" Maaf .... "
" Maaf ???? " cetus Yesline menatap Hans dengan tatapan marah.
" Iya maafin Aku Yes ... Perkataanku kemarin sangat keterlaluan dan Aku terbawa emosi. " kata Hans.
" Kamu tidak perlu minta maaf, Yang Kamu ucapkan itu memang benar. " jawab Yesline dan tidak melihat Hans.
" Aku hanya tidak rela, Kamu jadi Istri kedua Yes ... "
" Bukankah Aku sudah bilang, itu urusanku ??!!! Mau jadi yang kedua atau pertama, itu semua urusanku. Aku yang akan menjalaninya. Dan Kamu perlu ingat, Hubungan Kita tidak cukup dekat untuk Kamu bisa membicarakan hal Pribadi denganku!!! " cetus Yesline.
" Baiklah. Mau dekat atau tidak dengan Kamu atau Kamu yang menjauh dariku. Aku hargai keputusanmu itu dan Aku berharap Kamu akan bahagia dengan pilihanmu itu. " kata Hans dengan tulus.
Mendengar kata kata Hans itu membuat Yesline sedikit sakit hati saat mendengar kata kebahagian yang Has ucapkan. Yesline dulu memang sangat mengharapkan kebahagiaan yang akan menghampirinya.
Namun setelah beberapa kejadia yang Dai alami, Kebahagiaan itu ada hanya bayangannya saja. Yesline menjalani hari harinya saat ini tanpa memikirkan itu dan hanya mengikut alur saja. Yesline tidak mau bereksoektasi terlalu tinggi.
" Terima kasih, Semoga perkataanmu terkabul. Hans, maaf Aku tidak sopan, Tapi bisakah Kamu pergi dari sini ??? Aku tidak mau calon suamiku marah karena Kamu ada disini. Oh iya, Dan Aku harap mulai hari ini jangan pernah menghubungku lagi ataupun menemuiku. Anggap saja Kita tidak saling kenal karena nanti malam adalah pernikahanku dan besok Kami akan ke Singapura sama Mama. " kata Yesline.
Permintaan Yesline itu benar benar membuat hati Hans sangat sakit. Yesline gadis yang Dai sukai selama ini secara langsung memintanya untuk mundur dan berpaling dari hidupnya. Hans berusah menepis kekecewaannya itu. hans yakin mencintai itu bukan berarti memiliki yang Kita Cintai itu melainkan juga merelakan Orang yang Kita cintai agar bahagia.
" Baiklah. Jika itu benar benar permintaanmu, Aku akan turuti. Semoga pernikahanmu nanti menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah dan warrohmah. Dan Aku juga mendoakan kesembuhan Mamamu. " jawab hans berusaha menutupi sakit hatinya yang benar benar sakit.
Yesline mengangguk. " Terima kasih. Terima kasih utnuk semuanya. "
Hans langsung pergi meninggalkan kamar itu dan Yesline hanya diam melihat kepergian Hans. Setelah Dai keluar dan kembali menutup pintunya, mata Yesline langsung berkaca kaca.
" Biarlah Allah yang mengatur semua menurut jalannya, Karena sekeras apapun Aku melawan alau sudah kehendaknya, Aku tidak bisa apa apa. Aku hanya Manusia yang penuh dosa dan banyak meminta. " gumam Yesline.
Sudah mulai terlihat bahwa siang sudah berganti petang. Suasana yang cukup sunyi membuat Yesline mengantuk karena Dia sangat capek hari ini yang penuh dengan masalah. Yesline baru ingin memejamkan matanya, Tiba tiba datang Seorang Perawat menghampirinya.
" Mba Yes, Maaf ... Mba dipanggil ke ruangan Dokter Al. " katanya.
" Sekarang ??? "
" Iya Mba. Saya akan jaga Mama Mba. "
" Baiklah. Maksih iya Sus ... " jawab Yesline lalu meninggalkan kamar itu dan berjalan ke ruangan Al.
Tiba disana, Dia sangat terkejut karena disana ada Clinton, Paman Danang yang terakhir kali bertemu dengan Yesline saat Dia masih SMA. Yesline melihat dua Orang Perempuan yang berada disamping Clinton.
" Yesline .... Bagaimana kabarmu Nak ??? " sapa Pamannya itu.
" Seperti yang Paman lihat. " jawab Yesline ketus.
Sebenarnya Yesline kurang suka dengan Keluarga dari Papanya. Dia terlalu banyak mengalami kenangan yang sangat pahit dnegan Keluarga Papanya.
Al yang menyadari hal itu, langsung mengalihkan perhatian Yesline kepadanya.
Danang terdiam mendengar jawaban Yesline. Pamannya itu juga menyadari bahwa Dia tidak terlalu dekat dengan Keponakannya itu. Awalnya Danang menolak menjadi Wali bagi Yesline, Namun ancaman Al yang membuat Dia harus terpaksa menjadi Wali bagi Yesline.
" Sayang .... Kemarilah ... "
Mendengar panggilan itu, Clinton tersedak batuk saat minum. Dia benar benar terkejut atas perubahan Al yang terdengar bucin dan romantis.
Karena selama berteman dengan Al, Dia Orang tipikal yang sangat cuek dan terkesan tidak peduli terhadap lawan jenisnya.
" Minum itu yang benar !!! " cetus AL.
" Sial !!!! Haii Yesline .... Kita ketemu lagi. " kata Clinton melambaikan tangannya .
Tapi Yesline yang masih kesal dengan Clinton hanya menjawab. " Hmm ... "
" Sombong amat !!!! " gumam Clinton.
" Sayang, Kamu ikut sama Mereka dulu iya. Dia yang akan merias Kamu. " kata Al sambil menujuk Wanita yang sidamping Clinton.
" Hai Yes ... Ikut Kita bentar iya.... "
Yesline dibawa ke dalam kamar Pribadi Al yang ada diruangannya itu. Ruangan hal sengaja di desain dengan adanya kamar tidur didalam ruangannya itu karena Al sering menginap dan tidur disana jika Dia malas pulang ataupun kecapean habis operasi maka Dia akan tidur dan istirahat disana.
Yesline masuk ke kamar Al yang begitu luas dan sangat rapih serta bersih. Yesline mengikuti arahan Wanita itu dan duduk di depan meja rias.
Kali ini, Yesline akan dirias dan dibat oleh Wanita itu layaknya Seorang Princes yang akan dipersunting oleh Tuan muda.
Saat menunggu Yesline berhias, Al menyambut kedatangan Ustad sekaligus Penghulu yang akan menikahkannya dengan Yesline.
" Kamu punya banyak hutang sama Saya !!!! " oceh Clinton.
" Tenang ajah Bro.... Kamu tau kan siapa Saya ??? "
" CKCKCKCK .... Iya tau. Al gunawan. " jawab CLinton kesal.
" Hahahah .... " Al ketawa mendengar jawabn temannya itu.
Al sangat bahagia malam ini karena rencananya akan berjalan lancar. Dan hanya tinggal selangkah lagi Dia akan mendapatkan Al junior. Al sudah memikirkan jauh kedepannya saat bersama Yesline apalagi akan adanya Seorang Anak.
" KRRREEEkkk .... "
Pintu kamar mulai terbuka pelan dan Yesline serta Perias itu keluar. Al dan Clinton sangat terkejut karena penampilan Yesline yang begitu cantik, manis dan elegan. Sebuah kebaya putih membalut tubuh indah dan seksinya.
Sepertinya tidak akan ada yang menyangka jika Yesline pernah menjadi Pekerja di Club jika Dia berpenampilan seperti ini. Karena Yesline benar benar terlihat anggun dan mempesona.
" Ehem ... Ehem ... " Al berdehem mengatasi kegugupannya di depan Yesline.
" Mari Sayang .... Kita mulai. Tidak baik menunda nunda sebuah Ibadah. " kata Al sambil menggenggam jemari Yesline.
" Ck ... Emang Kamunya ajah yang sudah tidak tahan!!!! " cetus Clinton mendengar perkataan Al.
" SSttt ..... Panglatu, jangan sitik !!!!! "
" Kammmmppp .... sialan Kamu !!! '' gumam Clinton.
Acara ijab Qabuk yang diadakan di ruangan Al itu pun dimulai. Awalnya, Yesline ingin ijab Qabul di kamar Mamanya itu namun Al menolak. Karena ini masih rahasia dan Dia tidak mau samapi Perawat atau siapapun tau kecuali Mereka yang ada disana. Apalagi terdengar ke telinga Papanya.
" Saya terima nikahnya, Yesline binti Sulaiman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. " ucap Al dengan lantang.
" Bagiaman saksi ??? "
" Sah. "
"Sah."
" Alhamdulillah .... " ucap Orang Orang yang ada disana.
Setelah selesai, Yesline diminta Al untuk menunggunya di kamarnya itu.
" Sayang tunggu di kamar iya ... "
" Tapi, Aku mau jaga Mama... "
" Sssst .... Mama udah ada yang jaga. " jawab Al mengedipkan matanya dengan senyum.
" Baiklah. "
" Woee ... Woee .... Masih ada Saya disini !!!! " cetus Clinton.
Clinton memang masih ada diruangan itu dan yang lainnya sudah pergi.
" Bawel bangat sih Kamu !!!! " gerutu Al.
Al memang menahan Clinton karena Dia masih meminta bantuan Clinton untuk meminjam jet pribadinya besok,
Al berbisik ke telinga Yesline sebelum masuk ke dalam kamarnya.
" Seperti yang Aku bilang tadi. Persiapkan dirimu untuk malam kedua Kita !!!! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Diana Resnawati
siap2 yeslin kamu diterkam Al😁
2023-09-30
1