" Hans, Bolehkan Aku minta tolong sesuatu hal sama Kamu ??? " tanya Yesline.
" Mau minta tolonga pa Yes, Selagi Aku bisa bantu pasti Aku akan bantu Kamu. " jawab Hans menatap Yesline.
" Dokter menyuruhku utnuk mengurus biaya administrasi Mama sedangkan Aku tidak membawa dompetku atau pun Ponselku, Boleh gak Aku minta tolong Kamu urus dulu ??? " kata Yesline yang masih sesunggukan.
Hans sedikit terkekeh " Aku kira Apaan Yes, Iya iya Aku akan bantu Kamu. Kamu tenang iya ... "
" Terima kasih banyak Hans .... Kamu selalu mau membantuku walau Kita tidak terlalu dekat. "
" Jangan dipikirkan selagi Aku bisa membantu Kamu pasti Aku akan bantu semampuku Yes, Kita kan sesama Manusia harus saling tolong menolong. Ayo Kita langsung ke ruang Administrasi saja atau Kamu mau menunggu disini ajah ??? Biar Aku yang kesana. "
" Hah ?? " Yesline sedikit menatap dan mematung melihat Hans yang mengatakan seperti itu.
" Mau ikut atau Kamu mau disini ??? " tatap Hans tersenyum.
Yesline langsung menggelengkan kepalanya.
" Aku disini ajah iya Hans ... " katanya.
Hans tersenyum dan menganggukkan kepalanya " Aku tinggal bentar iya ... "
Yesline duduk diruang tunggu, Air matanya selalu menetes walau Dia berusaha untuk tidak menangis lagi. Dia selalu memikirkan Mamanya saat ini dan memutar otaknya untuk mencari uang biaya operasi Mamanya.
**************
Sementara itu, Al yang baru saja selesai memeriksa beberapa pasien terakhir di Poliklinik berjalan melewati ruang IGD. Sebelum kembali keruangannya, Dia berniat untuk memeriksa sekeliling atau tiap kamar Pasien.
Rumah sakit itu lebih tepatnya milik Keluarnya dan sebentar lagi akan menjadi miliknya. Namun mata Al melihat tajam dari arah kejauhan, Dia melihat sosok Wanita yang sedang menangis duduk sendirian dengan pakaian yang tidak asing baginya.
Iya betul, Al yakin dan sangat yakin bahwa itu adalah Gadis yang bersamanya semalam dan yang sudah Dia ambil kesuciannya.
Sebelum menghampiri Yesline, Al terlebih dahulu meuju ruang Dokter jaga untuk menanyakan ada urusan apa Dia ke Rumah Sakit dan kenapa Dia menangis diruang tunggu depan IGD.
Dokter yang melihat Al masuk keruangannya agak sedikit terkejut dan berdiri untuk menyapa Al.
" Ada yang bisa Saya bantu Dok ?? " tanyanya sambil berdiri.
" Oh Iya, Dokter Suci, Saya mau tanya. Wanita yang sedang menangis di depan ruang tunggu IGD itu siapanya yang sakit ??? " tanya Al.
Dokter Suci merupakan Dokter jaga IGD sedikit berpikir dan berusaha mengingat karena banyak Keluarga pasien yang ada disana karena hari ini lumayan banyak Pasien yang masuk IGD. Dokter Suci sedikit bingung, Wanita mana yang dimaksud oleh Dokter Al itu.
" Maaf Dok, Keluarga Pasien yang masuk IGD itu beberapa Wanita, dan yang Dkter maksud ....."
" Wanita yang sedang menangis dengan memakai mini dress, Siapanya yang sakit ?? " potong Al melihat Dokter Suci dan memotong perkataannya.
" Oh .... Mba Yesline, Dok ??? "
" Yesline, iya Yesline Aku ingat. Semalam kan Dia menyebutkan namanya di club. " gumam Al dalam hati.
" Iya siapanya yang sakit Dok ??? ''
" Mamanya sakit Dok. "
" Mamanya ???"
" Iya Dok. Mamanya sudah menjadi pasien lama disini. Mamanya sakit jantung dan harus segera dioperasi Dok, Tetapi Keluarganya belum memiliki cukup dan untuk biaya operasinya, Jadi pihak RS masih menunggu konfirmasi dari keluarga pasien. Walau kondisinya sudah sangat parah tapi pihak RS belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut Dok. " kata Dokter Suci menjelaskan.
" Emang Dia tidak ada Saudara atau Keluarga lain ??? " tanya AL dengan mengerutkan keningnya.
" Selama ini sih hanya Mereka berdua saja Dok. Dan info dari Perawat lain, Papanya sudah tidak ada lagi. " jawab Dokter Suci.
" Apa Dokter yang menanganinya tidak menyarankan Pasien ke Yayasan agar mendapatkan bantuan donasi ?? " tanya Al.
Al pura pura berrtanya seperti itu karena ingin tahu berapa besar biaya operasinya. Ditambah operasinya juga akan dilakukan di RS luar negeri. Sekarang Al tahu alasan Yesline untuk bekerja di club malam tak lain dan tak bukan untuk biaya operasi Mamanya itu.
" Sudah Dok. Dokter yang menanganinya sudah mendaptarkan ke Yayasan agar dapat donasi untuk biaya Operasinya diluar negeri. Tapi belum cukup dan dana yang terkumpul masih sangat jauh dari perkiraan Dok. " kata Dokter Suci.
Al terdiam dan menganggukkan kepalanya. Dia sedkit kasihan melihat Yesline. Apalagi kejadian semalam yang Dia lakukan kepadanya dan pagi ini Dia mendapatinya berada di RS nya dengan menangis dan sangat terpukul.
Saat ini juga Al sangat merasa bersalah atas apa yang Dia lakukan sama Yesline dan Dia hendak bertanggung jawab untuk itu.
" Dokter Suci, tolong berikan perawatan yang terbaik untuk Mamanya. Sampaikan juga sama Dokter yang menangani Mamanya itu iya suapay benar benar melakukan yang terbaik, dan untuk perkembangannya tolong info ke Saya iya, Kasihan Dia sesunggukan disitu. " kata Al melihat Dokter Suci.
" Baik Dok. Tapi maaf Dok, Apa Dokter kenal sama Dia ??? " tanya Dokter Suci.
" Hhhmmm .... Iya Saya kenal dengan Mereka, makanya Saya minta dilakukan pengobatan yang terbaik untuk Mamanya. '' jawab Al.
" baik Dok. " angguk Dokter Suci.
Al pun keluar dari ruangan itu, Dia berniat untuk menghampiri Yesline. Namun baru saja ingin kesana, tiba tiba ada sosok Laki Laki muda dan tampan juga menghampiri Yesline. Iya sedikit Tampan karena menurut Al, hanya Dia yang tampan dan berwibawa ditambah banyak para Wanita yang mengidolakannya sebagai Dokter ganteng, mapan dan Cool. Makanya Al makin percaya diri akan hal itu.
Al penasaran dengan Laki Laki itu karena tadi dokter Suci mengatakan bahwa Dia tidak punya Keluarga lain. Al memperhatikan Yesline dari kejauhan.
Al penasaran dan kepo akan siapa sebenarnya Laki Laki itu. Al sedikit tidak rela karena Yesline sudah menjadi miliknya ditambah Al sudah mengambil keperawanannya malam kemarin dan Dia tidak mau ada Orang lain yang menyentuhnya selain Dia.
Al sedikit curiga sama Laki Laki itu karena sangat perhatian sama Yesline. Al curiga bahwa Dia ada rasa sama Yesline.
Al langsung pergi keruangannya dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Yesline.
" Hey, Yes ... Kamu masih nangis ??? " kata Hans yang sudah selesai mengurus biaya administrasinya.
" Aku juga gak tau hans, Airmataku gak mau berhenti nih ... " Jawab Yesline dengan berusaha senyum.
Hans senyum melihat Yesline yang berusaha senyum walau hanya paksaan.
" Mama Kamu sudah dibawa ke ruang rawat inap Yes, Kamu jangan khawatir lagi iya, PAsti Mama Kamu smebuh. Nah pegang ini, Itu semua data data dan bukti pembayarannya iya. " kata Hans.
Yesline meminta dan melihat Kwitansi itu sudah ada desposit untuk rawat inap di rumah sakit itu.
" Hans .... gak usah aturan pake deposit segala. Aku gak enak dan merasa sangat tertekan kalau begini. Nanti langsung Aku ganti iya .... " kata Yesline.
" Udah santai ajah Yes, jangan dipikirin. Gak usah dibalikin, Aku tulus kok bantu Kamu. " jawab Has.
" Gak Hans!! Nanti Aku kembalikan iya, Aku gak mau merasa terbebani oleh Kamu. Soalnya Aku udah ngerepotin Kamu. " kata Yesline yang bersikeras untuk mengganti uangnya Hans.
" Iya udah iya udah .... Tapi jangan terlalu dipikirin iya, kapan kapan ajah jangan buru buru. Gak Kamu ganti juga gak apa apa kok. Tapi karena Kamu maksa untuk diganti sekalian ajah iya Aku kasih bunganya 50%. '' kata Hans sembari ketawa.
" Apppaaaa ???? Kamu Rentenir ?????? " ketus Yesline melongo.
" Hahahah .... AKu bercanda Yes ... Nah gitu dong jangan nangis terus ah .... Kamu harus kuat agar Mama Kamu juga kuat. " kata Hans.
" Iya Hans. Makasih iya sudah sangat baik dan care samaku. "
" Iya iya. "
Mama Yesline sudah berada di kamar rawat inap tapi masih belum sadarkan diri dan ditubuhnya sudah ada alat alat medis yang dipasang oleh Dokter.
Yesline kembali meneteskan airmatanya melihat tubuh Mamanya yang dipasang beberapa alat medis. DIa menatap tubuh Mamanya yang terbujur diatas ranjang. Dia benar benar merasa tidak berguna karena belum bisa memberikan perawatan dan pengobatan yang terbaik untuk Mamanya. Dis selalu menyalahkan dirinya sendiri.
Hans menghampiri Yesline dan minta maaf karena Dia harus balik karena masih ada pekerjaan yang harus Dia selesaikan.
" Iya hans gak apa apa. Makasih banyak iya. " jawab Yesline.
" Nanti Aku kesini lagi iya supaya Kamu bisa pulang untuk beres beres dan membawa beberapa perlengkapan Mama Kamu. " kata Hans.
Yesline menganggukkan kepalanya.
" Iya Hans. Makasih iya, hati hati Kamu. " kata Yesline.
Hans langsung pergi meninggalkan Rumah Sakit itu.
Al yang berada di ruangannya mondar mandir dan kepo di meja kerjanya. Dia masih kepo siapa Laki Laki itu dan apa hubugannya sama Yesline karena Al ingin memiliki Yesline dan ingin menjadi Ibu dari Anak Anaknya nanti. Dia sudah tidak mempedulikan lagi tentang Callista ataupun Keluarganya karena Dia ingin sekali memliki Anak dan yang terpenting sekarang Al ingin memiliki Yesline.
Al meraih ponselnya dan menelpon Anak buahnya yang biasa Dia suruh untuk mencari tahu Orang Orang yang ingi Dia ketahui. Walaupun Dia Seorang Dokter, Dia juga memiliki Anak buah layaknya mata mata untuknya.
" Halo ..... ??? "
" Iya Bos .... "
" Tolong cari tahu semua Wanita yang bernama Yesline yang tinggal di halan damai. Dia bekerja di Club Alexiz. Aku mau, Kamu mencari tahu semua informasi tentang Dia jangan sampai ada yang kelewat. "
" Siap Bos.... "
Al langsung mematikan panggilannya dan menaruh ponselnya disampingnya. Namun tiba tiba pintu ruanngan Al terbuka.
" Cekkklekkk ... "
" Hai ..... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Devi Handayani
pasti calista😌😌😌😌
2023-09-13
0
Syhr Syhr
Wah, siapa yang bilang Hei? 🤔
2023-05-02
1