Membiasakan diri.

Pukul sembilan malam.

Jovian memutuskan untuk keluar dari unit miliknya. Berniat mendatangi sebuah tempat minum kopi yang terletak tepat di lantai dasar gedung apartemen. Dia berjalan mendekati pintu besi yang tertutup sangat rapat, menekan satu tombol dan menunggu.

Satu detik.

Tiga detik.

Lima detik.

Tring!!

Akhirnya dentingan penanda pintu lift akan dibuka terdengar, Jovian menatap lurus ke arah sana dan bersiap hendak masuk. Namun Jovian tertegun, ketika ada penumpang lain di dalam sana yang juga ikut mematung, saling memandang satu sama lain.

Dengan susah payah Mayden menelan ludahnya. Berusaha menormalkan debaran ketika melihat kembali pria tampan yang sempat dia temui beberapa saat lalu.

Pakaiannya tidak terbuka seperi saat Mayden melihat Jovian di tempat Gym pada pagi hari tadi. Malam ini pria itu justru memakai pakaian yang serba tertutup. Celana Jogger panjang berwarna hitam, begitupun Hoodie dengan penutup kepalanya yang dia kenakan berwarna senada, tapi sungguh tak mengurangi pesona pria itu.

Pintu lift hampir saja tertutup ketika keduanya hanya diam dan terus memandang. Namun dengan segera Jovian mengulurkan tangannya, menahan dan pintu besi itu kembali terbuka.

"H-hay?" Mayden tampak gugup.

Jovian menimpalinya dengan menarik kedua sudut bibir sampai membentuk sebuah senyuman tipis.

Jovian menekan angka paling bawah, berbalik pandan hingga menghadap ke arah pintu, dengan kedua telapak tangan yang kembali pria itu sembunyikan di dalam saku celana Jogger nya.

Mayden menatap wajah Jovian dari arah pantulan besi mengkilap di hadapannya. Sementara Jovian yang menyadari itu berusaha tak terganggu, dia tetap diam mendengarkan musik yang di putar di dalam earphone miliknya.

"Emmm, … tujuan kita sama-sama ke lobby. Kamu mau kemana?" Mayden tak tahan untuk lama berdiam diri.

Rasanya ingin terus mencari perhatian pria tampan dengan pribadi yang begitu acuh, bahkan cenderung dingin sampai mengacuhkan segala hal di sekelilingnya.

Jovian melirik sekilas.

"Udara dingin. Rasanya sangat cocok minum kopi di cafe bawah." Balas Jovian.

Wajah Mayden seketika berbinar.

"Kalau begitu sama. Aku mau beli makan di bawah!"

Jovian mengangguk.

Keadaan menjadi hening kembali, setelah Mayden terdiam karena kehabisan ide untuk memperpanjang obrolan.

Tring!!

Lift kembali terbuka tidak lama setelah pergerakan terasa berhenti. Tanpa basa-basi Jovian lebih dulu, berjalan dengan langkah cepatnya kearah salah satu cafe yang terletak di ujung ruangan.

Suasana tidak begitu ramai. Dan itu membuat kesenangan tersendiri bagi Jovian, karena dirinya bisa tenang menikmati kopi pada malam hari ini.

"Selamat malam silahkan." Seorang waiter perempuan menyambut kedatangan Jovian.

Disusul Mayden yang berjalan di belakang tubuh tingginya.

"Pak Jovian. Silahkan mau pesan apa?" Sapanya dengan ramah kepada salah satu pemilik unit yang selalu menghampiri cafe mereka, bahkan hampir setiap saat ketika pria itu memiliki banyak waktu luang.

"Americano? Waffle saus madu?" Perempuan itu bertanya.

Namun kali ini Jovian menggelengkan kepala.

"Kali ini Cappuccino dan sandwich tuna mayo." Jelas Jovian. "Sama air mineral, deh. Yang dingin."

"Baik. Ada lagi?"

"Minta asbak juga yah! Tolong antar ke atas." Kata Jovian seraya memberikan sebuah kartu untuk membayar total biaya makan dan minum yang dipesannya.

Setelah selesai melakukan transaksi pembayaran, menerima kartunya kembali. Jovian segera bergegas mendekati tangga, dan naik ke atas dimana sebuah Balkon yang dijadikan tempat tongkrongan berada.

Jovian memilih kursi paling sudut. Yang menyuguhkan pemandangan jalan raya. Suasana jalanan begitu ramai, karena malam ini suasananya memang sangat cerah.

Hilir angin berhembus cukup kencang, menyapu wajah dan rambut Jovian sampai membuatnya bergerak-gerak tak tentu arah.

Pria itu merogoh saku Hoodie, dan seperti biasa mengeluarkan satu bungkus rokok beserta koreknya, untuk kemudian dia letakan di atas meja.

Tak lama setelah itu Mayden kembali terlihat, pandangannya tertuju ke arah Jovian berada, dengan senyum manis yang tak hentilah terlihat.

"Boleh duduk disini?" Mayden bertanya.

Jovian mengalihkan pandangan ke arah perempuan yang terlihat sedikit lebih dewasa, atau mungkin saja dia sebaya Diana.

"Saya merokok. Jika tidak keberatan, … ya silahkan saja." Jovian menjawab.

Senyum di bibir Mayden semakin mengembang, dia menarik kursi yang berada tepat di hadapan Jovian, kemudian mendudukinya dengan perasaan senang dan hati yang terus berdebar-debar.

***

Segelas cappucino diletakkan tepat di hadapan Jovian, begitupun dengan roti isi tuna mayo, air mineral kemasan botol, dan asbak yang Jovian minta, kemudian pelayan itu pergi.

"Mau coba?" Tawar Mayden yang mendapatkan pesanannya datang lebih dulu.

Satu mangkuk ramen berkuah merah sedikit pekat, dengan berbagai macam toping di atasnya.

Namun Jovian segera menggelengkan kepala.

"Saya tidak makan pedas." Kata Jovian.

"Ini tidak pedas. Ramen biasa!"

"Tidak terimakasih." Jovian menolak lagi, kemudian meminum kopi panas milinya.

"Selamat makan." Ucap Jovian.

Pria itu meraih garpu dan pisau roti, mulai memotong sandwich tuna mayo, dan menjejalkan ke dalam mulutnya.

Mayden mengangguk.

"Selamat makan juga, Jovian." Katanya.

Keduanya diam untuk waktu yang cukup lama. Fokus menikmati makan malamnya masing-masing.

Hingga sudah cukup lama. Akhirnya Jovian meletakan pisau juga garpunya. Meraih satu botol air mineral dingin, meminumnya, lalu setelah itu meraih bungkus rokok dan membawanya satu batang.

"Kamu sudah selesai?" Jovian menatap perempuan di hadapannya terlebih dulu.

Mayden mengangguk seraya membersihkan bibir dengan tisu yang memang sudah tersedia di meja sana.

"Tidak apa-apa saya menyalakan rokok? Tapi kalau mau pindah pun tidak apa-apa." Kata Jovian, lalu meletakan benda itu di celah bibirnya, menyalakan korek dan menghisapnya dalam-dalam.

Dua jarinya mengambil alih benda mengandung nikotin itu, dengan segera Jovian meniupkan asapnya hingga mengepul di usadara, dan menghilang setelah angin kembali berhembus.

"Kamu tinggal sendiri?" Jovian mulai membuka percakapan.

"Ya, tinggal bersama orang tua cukup rumit. Banyak hal yang harus kita patuhi, dan aku tidak bisa hidup seperti itu. Ada banyak hal yang ingin aku wujudkan, … dan itu tidak akan bisa terjadi jika terlalu banyak orang yang menahan." Jelas Mayden.

"Memangnya apa yang mau kamu lakukan? Bukankah orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya?"

"Mungkin orang tua lain begitu. Tapi tidak dengan orang tuaku, mereka egois, dan menunjuk aku untuk melakukan apa yang mereka inginkan."

Jovian menghisap rokoknya kembali, dan menghembuskan asapnya di udara.

"Contohnya?" Jovian mulai membiasakan diri.

Karena setelah hampir dua tahun menduda, dia baru menemukan teman wanita.

"Sekolah, kuliah. Mereka yang mengatur, sementara jurusannya tidak sesuai apa yang aku inginkan. Aku ingin menjadi model, tapi mereka memaksaku untuk menjadi seorang yang ahli dalam hukum!"

Jovian mengangguk-anggukan kepada.

"Lalu, bagaimana sekarang?"

"Aku lulus S1 dengan gelar sarjana hukum. Tapi aku tidak menjalani apapun sekarang, aku tidak mau, aku tidak bisa."

"Jadi kamu tinggal disini sebagai pelarian?"

"Tepat sekali." Mayden tertawa pelan.

Sementara Jovian hanya terkekeh ketika mendengarnya.

"Apa semua anak orang kaya seperti itu? Dan apa mungkin Kiana selalu melakukan pemberontakan karena dia merasa selalu di kekang atau ada hal lain? Tapi disini konteks nya berbeda. Jika Mayden selalu menuruti kemauan orang tuanya, justru Kiana berusaha menolak secara terang-terangan." Batin Jovian berbicara, dengan pikiran yang mulai tertuju kepada Kiana.

Terpopuler

Comments

puputgendis

puputgendis

cieeee abang duda udh mulai nihhhhh

2022-12-16

1

Tri Sulistyowati

Tri Sulistyowati

mulai kepikiran ya om

2022-12-07

2

Yacinta Devi

Yacinta Devi

ada yg mulai caper tu.. 😒

2022-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!