kevin terdiam.

Satu geng yang begitu terkenal di kalangan mahasiswa itu saling menatap satu sama lain.

"Abis gue!" Kiana menyapu wajahnya kasar.

"Terus gimana dong? Nggak bisa party lagi kita?" Zayna si ketua geng bertanya.

"Nggak tahu, kalau nekad sih bisa-bisa aja!"

"Yah, … nggak ada kartu kredit, nggak ada traktiran dong." Starla tampak kecewa.

"Nggak bisa makan-makan di cafe juga!" Syarla menimpali.

"Padahal Nike air Jordan terbaru sudah rilis, tadinya mau ajak lu, sore ini kita niat mau ajak lu ke mall." Ucap Hilmi, yang langsung di timpali anggukan oleh keempat temannya.

"Dahlah, Kia masih syok. Mikirin itu nya nanti dulu." Ujar Kevin.

Kiana hanya terdiam, mendengarkan setiap ucapan para teman-temannya dengan raut wajah kecewa.

"Jangankan buat beli Air Jordan, uang makan aja nggak di kasih." Kiana menatap teman satu geng nya.

"What!" Lima temannya langsung bereaksi.

Riuh murid berlarian ke dalam, lalu duduk di bangku masing-masing, dan tak lama setelah itu seorang dosen masuk.

"Selamat siang anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini?" Tanya dosen wanita itu, seraya meletakan barang bawaannya di atas meja.

"Selamat siang juga, Miss!" Seluruh murid menjawab.

***

Pukul 13:00 WIB.

Kiana terlihat berlari ke tempat mobilnya yang terparkir, dengan pandangan meneliti sekitar, mencari sosok yang kini tengah menjalankan tugas untuk menjaga dirinya.

Tubuhnya sedikit membungkuk, mendekatkan diri pada kaca mobil untuk melihat ke arah dalam.

"Dih, kemana tuh orang!" Gumam Kiana seraya kembali menegakan tubuh.

Kiana berdecak pinggang, mengedarkan pandangan mencari sosok pria diantara banyaknya manusia yang berlalu-lalang disana.

Dan disanalah pria itu, duduk di kursi luar cafetaria, sambil menghisap benda bernikotin, dan menghembuskan asapnya ke udara. Dengan segera Kiana berlari ke arah sana, membuat pandangan Jovian juga kini tertuju ke arahnya.

"Uang, Om!" Dia mengulurkan tangan.

Jovian tak langsung merespon, pria itu sibuk menikmati rokok nya yang kini sudah terlihat pendek.

"Om? Aku lapar."

"Pesanlah!" Ucap Jovian santai.

"Tidak mau, aku mau order di luar, nasi Bento."

Jovian menekan batang rokok yang ada di tangannya hingga mati, lalu mengangkat pandangan, menatap Kiana yang kini berdiri tidak jauh darinya.

"Tidak ada, pesan disini saja."

"Om!"

"Terserah, kalau tidak mau ya sudah!"

"Om nyebelin, … nggak kaya Om Denis yang suka nurutin semua keinginan aku!" Kiana kembali membandingkan.

"Itulah salahnya dia, makanya kamu menjadi gadis pembangkang seperti ini."

Jovian menjawab, dia menatap wajah gadis belia itu lekat-lekat. Wajah cemberut, dengan raut wajah sendu, sangat terlihat sekali jika Kiana tengah menahan kesal saat ini.

"Sebenarnya bisa saja aku memberontak." Kiana terdengar mengancam. "Hanya saja aku takut Papa memasukan aku ke asrama." Gadis itu mulai menampakan taringnya, karena belaga menjadi gadis manja pun tak berhasil.

Jovian mengendikan kedua bahunya.

"Saya bukan Denis. Saya punya peraturan sendiri yang sama sekali tidak bisa dilanggar, … yaitu menuruti semua ucapan saya. Jika kamu tidak mau, maka silahkan hidup dengan segala kesusahan."

Bibir Kiana bergetar, dia terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Apa? Mau bertanya kenapa saya seberani ini kepadamu? Sementara Bodyguard sebelum-sebelumnya tidak? Mau saya jawab atau kamu tanya sendiri kepada Pak Danu?"

"Maksudnya?"

"Pak Danu mengizinkan saya menjagamu dengan cara didik saya. Dan beginilah, gadis keras kepala seperti mu, harus belajar menaati setiap aturan, tertib dalam semua aspek, tidak peduli kau suka atau tidak, tapi beginilah caraku mendidik gadis pembangkang seperti mu agar lebih baik dari pada sebelumnya."

Mendengar itu Kiana semakin kesal.

"Ya sudah, kalau begitu aku tidak mau makan. Biarkan saja sakit, nanti Om yang kena hukum sama Papa!"

"Silahkan saja!" Sahut Jovian tenang.

Kiana segera beranjak pergi, kembali memasuki area kampus yang terlihat sangat ramai saat jam istirahat tiba, dengan emosi yang tersulut.

Dia benar-benar meninggalkan Jovian tanpa menoleh sedikit pun.

"Kita lihat, Nona. Siapa siapa yang menang? Keras kepalaku, atau keras kepalamu?"

Setelah mengucapkan itu Jovian segera menekan tombol earphone yang sedari tadi menempel di telinganya, lalu menghubungi Danu untuk mengabari apapun yang Kiana lakukan hari ini.

Terpopuler

Comments

Arifa Zahra

Arifa Zahra

ok yg mana menang hahah lah wong sama2 keras kepala

2023-02-15

1

buk e irul

buk e irul

keyeeeen bang jov 👍

2023-02-10

1

ik@

ik@

wah keren om Jo,

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!