POV Halwa 1

Bertahun tahun aku mengabdikan diri menjadi istri yang baik untuk suamiku, berusaha menghormati dan patuh tanpa berani membantahnya.

Tapi apa yang kudapatkan, hanya hinaan, caci maki, juga perlakuan semena mena mas Yudha dan keluarganya.

Aku diperlakukan seperti pembantu dirumah mertuaku, semua pekerjaan rumah dibebankan padaku, awalnya aku memaklumi dan berusaha menguatkan diri kalau semua akan baik baik saja, tapi tidak dengan penghianatan mas Yudha, sejak aku mengetahui perselingkuhannya dan dengan seenaknya mencampakkan Hasna putri kandungnya, aku mulai berpikir dan berusaha untuk bangkit, tak boleh terus terpuruk dan menjadi bodoh selamanya hingga terus diam saat di injak injak harga diri ini.

aku mulai mencari cari informasi pekerjaan yang bisa kukerjakan dirumah, sampai akhirnya aku membaca salah satu status yang lewat beranda tentang bisnis Snack yang lagi naik daun, apa lagi owner-nya adalah pengusaha yang terkenal, terkenal suksesnya, terkenal loyalnya, terkenal baiknya, juga terkenal sedekahnya, aku makin penasaran dengan beliau, dengan semangat dan harapan yang tinggi, aku mulai menscrol semua statusnya di aplikasi biru, membaca satu satu dan berusaha mencerna kata demi kata motivasinya, luar biasa memang, dan akupun semakin kagum dan terinspirasi oleh sosoknya.

Bisnis Snack yang ditawarkan cukup menggiurkan, tapi aku masih belum ada modal, pikiran ini mulai kalut, memikirkan bagaimana caranya aku mendapatkan uang untuk bisa jadi reseller nya, aku terus berpikir keras mencari solusi untuk memulai usaha berjualan snack, sampai akhirnya aku punya ide membuka jasa cuci gosok siap panggil ke rumah, tanpa berpikir panjang, aku pun membuat status di aplikasi hijauku, tanpa aku duga, ternyata banyak yang koment dan menanyakan apa aku benar serius bisa cuci gosok untuk dipanggil datang kerumah, dan akupun mengiyakan, hingga akhirnya beberapa tetangga mulai memintaku untuk cuci gosok dirumahnya, ada yang minta dua hari sekali, dan ada yang minta cukup seminggu sekali hanya untuk setrika saja, Alhamdulillah, secepat itu Alloh membukan jalan rizkinya untukku.

saat aku sedang asyik berbalas pesan dengan tetangga yang mau memakai jasaku, tiba tiba aku dikagetkan dengan gedoran pintu dan suara teriakan dari ibu mertua.

" Halwa....keluar kamu.! "

ibu terus teriak dan menggedor gedor pintu kamarku, sepertinya ibu sedang kesal, tapi apa hubungannya denganku, seingatku aku tidak melakukan apapun yang membuatnya kesal.

" Halwa...buka pintunya, apa kamu sekarang sudah mulai budek? dipanggil dari tadi tidak muncul muncul, cepat buka pintunya, dasar wanita tidak tau diuntung, bisa bisanya menawarkan diri untuk jadi pembantu dirumah orang, apa kamu sudah tidak punya harga diri?, lama lama muak aku punya mantu kayak kamu.,".

Deg....seketika dada ini langsung berdebar, mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan ibu, harusnya bisa bicara baik baik untuk menanyakan maksud dari tujuanku membuat status tentang jasa cuci setrika, oh ibu, masih haruskah aku menghormatimu?

sungguh kesabaranku benar benar diuji dirumah ini.

Dengan langkah berat aku beranjak dari tempat tidur dan membukakan pintu, tanpa ba-bi-bu lagi, ibu langsung mendorongku dan membuatku terhuyung hampir jatuh.

" astagfirullah ibu." kalimat istighfar yang hanya mampu keluar dari mulut ini, rasanya sakit sekali diperlakukan kasar oleh orang yang selalu ku hormati dan jaga perasaannya, hingga aku tak pernah memasukkan hati semua sikap dan perlakuanannya selama ini padaku, tapi entah kenapa tidak untuk kali ini, hati ini benar-benar sakit dan ingin sekali melawan, biarlah biar keluar sekalian dari rumah ini, aku sudah tidak lagi perduli.

" apa maksudmu bikin status memalukan seperti itu? apa kamu pikir orang akan simpati sama kamu, dan apa pikiran orang orang tentang Yudha, mereka akan berpikir, kalau Yudha tidak mampu mencukupi istri dan anaknya." ibu bicara dengan berkacak pinggang, matanya memerah karena marah, entahlah kenapa kali ini, aku tidak merasa takut sedikitpun dengan beliau, mungkin rasa ini sudah begitu terluka hingga semua cacian yang terlontar terasa hambar dan biasa saja.

" aku ingin punya uang bu, selama ini mas Yudha hanya memberi sekedarnya, bahkan buat jajan Hasna saja sering tak punya, lagi pula kalau aku kerja, ibu juga yang untung, uang mas Yudha biar utuh untuk ibu semua, gimana Bu, aku benar kan?."

aku masih berusaha waras, menekan emosi didada agar tidak keluar kata kata kasar, bagaimanapun ibu orang tua, dan terlihat ibu hanya diam mematung mendengar ucapanku dengan mimik sedang berpikir.

" baiklah, kamu kalau mau kerja, kerja saja, tapi ada syaratnya."

"syarat?" aku mengernyit heran dengan cara berpikir ibu dari suamiku ini, apa lagi yang akan beliau persoalkan, selalu ada saja masalah yang diciptakan.

"iya... syaratnya gampang kok, kamu boleh kerja, asal kamu memberi ibu bagian dari uang hasil kerjamu, gimana? " ibu menatapku dengan senyum kemenangan.

" uang yang aku dapat tidak seberapa Bu, ibu pasti taulah berapa upah buruh cuci, sedikit, masak aku harus berbagi dengan ibu, nanti gimana dengan Hasna? hasna juga butuh biaya untuk sekolah dan jajannya." jujur aku sedikit kaget dengan ucapan ibu, tapi percuma juga mendebat, aku hanya mencoba memberinya pengertian, tapi yang namanya ibu, tidak ada kata untuk mau mengerti, ibu tetap kukuh dengan maunya.

" yasudah ibu kasih keringanan, satu orang kamu kasih bagian ke ibu sepuluh ribu, nanti kalau tiga atau empat yang nyuruh kamu dalam sehari, kan lumayan, sepuluh ribu tinggal dikalikan empat umpanya, lumayan kan ibu dapat empat puluh ribu, gimana? itung itung kamu sedekah buat orang yang sudah berjasa dalam hidup suaminmu."

kuhembuskan kasar nafas ini, tapi mau gimana lagi, aku butuh uang untuk modal jadi reseller, mau tidak mau, iklas tidak iklas, aku mengiyakan keinginan ibu.

" baiklah kalau itu mau ibu, tapi Halwa juga mau ibu bantu Halwa, untuk bicara sama mas Yudha kalau mas Yudha nanti keberatan, gimana apa ibu mau?" lumayan, aku bisa menggunakan ibu untuk membungkam mulut kasar suamiku, dengan diimingi uang, aku yakin ibu akan membelaku, kalau nanti mas Yudha marah karena aku buka jasa buruh cuci.

ibu nampak berpikir sebentar, lalu kepalanya terlihat mengangguk dan ibu pun menyetujui permintaanku, satu masalah selesai, dan setelah ini aku harus fokus untuk bisa mendapatkan uang, akan aku buktikan pada mereka, kalau Halwa yang mereka hina bisa hidup lebih baik nantinya dan itupun nanti disaat aku sudah pergi meninggalkan rumah ini, tunggu saja pembalasanku Bu, mas.

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

kelabakan satu keluarga karena ditinggal kan ...

2024-12-25

0

Afika Simaremare

Afika Simaremare

huh dasar mertua kurangajar sanaaa sekolahan biar gk krngajar

2024-01-27

0

Jane Eka

Jane Eka

klu aku jd halwa sdh ku santet dia

2023-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Aku dan seluruhku
2 Mati rasa
3 untuk kali ini saja
4 Rencana
5 memutuskan pergi
6 Aku juga bisa melawan
7 pergi
8 Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9 Pengadilan
10 kedatangan ibu mertua di toko
11 keluarga toxis
12 POV Yudha
13 POV Halwa 1
14 POV Halwa 2
15 Pelukan hangat bunda
16 Panggilan beruntun
17 Surat dari pengadilan
18 kamu jual aku beli
19 Selamat tinggal Mas
20 Kegaduhan
21 Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22 putusan sidang
23 Calon menantu baru
24 menuntut pembagian gono gini
25 POV Halwa
26 kamera pengawas
27 hanya mantan
28 Baku hantam
29 menginap
30 Yeni histeris karma si mulut pedas
31 Duda Ganteng
32 Bugh bugh rasakan ini
33 Penjara
34 pergi
35 sudah tak cinta
36 kabur
37 kedatangan Dewi
38 Penangkapan
39 Dilamar
40 Amukan Bu imah
41 Bu Imah lagi
42 Lamaran kedua Dafi
43 menjual rumah
44 di bantu Bu Sarah
45 kamu sudah dewasa, nak!
46 Rencana Bu Imah
47 lelahnya Bu imah
48 acara lamaran
49 kedekatan Dafi ke Hasna
50 Hadirnya Wati si pembuat masalah
51 arti persahabatan
52 menuntut balik
53 Bu Imah menemui jarwo
54 kecerdikan Jarwo
55 perubahan sikap Yeni
56 Niat Bu imah
57 keterkejutan Bu Imah
58 kemunculan Dafi
59 sepasang mata
60 Kebencian Wati
61 terbongkar
62 kekalutan Bu Imah
63 perjanjian
64 Bebas
65 Balas dendam
66 rencana jahat Wati dan ibunya
67 kembalinya pak Suko
68 talaq tiga
69 rencana
70 berharap rujuk
71 abaikan
72 niat buruk yudha
73 kemunculan yudha
74 Kedatangan Wati ke toko
75 Santet
76 pertemuan Yeni dan Jarwo
77 uang belanja
78 Di usir
79 surat perjanjian
80 Mbah Muro
81 hutan kematian
82 Perhiasan palsu
83 kontrakan
84 berkumpul kembali
85 penyakit Jarwo
86 pertolongan ustadz Roziq
87 kembali pada yang mengirim
88 bau tak sedap.
89 memanfaaatkan
90 bertemunya Wati dengan Yudha
91 Rencana
92 mendatangi rumah mewah Halwa
93 serangan tajam Halwa pada Yudha
94 penolakan Hasna
95 the power of emak emak
96 badut tua pemilik kontrakan
97 Vidio yang tersebar
98 Wati dilamar pak Tarman
99 mencari mahar
100 Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101 ditolak
102 mendapat restu
103 Firasat
104 Sah
105 menatap dingin
106 kembali di tangkap
107 tempat tinggal baru
108 kedatangan Yeni
109 Episode Tamat
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku dan seluruhku
2
Mati rasa
3
untuk kali ini saja
4
Rencana
5
memutuskan pergi
6
Aku juga bisa melawan
7
pergi
8
Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9
Pengadilan
10
kedatangan ibu mertua di toko
11
keluarga toxis
12
POV Yudha
13
POV Halwa 1
14
POV Halwa 2
15
Pelukan hangat bunda
16
Panggilan beruntun
17
Surat dari pengadilan
18
kamu jual aku beli
19
Selamat tinggal Mas
20
Kegaduhan
21
Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22
putusan sidang
23
Calon menantu baru
24
menuntut pembagian gono gini
25
POV Halwa
26
kamera pengawas
27
hanya mantan
28
Baku hantam
29
menginap
30
Yeni histeris karma si mulut pedas
31
Duda Ganteng
32
Bugh bugh rasakan ini
33
Penjara
34
pergi
35
sudah tak cinta
36
kabur
37
kedatangan Dewi
38
Penangkapan
39
Dilamar
40
Amukan Bu imah
41
Bu Imah lagi
42
Lamaran kedua Dafi
43
menjual rumah
44
di bantu Bu Sarah
45
kamu sudah dewasa, nak!
46
Rencana Bu Imah
47
lelahnya Bu imah
48
acara lamaran
49
kedekatan Dafi ke Hasna
50
Hadirnya Wati si pembuat masalah
51
arti persahabatan
52
menuntut balik
53
Bu Imah menemui jarwo
54
kecerdikan Jarwo
55
perubahan sikap Yeni
56
Niat Bu imah
57
keterkejutan Bu Imah
58
kemunculan Dafi
59
sepasang mata
60
Kebencian Wati
61
terbongkar
62
kekalutan Bu Imah
63
perjanjian
64
Bebas
65
Balas dendam
66
rencana jahat Wati dan ibunya
67
kembalinya pak Suko
68
talaq tiga
69
rencana
70
berharap rujuk
71
abaikan
72
niat buruk yudha
73
kemunculan yudha
74
Kedatangan Wati ke toko
75
Santet
76
pertemuan Yeni dan Jarwo
77
uang belanja
78
Di usir
79
surat perjanjian
80
Mbah Muro
81
hutan kematian
82
Perhiasan palsu
83
kontrakan
84
berkumpul kembali
85
penyakit Jarwo
86
pertolongan ustadz Roziq
87
kembali pada yang mengirim
88
bau tak sedap.
89
memanfaaatkan
90
bertemunya Wati dengan Yudha
91
Rencana
92
mendatangi rumah mewah Halwa
93
serangan tajam Halwa pada Yudha
94
penolakan Hasna
95
the power of emak emak
96
badut tua pemilik kontrakan
97
Vidio yang tersebar
98
Wati dilamar pak Tarman
99
mencari mahar
100
Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101
ditolak
102
mendapat restu
103
Firasat
104
Sah
105
menatap dingin
106
kembali di tangkap
107
tempat tinggal baru
108
kedatangan Yeni
109
Episode Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!