POV Yudha

Yudha

selama ini aku selalu merasa beruntung. Bagimana tidak. Aku adalah laki laki bebas meskipun sudah menikah, Halwa wanita bodoh yang tidak pernah berani menuntut apa apa dariku, apa lagi dia begitu takut dan nurut pada ibu juga kakakku yang pemalas itu, kasihan juga sebenarnya, tapi bodoh amat, aku tidak mau ambil pusing dengan urusan dirumah, aku hanya butuh senang senang dengan Dewi, wanita yang selalu membuatku merasa berbunga bunga dengan sikap manja dan tubuhnya yang memiliki body aduhai.

Halwa itu cantik, tapi sayang dia tidak pandai merawat diri, tubuhnya selalu bau bawang dan mukanya selalu kucel saat aku pulang kerja, dan itu membuatku malas untuk pulang kerumah, boro boro melepas lelah, lihat wajahnya saja sudah eneg.

sejak dia melahirkan bayi perempuan yang sangat aku benci, aku tidak pernah lagi memberinya nafkah batin apa lagi memberinya uang, syukurnya dia bisa mencari uang sendiri dengan kerja menjadi babu, bahkan semua urusan dan kebutuhan rumah Halwa lah yang menanggunya tanpa protes sedikitpun, enak kan jadi diriku.

mungkin dia takut diusir, secara dia tidak punya keluarga apa lagi rumah, tapi kadang aku merasa heran sama dia, katanya kerja jadi babu tapi kok bisa mencukupi biaya rumah tanpa mengeluh padaku sedikitpun, tapi yasudah aku sih cuek saja, Asal tidak minta uangku saja, karena uangku kusus untuk aku gunakan senang senang dengan Dewi pacarku, dia harus tetap tampil cantik dan wangi biar aku makin betah sama dia, tentu semua itu butuh biaya bukan.

sejak Halwa pindah kerja jadi penjaga toko baru yang ada di depan gang, dia semakin cuek dan mulai menampakkan sikap membantahnya, pagi pagi sudah ribut dengan mbak Yeni dan ibu, mereka memintaku untuk memarahi istriku itu, karena sudah mulai tidak Sudi menyiapkan makanan untuk kami.

jelas aku langsung marah, kesal dengan sikapnya yang mulai berani membantah ibu dan kakakku, dengan mata yang masih ngantuk, aku berusaha untuk memaksa Halwa memasak sebelum berangkat kerja, tapi Hasna anak perempuan yang tidak aku suka itu justru teriak memanggil ibu ibu yang sedang belanja di depan rumah, dan dengan terpaksa aku melunak, karena ibu ibu itu kalau sudah marah bisa mengalahkan keganasan singa, dasar bocah kurang ajar.

saat kami adu mulut, ada Bu RT yang tiba tiba membuka rahasiaku, dia ternyata pernah melihatku membeli tas mahal untuk Dewi, yang aku ingat waktu itu Dewi pas ngambek dan tidak mau memberiku jatah, untuk membujuknya aku harus memberinya barang mahal biar dia senang, karena wanita sangat menyukai keindahan, dan benar, saat aku berikan dia tas mahal, Dewi langsung memberikan servis luar biasanya yang bikin aku selalu ketagihan.

dengan mata melotot Halwa seolah tidak terima, tapi aku sangat pandai mencari pembenaran, aku bilang saja kalau sebenarnya itu tas buat dia, saat Halwa bilang tidak menerima tasnya, aku beralasan lagi kalau tasnya hilang, dan Halwa tidak lagi memperpanjang, memang dia wanita bodoh yang gampang sekali dibohongi.

tapi saat itu juga dia langsung pergi membawa anaknya, dan bilang sudah tidak ingin lagi berada dirumah ini, apa maksudnya bicara seperti itu coba, sok sok an keluar dari rumah ini, kayak punya banyak uang saja, paling juga nanti sore balik lagi.

tapi saat hari sudah malam, Halwa dan anaknya belum juga kembali, dan ibu mulai uring uringan karena tidak ada yang memasak dan membersihkan rumah, kalau aku sih cuek saja, mau Halwa pergi atau ada, tidak ada bedanya untukku, karena rasaku padanya sudah lama hilang, kalau saja ibu tidak membutuhkan dia jadi pembantu dirumah ini, sudah dari dulu aku menceraikan wanita jelek itu.

keesokan paginya, Halwa juga belum juga  kembali, dan benar saja satu rumah kelimpungan karena tidak ada yang menyiapkan sarapan, dengan terpaksa ibu menyuruh mbak Yeni membeli makanan dengan uangnya, aku pikir mbak Yeni akan membeli nasi uduk, tapi dia hanya membelikan kami nasi pecel, ibu marah marah dan aku terpaksa memakan nasi pecel karena perutku sudah sangat lapar, mau gimana lagi, terpaksa.

ibu dan mbak Yeni terus saja mengomel dan menyuruhku untuk mencari Halwa dan membujuknya untuk pulang, sebenarnya aku malas, tapi ibu terus memaksaku, dengan langkah berat aku mencari Halwa ke toko tempatnya bekerja selepas pulang kerja, tapi Halwa tidak ada, kata salah satu pegawai toko, Halwa hari ini tidak masuk, kemana wanita itu pergi, menyusahkan saja.

aku pulang tanpa hasil, ibu semakin kesal dan terus memaksaku untuk mencari Halwa, karena semua kebutuhan rumah habis dan sebentar lagi Halwa gajian, benar saja ibu pasti kelimpungan, karena biasanya Halwa yang membeli semua kebutuhan bulanan dirumah, dan ibu mendapatkan uang lima ratus dari gaji Halwa.

besoknya aku datangi lagi toko dimana Halwa bekerja, lagi lagi Halwa tidak ada, sampai empat kali aku terus bolak balik ke toko itu hanya untuk mencari wanita itu demi ibuku, dan juga aku mau minta uang tiga ratus ribu untuk uang bensin, tapi hasilnya selalu nihil, awas saja kalau sampai aku menemukannya, aku akan bikin perhitungan dengannya, biar dia tidak seenaknya berulah, dasar istri tidak tau berterimakasih.

Terpopuler

Comments

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

istrimu kalo dibiayain juga cantik. be*o dipelihara

2024-01-24

0

Tati Suwarsih

Tati Suwarsih

suami luknut! lah dulu nikahnya gmn ceritannya

2023-05-30

0

Tri Soen

Tri Soen

Suami macam apa tuch Yudha udah mengkhianati Halwa bahkan gak pernah memberi nafkah lahir mau pun bathin ...

2023-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Aku dan seluruhku
2 Mati rasa
3 untuk kali ini saja
4 Rencana
5 memutuskan pergi
6 Aku juga bisa melawan
7 pergi
8 Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9 Pengadilan
10 kedatangan ibu mertua di toko
11 keluarga toxis
12 POV Yudha
13 POV Halwa 1
14 POV Halwa 2
15 Pelukan hangat bunda
16 Panggilan beruntun
17 Surat dari pengadilan
18 kamu jual aku beli
19 Selamat tinggal Mas
20 Kegaduhan
21 Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22 putusan sidang
23 Calon menantu baru
24 menuntut pembagian gono gini
25 POV Halwa
26 kamera pengawas
27 hanya mantan
28 Baku hantam
29 menginap
30 Yeni histeris karma si mulut pedas
31 Duda Ganteng
32 Bugh bugh rasakan ini
33 Penjara
34 pergi
35 sudah tak cinta
36 kabur
37 kedatangan Dewi
38 Penangkapan
39 Dilamar
40 Amukan Bu imah
41 Bu Imah lagi
42 Lamaran kedua Dafi
43 menjual rumah
44 di bantu Bu Sarah
45 kamu sudah dewasa, nak!
46 Rencana Bu Imah
47 lelahnya Bu imah
48 acara lamaran
49 kedekatan Dafi ke Hasna
50 Hadirnya Wati si pembuat masalah
51 arti persahabatan
52 menuntut balik
53 Bu Imah menemui jarwo
54 kecerdikan Jarwo
55 perubahan sikap Yeni
56 Niat Bu imah
57 keterkejutan Bu Imah
58 kemunculan Dafi
59 sepasang mata
60 Kebencian Wati
61 terbongkar
62 kekalutan Bu Imah
63 perjanjian
64 Bebas
65 Balas dendam
66 rencana jahat Wati dan ibunya
67 kembalinya pak Suko
68 talaq tiga
69 rencana
70 berharap rujuk
71 abaikan
72 niat buruk yudha
73 kemunculan yudha
74 Kedatangan Wati ke toko
75 Santet
76 pertemuan Yeni dan Jarwo
77 uang belanja
78 Di usir
79 surat perjanjian
80 Mbah Muro
81 hutan kematian
82 Perhiasan palsu
83 kontrakan
84 berkumpul kembali
85 penyakit Jarwo
86 pertolongan ustadz Roziq
87 kembali pada yang mengirim
88 bau tak sedap.
89 memanfaaatkan
90 bertemunya Wati dengan Yudha
91 Rencana
92 mendatangi rumah mewah Halwa
93 serangan tajam Halwa pada Yudha
94 penolakan Hasna
95 the power of emak emak
96 badut tua pemilik kontrakan
97 Vidio yang tersebar
98 Wati dilamar pak Tarman
99 mencari mahar
100 Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101 ditolak
102 mendapat restu
103 Firasat
104 Sah
105 menatap dingin
106 kembali di tangkap
107 tempat tinggal baru
108 kedatangan Yeni
109 Episode Tamat
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku dan seluruhku
2
Mati rasa
3
untuk kali ini saja
4
Rencana
5
memutuskan pergi
6
Aku juga bisa melawan
7
pergi
8
Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9
Pengadilan
10
kedatangan ibu mertua di toko
11
keluarga toxis
12
POV Yudha
13
POV Halwa 1
14
POV Halwa 2
15
Pelukan hangat bunda
16
Panggilan beruntun
17
Surat dari pengadilan
18
kamu jual aku beli
19
Selamat tinggal Mas
20
Kegaduhan
21
Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22
putusan sidang
23
Calon menantu baru
24
menuntut pembagian gono gini
25
POV Halwa
26
kamera pengawas
27
hanya mantan
28
Baku hantam
29
menginap
30
Yeni histeris karma si mulut pedas
31
Duda Ganteng
32
Bugh bugh rasakan ini
33
Penjara
34
pergi
35
sudah tak cinta
36
kabur
37
kedatangan Dewi
38
Penangkapan
39
Dilamar
40
Amukan Bu imah
41
Bu Imah lagi
42
Lamaran kedua Dafi
43
menjual rumah
44
di bantu Bu Sarah
45
kamu sudah dewasa, nak!
46
Rencana Bu Imah
47
lelahnya Bu imah
48
acara lamaran
49
kedekatan Dafi ke Hasna
50
Hadirnya Wati si pembuat masalah
51
arti persahabatan
52
menuntut balik
53
Bu Imah menemui jarwo
54
kecerdikan Jarwo
55
perubahan sikap Yeni
56
Niat Bu imah
57
keterkejutan Bu Imah
58
kemunculan Dafi
59
sepasang mata
60
Kebencian Wati
61
terbongkar
62
kekalutan Bu Imah
63
perjanjian
64
Bebas
65
Balas dendam
66
rencana jahat Wati dan ibunya
67
kembalinya pak Suko
68
talaq tiga
69
rencana
70
berharap rujuk
71
abaikan
72
niat buruk yudha
73
kemunculan yudha
74
Kedatangan Wati ke toko
75
Santet
76
pertemuan Yeni dan Jarwo
77
uang belanja
78
Di usir
79
surat perjanjian
80
Mbah Muro
81
hutan kematian
82
Perhiasan palsu
83
kontrakan
84
berkumpul kembali
85
penyakit Jarwo
86
pertolongan ustadz Roziq
87
kembali pada yang mengirim
88
bau tak sedap.
89
memanfaaatkan
90
bertemunya Wati dengan Yudha
91
Rencana
92
mendatangi rumah mewah Halwa
93
serangan tajam Halwa pada Yudha
94
penolakan Hasna
95
the power of emak emak
96
badut tua pemilik kontrakan
97
Vidio yang tersebar
98
Wati dilamar pak Tarman
99
mencari mahar
100
Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101
ditolak
102
mendapat restu
103
Firasat
104
Sah
105
menatap dingin
106
kembali di tangkap
107
tempat tinggal baru
108
kedatangan Yeni
109
Episode Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!