Tugas pertama.

Jovian menempelkan access card di pintu apartemennya, kemudian mendorong benda itu perlahan setelah berbunyi 'plip', lalu masuk dan menutup pintu apartemennya kembali.

Dia membuka kedua sepatu juga kaos kakinya, memasukan kedalam rak, dan segera melenggang ke arah ruang tengah.

Brugh!

Dia menghempaskan tubuhnya pada sofa, membuat tubuh Jovian sedikit mengampul. Helaan nafas tiba-tiba terdengar, ketika rasa lelah, juga kesepian mulai menyapanya kembali, seperti malam-malam sebelumnya, bahkan hampir satu tahun ini.

"Move on, Jo! Move on. Kau melepaskannya bukan karena tidak lagi mencintai Diana, … melainkan kau melepaskan cintamu untuk berbahagia dengan pilihan hidupnya sendiri." Hatinya tiba-tiba terasa ngilu.

Bayang-bayang senyuman indah sang mantan istri kembali terlihat. Saat Jo pulang bekerja, atau bahkan saat menghabiskan waktu bersama.

Dia merindukan wanita yang sudah cukup lama menemani kesehariannya. Dan setahun ini terasa begitu berat, sampai Jovian memutuskan untuk berhenti bekerja, dan fokus menyembuhkan luka hatinya dengan berjalan-jalan, mengunjungi tempat-tempat baru.

Seperti laut, air terjun, naik gunung, bahkan tak jarang Jovian mengunjungi wisata-wisata cagar budaya hanya untuk mengalihkan pikirannya..

"Hhhhah!" Dia menghela nafas lagi, kemudian bangkit dan berjalan memasuki pintu kamarnya yang sedari tadi tertutup dengan rapat.

Dia membuka jas, melonggarkan dasi kemudian melepaskannya juga, yang dia langsung masukan kedalam keranjang pakaian kotor.

Trek!

Pria itu menutup pintu kamar mandinya, membuka sisa pakaian, berjalan ke arah shower, membuka kran dan mandi dengan air dingin. Jovian selalu melakukan itu, saat bayang-bayang Diana terus menghantui, dan cara itu cukup berhasil.

Jovian mundur, menjauhkan diri dari derasnya air dingin yang menghantam hampir keseluruhan tubuhnya, membawa shampoo dan membubuhkan ke atas telapak tangan, lalu mengusap rambut sampai menimbulkan busa, dan bau segar yang menyapa indra penciuman.

Setelah itu dia beralih kepada tubuh yang didapat otot-otot cukup kekar, memakaikan sabun cair, dan mengosoknya sampai kesela paling tersembunyi sekali pun.

Dia kembali melangkah maju, berdiri di bawah derasnya air shower yang dingin, membuat busa-busa di kepalanya mulai berjatuhan mengalir keseluruhan tubuh.

Dan setelah dua puluh menit berlalu, Jovian pun memutuskan untuk segera menyelesaikan mandinya, meraih handuk yang tergantung disana. Pria itu melilitkan kain tebal itu di pinggangnya, membuka pintu dan segera keluar, dengan rambut basah yang masih terlihat banyak menitikan air.

Jovian membuka lemari besar berbahan kayu, menarik celana pendek dan kaos tidur tanpa lengan, lalu mengenakannya.

Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari. Setelah selesai berpakaian, dan meminum air hangat, juga mematikan setiap lampu di ruangan apartemen berukuran cukup besar itu. Akhirnya Jovian segera naik keatas tempat tidur besar yang sangat nyaman, mulai merebahkan diri, dan menenggelamkan tubuh di bawah selimut tebal, saat hawa sejuk pendingin ruangan mulai menusuk.

Suasana yang begitu hening, tanpa cahaya apapun di kamar sana, membuat Jovian segera terlelap di alam bawah sadarnya.

***

Keesokan harinya.

Sekitar pukul 07:50 Wib, Jovian memberhentikan mobilnya di area parkir yang begitu luas, saat dia sampai di kediaman bos barunya. Pandangan pria itu mengedar, mencari sosok yang sangat dia kenali, saat sudah mendapati mobil milik Denis terparik lebih dulu disana.

Dia membuka pintu, kemudian turun.

Dengan gagahnya Jovian berdiri tegak, memakai setelah kerja berwarna abu-abu tua, yang dia padukan dengan kemeja berwarna putih, sepatu hitam mengkilat, dan rambut sedikit panjang yang tidak terlalu rapih.

Namun membuatnya begitu terlihat mempesona.

Jovian hendak berjalan ke arah tempat yang Denis jadikan tempat bersantai kemarin, tapi teriakan suara yang sangat dia kenali membuat langkahnya terhenti.

"Masuklah, Pak Danu menunggu mu." Denis tampak berlari dari atas teras depan rumah.

Jovian langsung mengangguk, kemudian berlari memasuki pintu besar yang terbuka lebar.

Suara perdebatan Kiana dan Ayahnya kembali terdengar. Bahkan menggema dengan sangat kencang memenuhi setiap sudut rumah itu.

"Aku tidak mau, aku tidak tertuju!"

"Apapun itu, … Papah tidak peduli, sekarang semua fasilitasmu Papah ambil. Tidak ada kartu Kredit, tidak ada kunci mobil, tidak aja jam keluar bebas lagi seperti biasanya! Kamu harus pulang tepat waktu. Jam lima tidak ada di rumah, Papah kirim kamu ke asrama."

Jovian terdiam melihat perdebatan antara anak dan ayah itu.

"Aku hanya melakukan apa yang aku mau, … yang aku sukai. Tapi kenapa Papah selalu menghalanginya!" Kiana berteriak semakin kencang.

Gadis itu benar-benar tidak dapat menerima keputusan ayahnya. Yang menurut Kiana tidaklah adil, dia berpikir jika dirinya tertangkap polisi karena bukan melakukan sebuah kesalahan, melainkan kesialan yang selalu menyertai dirinya.

"Mulai hari ini. Semuanya di pegang, Jo! Kartu kredit, ATM, uang cash, dan mobil." Ucap Danu setelah menyadari keberadaan pria yang dia tugaskan sebagai Bodyguard khusus untuk putrinya.

Kiana mengikuti kemana arah Danu memandang. Dan disanalah pria itu, sosok yang dia lihat pertama kali, setelah dia keluar dari kantor polisi.

"Aku nggak mau!" Kiana menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Papah tidak peduli. Jika hidupmu ingin mudah, maka menurutlah, dan jika tidak mau. Maka membangkang saja seperti biasa, Papah tidak akan rugi hanya karena kamu tidak mau mematuhi aturan rumah ini, … dan jika suatu saat kamu tertangkap lagi, maka Papah atau siapapun tidak akan meminta untuk membawamu pulang."

Wajah Danu memerah, nafasnya tersengal-sengal, dengan dada yang terlihat naik turun begitu cepat, saat emosinya benar-benar memuncak, dan itu karena seorang Kiana, putri semata wayangnya yang dulu sangat dia manjakan.

"Pah!" Herlin segera bangkit dari duduknya, dia mendekati Danu setelah lama terdiam, lalu mendorong pria itu sampai duduk, lalu memberinya air minum.

"Sudahlah. Kalian ini kenapa? Mama jadi bingung harus berbuat bagaimana sekarang. Kamu yang selalu membantah, dan melanggar setiap larangan." Herlin menatap putrinya.

"Dan Papah! Jangan terus marah-marah seperti ini, tidak baik untuk kesehatan jantung Papah." Dia beralih menatap suaminya.

"Kalian tidak mengerti!" Pekik Kianan.

Matanya mulai berkaca-kaca, namun raut keangkuhannya masih jelas terlihat.

"Jo? Antar Kianan kuliah sekarang. Tunggu dan jangan biarkan dia pergi bersama teman-temannya." Titah Herlin.

"Mama dukung Papah sekarang?" Dia tersenyum getir.

"Ya, … karena kamu benar-benar melampaui batas."

Kiana terlihat semakin marah, dia meraih tas yang sedari tadi dia letakan di atas sofa, lalu berlari ke arah luar dengan langkah yang begitu cepat.

"Jo, antar dia." Suara Danu mulai melembut.

Bagaimana pun dia selalu menyesal, saat tidak bisa menahan diri, untuk tidak marah dan berteriak melontarkan kata-kata yang kurang pantas di dengar kepada putri semata wayangnya, Kiana.

"Baik."

"Ini semua, … kamu yang pegang sekarang! Tolong jaga anak saya, dia sangat ceroboh." Danu menggeser beberapa kartu, dan kunci mobil yang tergeletak diatas meja kaca.

Jovian mengangguk paham, dia mengamankannya, lalu berlari ke arah luar, untuk menyusul Kiana yang sudah lebih dulu pergi.

Gadis itu tampak berdiri di samping mobil miliknya, dengan raut wajah masam seperti biasa.

"Cepetan kenapa sih! Lelet banget, … aku telat nih." Katanya sambil menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Jovian mendekat, menekan salah satu tombol di remot yang menggantung di kunci mobil, tanpa banyak berbicara.

Dreuk.

Kiana langsung masuk.

"Lambat sekali!" Ucapnya ketus saat Jovian masuk.

Pria itu tidak menggubris, dia langsung menyalakan mesin mobil, lalu memutar setir dan menginjak pedal gas sampai kendaraan roda empat itu melaju, meninggalkan garasi rumah tersebut dengan kecepatan sedang.

Terpopuler

Comments

Lavena 56

Lavena 56

syuka cerita mu thor. detail bgt.

2023-06-17

1

buk e irul

buk e irul

durian sawit hahaha

2023-02-10

1

Gadis Gaul

Gadis Gaul

Lambat tpi pasti bwehehehe

2023-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!