" Pagi .... " sapa Dokter yang masuk ke kamar itu.
Pagi ini Dokter yang menangani Mamanya Yesline berkunjung ke ruangan itu lebih pagi dari biasanya karena pagi ini Dia bersama Dokter Al dan Dua Orang Perawat yang bertugas.
Hans sedikit terkejut saat berpapasan dengan Al dan Dokter yang menangani Mamanya Yesline serta Dua Orang Perawat. Hans lebih terkejut saat Dia melihat Al dan Dia tahu dan yakin bahwa Al sudah mau bersaing dengannya apalagi tahu bahwa Hans salah satu Orang yang dekat dengan Yesline.
Hans tersenyum asem sementara Al menatap remeh Hans.
" Pagi Dok ... " jawab Yesline dan kaget serta tiba tiba syok saat melihat Al. Dia juga sangat terkejut saat mengetahui bahwa Al salah satu Dokter di RS ini.
" Loh ... Ini siapamu Yes ??? " tanya Dokter Alan yang biasa menangani Mamanya.
" Oh .... Diiaa .... " Yesline tidak melanjutkan ucapannya.
" Saya teman dekatnya Yesline Dok. " jawab Hans memotong ucapan Yesline.
Tentu saja jawaban Hans membuat Yesline terkejut dan sedikti melotot melihat Hans. Berbeda dengan Yesline, Al malah merasa geram dan panas saat mendengar jawaban Hans.
" Oh teman dekat ???? Maaf, Saya permisi mau periksa Pasien dulu iya !!!!! " sahut Dokter Alan.
" Silahkan Dok. " jawab Hans.
Saat dihadapan Hans, Al sengaja menyenggol bahu Hans. Dia sangat kesal dengan Hans karena Dia sangat lancang mengaku bahwa Dia teman dekatnya Yesline. Hans menatap tajam Al begitu juga dengan Al.
Hingga Mereka berdua menjadi perhatian Pasien dan Penjaga Pasien disana.
" Eeehe-eemm ... " Dokter Alan sengaja batuk saat melihat reaksi Mereka berdua.
Karena Dokter Alan sudah bisa menebak bahwa Al menyukai Yesline. Terlihat dari saat Al sangat ingin membantu Yesline dan ikut turun tangan untuk mengetahui perkembangan kondisi Mamanya itu yang sebenaranya bukan Pasien Al. Dokter Alan tidak mau ikut campur dengan urusan pribadi Al.
Hans langsung keluar kamar saat medengar Dokter Alan batuk. Begitu juga dengan Al yang kembali fokus ke Mamanya Yesline.
Al sengaja sedikit cuek kepada Yesline, Dia juga masih kesal dan cemburu saat Dia dekat dengan Hans.
" Pagi Ibu Yuli ... Bagaimana hari ini, apa masih sesak dan sakit dadanya ??? " tanya Dokter Alan.
"Iya Dok. Masih sakit. Apa Saya bisa sembuh Dok tanpa harus operasi ??? " tanya Mamanya sedikit pasrah.
" Mama .... " Yesline marah dengan pertanyaan Mamanya itu.
Sementara Dokter Alan hanya senyum. " Bisa sembuh, Tapi harus operasi iya ... " jawabnya senyum.
" Kalau begitu, lebih baik Saya keluar dari RS ini Dok, karena Kami tidak punya uang untuk itu. " jawab Mamanya Yesline dengan raut wajah sudah pasrah.
" Ma .... Yesline ada uang kok buat operasi Mama !!!! Mama jangan pikirin hal itu. " kata Yesline sambil menahan air matanya. Dia tidak ingin air matanya keluar di depan Mamanya.
" Sudah sudah .... Itu bisa dibahas nanti. Oh iya Bu, Saya kenalkan. Ini Dokter Al. Dia adalah Dokter hebat spesialis jantung di RS ini dan sekaligus pemilik RS ini. " kata Dokter Alan memperkenalkan Al.
Mendengar itu jantung Yesline berdetak kencang. Ada rasa takut saat mendengar nama itu. Apalagi sekarang Dia tau bahwa Al pemilik RS ini.
Terlintas dipikiran Yesline untuk meminta bantun Al tapi disisi lain Dia tidak mau karena Dia sudah menghancurkan hidupnya.
" Halo Bu Yuli ... " sapa Al.
" Halo Dok ... Semoga dengan melihat Dokter Al ini bisa menjadi semangat bagi Saya untuk sembuh karena wajah Dokter sangat tampan sekali. Semoga Saya mempunyai menantu ganteng dan baik seperti Dokter. Karena Dokter selaku pemilik RS ini mau mengunjungi Saya Orang yang tidak berada ini. " jawab Mama Yesline dengan raut wajah yang sedikit lemas.
" Amin Bu .... " jawab Al memberi semangat. Dan mendengar itu Dokter Al dan Perawat itu tersenyum.
" Ma .... Ngomongnya jangan sembarangan .... " protes Yesline.
" Itu kan Doa Yes ..." jawab Mamanya.
" Iya Ma." jawab Yesline karena tidak mau berdebat dengan Mamanya.
" Bu Yuli, Kedatangan Saya kesini adalah ingin menginformasikan bahwa mulai sekarang Ibu akan menjadi pasien Saya. Dan semua mengenai rekam medis Ibu, Saya yang akan menanganinya termasuk jadwal operasi Ibu. " kata AL menjelaskan.
" Haaahh ?? kok Kamu ??? " Protes Yesline secara tidak sadar saat mendengar ucapan Al.
Mendengar perkataan Yesline itu, Mamanya langsung menegurnya agar Dia bersikap sopan sama Dokter Al.
" Maafin Anak Saya iya Dok ....Dia memang suka gitu, Agak judes kalau sama Laki laki. Tapi Dok, Saya minta dipulangkan saja soalnya kami tidak ada biaya untuk itu. "
" Mama .... Mama harus tetap disini supaya Mama cepat sehat. Masalah uang itu urusan Yesline. Jangan bahas ini lagi iya Ma. Sekarang Mama fokus sama kesehatan Mama ajah iya. " kata Yesline menatap dan mengelus rambut Mamanya itu.
" Tapi Nak .... "
" Ibu akan tetap dirawat disini. Ibu sudah terdaftar di Yayasan untuk donasi bantuan penderita gagal jantung. Jadi untuk biaya jangan dikhawatirkan lagi iya. Kalau Ibu terlalu banyak pikiran, malah akan membuat Ibu semakin sakit. " jawab Al.
" Benar yang dikatakan Dokter Al itu Bu. Saya harap Ibu menyemati diri Ibu untuk bisa sembuh iya .... " tambah Dokter Alan.
Yesline mengerutkan keningnya dan merasa seperti ada yang aneh. Karena setau Dia uang donasi dari yayasan atas nama Mamanya belum cukup untuk biaya operasinya. Karena Dia tahu akan hal itu karena saat pendaftaran utnuk menjadi peserta donasi, Yesline yang mengurusnya dan setiap dana yang masuk akan ada nofitikasi masuk ke ponsel Yesline dari yayasan itu.
" Benarkah itu Dok ??? " tanya Yesline sedikit ragu dan melihat Dokter Alan.
Dokter Alan mengangguk. " Benar Yes ... Nanti Kamu tolong ikut ke ruangan Dokter Al iya, karena ada beberapa berkas yang harus Kamu tanda tangani. "
" Syukurlah kalau begitu Dok. Saya tidak membebani Anak Saya. " kata Mamanya.
" Ma, jangan bicara seperti itu !!! " kata Yesline karena tidak suka mendengar perkataan Mamanya itu.
" Maafin Mama iya Nak. Mama gak akan bicara seperti itu lagi. "
Yesline mengelus rambur Mamanya dan memegang tangannya.
" Iya sudah, kalau begitu Kami permisi dulu iya Bu. Dan Nona Yesline, bisa ikut Saya ke ruangan ??? " kata Al dengan senyum menatap Yesline.
Yesline melihatnya dengan sinis. Dia ingin tahu apa arti dibalik senyumannya itu karena Dia terlihat seperti bahagia sekali. Karena sebenarnya Yesline merasa ada sesuatu di balik itu.
" Apa harus diruangan Anda Dok ??? " tanya Yesline dengan bersikap sopan.
" Iya Nona. Karena ini sangat penting !!! ' kata Al menatap Yesline.
" Mari Nona ..... " kata Al.
" Ma. Yesline tinggal bentar iya ... " kata Yesline sama Mamanya.
" Iya Nak. "
Yesline mengikuti Al menuju ruangannya sedangkan Dokter Alan dan kedua perawat itu melanjutkan kunjungannya ke kamar pasien lainnya.
" Silahkan masuk Nona Yesline Gunawan !!!!! " kata Al saat Yesline masuk keruangannya itu..
" Apa ???? sembarangan ajah ganti nama Orang !!!! '' cetus Yesline.
" Ops .... Maaf. Aku salah sebut. " jawab Al sambil senyum.
" Silahkan duduk Nona Yesline !!!! " kata Al kembali.
Yesline langsung duduk di depan meja kerja Al dan Dia masih memasang raut wajah sinis saat Al seolah olah sengaja melakukan ini kepadanya.
Al tersenyum dan menghela nafasnya di depan Yesline dan menyodorkan beberapa lembaran kertas ke[ada Yesline.
" Silahkan dibaca dulu Nona Yesline Gunawan !!!! Opss Nona Yeline maksudnya. "
Yesline yang mendengar itu langsung melotot tajam ke mata Al. " Sekali lagi Kamu panggil Saya begitu, Saya kan keluar!!! " ancam Yesline.
" Oke. " jawab Al tanpa mengeluarkan suaranya.
Yesline langsung membaca lembaran kertas yang diberikan Al kepadanya.
" Apa apaan ini ???? !!!! " cetus Yesline marah dan melotot hingga biji matanya mau keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments