Bad mood.

"Mama pergi dulu. Baik-baik di rumah, dan menurutlah kepada Jovian, dia pengganti Mama dan Papa saat tidak ada." Herlin memeluk Kiana cukup erat, sebelum dia pergi.

"Iya, Ma!" Jawab Kiana dengan suara pelan.

"Yang benar saja. Bagaimana bisa dia disamakan dengan kalian!" Batin Kiana.

Herlin mengurai pelukan keduanya, dan membiarkan Kiana beralih kepada Danu, yang langsung saling mendekap satu sama lain.

"Jangan nakal oke? Dengar kata Mamamu tadi, menurutlah kepada Jovian agar Mama dan Papa merasa tenang." Danu menepuk-nepuk punggung Kiana.

Dan gadis itu hanya mengangguk, mengiyakan permintaan sang ayah, meski jauh di dalam hatinya Kiana menolak untuk menuruti setiap aturan yang Jovian buat.

"Baik kalau begitu kami pergi dulu, jaga diri dan hati-hati dalam bertindak." Dia mengusap pipi putrinya.

Danu meraih pegangan koper besar yang dia bawa.

"Papa ngaco. Harusnya aku yang bilang hati-hati ke Papa, bukan Papa yang bilang hati-hati ke aku!" Ucap Kiana dengan raut wajah muramnya.

"Jo! Jaga Kiana." Danu kepada pria yang terus terdiam di belakang tubuh semampai putrinya.

"Baik, Pak. Anda tidak perlu khawatir, Kiana akan aman bersama saya." Jovian menjawab.

"Mungkin untuk seminggu ini kamu menginap saja. Karena yang saya khawatirkan bukan siang waktu jam kerjamu, … tapi malam. Karena setiap kejadian yang berhubungan dengan Polisi, itu pasti terjadi saat malam menjelang pagi." Pinta Herlin.

"Apa!?" Kiana bereaksi. "Yang benar saja, aku ini tidak sebandel itu!" Cicit Kiana merasa semakin tidak terima.

"Baik, Bu." Jovian mengangguk lagi.

"Ya sudah Kia! Mama dan Papa berangkat dulu, ingat! Patuhi apapun yang Jovian katakan, tidak boleh membantah." Herlin melambaikan tangan.

Begitu pula dengan Danu. Dia melambaikan tangannya terlebih dulu, sebelum benar-benar memutar tubuh dan berjalan masuk ke dalam sana. Kiana mematung, menatap punggung kedua orang tuanya yang semakin jauh, dan menghilang ketika pintu otomatis tertutup begitu saja.

"Mau kembali sekarang? Atau masih mau berdiri disini?" Jovian membuyarkan lamunan gadis asuhnya.

Kiana memutar tubuh, kemudian berjalan melewati Jovian begitu saja tanpa banyak bicara. Dunianya benar-benar berantakan setelah kedatangan Jovian, dan dia tidak menyukainya sama sekali.

"Tuhan memberimu mulut untuk berbicara, maka gunakan sebaik mungkin."

Jovian menyusul dari belakang. Berjalan penuh kharisma, hingga membuat beberapa pasang mata mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Terserah Om aja deh! Aku malas berdebat, males berantem, nanti ujung-ujungnya ngancem aku." Ujar Kiana, dia berjalan semakin mendekati mobil milik ayah yang terparkir tidak terlalu jauh.

"Memangnya siapa yang suka mengajak berdebat?" Pria itu sedikit berteriak.

Jovian menekan remote yang menggantung di kunci mobilnya, hingga lampu mobil berkedip sebanyak dua kali sebagai pertanda jika kunci otomatis sudah terbuka.

Namun Kiana tidak menjawab, dia segera membuka pintu mobil dan masuk.

"Langsung pulang atau ada satu tempat makan yang kamu mau datangi?" Tanya Jovian ketika dia membuka pintu.

Pria itu segera duduk, menutup pintu mobil kembali dan memasang tali sabuk pengaman sampai melingkar di tubuhnya.

"Pulang." Jawab Kiana ketus.

"Saya tidak mau ketika sudah sampai rumah, lalu kamu berulah dan meminta banyak hal!" Pria itu memperingati.

Jovian memutar kunci mobilnya, membuat derum mesin mobil terdengar, di barengi dengan suara musik dan air conditioner yang juga ikut menyala.

Dengan lihatnya Jovian memutar setir mobil dengan satu tangan, sementara tangan yang lainnya mengendalikan perseneling yang terletak di antara dirinya juga Kiana.

"Sebenarnya apa masalahmu dengan saya?" Tanya Jovian tanpa mengalihkan pandangan. "Kemarin terlihat begitu manis, bahkan terus memohon agar aku tidak mengadukan apapun kepada Pak Danu, lalu apa sekarang?"

"Sudahlah Om. Aku lagi nggak mood!" Kiana mengalihkan pandangan ke arah samping. "Sekarang aku merasa tidak berhak atas hidupku sendiri."

"Kenapa kau merasa seperti itu?"

"Ya karena Om. Siapa lagi? Lagian kenapa Om mau sih jagain aku? Kenapa nggak mundur aja cari orang lain yang benar-benar butuh perlindungan, lansia misalnya."

"Karena bayaran dari Pak Danu sangat besar. Makanya saya bertahan, dan kau tahu? Dia membayar bonusnya dengan langsung setelah melihat sifatmu berubah sekarang."

"Ck!" Gadis itu melipat kedua tangannya di atas dada.

"Jika bersama saya cukup menjadi penurut, maka kamu akan aman, bersama dengan rahasia itu. Jadi asrama yang Pak Danu janjikan tidak akan pernah kau pijak."

"Astaga, Om! Berhentilah berbicara karena aku benar-benar merasa pusing. Ini masih pagi tapi kenapa duniaku terasa sangat kacau!"

Kiana mengacak-acak rambutnya dengan perasaan frustasi.

"Dasar aneh!" Kata Jovian sembari mencebikan bibirnya, lalu tersenyum miring.

Terpopuler

Comments

buk e irul

buk e irul

jangan terlalu benci KIA....tar bucin baru deh 🤭🤭

2023-02-17

1

ik@

ik@

kok seperti pesan perpisahan ya thor

2023-02-08

1

puputgendis

puputgendis

cieee cieee lgi saling mengungkapkan perasaan masing-masing y🤣🤣🤣🤣🤣🤣😜😜😜😜😜

2022-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!