Hans kembali ke kamar rawat dengan mebawa dua bungkus nasi dan minuman. Setelah sedikit beradu argumen dengan ALl, Hans langsung menuju kantin RS itu karena tidak mungkin Dia balik ke kamar dnegan tangan kosong sementara tadi Dia pamit untuk membeli nasi.
" Lama amat Kamu ??? " tanya Yesline saat Hans masuk.
" Baru juga ditinggal bentar, udah kangen ajah Kamu ... " goda Hans.
" Aissshhh .... Ngelantur ajah Kamu. " jawab Yesline.
" Ini aku beli nasi padang, Kamu belum makan kan ??? " kata Hans sambil membuka bungkusnya dan memberikannya sama Yesline.
" Makasih Hans. "
Hans menganggukkan kepalanya dan Mereka berdua menikmati makanan itu dalam keheningan. Yesline sesekali melirik ke arah Mamanya. Hans memberanikan diri untuk bertanya sama Yesline mengenai Al.
" Yes ... "
" Hans ...,"
Mereka secara bersamaan memanggil membuat keduanya saling tatapan. Mereka lagi duduk di kursi yang ada disana.
" Kamu duluan Hans .... Kenapa ???? " kata Yesline.
" Kamu ajah duluan .... " jawab Hans sambil melihatnya.
" Aku cuma mau bilang terima kasih banyak untuk Kamu karena dari pagi sampai sekarang Kamu selalu bantuin Aku. Maaf iya sudah ngerepotin Kamu. " kata Yesline merasa tidak enak.
" Hei, Kan udah Aku bilang jangan pernah ngerasa begitu. " jawab Hans.
" Tapi ..... "
" Udah deh .... Keras kepala bangat sih Kamu Yes .... Aku gak pernah merasa direpotin apalagi sama kamu. Paham ???? " kata Hans senyum menatap Yesline.
" Iya iya. Memang iya kalau udah ngomong sama Pengacara gak bisa berkutik deh. " jawab Yesline sedikit senyum.
" Hahahha ..... Bisa ajah Kamu. "
" Terus tadi Kamu mau ngomong apa Hans ??? " tanya Yesline menatap matanya.
" Ehheemmm .... Laki Laki tadi siapa Yes ??? Kenapa Dia ngomong begitu ??? " tanya Hans sedikit deg deg an.
" Dia itu bohong Hans .... Aku bukan calon istrinya. Dia itu Pria brengsek .... " jawab Yesline sedikit terbata bata sambil membayangkan Al.
" Brengsek ??? Emang Dia apain Kamu Yes makanya Kamu ngomong begitu ??? " kata Hans mendengar Yesline mengatakan seperti itu. Dan dalam pikiran Hans sudah mulai macam macam.
" Gak ada kok Hans .... Hehehehe .... Dia cuma tamu di club aja. " jawab Yesline.
" Trus kenapa Kamu bilang Dia brengsek ??? apa Dia mengganggu Kamu di club ??? " tanya Hans pura pura bego.
Hans mengangguk anggukkan kepalanya saat melihat Yesline gugup saat menatap wajah Hans.
" Tapi, Sepertinya Dia menyukaimu. Dari penampilannya Dia terlihat Orang kaya, kenapa Kamu menolaknya ??? " tanay Hans ingin tahu lebih.
" Aku tidak memikirkan hal itu Hans. Sekarang Aku fokus sam kesehatan Mama Tolong jangan bahas yanng lain !!! " cetus Yesline karena tidak suka dengan pertanyaan Hans.
" Maaf ... Maaf sudah membuatmu merasa kurang nyaman. Aku hanya ingin memastikan saja kalau Kamu memang tidak ada hubungan apa apa dengannya. "
Yesline mengerutkan keningnya dan melihat Hans. " Apa yang Kamu pastikan ??? dan Kenapa ??? "
" Bukankah tadi siang Aku sudah mengatakannya sama Kamu Yes ??? "
Yesline terdiam dan mengingat perkataan Hans itu membuat Hans sedikit senyum melihat ekspresi Yesline dan Dia langsung mengusap rambut Yesline.
" Aku ingin lebih dekat denganmu Yes, Itu ucapan dari hatiku yang paling dalam. Aku akan berusaha membuat dirimu merasa nyaman saat berada disampingku. " kata Hans senyum.
Jantung Yesline berdetak kencang dan tak karuan saat mendengar perkataan Hans itu. Namun Yesline berusaha bersikap biasa saja.
" Yes, gimana jawaban Kamu ??? "
" Aaa ... Maaf Hans. Jika Kamu masih bahas itu sebaiknya Kamu pulang saja !!! " kata Yesline menunjukkan wajah tidak suka.
" Aku bukannya membahas, hanya menjawab pertanyaanmu tadi. Bukankah Kamu bertanya kenapa Aku memastikan dengan Pria yang Kamu sebut brengsek itu. "
" Udah deh Hans. " cetus Yesline kesal.
Hans hanya tersenyum melihat Yesline.
Saat itu Al masih diruangannya walau sebenarnya ini sudah jam pulangnya. Namun entah kenapa, hari ini rasanya Dia sangat malas untuk pulang ke rumahnya. Hati Al masih terasa kesal dengan ucapan Hans tadi.
" Sialan!!!! Berani beraninya Dia nantangin Saya, Iya jelas Saya lah yang dipilih Yesline. Orang yang merobeknya pertama adalah Saya. " oceh Al dengan mondar mandir di depan mejanya itu.
Ponsel Al bunyi dan Dia langsung mengambilnya yang berada di atas meja kerjanya itu.
" Halo Dok, Ada apa ??? " tanya Al tanpa basa basi sama yang menelpon itu.
" Dok, mengenai Pasien atas nama Yuli. Sepertinya harus segera dipasang alat pompa jantung Dok. '' kata Dokter yang menelpon itu.
" Iya sudah. Tolong segera atur jadwalnya serta jadwal operasinya. " jawab Al.
" Tapi Dok, masih terhalang oleh biaya dari Keluarha pasien. Bantuan donasi juga masih kurang. "
" Tarik semua uang yang ada di donasi, Kekurangannya biar Saya yang bayar. Tapi Dok, Saya minta Dokter jangan bilang sama keluarga pasien dulu mengenai jadwal operasinya. Biar Saya yang menyampaikan. "
" Baik Dok. Saya akan menjalan sesuai perintah Dokter. "
" Terima kasih Dok. " jawab Al sambil menutup panggilan itu.
Al meletakkan kembali ponselnya di atas mejanya, Dia duduk diatas mejanya sambil memegang kepalanya. Hari Al benar benar merasa lelah, Sekilas Dia teringat permainannya malam itu dengan Yesline yang sangat memuaskan Dirinya.
Bahkan Al sengaja tidak membersihkan mobilnya yang masih ada bercak noda Yesline. Sepertinya Al memang benar benar sudah mulai tergila gila dengan Yesline.
" Aisshhh .... Bagaimana mungkin Saya menyukai Wanita malam seperti DIa ???? " gumam Al sambil tertawa.
Al mengambil ponselnya. Dia teringat pada Seseorang yang harus Dia minta penjelasannya.
" Halo, Dimana Kamu ??? " tanya Al dengan ketus.
" Dikantor. Baru mau pulang, Kenapa ??? "
" Temuin Aku di club sekarang!!!! "
" Traktir Saya iya!!!!"
" Duit Saya sama Duit Kamu, banyakan Duit Kamu!!!!!!! "
" Hahahaha ..... "
Al langsung memutuskan panggilannya dan Dia meraih ponsel dan tasnya lalu pergi. Dia menuju parkiran mobilnya yang berada di lantai basement, Namun sebelum menuju kesana Dia melewati kamar Mamanya Yesline. Dia hanya ingin memastikan apakah Hans masih berada disana atau tidak.
Senyum kecut terlihat diwajah Al saat Dia mengintip dari kaca jendela kamar Mamanya Yesline. Dia melihat Hans dan Yesline sedang mengobrol bahkan sampai tertawa. Membuat hati Al geram. Dia pun langsung pergi meninggalkan RS dan menuju ke Club Alexiz.
Tiba disana, Al langsung mencari Clinton. Kali ini Mereka tidak memesan room. Clinton dan Al duduk di depan meja bar.
" Dasar Kamu Brengsek Kamu !!! Kalau mau usil sama Teman mikir mikir dulu. " cetus Al saat bertemu Clinton.
" Hahahaha .... Tapi enak kan ??? " jawab Clinton menggodanya.
" Enak bangat. Masih Perawan!!!!! " ucap Hans senyum.
" Hah ???? Perawan ???? Serius Kamu ???? " tanya Clinton menganga.
Al mengangguk " Serius Bro .... Mana pernah Saya bohong!!! " cetus Al sambil meneguk minumannya.
" Sialan!!!! Berasa jahat bangat Saya jadinya Bro sama Dia . " jawab Clinton sedikit menyesal.
" Tenang ajah, Saya bakalan nikahin Dia Bro. "
" Hah???? Yang ini bikin Saya paling kaget Bro!!!! Kamu serius ????? Poligami dari Callista ???? " tanya Clinton sangat kaget dan langsung berdiri.
Dengan mantap Al menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
" Saya Laki Laki yang selalu bertanggung jawab atas apa yang Saya lakukan, Bro. Kamu tau itu kan ???? "
Clinton menepuk nepuk bahu sahabatnya itu dengan tangannya sambil minum.
" Hebat emang Temanku yang satu ini. "
" Jelas dong .... " jawab Al senyum.
Disaat Mereka ngobrol, tiba tiba dihampiri Seseorang.
" Al, Clinton !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Nayla Sasha
thorrr sedikit koreksi ya tolong lain kali klo bkin cerita bahasanya jngn terllu kaku biasanya klo orng jkrta bahasanya loe gue atw halusnya paling tdk aku kamu klo pakek bhsa SAYA kyknya terllu formal dn untk penekanan kata IYA kn ckp YA aja mf ya thorrrr🙏🙏🙏🙏
2023-05-21
0