Al masuk keruangannya dan disana sudah ada Papanya yang sedang menunggunya. Rudi Gunawan Laki Laki berusia 56 tahun, Anak pertama dari keluarga Gunawan yang saat ini memimpin RS tempat Al bekerja dan RS di Singapura.
Rudi sangat dikenal karena kecerdasannya. Hal itu menurun ke Al yang selalu cekatan dalam menangani masalah maupun kesehatan Pasien.
" Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi ??? Mamalukan !!! " jata Papanya saat Al baru sampai di ruangannya..
" Aku sudha menyelesaikannya Pa. Tenang saja sudah tidak ada apa apa. " jawab Al.
" Bagus. Kamu memang tidak mempermalukan Papa di depan publik, Tapi Kamu mempermalukan Papa di depan semua Karyawan RS ini!!!! " tegas Papanya menatapnya.
" Maaf Pa. Al janji tidak akan terjadi hal seperti itu lagi. "
" Siapa Wanita itu ??? Ada hubungan apa dengannya ???? "
Al terkejut mendengar pertanyaan Papanya itu.
" Sial!!!! Aku melupakan hal ini. " gumam Al.
" Hhmm .... Dia Teman Rizky Pa. Kebetulan kemarin, Rizky kesini dan menitipkan Temannya padaku karena Mamanya jga kebetulan Pasienku, Makanya Aku membantunya. " jawab Al bohong.
" Papa percaya sama Kamu. Papa harap kedepannya jangan ada hal seperti ini lagi. Jaga baik nama Kleuarga. "
" baik Pa. "
" Bagaimana Caliista ??? Apa Kalian masih tetap tidak ingin punya keturunan ??? " tanya Rudi menatap Anaknya itu.
Al mengangkat bahunya " Entahlah Pa, Aku juga tidak tertarik memiliki keturunan darinya " kata Al sambil menyenderkan tubuhnya di sofa.
" Maksus Kamu apa ??? " tatap Papanya itu tajam.
" Bagaimana kalau Aku cerai saja dengan Callista Pa ??? Aku tidak mencintainya dan selama Kami menjalankan pernikahan ini, Kami sangat tidak ada kecocokan bersama !!! . "
" AL!!!! Kamu sudah gila ???? Jika Kamu bercerai dengan Callista, RS ini tidak akan menjadi milikmu !!! Jangan pernah merusak hal yang sudah Papa siapkan. " bentak Papanya.
Al hanya menghela nafasnya panjang. Selalu seperti ini jika Dia berdebat dengan Papanya. AL terkadang merasa kesal sama Mamanya yang dulu tidak membuat Anak lagi selain dirinya.
" Alasan trauma melahirkan ??? Alasan yang tidak masuk diakal. " gumam Al mengingat perkataan Mamanya itu dikala Al meminta Adik.
Dia akan menjadi satu satunya Anak yang harus menuruti keinginan Papa dan Mamanya itu.
" AKu juga tidak terlalu berambisi untuk RS ini !!! Usahakujauh lebih menghasilan daripada RS ini. " sahut Al kesal.
" AL!!!! Jangan pernah bicara seperti itu, RS ini adalah hasil keringat Kakekmu!!! Hanya Kamu yang bisa mendapatkannya!!! Papa minta Kamu jangan bicara seperti itu dan bertahanlah. Sampai RS ini beralih atas namamu!!! Papa mohon !!! "
Al menghela nafasnya dengan kasar.
" Baiklah, AKu akan menuruti keinginan Papa. Tapi dengan satu syarat !!!" cetus Al.
" Kamu membuat kesepakatan dngan Papa ??? " tanya Papanya melotot.
" Bisa dibilang seperti itu. " jawab Al santai.
" Apa syarat yang Kamu mau ??? " tanya Papanya penasaran.
" Ijinkan Aku menikah lagi dengan Wanita pilihanku !!! '' jawab Al melihat Papanya.
" Apa ??? Kamu sudah gila Al ??? Papa tidak setuju, Papa bilang sabar dan bertahan dengan semua yang sudah Papa rencanakan untuk Keluarga Kita !! " hardik Papanya itu dengan marah.
" Kebaikan Keluarga dan bukan kebaikan Al, Pa!!!! Andai Papa tau, Bagaimana sifat dan kelakuan Menantu Papa itu !!! Kalau bukan karena Kalian, Aku sudah lama menceraikannya!!! " cetus Al.
" Papa tau Al. Kamu pikir Papa tidak bisa melihatnya ??? Bukankah Papa katakan untuk Kamu bersabar ??? Hanya itu yang Papa minta sama Kamu!!! Suatau saat Kamu akan ngerti Al!!!! " kata Papanya itu dengan sedikit nada tinggi dan menyakinkan Al.
" Baiklah. Aku akan lakukan itu. " jawab Al dengan raut wajah pasrah.
" Papa pergi dulu. Dan ingat pesan Papa, Jaga nama baik Keluarga!!! " kata Papanya lalu pergi mneinggalkan ruangannya Al.
******
Hans baru saja selesai meeting dengan Kliennya di sebuah Cafe dekat kantornya. Saat Dia ingin keluar, Dia berpapasan dengan Seorang Wanita cantik. Memakai kacamata hitam dan masker.
Saat berpapasan dengan Wanita itu, Hans merasa wajahnya tidak asing walau Dia mengenakan masker. Hans berusaha mengingatnya namun Dia tidak bisa mengingatnya dengan cepat.
Dia memperhatikan Wanita itu dari dekat pintu keluar. Wanita itu duduk di kursi pengunjung paling ujung dan sepertnya sedang menunggu Seseorang. Hans semakin penasaran dan ingin berusaha mengingatnya tapi ponselnya berdering karena Sekretarisnya yang menelpon karena Meeting selanjutnya sudah dijadwalkan di kantornya.
Hans langsung pergi meninggalkan Cafe itu dan ingin memulai meeting dengan Kliennya yang lain untuk beberapa sidang yang akan dijalankan.
Setelah selesai meetingnya, Dia kembali ke ruang kerjanya dan duduk di kursinya dan berpikir uang yang diberikan Al itu. Dia membuka lacinya dan melihat selembar cek yang sudah ditanda tangan oleh Al itu.
" Maafin Aku Yes ... " gumam Hans.
Dia terinngat akan ucapannya kepada Yesline yang benar benar diluar kendalinya dan Dia sangat emosi karena keputusan Yesline yang akan menikah dengan Al.
Seakan Yesline benar benar menutup mata dan hatinya untuk Hans. Apalagi saat Yesline mengatakan Al telah merenggut kesuciannya.
Ada perasaan kesal dan geram yang muncul di hati Hans saat itu. tapi Dia sadar saat ini, Mungkin Tuhan belum mengijinkan Yesline untuk bersamanya.
Setidaknya melihat Yesline bahagia, itu sudah cukup bagi Hans. Tapi yang menjadi tidak masuk di akal oelh Hans adalah apakah Yesline bisa bahagia jika hanya menjadi yang kedua ???.
Hans mengambil pknselnya dan membuka situs donasi untuk Mamanya Yesline. Dia mencari beberapa Web yang sama dengan nama Mamanya Yesline dan melihat nominal uang yang sudah terkumpul dan Hans melihat masih kurang dari total yang ditentukan.
Hans melihat jam tangannya dan sepertinya masih ada waktu sebelum Bank tutup. Hans berencana mencairkan cek itu dan memberikan uang tersebut kepada Yayasan untuk mendonasikan kepada Mamanya Yesliine.
Hans langsung pergi ke Bank yang tidak jauh dari kantornya itu. Setelah semua selesai, Hans berniat untuk menelpon Yesline dan menemuinya di RS dan ingin meminta maaf juga atas perkataan kasarnya.
Namun secara kebetulan, Dia melihat kembali Wanita tadi yang berpapasan dengannya di Cafe itu. Dan kali ini yang membuatnya mengerutkan keningnya yaitu Wanita itu bersama Pengacara Al.
Awalnya Hans berpikir, Mungkin Dia klien dari Pengacaranya itu jadi Hans tidak ingin terlalu kepo. Karena Dia juga tidak mengingat siapa Wanita yang tidak asing baginya itu.
Hans pun kembali pada tujuan awalnya untuk ke RS dan menemui Yesline dan Dai pun langsung menuju kesana.
Sampai disana, Hans berjalan menuju rawat inap Mamanya itu. Setelah sampai disana dan melihat dari kaca, Dia melihat Yesline yang lagi melihat ponselnya.
Hans memberanikan diri untuk masuk.
" Assalamualaikum Yes ... " kata Hans membuat Yesline langsung menoleh ke arahnya.
" Walaikumsalam. Ada apa Kamu kesini ??? Dan mau apa Kamu menemui Wanita murahan sepertiku ??? : cetus Yesline. Yesline memang benar benar marah dengan ucapan Hans mengenai dirinya.
" Maaf .... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
yang iklas kau Hans...🤧
2023-04-20
0