Mulai beraksi.

Seperti hari-hari biasanya. Jovian bangun tidur lebih awal, meskipun pria itu sudah diberitahu Danu jika hari ini akan lebih santai karena gadis yang berada di dalam pengawasannya sedang tidak ada kelas, sehingga membuat Kiana tidak akan pergi kemana-mana, dan itu cukup bagus agar dirinya bisa lebih menikmati waktu luang.

Jovian keluar dari unit miliknya, memasuki lift dan menekan tombol paling atas untuk mendatangi tempat gym yang memang berada disana. Kaos hitam tanpa lengan, dengan celana pendek. Tak lupa ear phone yang sudah menempel di telinganya, memutarkan gendre musik yang Jovian sukai.

Ting!!

Pintu lift terbuka dengan sangat perlahan-lahan. Kakinya melangkah keluar, mendekati tempat yang sudah cukup ramai meski jam baru saja menunjukan pukul tujuh pagi hari.

Volume musik terdengar begitu kencang, menyambut kedatangan Jovian di pagi hari ini, karena memang biasanya tempat itu selalu sepi dan tidak seramai saat ini.

Beberapa wanita menoleh ketika menyadari kehadirannya, mereka tersenyum juga berbisik-bisik. Namun Jovian tidak mau terpengaruh, dia terus berjalan ke arah sudut ruangan itu, untuk meletakan tas kecil yang dibawa olehnya, berisikan ponsel, Tumbler berisi susu protein, dan handuk kecil.

Jovian mulai melakukan pemanasan. Tahap awal sebelum dia berlari diatas treadmill, dan mengangkat beban untuk melatih otot-otot tubuhnya.

***

Satu jam berlalu.

Wajah memerah, keringat bercucuran begitu deras, dengan nafas memburu dan tersengal-sengal ketika Jovian baru saja selesai melatih beberapa bagian otot tubuhnya. Jovian meraih Tumbler dan handuk kecil yang dia bawa, duduk di lantai begitu saja, kemudian menunduk berusaha menetralkan pernapasannya.

"Eheum!" Seorang wanita cantik dengan postur tubuh yang terlihat ideal mendekat.

Jovian yang hendak meminum susu protein nya pun berhenti seketika, kemudian menengadahkan pandangan.

Set pakaian olahraga berwarna merah muda, memperlihatkan kemolekan nya di hadapan Jovian. Perempuan itu tersenyum, seraya mengulurkan tangannya.

"Emmmm, … boleh kenalan? Aku Mayden." Katanya dengan senyum manis yang dia perlihatkan.

Sementara ekspresi wajah Jovian datar seperti biasanya.

"Aku, … member baru. Lagi cari temen soalnya masih awam banget." Katanya lagi.

Jovian meraih ukuran tangan itu, kemudian menjawab;

"Jovian." Balasnya singkat padat dan jelas.

"Boleh duduk?"

"Silahkan saja kalau tidak keberatan mendekati orang berkeringat."

"Tidak masalah, aku juga berkeringat. Baru selesai treadmill." Wanita itu terus menjawab, seolah mencari celah agar pria tampan di sampingnya terus berbicara.

Mereka duduk berdampingan. Dengan Jovian yang fokus dengan minumannya.

"Kamu, pemilik unit disini juga?" Dia memulai lagi.

Jovian melirik sekilas, lalu mengangguk.

"Oh ya? Di lantai berapa? Aku juga sudah dua bulan tinggal disini, dan baru pertama kali masuk Gym."

"Lantai sepuluh."

"Wah beda dua lantai sama aku." Wajahnya berbinar.

"Lantai dua belas?" Jovian menebak.

Wanita itu menggelengkan kepala.

"Delapan." Katanya dengan bibir yang tak hentinya memperlihatkan senyuman merekah.

Jovian mengangguk lagi, dan terdiam setelahnya. Pria itu terlihat malas, tapi apa boleh buat dia harus melakukannya agar dapat mempunyai beberapa teman wanita, setidaknya agar dapat mengalihkan pikirannya terhadap Diana yang akhir-akhir ini selalu mengganggu pikirannya.

Ya, seperti yang Denis katakan. Bahwa sudah saatnya dia membuka hati untuk wanita lain.

"Kapan-kapan mampir ke unit aku. Di 8f!"

Wanita itu bangkit.

"Aku kembali kesana lagi, bye!" Mayden melambaikan tangan, kemudian pergi.

Sementara Jovian tidak melakukan apapun selain memutar kedua bola matanya.

"Wanita jaman sekarang lebih berani. Berbeda dengan jaman dulu yang selalu terlihat malu-malu untuk memulai semuanya … seperti Diana." Gumamnya tanpa menyadari apa yang dia katakan.

Jovian segera bangkit setelah beristirahat beberapa saat. Berniat pergi, sebelum dering ponsel menghentikan niatnya.

"Siapa?" Kening Jovian menjengit ketika ada nomor baru yang masuk melakukan panggilan telepon.

"Ya halo?" Sapa Jovian terlebih dulu.

"Ini aku Om." Suara itu terdengar sangat ceria.

Dan tentu saja membuat Jovian semakin mengernyitkan kening.

"Kiana mau keluar Om. Kata Papa aku harus minta Om buat ikut, … maaf ya ganggu libur Om, tapi aku di suruh Papa."

"Papamu ada disana?" Jovian bertanya penuh selidik.

"Tentu saja, Om!" Gadis itu terkekeh pelan.

Kaki Jovian kembali melangkah, mendekati sebuah pintu keluar.

"Berisik sekali Om? Om lagi liburan yah? Ah Om Jo Nggak bisa nganter Pah, lagi di luar."

Gadis itu berteriak, berbicara dengan ayahnya.

"Saya bisa, tunggu satu jam. Saya baru saja selesai olahraga. Jangan mengada-ada kamu!"

"Nggak apa-apa Om kalau nggak bisa, kata Papa boleh kok keluar kalau Om emang lagi di luar. Maaf ya Om aku ganggu hari liburnya."

Dan setelah itu sambungan telepon Kiana putuskan sepihak.

"Ahh, … dia mulai berulah!"

Jovian segera berlari mendekati pintu lift, menekan dan menunggunya beberapa saat, kemudian masuk setelah pintu besi itu terbuka.

***

"Boleh ya Pahh!?" Kiana memohon.

Danu tidak menjawab. Pandangannya terus tertuju kepada layar laptop yang menyala, memeriksakan beberapa dokumen yang dikirimkan oleh orang kepercayaannya.

"Pah!?"

"Besok kamu masih libur, Kia. Tunggu besok kalau memang sekarang Jovian tidak bisa mengantar karena satu dan lain hal." Kata Danu tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tapi Pah, aku mau jalan sama anak-anak."

Mata Danu melirik tajam, yang seketika membuat Kiana mengatupkan mulut dan berhenti berbicara.

"Ingat kata Papa apa?" Danu berujar.

"Pergi dengan Om Jo, atau tidak sama sekali." Ucap Kiana.

Danu mengangguk dengan bibir tersenyum.

"Itu ingat, terus kenapa masih memaksa?"

"Tapi kan Om Jo nya nggak bisa, dia lagi di luar Pah. Jadi biarkan aku pergi sendiri kali ini. Nggak macem-macem kok janji." Dia mengangkat dua jarinya.

Kiana menatap sang ayah penuh permohonan. Dan tentu saja ketika melihat itu Danu tidak tega. Tapi bukankah Kiana sudah sangat menurut kepada dirinya, bahkan dia sudah berusaha menghubungi Jovian? Lalu kenapa dia masih tidak bisa mengizinkan sementara yang terkendala disini pria itu.

"Pah? Janji nggak nakal!"

"Benar Jovian tidak bisa?"

"Iya, tadi bilang begitu."

Danu menghela nafasnya.

"Baiklah, tapi janji tidak melakukan apapun yang membahayakan dirimu. Coba Denis sedang tidak Papa kirim ke Kalimantan, … mungkin dia Papa panggil untuk menemani kamu."

"Jadi bagaimana?"

"Baik. Jam enam sore sudah harus di rumah, tanpa pengecualian."

Sesuatu di dalam diri Kiana ingin menolak, rasanya ingin kembali merengek meminta kelonggaran. Namun dia sadar, jika dirinya sedang menjadi gadis penurut dan baik hati.

"Terimakasih, Papa!"

Kiana mendekat, menghambur memeluk ayahnya, dan tak lupa memberikan kecupan basah di pipi sang ayah dengan gemas, membuat pria itu terkekeh kencang.

"Eh iya, aku lupa. Kartunya di pegang Om Jovian!"

Danu membuka laci di meja kerjanya, mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah, dan memberikannya kepada Kiana dengan sukarela.

"Satu juta cukup?"

"Cukup, untuk makan-makan saja."

"Baiklah. Selamat bersenang-senang dengan teman-temanmu. Ingat! Jangan melakukan apa yang akan membuat dirimu bahaya, dan Papa kecewa."

"Iya iya." Kiana mendekat lagi, dia kembali mencium pipi ayahnya, kemudian keluar dari ruang kerja ayahnya.

"Aku pergi ya Pah, … Ma, … dahhh!" Teriak Kiana sambil berlari ke arah pintu utama yang terbuka sangat lebar.

Sementara Herlin berdiri mematung di lantai dua, menatap punggung putrinya yang pergi semakin menjauh dengan penampilan rapih namun sedikit terbuka. Kiana terus berlari bahkan sebelum ibunya turun dan berpamitan langsung.

"Anak itu!" Herlin menggeleng-gelengkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

mengerikan sy lama2

2023-02-09

1

Ilan Irliana

Ilan Irliana

ank kuliahan ko kek ank SMP y yg sush di atur

2023-02-08

1

ik@

ik@

nyebelin banget sih si anak nakal satu ini... sabar ya om jo

2023-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kantor polisi.
2 Tawaran pekerjaan.
3 Si keras kepala.
4 No woman no cry.
5 Tugas pertama.
6 Anak keras kepala.
7 Rindu.
8 Manipulatif.
9 Licik.
10 Rubah cantik dan licik.
11 Bodyguard.
12 Gagal move on.
13 Mulai beraksi.
14 Drift girls.
15 Pilih-pilih.
16 Perjanjian.
17 Membiasakan diri.
18 Lebih tenang.
19 Merasa terancam.
20 Bad mood.
21 Langganan razia polisi!
22 Bandel tapi penakut.
23 Perlakuan bodoh.
24 Tanggung jawab.
25 Privasi.
26 Deg-degan.
27 Makan malam atau kencan.
28 Perasaan Kiana.
29 Obrolan orang tua.
30 Demam.
31 Ajakan!
32 Berpikir.
33 Status yang lebih jelas.
34 Cream sup.
35 Mall.
36 The feeling.
37 Ask for a solution.
38 Akhir dari sebuah jawaban.
39 Menikah.
40 Memulai.
41 Malam Minggu.
42 I love you.
43 Sarapan.
44 Skandal.
45 Skors.
46 Bertarung dengan masa lalu.
47 Calon menantu idaman.
48 Khawatir.
49 Musyawarah.
50 Kompensasi.
51 Hal serius.
52 Perjalanan yang sangat panjang.
53 Broken hearted.
54 Pilihan.
55 Kehangatan keluarga.
56 Pamit.
57 Kiana & Eva.
58 Teh hangat di pagi hari.
59 Kebun teh.
60 Mencari pelaku.
61 Mobile Legen.
62 Chicken Cordon bleu.
63 Apartemen.
64 A girl.
65 Obrolan serius.
66 Sesuatu yang lebih berarti.
67 Give me one Kiss.
68 Mengantar sarapan.
69 It's my pleasure.
70 Kopi & coklat panas.
71 Pikun.
72 Pria dewasa.
73 Jasmine Kiana Danuarta.
74 Gym bersama.
75 Diamond.
76 Bayi Rubah.
77 Seperti dirimu.
78 Storry.
79 Mahar.
80 Menjadi egois.
81 Sabotase.
82 Engagement.
83 Sidang skripsi.
84 I miss you.
85 Segelas Wine.
86 Kecemburuan Kiana.
87 Bonsai.
88 Mencari tahu sesuatu.
89 Persetujuan.
90 Akad.
91 Bermalam.
92 Oversize.
93 Oversize part 2.
94 Morning first.
95 Sarapan bersama.
96 First drive in the morning.
97 Obrolan dua lelaki.
98 Hadiah.
99 Perubahan sikap.
100 Open minded.
101 Patah hati.
102 Investasi.
103 Kegiatan setelah menikah.
104 Antara jajan dan pengalihan.
105 Night routine.
106 Night routine part 2.
107 Sunda Bule.
108 Seperti Axel.
109 wedding gifts.
110 Perjalanan pulang.
111 Aktivitas baru.
112 Sarapan bersama & berkemas
113 Kevin?
114 Villa
115 Keadaan
116 Lime ocean
117 First Love
118 Permintaan kedua
119 Problem
120 Makan malam
121 Overthink
122 Potato Head Beach Club
123 List
124 Keluarga bahagia
125 Potato Head Beach party
126 Pulang dan sebuah kabar
127 Pria tulang lunak
128 Demam
129 Mie rebus
130 Breakfast
131 Rencana
132 Bersinar
133 Persepsi Kiana
134 Keberuntungan hidup
135 Tentang kita
136 Healing
137 Healing part 2
138 Flashback
139 Masa subur
140 Pancake
141 Kedatangan Axel
142 Tangerang-Pangalengan
143 01.00 Dini hari
144 Sepuluh derajat
145 Tidak enak badan
146 Hadiah Wisuda
147 Hari Wisuda
148 Axel birthday
149 Sebuah kisah
150 Kemarahan Danu
151 Kemarahan Danu part 2
152 Khawatir
153 Rasa kesal Jonathan
154 Tentang Kiana
155 G-town lantai 17 pintu Q001
156 Rasa kecewa dan rencana
157 Mulai menyadari
158 Bahu untuk bersandar
159 Dokumen pribadi
160 Pasang perangkap
161 Disappointed
162 Perjalanan awal
163 Perasaan luar biasa
164 Pertunjuk selanjutnya
165 Bertindak Hati-hati
166 Pembuktian
167 Rasa rindu
168 sadness
169 335 ayat (1) KUHAP
170 Obrolan bersama
171 Soekarno-Hatta
172 Mama dan Papa
173 Kembali
174 Trouble
175 Hasil USG
176 Perasaan orang tua
177 Bawaan Hamil
178 Bau bawang!!
179 Berendam & Sarapan roti bakar
180 Bodyguard seumur hidup
181 Suasana kebun teh
182 Syukur & resepsi pernikahan
183 Menjadi lebih manja
184 Trimester pertama
185 Berpura-pura?
186 Aib
187 Kesulitan di trimester pertama
188 present
189 Mual-mual
190 A little cake
191 Siraman
192 Persiapan acara
193 Sabilulungan
194 Perjalanan bisnis
195 Kiana dan Jovian
196 Direktur utama vs Markisa
197 Gender reveal
198 Berita sore
199 Antara rumah baru dan buah markisa
200 Rencana kunjungan kerja
201 Jovian dan dunianya
202 Rindu
203 Rencana pergi
204 Pulang
205 Bekal sebelum ke Belanda
206 Kebiasaan
207 Markisa di belakang rumah
208 Moody's
209 Drama sebelum tidur
210 Pizza di sore hari
211 Percakapan
212 Schiphol
213 Zeeburg
214 15°C
215 Cerita sebelum tidur
216 Sebuah Acara
217 The End (Bintang & Langit)
218 Bintang Hisya Alton
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Kantor polisi.
2
Tawaran pekerjaan.
3
Si keras kepala.
4
No woman no cry.
5
Tugas pertama.
6
Anak keras kepala.
7
Rindu.
8
Manipulatif.
9
Licik.
10
Rubah cantik dan licik.
11
Bodyguard.
12
Gagal move on.
13
Mulai beraksi.
14
Drift girls.
15
Pilih-pilih.
16
Perjanjian.
17
Membiasakan diri.
18
Lebih tenang.
19
Merasa terancam.
20
Bad mood.
21
Langganan razia polisi!
22
Bandel tapi penakut.
23
Perlakuan bodoh.
24
Tanggung jawab.
25
Privasi.
26
Deg-degan.
27
Makan malam atau kencan.
28
Perasaan Kiana.
29
Obrolan orang tua.
30
Demam.
31
Ajakan!
32
Berpikir.
33
Status yang lebih jelas.
34
Cream sup.
35
Mall.
36
The feeling.
37
Ask for a solution.
38
Akhir dari sebuah jawaban.
39
Menikah.
40
Memulai.
41
Malam Minggu.
42
I love you.
43
Sarapan.
44
Skandal.
45
Skors.
46
Bertarung dengan masa lalu.
47
Calon menantu idaman.
48
Khawatir.
49
Musyawarah.
50
Kompensasi.
51
Hal serius.
52
Perjalanan yang sangat panjang.
53
Broken hearted.
54
Pilihan.
55
Kehangatan keluarga.
56
Pamit.
57
Kiana & Eva.
58
Teh hangat di pagi hari.
59
Kebun teh.
60
Mencari pelaku.
61
Mobile Legen.
62
Chicken Cordon bleu.
63
Apartemen.
64
A girl.
65
Obrolan serius.
66
Sesuatu yang lebih berarti.
67
Give me one Kiss.
68
Mengantar sarapan.
69
It's my pleasure.
70
Kopi & coklat panas.
71
Pikun.
72
Pria dewasa.
73
Jasmine Kiana Danuarta.
74
Gym bersama.
75
Diamond.
76
Bayi Rubah.
77
Seperti dirimu.
78
Storry.
79
Mahar.
80
Menjadi egois.
81
Sabotase.
82
Engagement.
83
Sidang skripsi.
84
I miss you.
85
Segelas Wine.
86
Kecemburuan Kiana.
87
Bonsai.
88
Mencari tahu sesuatu.
89
Persetujuan.
90
Akad.
91
Bermalam.
92
Oversize.
93
Oversize part 2.
94
Morning first.
95
Sarapan bersama.
96
First drive in the morning.
97
Obrolan dua lelaki.
98
Hadiah.
99
Perubahan sikap.
100
Open minded.
101
Patah hati.
102
Investasi.
103
Kegiatan setelah menikah.
104
Antara jajan dan pengalihan.
105
Night routine.
106
Night routine part 2.
107
Sunda Bule.
108
Seperti Axel.
109
wedding gifts.
110
Perjalanan pulang.
111
Aktivitas baru.
112
Sarapan bersama & berkemas
113
Kevin?
114
Villa
115
Keadaan
116
Lime ocean
117
First Love
118
Permintaan kedua
119
Problem
120
Makan malam
121
Overthink
122
Potato Head Beach Club
123
List
124
Keluarga bahagia
125
Potato Head Beach party
126
Pulang dan sebuah kabar
127
Pria tulang lunak
128
Demam
129
Mie rebus
130
Breakfast
131
Rencana
132
Bersinar
133
Persepsi Kiana
134
Keberuntungan hidup
135
Tentang kita
136
Healing
137
Healing part 2
138
Flashback
139
Masa subur
140
Pancake
141
Kedatangan Axel
142
Tangerang-Pangalengan
143
01.00 Dini hari
144
Sepuluh derajat
145
Tidak enak badan
146
Hadiah Wisuda
147
Hari Wisuda
148
Axel birthday
149
Sebuah kisah
150
Kemarahan Danu
151
Kemarahan Danu part 2
152
Khawatir
153
Rasa kesal Jonathan
154
Tentang Kiana
155
G-town lantai 17 pintu Q001
156
Rasa kecewa dan rencana
157
Mulai menyadari
158
Bahu untuk bersandar
159
Dokumen pribadi
160
Pasang perangkap
161
Disappointed
162
Perjalanan awal
163
Perasaan luar biasa
164
Pertunjuk selanjutnya
165
Bertindak Hati-hati
166
Pembuktian
167
Rasa rindu
168
sadness
169
335 ayat (1) KUHAP
170
Obrolan bersama
171
Soekarno-Hatta
172
Mama dan Papa
173
Kembali
174
Trouble
175
Hasil USG
176
Perasaan orang tua
177
Bawaan Hamil
178
Bau bawang!!
179
Berendam & Sarapan roti bakar
180
Bodyguard seumur hidup
181
Suasana kebun teh
182
Syukur & resepsi pernikahan
183
Menjadi lebih manja
184
Trimester pertama
185
Berpura-pura?
186
Aib
187
Kesulitan di trimester pertama
188
present
189
Mual-mual
190
A little cake
191
Siraman
192
Persiapan acara
193
Sabilulungan
194
Perjalanan bisnis
195
Kiana dan Jovian
196
Direktur utama vs Markisa
197
Gender reveal
198
Berita sore
199
Antara rumah baru dan buah markisa
200
Rencana kunjungan kerja
201
Jovian dan dunianya
202
Rindu
203
Rencana pergi
204
Pulang
205
Bekal sebelum ke Belanda
206
Kebiasaan
207
Markisa di belakang rumah
208
Moody's
209
Drama sebelum tidur
210
Pizza di sore hari
211
Percakapan
212
Schiphol
213
Zeeburg
214
15°C
215
Cerita sebelum tidur
216
Sebuah Acara
217
The End (Bintang & Langit)
218
Bintang Hisya Alton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!