untuk kali ini saja

Sudah tidaak ada lagi suara umpatan dari ibu mertua dan kakak iparku, mungkin mereka sudah masuk ke kamar masing masing atau masih setia duduk di depan televisi. aah apa perduliku! Aku sudah meyakinkan diri untuk tidak lagi lemah dan membiarkan mereka memeras tenagaku. untuk itu aku sudah siapkan mental dan juga keberanian melawan sikap semena mena mereka.

"Bunda mau bawa ini ke belakang dulu ya nak. Sekalian bunda mau mandi. Hasna terusin belajarnya, biar nanti apa yang Hasna cita citakan bisa terwujud. Hasna anak bunda yang baik dan pintar. Insya Alloh segala kebaikan akan selalu mengikuti langkah Hasna. Tetap jadi anak yang shalih ya sayang." Sebagai ibu aku berharap anakku menjadi pribadi yang baik dan tentunya berdoa dan menuntun dia menuju shalihah.

"Insya Alloh bund. Hasna janji, akan belajar yang rajin dan akan bikin bunda bangga dengan prestasi Hasna." Jawabnya ceria.

"Aamiin nak. Yasudah, bunda kebelakang dulu yaa." Ku usap lembut pipinya.

"Iya bund." 

Dapur nampak sangat kacau, bekas piring dan gelas kotor berserakan, peralatan masak sudah tidak lagi ada ditempatnya semula, sudah seperti kapal pecah. Padahal mbak Yeni kerjaannya juga hanya main hape dan nonton tivi. Apa susahnya membereskan dapur bekasnya memasak dan langsung mencuci piring bekas tempatnya makan. Untuk kali ini, jangan harap aku akan membereskan ini semua, biarkan saja berantakan, toh nanti kalau mereka lapar dan tak menemukan wadah bersih pasti kebingungan sendiri, mau nggak mau mereka akan membersihkanya.

"Heh, Halwa! kenapa kamu cuma nyuci piring mu saja? Apa matamu sudah tidak bisa melihat banyak piring kotor yang menumpuk disitu! Dan jangan lupa bereskan dapurnya, karena itu sudah jadi tugasmu dirumah ini."

Mbak Yeni berkata dengan sikap nya yang arogan, memerintah ini itu tanpa mau perduli dengan orang disekitarnya, pantas saja jika suaminya sangat enggan pulang untuk menemuinya, dan lebih betah tinggal dengan istri mudanya.  Iya, suami mbk Yeni sudah menikah lagi sejak setahun yang lalu. Mas Jarwo menikahi janda muda kampung sebelah, tapi mbak Yeni tidak tahu semua itu, karena terlalu sibuk dengan hapenya dan selalu tak mau percaya dengan omongan orang lain, padahal sudah banyak tetangga yang mengabarkan berita pernikahan suaminya, tapi justru akan di maki dengan kata kata kasar sama mbk Yeni. Sehingga tetangga pada milih diam, tak ingin perduli lagi. Kasihan sebenarnya, tapi ya mau gimana lagi, mungkin sudah jadi wataknya yang tak bisa menerima nasehat dari orang lain. Nanti kalau sudah tahu kebenarannya, baru deh nangis nangis nyesel.

Aku tak menanggapi sedikitpun perintahnya. Setelah selesai menyuci piring milikku sendiri, aku melenggang ke kamar mandi, tubuh ini sudah bau asem sedari tadi. Biarkan saja dapurnya penuh dengan piring piring kotor, lagian juga bukan perbuatanku ataupun anakku, sekali kali biar mbk Yeni dan ibu melakukan tugas mereka sebagai wanita pada umumnya.

Rasanya segar sekali, setelah seharian beraktivitas dan mampu membuat kulit lengket oleh keringat, guyuran air dingin dari shower mampu memberikan kenikmatan tersendiri.  Brak! Brak! Pintu kamar mandi digedor dari luar. Pasti itu perbuatan mbak yeni atau ibu, biar saja. Berusaha mengabaikan teriakan kemarahan dan memilih menikmati dinginnya air.

"Heh perempuan tak tau diuntung! Sudah mulai berani melawan, ya kamu. Dasar tak punya malu. Kamu itu disini numpang, jangan berlagak, kalau kamu nggak mau diusir, mau kamu jadi gembel di luar sana?"

Mbak Yeni sudah berkacak pinggang saat aku keluar dari balik pintu kamar mandi, dadanya naik turun dan wajah putihnya memerah penuh dengan murka. Entahlah. Biasanya aku takut saat melihatnya marah, tapi tidak kali ini. Aku tetap tenang dan tidak ingin menanggapi, memilih pergi kembali ke kamar anakku, namun baru saja melangkah, ibu sudah menghadang dan menarik paksa tanganku hingga ke depan wastafel. Mbak Yeni tersenyum miring penuh kemenangan seolah ingin mengejekku.

"Cuci semua sampai bersih, dan bereskan dapur ini sampai kembali rapi. Aku tidak mau tau, suka atau kamu tidak suka, kerjakan! jangan sekali kali membantah, harusnya kamu ingat posisimu dirumah ini hanyalah numpang, inget numpang! Syukur syukur aku tidak mengusirmu." Herdiknya tajam, kalau tidak ingat beliau orang tua, sudah kuhajar karena sikapnya telah melukai harga diri ini.

'Baiklah untuk kali ini, aku yang akan mengalah. Tapi besok aku pastikan akan pergi dari rumah ini. Sudah tak ada lagi yang bisa aku pertahankan, selain hanya untuk tersiksa batin dan fisikku.'

#jika sudah tak mampu,jangan lagi paksakan,semua demi kewarasan jiwa dari tekanan tekanan yang akan terus membawa dalam kehidupan yang tak sehat.

Terpopuler

Comments

Afika Simaremare

Afika Simaremare

mertua yg jahat👊👊

2024-01-24

0

Tri Soen

Tri Soen

Menantu rasa pembantu ...yang sabar ya Halwa ...

2023-04-18

2

fitriyana

fitriyana

mantapppp

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Aku dan seluruhku
2 Mati rasa
3 untuk kali ini saja
4 Rencana
5 memutuskan pergi
6 Aku juga bisa melawan
7 pergi
8 Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9 Pengadilan
10 kedatangan ibu mertua di toko
11 keluarga toxis
12 POV Yudha
13 POV Halwa 1
14 POV Halwa 2
15 Pelukan hangat bunda
16 Panggilan beruntun
17 Surat dari pengadilan
18 kamu jual aku beli
19 Selamat tinggal Mas
20 Kegaduhan
21 Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22 putusan sidang
23 Calon menantu baru
24 menuntut pembagian gono gini
25 POV Halwa
26 kamera pengawas
27 hanya mantan
28 Baku hantam
29 menginap
30 Yeni histeris karma si mulut pedas
31 Duda Ganteng
32 Bugh bugh rasakan ini
33 Penjara
34 pergi
35 sudah tak cinta
36 kabur
37 kedatangan Dewi
38 Penangkapan
39 Dilamar
40 Amukan Bu imah
41 Bu Imah lagi
42 Lamaran kedua Dafi
43 menjual rumah
44 di bantu Bu Sarah
45 kamu sudah dewasa, nak!
46 Rencana Bu Imah
47 lelahnya Bu imah
48 acara lamaran
49 kedekatan Dafi ke Hasna
50 Hadirnya Wati si pembuat masalah
51 arti persahabatan
52 menuntut balik
53 Bu Imah menemui jarwo
54 kecerdikan Jarwo
55 perubahan sikap Yeni
56 Niat Bu imah
57 keterkejutan Bu Imah
58 kemunculan Dafi
59 sepasang mata
60 Kebencian Wati
61 terbongkar
62 kekalutan Bu Imah
63 perjanjian
64 Bebas
65 Balas dendam
66 rencana jahat Wati dan ibunya
67 kembalinya pak Suko
68 talaq tiga
69 rencana
70 berharap rujuk
71 abaikan
72 niat buruk yudha
73 kemunculan yudha
74 Kedatangan Wati ke toko
75 Santet
76 pertemuan Yeni dan Jarwo
77 uang belanja
78 Di usir
79 surat perjanjian
80 Mbah Muro
81 hutan kematian
82 Perhiasan palsu
83 kontrakan
84 berkumpul kembali
85 penyakit Jarwo
86 pertolongan ustadz Roziq
87 kembali pada yang mengirim
88 bau tak sedap.
89 memanfaaatkan
90 bertemunya Wati dengan Yudha
91 Rencana
92 mendatangi rumah mewah Halwa
93 serangan tajam Halwa pada Yudha
94 penolakan Hasna
95 the power of emak emak
96 badut tua pemilik kontrakan
97 Vidio yang tersebar
98 Wati dilamar pak Tarman
99 mencari mahar
100 Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101 ditolak
102 mendapat restu
103 Firasat
104 Sah
105 menatap dingin
106 kembali di tangkap
107 tempat tinggal baru
108 kedatangan Yeni
109 Episode Tamat
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku dan seluruhku
2
Mati rasa
3
untuk kali ini saja
4
Rencana
5
memutuskan pergi
6
Aku juga bisa melawan
7
pergi
8
Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9
Pengadilan
10
kedatangan ibu mertua di toko
11
keluarga toxis
12
POV Yudha
13
POV Halwa 1
14
POV Halwa 2
15
Pelukan hangat bunda
16
Panggilan beruntun
17
Surat dari pengadilan
18
kamu jual aku beli
19
Selamat tinggal Mas
20
Kegaduhan
21
Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22
putusan sidang
23
Calon menantu baru
24
menuntut pembagian gono gini
25
POV Halwa
26
kamera pengawas
27
hanya mantan
28
Baku hantam
29
menginap
30
Yeni histeris karma si mulut pedas
31
Duda Ganteng
32
Bugh bugh rasakan ini
33
Penjara
34
pergi
35
sudah tak cinta
36
kabur
37
kedatangan Dewi
38
Penangkapan
39
Dilamar
40
Amukan Bu imah
41
Bu Imah lagi
42
Lamaran kedua Dafi
43
menjual rumah
44
di bantu Bu Sarah
45
kamu sudah dewasa, nak!
46
Rencana Bu Imah
47
lelahnya Bu imah
48
acara lamaran
49
kedekatan Dafi ke Hasna
50
Hadirnya Wati si pembuat masalah
51
arti persahabatan
52
menuntut balik
53
Bu Imah menemui jarwo
54
kecerdikan Jarwo
55
perubahan sikap Yeni
56
Niat Bu imah
57
keterkejutan Bu Imah
58
kemunculan Dafi
59
sepasang mata
60
Kebencian Wati
61
terbongkar
62
kekalutan Bu Imah
63
perjanjian
64
Bebas
65
Balas dendam
66
rencana jahat Wati dan ibunya
67
kembalinya pak Suko
68
talaq tiga
69
rencana
70
berharap rujuk
71
abaikan
72
niat buruk yudha
73
kemunculan yudha
74
Kedatangan Wati ke toko
75
Santet
76
pertemuan Yeni dan Jarwo
77
uang belanja
78
Di usir
79
surat perjanjian
80
Mbah Muro
81
hutan kematian
82
Perhiasan palsu
83
kontrakan
84
berkumpul kembali
85
penyakit Jarwo
86
pertolongan ustadz Roziq
87
kembali pada yang mengirim
88
bau tak sedap.
89
memanfaaatkan
90
bertemunya Wati dengan Yudha
91
Rencana
92
mendatangi rumah mewah Halwa
93
serangan tajam Halwa pada Yudha
94
penolakan Hasna
95
the power of emak emak
96
badut tua pemilik kontrakan
97
Vidio yang tersebar
98
Wati dilamar pak Tarman
99
mencari mahar
100
Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101
ditolak
102
mendapat restu
103
Firasat
104
Sah
105
menatap dingin
106
kembali di tangkap
107
tempat tinggal baru
108
kedatangan Yeni
109
Episode Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!