" kalau begitu, Menikahlah denagnku Yes ..... " ucap Hans.
Yesline sangat terkejut mendengar ucapan Hans itu. Karena sebenarnya Yesline tidak memiliki perasaan apapun sama Hans. Dia hanya menganggap Hans seorang teman, tidak lebih dari itu.
Yesline cukup tau diri, siapa Dia dan siapa Hans.
" Kenapa diam ???? " tanya Hans.
" Haah ??? Maaf Hans ... Aku ..... " kata Yesline sedikit terbata bata dan terhenti saat melihat Hans tertawa.
" Hahahahah .... Muka Kamu lucu bangat deh .... " kata Hans tertawa lepas.
" Kamu apaan sih ??? Keterlaluan bangat !!!! " jawab Yesline sambil memukul Hans.
" Iya bercanda. Aku cuma gak suka ajah sama muka Kamu yang terlalu khawatir itu. "
" Aku pikir Kamu serius tadi . Aku syok .... "
" Hahahaha .... Terus kalau Aku serius gimana ??? "
Yesline menatap Hans dengan raut wajah memelas.
" Hans, Aku mau lihat Mama dulu iya ... nanti Aku kesini lagi. " kata Yesline.
Hans mengangguk. " Kamu tidak usah kesini lagi, Aku nanti langsung pulang aja. "
" Langsung pulang ???? Dengan wajah seperti ini ??? " tanya Yesline.
Hans mengangguk. " Iya. Tadinya Aku mampir untuk menjenguk Mama Kamu tapi gak enak juga kan tiba tiba datang dengan wajah seperti ini?? Oh iya maaf iya Yes, makanan yang Aku bawain tadi mungkin sudah dibuang sama Satpamnya. "
" Iya ampun Hans.... Masih ajah ingat makanan itu. Udah gak apa apa, santai ajah . "
" Iya ingat dong ... Kan Aku belinya buat Kamu dan itu spesial loh .... Spesial dari hari maksudnya .... " goda Hans senyum.
Yesline senyum dan geleng geleng melihat kelakuan Hans yang masih sempat bercanda.
" Iya udah, Aku ke kamar Mama dulu iya. Kamu hati hati iya nanti pulangnya. Jangan lupa nanti dirumah diolesin tuh lukanya. "
" Iya iya. " jawab Hans.
Yesline langsung meninggalkan IGD dan menuju kamar Mamanya. Dalam perjalanan kesana, Dia terpikir oleh perkataan Al yang memintanya sebagai Istri keduanya.
" Apakah takdirku harus menjadi Wanita murahan ??? Bahkan Laki Laki yang ingin menikahiku menjadikanku Istri keduanya ??? Sangat hinakah diriku ??? " isak Yesline dalam hati.
Yesline masuk kedalam kamar Mamanya dan betapa terkejutnya saat melihat Mamanya sedang sesak dan memegangi dadanya sambil meringis kesakitan. Yesline panik dan langsung teriak memanggil Perawat dan berlari ke arah Mamanya sambil menangis.
" Ma .... Mama .... " panggil Yesline saat melihat Mamanya yangs udah langsung ditangani Dolter dan Perawat.
Yesline diminta menunggu diluar oleh para tim medis itu. Yesline duduk sambil menangis menggenggam kedua tangannya. Dia benar benar bingung, pikirannya sangat kacau melihat keadaan Mamanya tadi.
Dalam pikirannya, Bagaimana jika Mamanya pergi untuk meninggalkannya selamanya??? Apa yang akan Dia lakukan ??? Dia benar benar merasa bersalah sebagai Seorang Anak yang tidak berguna.
Dokter yang menanganinya keluar dari kamar Mamanya dan menghampiri Yesline.
" Mba .... mohon maaf, sepertinya Mama Mba harus segera ditindak lanjuti di LN. Jika tidak, mohon maaf Kami tidak bisa membantu Pasien lebih lama lagi. " kata Dokter itu menjelaskan.
" Baik Dok. Akan Saya pikirkan segera. " jawab Yesline.
" Saya dan Dokter Al hanya bisa berusah semampu Kami. Selebihnya sang Pemilik kehidupan lah yang berkehendak. " kata Dokter itu lalu pergi meninggalkan Yesline.
Yesline tertunduk lemas dan kakinya terasa gemetaran saat mendengar perkataan Dokter itu. Dia mennagis sejadi jadinya. Dia benar benar merasa sendiri tanpa siapaun. Dia berpikir bahwa Tuhan tidak adil baginya. Mulai dari kecil yang memiliki Seorang Papa peambuk hingga meninggal dunia karena kecelakaan.
Harapan Yesline pun pupus untuk kuliah karena Mamanya sivonis gagal jantung sehingga Dia bekerja keras untuk mencari uang biaya operasi Mamanya itu. Dia rela bekerja di club Mami hanya untuk mendapatkan uang dan Dia rela menjadi bahan gosipan di lingkungan rumahnya.
Bahkan sekarang Dia harus dihadapkan dengan menerima kenyataan untuk melihat Mamanya pergi meninggalkannya dari dunia ini.
" Iya Tuhan .... Apakah Aku benar benar Manusia yang penuh dosa ??? Sehingga Engkau memberiku hukuman seberat ini ??? Aku tidak sanggup Tuhan ..... Tolong Aku !!!! " rintih Yesline menangis.
Air matanya benar benar mengalir deras membasahi pipi mulusnya itu. Yesline berusah berdiri menguatkan kakinya yang benar benar lemas dan gemetaran itu. Dia melangkahkan kakinya mendekat ke arah kamar Mamanya itu dan melihatnya terbaring disana lemah dan tidak sadarkan diri.
Seluruh tubuh Yesline gemetaran melihat kondisi sang Mama.
" Ma .... Maama .... bangun Ma .... Yesline ada disini Ma. Jangan tinggalin Yesline sendiri!! " kata Yesline dengan bibir yang bergetar dan air mata yang tak kunjung berhenti.
Kedua tangan Yesline menggenggam bed Mamanya itu dan menangis histeris disana.
" Mama harus sehat. Mama harus operasi !!! Bagaimanapun juga Yesline akan berusaha untuk Mama sekuat dan semampu Yesline !!!! Doakan Yesline Ma ... " isak Yesline menangis.
*****
Al yang tiba di rumahnya dna disambut oleh Asisten Rumah tangganya, Bi Inem. Setelah menikah dengan Callista, Mereka memang tinggal ditempat terpisah dari kedua Orang tuanya.
" Nyonya, ada pekerjaan di Bali Tuan. Tadi saat pergi Saya disuruh untuk memberi tahu Tuan. " kata Bi Inem.
" Hhm .... Terserah Dia ajah Bi. Mau kemana saja, itu bukan urusan Saya !!! " jawab Al ketus.
Al langsung berjalan ke lantai atas menuju kamarnya dan meninggalkan Bi Inem di bawah yang membawa tas nya. Tubuhnya benar benar lelah hari ini.
Al membuka kemejanya dan celananya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk berendam di bath up nya. Dia ingin menghilangkan penatnya dengan berendam air hangat yang sudah dicampur dengan aroma terapi.
" Sialan !!!! Kamu beraninya main main samaku !!!! " gumam Al mengingat kejian tadi.
Al sangat yakin Hans hanya ingin memancing Al dan dengan bodohnya Al benar benar terpancing dengan jebakan Hans. Sepertinya Al tidak bisa menganggap Hans remeh. Al memang mengakui kecerdasan Hans yang sudah mulai mencari tahu tentanng dirinya.
Setelah selesai mandi, Al langsung memakai baju kaos dipadu dengan celana pendek rumahan dengan rambutnya masih setengah basah sehingga Al benar benar terlihat sangat tampan.
Al mengambil ponselnya dan bersender diatas ranjangnya. Dai mulai membuka beberapa pesan dan salah satunya ada pesan yang membuat Al mengerutkan keningnya.
" Mama Yesline Kambuh dan tidak sadarkan diri ???? " gumamnya.
Al membalas pesan Seseorang dengan senyum sumringah dan tiba tiba Bi Inem mengetuk kamar Al.
Al langsung membukanya. " Ada apa Bi ??? "
" Ada tamu Tuan. Ingin bertemu dengan Tuan. " ucap Bi Inem.
" Tamu ??? Siapa malam malam begini yang mencari Saya ??? " tanyanya.
" Iya Tuan. "
" Iya udah. Suruh tunggu di ruang tamu dan tolong buatkan minuman iya Bi. " kata Al.
" Baik Tuan. " Bi Inem langsung turun dan mengantar tamunya ke ruang tamu lalu membuatkan minuman.
Tak lama, Al langsung turun dan langsung senyum sumringah saat melihat tamu yang tak di undang datang kerumahnya.
" Dari mana Kamu tau rumahku ??? " tanya Al.
" Itu tidak penting untuk Aku jawab. AKu kesini hanya untuk memberi jawaban atas tawaran Kamu!!! "
" Baiklah. Apa jawabannya ??? " tanya Al tersenyum.
" Aku siap jadi Istri Keduamu!!! " jawab Yesline.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
SR.Yuni
Harusnya kamu itu sepandai gelarmu, sekolah dokter butuh otak encer masa diprovokasi masalah wanita kalah telak kamu....
2023-06-05
1
Nayla Sasha
makin ke sini makin seru kayaknya thorr
2023-05-24
1