Drift girls.

Dengan segala keahliannya di bidang IT. Jovian terus memantau layar ponselnya, menatap sebuah tanda bulat merah yang terus bergerak. Tak lupa pria itu mengalihkan pandangan ke arah jalanan, agar keadaannya tetap aman meski dirinya harus tetap memantau kemana Kiana akan pergi.

"Kau benar-benar ingin mengujiku yah!" Gumam Jovian seraya tersenyum miring.

Harga dirinya sebagai seorang Bodyguard terasa sedang diinjak-injak, ketika gadis belia mulai mempermainkan dirinya secara terang-terangan. Bahkan dengan beraninya Kiana berbohong jika Jovian sedang ada kepentingan lain, dan tidak bisa mengantarnya untuk pergi dan memantau kegiatan Nania di luar rumah.

Nahas, gadis itu tak lebih cerdik darinya. Sampai Jovian kembali dapat menangani dengan sangat mudah. Apalagi saat nomor telepon milik Kiana masuk, dan itu salah satu cara agar dia dapat menemukan Kiana dalam jangka waktu yang sangat cepat.

"Kau tidak pergi untuk makan-makan Kiana, … aku tahu itu!" Pria itu menggeram kesal.

Jovian semakin memacu laju kendaraannya, berusaha mengejar Kiana yang sudah berada cukup jauh di depan sana.

***

Setelah berkendara cukup jauh. Akhirnya mobil Kiana dan Kevin yang di tumpangi beberapa temannya berbelok memasuki sebuah parkiran luas, dimana acara balapan mobil sedang digelar. Riuh suara para penonton bersahutan dengan knalpot mobil yang sedang melaju meliuk-liuk di area luar yang sudah di tata sedemikian rupa.

Kiana dan kelima temannya berjalan masuk setelah mengantri tiket beberapa waktu sebelumnya. Sementara Jovian mengikuti dari arah belakang tanpa ada yang menyadari.

"Apa yang akan mereka lakukan!" Jovian bergumam pelan.

Dia terus memperhatikan gerak-gerik Kiana juga kelima temannya.

"Apa dia akan melakukan balapan disini?" Dia terus berjalan mengikuti. "Ah tapi tidak mungkin, dia tidak mempunyai persiapan apapun." Ucap Jovian lagi.

Kiana terlihat duduk di barisan penonton lain. Riuh suara teriakan orang-orang terdengar, saat dua mobil mulai beratraksi.

"Kia, lo mau nggak jadi joki? Lumayan komisinya kalau lo menang." Zayna berbisik.

Kiana tidak langsung menjawab, dia menatap temannya dengan raut wajah sedikit terkejut. Tentu saja niat awal mereka hanya pergi bersenang-senang, mendatangi restoran atau tempat karaoke seperti biasa. Tapi tiba-tiba mobil Kevin membawanya ke tempat itu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"T-tapi Za! Perjanjiannya kita nggak kesini, lagian bukannya kita cuma mau nonton yah? Aku udah bayarin tiket kalian tadi, mana mahal lagi, padahal kayaknya ini nggak ada izin deh, lihat aja treking nya nggak layak."

"Ya anggap aja lo lagi taruhan kaya balap liar biasanya. Tapi yakin deh ini nggak bakalan ada razia." Kata Zayan lagi.

Sementara teman-temannya yang lain tampak acuh karena asik melihat atraksi mobil yang begitu menegangkan.

"Gue nggak bisa, Za! Gue takut kalau ketangkap lagi gimana? Sekarang yang bakalan ceramahin gue nggak cuma Papah. Tapi Om Jovian juga, mana dia lebih galak lagi … gue nggak mau ah!" Tolak Kiana dengan ekspresi wajah yang terlihat begitu muram.

Dia memang tidak suka dikekang, tapi jika menyangkut kantor polisi, dia sudah benar-benar tidak mau. Toh teman-teman nya memang benar-benar tidak aja jika dirinya dalam kesusahan, termasuk kejadian terakhir, mereka menjadikan dirinya joki dengan taruhan uang yang cukup besar, tapi kenyataanya mereka pergi tanpa membawa dirinya yang sedang menuruti keinginan teman-temannya termasuk Zayna. Orang yang selalu mempunyai andil besar dalam masalah yang dia hadapi.

"Ayolah Kia. Total uang taruhannya sampai 30 juta! Gede banget lumayan buat kita."

Kiana tetap pada pendiriannya.

"Kenapa nggak lo aja? Kalau gue tinggal nurut doang uang mah aman." Katanya.

Namun itu membuat Zayna terlihat sedikit tersinggung. Tatapan mata gadis itu seketika berubah, bahkan wajahnya semakin mendekat dan mengatakan kata-kata yang kurang enak di dengar.

"Lu enak. Makan tidur makan tidur dapet duit banyak dari bokap sama nyokap lo, … lah gue? Bapak gue cuma pegawai negri Kia, sementara emak gue ibu rumah tangga. Jadi tolonglah bantu gue kali ini, cuma lo yang jago ngedrift!" Kini dia memohon.

Sikapnya memang selalu berubah-ubah. Terkadang baik minta ampun, emosian setengah mati, dan tiba-tiba bisa menjadi seorang pengemis yang meminta segala keinginannya dikabulkan.

"Kalian kenapa sih!?" Hilmi mendekati keduanya saat merasa keadaan sedikit berbeda.

Zayda melihat ke arah Hilmi, lalu dia sedikit menjauhi Kiana yang sudah menatapnya dengan tatapan tak biasa.

"Kia?" Hilmi beralih kepadanya.

Namun Kiana tidak menjawab, dia justru menunjukan pandangan ke arah Zayna. Dia mulai jengah dengan salah satu temannya.

"Eh ada apa nih?" Starla dan Sharla ikut bereaksi.

Hal itu pun yang membuat Kevin melihat kerumunan teman-temannya.

"Dih lebay banget pake langsung berkerumun begini." Zayna mendelik.

"Emang ada apaan Za?"

"Nggak aneh-aneh, cuma minta Kiana jadi joki ngedrift doang. Lumayan kalo menang 30 juta langsung ke tangan."

"Tapi gue nggak mau, Za!" Suara Kiana mulai meninggi.

Zayna menghela nafasnya kencang, dia benar-benar terlihat tidak suka. Bukan, tepatnya dia kecewa atas penolakan Kiana, yang tidak mau menuruti permintaanya.

"Sudah-sudah, ada apa ini? Kita keluar niatnya mau senang-senang loh, ngabisin waktu bareng-bareng." Kevin menengahi.

"Kiana tuh yang nyebelin, … sekarang apa-apa nggak mau. Apa-apa takut! Dasar payah!"

Ekspresi wajah Kiana seketika berubah saat mendengar Zayna melontarkan kata-kata tersebut. Matanya memicing, keningnya menjengit, kemudian berniat mendekati Zayna, sebelum kedua teman wanitanya menghadang.

"Jangan Kia!" Starla memperingati.

"Zayna bilang gue payah."

"Ya padahal apa susahnya tinggal jadi joki doang. Lu kan ahlinya!" Sharla berujar.

"Sudah-sudah, sudah aku katakan memang jangan kesini. Ini memang hobi kalian! Kamu dengan jumlah uang, sedangkan Kiana dengan aksi kebut-kebutan dan gayanya. Tapi jika salah satunya tidak mau ya jangan dipaksa." Kata Kevin.

"Lu kok belain dia sih!?" Zayna semakin naik pitam.

"Nggak belain, tapi memang …"

"Halah, … Lo nggak adil Vin! Gue tau lo suka sama Kiana. Tapi nggak gini juga, teman ya tetap teman dong jangan di beda-bedain."

Zayna memotong ucapan Kevin.

"Nggak gitu, Za!"

"Ah udahlah, … gue males sama kalian. Mendingan gue balik aja!" Katanya lalu beranjak menjauh.

"Za?" Kevin berteriak.

"Cepet anter gue atau persahabatan kita bubar!" Kata Zayna kepada Kevin, Hilmi, Sharla juga Starla.

Kiana tercenung.

"Gue duluan ya Kia, maaf tapi kita harus tenangin Zayna dulu." Dua gadis itu langsung pergi.

"Yah, amburadul deh!" Hilmi mengusap wajahnya.

"Kia, kita tinggal nggak apa-apa? Gue bukan ngebela Zayna. Tapi ini gue lakuin biar persahabatan kita tetap utuh, … sama kata-kata tadi yang Zayna ucapin jangan diambil hati, anggap aja angin lalu."

Kiana diam.

"Kita susul Zayna, Vin. Cepetan ntar dia makin ngamuk." Kata Hilmi.

Pria itu terlihat panik. Disusul Kevin setelah, hingga Kiana benar-benar ditinggalkan sendiri, bersama orang-orang yang entah siapa.

Kiama tertegun. Dia benar-benar tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini. Memang selama ini dirinya tidak pernah menolak apapun permintaan Zayna, dan setelah dia memberanikan untuk menolak ternyata hasilnya seperti ini.

Semuanya pergi tak terkecuali Kevin juga Hilmi.

Ratusan ribu Kiana keluarkan uang hanya untuk melihat aksi-aksi mobil yang sedang beratraksi. Namun terbuang sia-sia karena sebuah pertengkaran kecil antara diri juga sang ketua geng.

"Ini bukan masalah uang, tapi bisa nggak sih dia ngehargain gue!" Gumam Kiana.

Gadis itu mulai beranjak pergi, meninggalkan area sana dengan perasaan tak menentu. Sampai ketika dia melewati sosok pria tinggi besar, dengan kacamata dan pakaian serba hitam, Kiana benar-benar tidak menyadarinya.

"Dasar buta!!" Jovian bergumam pelan, lalu mengikuti kemana langkah Kiana pergi.

Terpopuler

Comments

Mr.VANO

Mr.VANO

baru di bilangi oleh om jo,,,sdh terjadi,,,,teman ny gak ad yg tulus

2023-04-03

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

zayna siapa sih? tmn kaya gitu... g mikir

2023-02-09

1

ik@

ik@

sadar kia sadar yg kayak gt di bilang teman ke laut aja deh
kenapa jg kia ga di ajak plg sekalian malah di tinggal sendirian

2023-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!