" Ma, maafin Yesline. " gumamnya dalam hati.
Dirinya benar benar tidak mengerti kenapa Dia tidak bisa menolak sentuhan dari laki Laki di hadapannya saat ini. Padahal selama ini Dia benar benar menjaga kesuciannya. Walau Dia bekerja sebagai Wanita malam, itu tidak masalah baginya selagi Dia masih bisa menjaga dirinya dan kesuciannya itu.
Namun sekarang semua hancur lembur bersama penyesalan yang Yesline raasakan saat ini. Entah takdir yang sengaja mempertemukan dan harus seperti ini kepadanya. Yesline hanya bisa mengikuti permainan yang sudah ditakdirkan untuknya.
Hampir beberapa kali Al mencapai puncaknya. Al sepertinya benar benar tidak ingin berhenti karena selama melakukan itu dengan Callista Dia tidak pernah merasakan nikmat dan gairah yang super seperti ini, Mungkin karena Caliista tidak mau memiliki keturunan.
Kali ini entah setan apa yang merasuki dirinya, Dia ingin membuat Wanita yang berada dihadapannya itu hamil dan mengandung Anaknya Al. Karena Dia mengetahui bahwa Yesline masih suci dan masih benar benar perawan, AL merubah rencananya Dia terpikir oleh perkataan Temannya tadi untuk segera memiliki Anak.
Setelah kelelahan Mereka puntertidur di dalam mobilnya Al, Dua jam sebelumnya saat Clinton keluar dari club itu, Dia melihat mobil Al bergoyang dan tentu saja Clinton tersenyum karena rencananya berhasil.
" Eughhh .... " Yesline menggeliat karena terkena sinar matahari membuat Dia menutupi wajah dan matanya dengan kedua tangannya.
Yesline melirik kearah Al yang sudah mulai membuka matanya juga. Dan pandangan Mereka bertemu hening tanpa suara hingga dering ponsel Al membuyarkan pandangan Mereka.
Al meraih ponselnya yang berdering di atas dasboard mobilnya dan menerima panggilan tersebut. Sedangkan Yesline mulai mengenakan pakaiannya.
" Halo ...?? "
" Dok, Dokter kira kira tiba di RS jam berapa iya ???? Saya hanya mau mengingatkan Poliklinik mau dibuka jam 8.00. " tanya Asisten Al.
" Oh iya 30 menit lagi Saya akan sampai. " jawab Al sambil melihat jam tangannya.
" Baik Dok. " jawabnya sambil menutup panggilan itu.
Al menaruh ponselnya di atas dasboard lagi dan melirik ke arah Yesline yang sudah mengenakan pakaiannya. Al pun turut menggunakan kaosnya sambil memperhatikan Yesline.
Saat ini memang Yesline sedang berusaha menahan tangisnya. Dia ingin bergerak tapi bagian inti miliknya masih terasa sakit. Dia bingung harus melakukan apa, mau berjalan pun rasanya sakit dan sedikit perih.
" Aku akan bertanggung jawab menikahimu !! " kata Al tanpa menoleh ke arah Yesline.
Sementara Yesline memejamkan matanya dan masih tidak percaya apa yang baru saja Laki Laki itu ucapkan.
" Menikah ??? Hal yang tidak pernah Aku bayangkan dalam hidupku. " gumamnya dalam hatinya.
" Tidak perlu. Kamu tidak perlu bertanggung jawab. Anggap saja ini hanya sebuah kecelakaan yang tidak seharusnya terjadi. " jawab Yesline.
" Tidak bisa! Aku yang mengambil keperawananmu dan bagaimana nanti jika Kamu hamil?? " cetus Al.
" Itu Urusanku! "
" Dan akan menjadi urusanku jika Kamu hamil!!! '' sahuta Al dengan tatapan tajam menatap Yesline.
Yesline terdiam dan tidak menjawab perkataan Al. Dia ingin bergegas membuka pintu mobil dan keluar dari sana namun Al langsung menguncinya dengan tombol otomatis sehingga Yesline tidak bisa keluar dan berbuat apa apa.
" Apa maumu ???? " tanya Yesline ketus.
" Aku akan antar Kamu pulang, tunjukkan rumahmu. " jawab Al sambil menyalakan mobilnya.
" Aku bilang tidak perlu !! Aku bisa pulang snediri. " ketus Yesline juga menolaknya.
" Aku tidak yakin Kamu bisa berjalan dengan baik setelah melakukan itu semalam !!! " jawab Al tanpa melirik Yesline dan fokus ke depan dengan menyetir.
" Jangan ungkit hal itu lagi !!!! Ini semua perbuatan Temanmu, Aku akan minta tanggung jawab sama Dia. " bentak Yesline dengan matanya berkaca kaca.
" Hahahaha ..... Seharusnya Kamu minta tanggung jawab sama Saya karena Saya lah yang merusakmu bukan Clinton!! " cetus Al sembari ketawa.
" Tapi karena dia Aku jadi seperti ini. "
" Sudahlah jangan diributkan. Dimana rumahmu ??? Aku akan mengantarmu."
" Antar Aku ke jalan Bali saja. " ketus Yesline sambil membuka kaca mobilnya dan menatap sepanjang jalanan dari mobil itu.
" Hmm .... Baiklah."
Dalam perjalanan ke rumah Yesline, tidak ada obrolan Mereka dan sangat hening. Yesline enggan sekali melirik kearah Al. DIa hanya menatap jalanan dan dalam hatinya Dia hanay berdoa agar Dia tidak hamil. Karena jika Dirinya hamil, Yesline tidak akan bisa lagi mencari uang untuk pengobatan Mamanya karena saat ini benar benar membutuhkan uang banyak untuk operasinya. Apalagi operasi itu dilakukan di luar negeri karena ibunya mengidap penyakit jantung maknya Dia harus benar benar bekerja keras untuk itu.
" Disebelah mana rumahmu ??? " tanya Al membuat Yesline sedikit kaget dari lamunannya.
" Turunkan Aku didepan itu saja, Gang besar yang di depan itu. " tunjuk Yesline.
" Baiklah.'
Al pun menghentikan mobilnya di gang itu, namun Al belum membuka kunci pintu mobilnya. Yesline merasa kesal dan bingung dengan perbuatan Al itu yang tidak menekan kunci otomatis mobilnya itu agar Yesline bisa turun.
" Serahkan ponselmu. " kata Al membuat Yesline mengerutkan keningnya serta melihat Al.
" Mau ngapain ??? Gak mau. " jawab Yesline.
" Sini! Aku gak bakalan mengambil apapun dari Wanita malam sepertimu. " cibir Al membuat Yesline sontak sakit hati dikatakan seperti itu.
" Wanita malam ?? Hei, Yesline. Buata apa Kamu sakit hati hanya karena dikatakan seperti itu, bukankah itu benar ??? Kamu bukan Wanita baik baik dan buat apa Kamu sakit hati untuk perkataan Laki Laki brengsek dan bajungan seperti yang ada didepanmu ini ??? " pikiran itu muncul dibenak Yesline.
" Buakankah Kamu sudah mengambil kesucianku ??? " ketus Yesline menahan amarahnya.
" Aku bukan mengambil secara sepihak. tapi Kita saling menolong. Ingat Kita sama sama dalam pengaruh obat!! " jawab Al membela diri.
Aku tertawa ketus dan sangat membenci Laki Laki sombong disampingku ini.
" Tolong buka pintunya. " kata Yesline tanpa melihatnya.
" Berikan dulu ponselmu. " jawab Al sambil memintanya.
" Hei, Kamu Seorang Dokter kan ??? Apa Kamu lihat AKu membawa tas atau memegang ponsel ???? " bentak Yesline sambil mengepalkan tangannya.
Kedua bola mata AL menatap dan melihat sekitar Yesline dan benar Dia tidak membawa apapun bahkan tidak memegang ponselnya. Bisa jadi tas Yesline masih di club itu.
" Baiklah, Aku akan menemuimu nanti malam di club. " kata Al.
" Aku tidak akan kerja hari ini !!! " ketus Yesline
" Oh iya, Aku lupa. Kamu pasti akan sulit berangkat kerja karena kejadian semalam. " ledek Al sambil tersenyum nakal melihat Yesline.
Terserah mau ngomong apa !!! tolong buka pintunya !!! '' kata Yesline yang ingin benar benar keluar dari sana.
Al terkekeh, entah apa yang membuatnya tersenyum. Padahal selama ini jika Dia berdebat dengan Callista tidak akan pernah mudah lunak hatinya. Al pun menekan tombol otomatis pembuka pintu mobilnya.
Al yang bersikap sombong hanya bisa tersenyum dan memastikan bahwa Yesline tinggal dirumah kecil karena masuk ke gang kecil dengan berjalan pelan pelan karena kejadian semalam yang sangat membuat Al tersenyum.
" Semalam Dia murahan sekali samaku. Tetapi sekaranga sok jual mahal. " gumam Al sambil senyum geleng geleng melihat tubuh Yesline yang berjalan memasuki gang kecil itu. Dan Al pun pergi dan menuju RS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Benar banget, banyak juga wanita bekerja di tempat hiburan malam masih bisa menjaga keperawanannya.
Keren Thor 👍
2023-04-08
1
Mystera11
kok aq merasa pnh baca novel ini ya.. apa novelnya ganti judul atw gmn🤔🤔
2023-03-17
0
Imas Maela
obatin doank pak dokter
2023-02-14
2