memutuskan pergi

Tepat pukul empat pagi. Bela mengirimikan pesan, mengabarkan kalau dirinya sudah sampai dan menunggu di depan gang.

Aku langsung bergegas untuk membawa semua barang barang yang semalam sudah di pack. Tak banyak memang, karena aku hanya membawa bajuku dan Hasna, dan beberapa barang yang memang penting yang harus aku bawa. Dua tas besar, satu koper, dan dua kardus. Aku harus membawa ini secara bertahap, lagi pula ini juga masih sangat pagi, mereka masih pada tidur, tapi aku harus tetap hati hati, agar tidak ada yang terbangun karena kecerobohan ku.

{Bel, aku taruh barang barangku di luar pagar rumah dulu ya, karena tidak mungkin aku membawa semua sekaligus menuju depan gang, lumayan banyak soalnya.} kukirimkan pesan pada bela, agar dia tak kepikiran karena aku lama tak muncul muncul.

{Iya taruh aja di depan pagar semua, kamu tidak perlu bawa kesini, biar aku yang kesana, tenang saja tidak ada yang akan tau.} Membaca balasan pesan dari sahabatku dengan hati yang menghangat. Bela lah yang selama ini selalu ada dan memperlakukan aku dengan baik, meskipun aku tidak punya apa apa.

("Baiklah, aku tunggu.) kukirim pesan balasan pada Bella, dan kembali memasukkan ponsel ku ke saku daster, lalu melanjutkan kembali mengangkat koper dan tas besar untuk membawanya keluar.

Saat sampai diluar, ternyata Bela sudah ada tak jauh dari depan rumah, dia berjalan menghampiriku dengan senyuman khasnya, sifat cueknya tak pernah berubah. Dengan memakai piyama dan sandal jepit, wanita itu tersenyum dan melambaikan tangan berjalan ke arahku.

"Gimana wa, sudah semuanya, atau masih ada lagi?"

"Masih ada satu kardus, bentar aku ambil dulu."

"Baiklah, yang ini biar aku masukkan dulu ke mobil."

"Makasih ya, trimakasih kamu sudah membantuku seperti ini, pagi pagi aku sudah membuatmu repot.'

"Ngomong apa an sih kamu wa, sudah tidak usah drama, buruan ambil yang masih tertinggal sebelum orang orang aneh itu bangun, bisa panjang urusannya nanti."

"Iya, iyaaa. Bawel."

"Hahahaaa,:sana buruan gih."

Semua barang sudah keluar dan berpindah ke dalam mobil Bela, rasanya lega dan aku juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi mas Yudha dan keluarganya setelah ini.

"Wa, apa kamu yakin akan tinggal di toko?

Bagaimana kalau mereka curiga? Apa tidak sebaiknya kamu tinggal saja dirumahku, aku kan dirumah sendiri dan hanya sama bibi. Untuk jaga jaga wa, kamu kan tidak mau kalau Yudha ataupun keluarganya tau jika toko itu milikmu, saranku sih lebih baik kamu dan Hasna tinggal dirumahku saja, lebih aman."

"Aku malu Bel. Aku selalu merepotkan mu, dan aku juga nggak mau, kalau kamu ikut terseret dengan masalahku nantinya, kamu tau sendirikan seperti apa mas Yudha dan keluarganya itu, jujur aku takut."

Bela menggenggam erat jemarik. "Wa. justru kalau kamu tinggal ditoko, itu akan membuatmu terancam keselamatanmu dan Hasna. Yudha orang yang nekat, dan mereka akan curiga kenapa kamu kok di bolehkan menetap ditoko, mereka pasti akan cari tau itu, tolong yakin sama aku, aku akan selalu mendampingimu, kamu bukan hanya teman untukku, tapi kamu sudah jadi saudara untukku."

"Baiklah, aku ikut saranmu. Trimakasih."  Kami saling berpelukkan dan Bela ijin pamit pergi sebelum semua orang bangun dan keadaan jadi rumit.

"Yasudah aku balik dulu, kamu hati hati, barang barangmu aku bawa semua kerumah, nanti kamu dan Hasna langsung saja kerumah, pintu rumahku selalu terbuka lebar buat kalian berdua. Byee."

Aku hanya mengangguk, memandangi punggung sahabatku itu, sampai ia masuk kedalam mobilnya dan beranjak pergi.

'Alhamdulillah, terimakasih Tuhan, ternyata didunia ini masih ada orang baik yang menghargai keberadaan ku tanpa melihat siapa aku dan sttsku.

Saat aku masuk kerumah, nampak Hasna sudah bangun dan sepertinya dia habis selesai wudhu. "Bund, dari mana pagi pagi begini kok sudah dari luar aja?" Sapanya dengan wajah yang mengernyit.

"Bunda habis dari depan, buang sampah." 

"Owh..

Bunda udah sholat belum? yuk kita jamaah."

'Iya sayang, bentar ya bunda bersih bersih dulu, habis itu bunda nyusul.'

"Iya bund..."

Setelah selesai melakukan kewajiban dua rokaat, biasanya aku akan memasak menyiapkan sarapan untuk keluarga ini, tapi mulai hari ini, itu tidak akan lagi.

"Hasna, nanti berangkat sekolahnya bareng bunda ya, kita berangkat agak pagi aja. Kita beli sarapan dulu, Hasna pingin makan apa?"

"Beneran bund?

Hasna pingin sarapan bubur ayam nya Bu Jenab, lama tidak beli, pasti enak." Sambutnya riang.

"Iya sayang, sekarang Hasna siap siap dulu ya, bunda juga akan siap siap, dan satu lagi, mulai hari ini, kita akan tinggal dirumah Tante Bella, Hasna tidak keberatan kan?"

"Kok dirumah Tante Bella bund, kenapa tidak ditoko aja? Kemarin bunda bilang mau tinggal ditoko."

"Untuk sementara kita tinggal sama Tante Bella dulu ya sayang, sampai semua urusan bunda selesai, dan rencananya bunda akan membangun lahan yang disamping toko untuk tempat tinggal kita nanti, biar lebih nyaman, Hasna mau kan?"

"Waaah, mau donk bund. Nanti kamar Hasna bikin yang agak besar ya bund, Hasna pingin punya kamar sekaligus tempat belajar dan menyimpan banyak koleksi buku buku Hasna, boleh yaa?'

"Iya nak, Bismillah. Doain usaha bunda lancar ya sayang."

"Aamiin, iya bunda sayang.

Yuk bund berangkat, Hasna sudah siap, keburu pingin makan bubur ayamnya Bu jenab."

"Iya nak, bentar bunda ambil tas dulu. Hasna tunggu saja diluar."

"Wah tumben masih pagi sudah mau berangkat saja kamu na, mau nyapu sekolahan yaa?"

Tiba tiba mbak Yeni muncul dengan wajah khas orang bangun tidur, suaranya menegur Hasna terdengar sampai di dalam kamar.

"Iya budhe, Hasna sama bunda mau beli bubur ayam dulu di tempat Bu jenab." Balas Hasna cuek.

"Apa? Memang bundamu hari ini nggak masak?"

"Kayaknya nggak deh, buktinya bunda ngajakin Hasna sarapan diluar."

"Dimana sekarang bundamu?"

"Kenapa mbak, pagi pagi sudah bingung mencariku? Kutatap mbk Yeni dengan tatapan tajam sembari kulipat kedua tangan diatas perut.

"Kamu nggak masak untuk sarapan kami?"

"Nggak."

"Enak banget kamu ya, mau biarin kita kelaparan dan kamu enak enakkan mau hamburin uang untuk beli makanan diwarung."

"Kalau mbak, mau sarapan ya masak aja,dan kalau mau makan diwarung ya tinggal beli aja, kenapa harus repot sih mbak."

"Mulai berani kamu yaa, aku nggak mau tau, pokoknya setelah aku mandi harus sudah ada makanan di atas meja, mau kamu masak atau mau kamu beli, aku tak perduli, yang penting harus ada makanan untuk kami."

"Owh iya, maaf mulai hari ini, silahkan berusaha sendiri kalau tidak mau lapar, perut mbak dan yang lain bukan tanggung jawabku, lagi pula adik mbak juga tidak pernah kasih uang belanja ke aku.

Yuk sayang kita berangkat, keburu tidak bagian bubur ayamnya nanti." kugandeng tangan putriku meninggalkan mbk Yeni yang masih melongo dengan keberanianku melawannya, aah bodoh amat. Paling sebentar lagi rumah ini akan heboh dengan kemarahan orang orang didalamnya akibat ulahku yang dengan sengaja menolak perintah sang putri.

Terpopuler

Comments

Afika Simaremare

Afika Simaremare

perlu dihajar itu si yeni

2024-01-24

0

Victoria bella

Victoria bella

aku benci yg namnya kk ipar,rumah tanggaku hancur gara" kk ipar

2023-02-25

1

Nor Azlin

Nor Azlin

buuuuhhhhaaaahha enak bangat disuruh masak sendiri biar mampus kamu pun halwa tidak akan masak untuk kalian lagi ...bagus banget aku sangat suka kamu yang tegas pada pembuli mu biar tau rasa... kamu bagi tau yang suaminya udah menikahi janda sebelah biar tau rasa ...biar menangis air mata darah sekalian ...semoga gugat ceria kamu sama si yuhda berjalan lancar Aaaammminnn

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Aku dan seluruhku
2 Mati rasa
3 untuk kali ini saja
4 Rencana
5 memutuskan pergi
6 Aku juga bisa melawan
7 pergi
8 Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9 Pengadilan
10 kedatangan ibu mertua di toko
11 keluarga toxis
12 POV Yudha
13 POV Halwa 1
14 POV Halwa 2
15 Pelukan hangat bunda
16 Panggilan beruntun
17 Surat dari pengadilan
18 kamu jual aku beli
19 Selamat tinggal Mas
20 Kegaduhan
21 Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22 putusan sidang
23 Calon menantu baru
24 menuntut pembagian gono gini
25 POV Halwa
26 kamera pengawas
27 hanya mantan
28 Baku hantam
29 menginap
30 Yeni histeris karma si mulut pedas
31 Duda Ganteng
32 Bugh bugh rasakan ini
33 Penjara
34 pergi
35 sudah tak cinta
36 kabur
37 kedatangan Dewi
38 Penangkapan
39 Dilamar
40 Amukan Bu imah
41 Bu Imah lagi
42 Lamaran kedua Dafi
43 menjual rumah
44 di bantu Bu Sarah
45 kamu sudah dewasa, nak!
46 Rencana Bu Imah
47 lelahnya Bu imah
48 acara lamaran
49 kedekatan Dafi ke Hasna
50 Hadirnya Wati si pembuat masalah
51 arti persahabatan
52 menuntut balik
53 Bu Imah menemui jarwo
54 kecerdikan Jarwo
55 perubahan sikap Yeni
56 Niat Bu imah
57 keterkejutan Bu Imah
58 kemunculan Dafi
59 sepasang mata
60 Kebencian Wati
61 terbongkar
62 kekalutan Bu Imah
63 perjanjian
64 Bebas
65 Balas dendam
66 rencana jahat Wati dan ibunya
67 kembalinya pak Suko
68 talaq tiga
69 rencana
70 berharap rujuk
71 abaikan
72 niat buruk yudha
73 kemunculan yudha
74 Kedatangan Wati ke toko
75 Santet
76 pertemuan Yeni dan Jarwo
77 uang belanja
78 Di usir
79 surat perjanjian
80 Mbah Muro
81 hutan kematian
82 Perhiasan palsu
83 kontrakan
84 berkumpul kembali
85 penyakit Jarwo
86 pertolongan ustadz Roziq
87 kembali pada yang mengirim
88 bau tak sedap.
89 memanfaaatkan
90 bertemunya Wati dengan Yudha
91 Rencana
92 mendatangi rumah mewah Halwa
93 serangan tajam Halwa pada Yudha
94 penolakan Hasna
95 the power of emak emak
96 badut tua pemilik kontrakan
97 Vidio yang tersebar
98 Wati dilamar pak Tarman
99 mencari mahar
100 Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101 ditolak
102 mendapat restu
103 Firasat
104 Sah
105 menatap dingin
106 kembali di tangkap
107 tempat tinggal baru
108 kedatangan Yeni
109 Episode Tamat
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku dan seluruhku
2
Mati rasa
3
untuk kali ini saja
4
Rencana
5
memutuskan pergi
6
Aku juga bisa melawan
7
pergi
8
Yeni terkena imbas kepergian Halwa
9
Pengadilan
10
kedatangan ibu mertua di toko
11
keluarga toxis
12
POV Yudha
13
POV Halwa 1
14
POV Halwa 2
15
Pelukan hangat bunda
16
Panggilan beruntun
17
Surat dari pengadilan
18
kamu jual aku beli
19
Selamat tinggal Mas
20
Kegaduhan
21
Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
22
putusan sidang
23
Calon menantu baru
24
menuntut pembagian gono gini
25
POV Halwa
26
kamera pengawas
27
hanya mantan
28
Baku hantam
29
menginap
30
Yeni histeris karma si mulut pedas
31
Duda Ganteng
32
Bugh bugh rasakan ini
33
Penjara
34
pergi
35
sudah tak cinta
36
kabur
37
kedatangan Dewi
38
Penangkapan
39
Dilamar
40
Amukan Bu imah
41
Bu Imah lagi
42
Lamaran kedua Dafi
43
menjual rumah
44
di bantu Bu Sarah
45
kamu sudah dewasa, nak!
46
Rencana Bu Imah
47
lelahnya Bu imah
48
acara lamaran
49
kedekatan Dafi ke Hasna
50
Hadirnya Wati si pembuat masalah
51
arti persahabatan
52
menuntut balik
53
Bu Imah menemui jarwo
54
kecerdikan Jarwo
55
perubahan sikap Yeni
56
Niat Bu imah
57
keterkejutan Bu Imah
58
kemunculan Dafi
59
sepasang mata
60
Kebencian Wati
61
terbongkar
62
kekalutan Bu Imah
63
perjanjian
64
Bebas
65
Balas dendam
66
rencana jahat Wati dan ibunya
67
kembalinya pak Suko
68
talaq tiga
69
rencana
70
berharap rujuk
71
abaikan
72
niat buruk yudha
73
kemunculan yudha
74
Kedatangan Wati ke toko
75
Santet
76
pertemuan Yeni dan Jarwo
77
uang belanja
78
Di usir
79
surat perjanjian
80
Mbah Muro
81
hutan kematian
82
Perhiasan palsu
83
kontrakan
84
berkumpul kembali
85
penyakit Jarwo
86
pertolongan ustadz Roziq
87
kembali pada yang mengirim
88
bau tak sedap.
89
memanfaaatkan
90
bertemunya Wati dengan Yudha
91
Rencana
92
mendatangi rumah mewah Halwa
93
serangan tajam Halwa pada Yudha
94
penolakan Hasna
95
the power of emak emak
96
badut tua pemilik kontrakan
97
Vidio yang tersebar
98
Wati dilamar pak Tarman
99
mencari mahar
100
Perasaan nyaman sudah merubah hati Wati
101
ditolak
102
mendapat restu
103
Firasat
104
Sah
105
menatap dingin
106
kembali di tangkap
107
tempat tinggal baru
108
kedatangan Yeni
109
Episode Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!