Al tiba di RS dan langsung disambut dengan Asistesnya. Al masih menggunakan kaos yang dipadukan kemeja kotak kotak panelnya sehingga Dia terlihat lebih mudah dan fresh walau belum mandi sama sekali.
" Dok, Pasien sudah mengantri dari tadi. " kata Asistennya itu.
" Iya sudah langsung buka saja Polikliniknya. Saya akan kesana. " jawab Al dan ingin keruangannya dulu.
" Baik Dok. "
Setelah cuci muka dan merapikan rambutnya dan memakai parfum andalannya dan memakai jas putihnya yang menunjukkan bahwa Dia Seorang Dokter. Al langsung menuju ruang Poliklinik untk menjalankan tugasnya sebagai Seorang Dokter Spesialis Jantung.
Berbeda dengan Al, Tiba di rumah Yesline dikejutkan dengan keadaan Mamanya yang sudah lemas dan jatuh pingsan saat hendak berjalan. Tentu saja mengejutkan Yesline dan membuatnya panik tidak karuan. Dia bingung mau melakukan apa karena saat ini tas dan dompetnya tertinggal di club. Sedangkan untuk ke RS Dia harus membayar dan membawa uang utnuk membayar ongkos dan biaya pengobatan disana.
Yesline yang sudah ketakutan dan panik terpaksa berlari minta tolong ke tetangganya dengan menangis tersedu sedu. Walaupun Yesline tahu akan sangat kecil kemungkinan tetanggatnya itu akan meminjamkan uang untuknya karena Tetangganya sering bangat mengejek dan membicarakan soal pekerjaan Yesline tersebut.
Rasa sakit pada bagian intinya sudah Dia tidak pikirkan lagi walau Dia sedikit sulit untuk berjalan tapi Dia paksakan untuk minta pertolongan sama tetangganya itu.
Rumah Yesline memang agak jauh dari rumah Tetangganya dan sekitar berjarak 100 meter. Dalam perjalanannya ke Ruang Tetangganya itu, Dia bertemu dengan Hans yang mengendarai meobilnya. Dia adalah Kakak kelas Yesline dulu.
" Yes, Kamu kenapa ??? " tanya hans yang melihat Yesline menangis sesunggukan.
" Hans .... Tolong Aku. Hans .... Mamaku pingsan. Aku mau bawa Mama ke RS tapi ponsel dan dompetku tertinggal di club. " jawab Yesline sambil menangis.
" Apa ???? Pingsan ??? Iya sudah ayo Kita bawa ka RS. " jawab Hans yang juga kasihan dan panik melihat dan mendengar ucapan Yesline itu.
Yesline menganggukkan kepalanya sementara airmatanya mengalir deras membasahi Pipinya. Yesline merasa benar benar merasa sudah dititik terendah dan bahkan Dia terkadang menyalahkan dirinya dan Tuhan. Kenapa semua harus terjadi sama Dia secara bersamaan seperti ini. Hanya itu yang ada didalam pikirannya saat ini. Dia menyalahkan Tuhan untuk semua ini.
Hans dan Yesline membawa dan bergegas untuk ke RS, tiba disana Yesline dan Hans turun dan bergegas meminta bantuan Petugas IGD. Mama Yesline pu langsung ditangani oleh Dokter jaga di IGD itu.
Hans menemani Yesline yang disuruh oelh tim medis menunggu di luar ruangan. Hans melihat Yesline yang menangis tersedu sedu tanpa henti membuat kedua matanya sedikit bengkak. Melihat itu, Hans tersentuh dan tidak tega untuk melihat Yesline seperti itu apaalagi Dia sudah tahu bagaimana kehidupan Yesline Adik kelasnya itu.
Sebenarnya Hans dari dulu memiliki perasaan utnuk Yesline. Namun Dia tidak berani untuk mengungkapkannya. Dia lebih memilih untuk mencintai Yesline secara diam karena Dia tahu bahwa Orang Tuanya tidak akan menyukai Wanita yang berada disampingnya saat itu ditambah lagi Keluarga Hans adalah Keluarga yang terpandang disana.
Ditambah lagi Yesline yang kerjanya di club dan semua warganya di tempat Mereka sudah tahu semnetara Hans Seorang Pengacara yang cukup terkenal di kota Mereka itu.
Hans mendekati Yseline dan menepuk pelan bahunya agar Dia kuat dan sabar.
" Sudah Yes .... Jangan nangis. Kamu harus kuat agar Mama Kamu juga kuat. Dokter sudah menanganinya sekarang dan Mama Kamu akan baik baik saja. Jangan sampai Kamu sakit. "
Yesline terdiam. Tatapannya matanay kosong. Dia benara benar terpukul dan sedih bangat ditambah lagi kesuciannya sudah hilang semalam bersama Laki Laki brengsek. Ditambah Dia harus membayar biaya RS ini, sementara dompetnya masih ada di club.
" Yes ..... Yes .... " panggil Hans berusaha menyadarkan Yesline dari lamunannya.
" Eh , Iya Hans. Kenapa ???? '' jawab Yesline sambil mengusap pipinya.
" Kamu jangan kebanyakan bengong. Untuk Biayanya nanti biar Aku yang urus !!! " jawab Hans.
Yesline menoleh dan menatap dalam kedua mata Hans.
" terima kasih Hans..... Aku janji akan ganti nanti. "
" Jangan pikirkan untuk hal itu. yang penting sekarang Mama Kamu sembuh dan sehat, itu yang terpenting sekarang. " jawab Hans,
" Terima kasih Hans .... " angguk Yesline.
" Sama sama . " jawab Hans sambil mengelus bahunya Yesline.
Tak lama kemudaian, Dokter yang jaga dan menangani Mama Yesline keluar dari ruangan itu.
Yesline langsung berdiri dan menghampiri Dokter itu.
" Dok, Gimana keadaan Mama Saya ?? " tanya Yesline.
" Kamu Anaknya ??? "
" Iya Dok. "
" Mari ikut dengan Saya. " kata Dokter itu.
Yesline langsung mengikuti Dokter itu ke ruangannya. Dia duduk di depan Dokter itu setelah Dokter itu mempersilahkan duduk. Yesline gelisah dan mengelus elus tangannya untuk mengurasi rasa takutnya. Biar bagiaman pun Yesline adalah Gadis biasa, Dai hanya berpura pura tegar dan kuat menghadapi segala masalahnya namun jauh dilubuk hatinya Dia benar benar sangat terpukul dan sangat menderita sekali. Tidak ada Tempat berbagi kisah dan pilunya Dia. Apalagi hari ini Dia benar benar tidak bisa menutupi rasa sakit dan takut pada dirinya setelah semalam kejadian itu bahkan Dia masih merasakan sakit akan hal itu.
Sekarang Dia harus melihat Mamanya yang tidak sadarkan diri. Yesline benar benar belum siap menjadi sebatang kara.
" Mba, sepertinya Mama Kamu harus segera menjalani operasi melihat kondisi jantungnya yang sudah benar benar parah dan sudah komplikasi dan harus segera dilakukan tindakan. " kata Dokter itu menjelaskan.
" Iya Dok, Saya tahu tapi Uang Saya belum cukup untuk membayar biaya operasinya. Bantuan donasi dari yayasan pun masih belum cukup. " jawab yesline sesunggukan.
" Saya harap Kamubisa segera bisa mendapatkan dananya agar pihak RS segera melakukan tindakan operasi dan Mama Kamu saat ini harus dirawat karena beliau harus dibantu dengan alat detak jantung untuk saat ini dan Kamu bisa langsung ke bagian administrasi untuk mengurus segala keperluannya terlebih dulu iya. " kata Dokter itu.
" baik Dok. Terima kasih untuk penjelasannya, Saya permisi dulu iya Dok. Saya mau kebagian administrasi dulu. " jawab yesline sembari pamit lalu pergi meninggalkan ruangan Dokter itu.
Yesline keluar dari ruangan itu dengan sangat lemas karena memikirkan semuanya dan Dia juga masih kesakitan. Dia benar benar pusing harus kemana Dia pergi untuk meminjam atau mencari uang untuk Operasi Mamanya. Yesline menangis dan airmatanya mengalir deras membasahi pipi mulusnya itu.
Hans yang saat itu menunggu Yesline langsung menghampiri Dia kala melihat Yesline keluar dari ruangan Dokter dengan terisak.
" Yes, Gimana kata Dokter ?? " tanyanya yang khawatir juga sama Yesline.
Yesline tidak menjawab pertanyaan hans tapi Dia malah menangis histeris tanpa menghiraukan Orang Orang yang ada disana.
Yesline jongkok dan menutupi wajahnya dengan kedua talapak tangannya yang sudah basah dengan airmatanya.
Hans yang melihat itu langsung mengelus bahunya dengan lembut agar Yesline tenang. Sebenarnya Hans ingin memeluk Yesline namaun Dia sadar diri bahwa hubungannya dengan Yesline belum dekat.
" Sabar iya Yes .... Aku yakin pasti Mama Kamu akan sembuh. " kata Hans menenangkan Yesline.
" M-Maamaku harus segera si operasi Hans, dan tabunganku belum cukup untuk biayanya. Aku harus bagaimana??? Aku ingin Mama sembuh dan Aku tidak mau hisup sebatang kara. " kata Yesline terbata bata sambil menangis.
" Kamu tenang iya. Jangan mikir yang macam macam dulu. Aku tahu Tuhan kasih Kamu jalan untuk biaya operasi Mama Kamu. "
" Aku merasa benar benar tidak ada gunanya lagi Hans, Aku benar benar hancur. Aku seolah dipermainan oleh takdir. "
" Yesline!! Jangan bicara seperti itu. Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanya. " tegas Hans menatap Yesline yang sudah sangat lemas.
" Benarkah itu ??? Tapi Aku benar benar tidak merasakan hal itu Hans, Aku merasa kebahagiaan itu tidak pernah berpihak kepadaku. " jawab Yesline dengan pasrah dan lemas.
" Kamu adalah Wanita yang sangat kuat Yes. Aku percaya Kamu bisa melewati ini semua. " jawab Hans senyum agar Yesline semangat.
" Aku sudah pasrah Hans, Aku mengikuti alurnya saja. "
" Kamu harus semangat. "
" Hans, Boleh Aku minta tolong satu hal sama Kamu ??? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Yang sabar ya, Yesline 💕
2023-04-09
1