Bab 8

"What?!" teriak Maura kalau ia telah tersadar dari keterpakuannya tadi.

Orang-orang yang berada di dalam cafe itu kini menatap ke arah Maura setelah mendengar teriakan dari perempuan itu yang sangat nyaring hingga membuat mereka semua terganggu akan teriakan itu.

Erland yang tadinya sempat terkejut, ia kini menutup wajahnya karena malu menjadi pusat perhatian banyaknya orang yang ada di dalam cafe itu, sembari berkata, "Bisakah kamu tidak teriak-teriak seperti tadi? Apa kamu tidak malu menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sini?"

Maura menolehkan kepalanya ke segala arah, melihat ke sekelilingnya. Dimana ucapan dari Erland tadi benar adanya jika dirinya kini tengah menjadi pusat perhatian dari banyaknya pengunjung cafe tersebut. Dimana pandangan orang-orang itu dibalas dengan cengiran oleh Maura.

"Maaf maaf telah mengganggu waktu tenang kalian. Tadi saya tidak sengaja berteriak. Jadi sekali lagi maaf ya dan silakan menikmati waktu santai kalian lagi," ujar Maura meminta maaf ke semua pengunjung di cafe itu tanpa melunturkan cengiran di bibirnya disebut.

Permintaan maaf dari Maura itu hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh sebagian orang disana dan sebagian yang lainnya hanya bersikap cuek bebek tanpa memberikan balasan apapun.

Maura yang sudah melihat semua orang kembali ke posisi mereka masing-masing ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah Erland yang masih menutup wajahnya.

"Stttt heyyy," panggil Maura dengan desisannya.

Dimana hal itu membuat Erland kini menyingkirkan tangannya yang tadi ia gunakan untuk menutup wajahnya.

"Aku punya nama jadi lain kali panggil aku dengan namaku bukan hanya panggil aku dengan cara berdesis seperti tadi," protes Erland.

"Ck, laki satu ini banyak maunya. Haishhhh," gumam Maura yang sayangnya masih bisa didengar oleh Erland.

"Terserah aku lah, mau aku banyak mau kek atau tidak itu bukan urusanmu," balas Erland.

"Baiklah-baiklah terserah kamu. Dan lebih baik kita kembali ke topik pembicaraan kita tadi. Apa tambahan perjanjian yang kamu minta terakhir tadi aku tidak salah dengar kalau tidak ada kata cerai di pernikahan kita berdua ini?" tanya Maura untuk memastikan jika ia tadi tak salah dengar.

"Tidak. Apa yang kamu dengar tadi benar. Tidak ada kata cerai untuk pernikahan kita," jelas Erland.

"Yang benar saja. Kalau kita tidak bercerai bagaimana saat kita menemukan orang yang benar-benar cocok untuk kita berdua?"

"Katakan saja yang sebenarnya jika aku ataupun kamu sudah menikah tapi tidak menutup kemungkinan jika kita juga akan menikah dengan orang yang nantinya mungkin akan kita cintai." Maura yang tidak mengerti ia mengurutkan keningnya.

"Maksud kamu?" tanya Maura.

"Maksudku. Kamu ataupun aku tetap boleh menikah lagi tanpa ada kata cerai dari hubungan kita berdua. Dan saat itu terjadi kita tetap harus satu rumah dengan membawa pasangan kita masing-masing. Dalam istilah lain, aku boleh memiliki dua orang istri yang satu kamu dan yang satunya perempuan yang aku cintai. Begitu juga dengan kamu yang boleh mempunyai dua suami, yang pertama aku dan yang kedua laki-laki yang kamu cintai. Bagaimana, Apa kamu sudah paham apa yang aku maksud ini?" Maura tampak berpikir sesaat sebelum ia memutuskan mengiyakan dengan cara menganggukkan kepalanya. Karena ia rasa point perjanjian dari Erland itu juga tidak merugikan dirinya.

"Baiklah kalau begitu aku setuju. Dan apa ada tambahan lagi?" tanya Maura sembari mengambil bolpoin yang berada di atas meja di depannya itu.

"Aku rasa sudah cukup. Kamu?"

"Aku pun juga merasa kalau perjanjian ini sudah sangat cukup untuk menjalin rumah tangga denganmu," ujar Maura yang membuat Erland kini menganggukkan kepalanya.

Dimana setelahnya tak ada lagi percakapan dari mereka berdua, Maura yang tengah fokus dengan surat perjanjian tersebut untuk menulis point tambahan. Sedangkan Erland, ia fokus dengan ponselnya untuk memberitahukan ke salah satu anak buahnya untuk segera mempersiapkan pernikahan dirinya dan Maura yang akan diadakan dengan sederhana.

"Aku sudah selesai menambahkan point di surat perjanjian ini," ujar Maura kala tugasnya telah selesai. Dan ucapan dari Maura itu membuat Erland menaruh ponselnya dan setelahnya ia melirik ke arah kertas perjanjian tersebut.

"Oke, kalau begitu kamu sudah boleh tanda tangan di bagian pihak perempuan di atas materai." Maura menganggukan kepalanya lalu menandatangani sesuai dengan perintah Erland tadi. Kemudian setelahnya ia menyerahkan kertas perjanjian tersebut ke hadapan Erland yang membuat Erland dengan otomatis juga menandatangani surat perjanjian itu di bagian pihak laki-laki.

"Karena semuanya telah selesai kamu boleh pergi sekarang juga," ujar Erland yang membuat Maura melototkan matanya.

"Astaga, kamu ini ya benar-benar tidak berperasaan. Bukannya nawarin makan atau kalau tidak minum buat menghilangkan dahaga setelah berlari sejauh hampir 2 km. Ini malah diusir. Benar-benar ya kamu!" geram Maura yang ingin sekali membogem wajah laki-laki di depannya itu. Namun sayang ia bakal tidak tega melakukannya karena ia tak ingin merusak wajah tampan Erland.

"Ohh kamu mau minum dan makan ya?" Maura memejamkan matanya dengan dada yang naik turun. Sepertinya perempuan itu sudah tak tahan lagi untuk tak meluapkan kekesalannya itu.

Hingga setelah ia membuka matanya, ia berdiri dari duduknya sembari berkata, "Tidak perlu. Aku sudah kenyang dan tidak haus lagi. Terimakasih."

Maura kini beranjak dari hadapan Erland dan saat dirinya sampai di depan pintu cafe itu, ia membuka pintu tersebut dengan kasar dan menutupnya dengan membanting pintu itu hingga menimbulkan suara cukup keras yang untungnya tak membuat pintu kaca tersebut pecah. Ia pun juga tidak memperdulikan orang-orang yang ada di dalam cafe itu yang terpenting ia sudah meluapkan emosinya.

Jika saja ia tadi membawa dompet yang berisi sejumlah uang, ia tak akan meminta Erland untuk mentraktirnya karena ia bisa membelinya sendiri. Namun sayang, ia tadi salah mengambil dompet yang hanya berisi 20 ribu saja tanpa ada kartu ATM dan lain sebagainya bahkan kartu SIM pun ia tak membawanya. Dimana uang itu hanya bisa ia gunakan untuk membayar parkir mobilnya tadi. Dan karena salah mengambil dompet, ia juga harus terpaksa berjalan kaki lagi sejauh hampir 2 kilo untuk sampai ke restoran di mana ia menitipkan mobilnya itu.

Sedangkan Erland yang melihat Apa yang dilakukan oleh Maura tadi, ia tersenyum sebelum dirinya berdiri dan ikut pergi dari cafe itu tak lupa dengan meletakkan sejumlah uang untuk membayar minuman yang telah ia pesan tadi di atas meja yang ia gunakan. Ia sebenarnya tidak berniat untuk tidak mentraktir Maura, tapi dia tadi melakukan hal tersebut hanya untuk mengerjai Maura saja, sekaligus untuk melatih Maura agar lebih hemat lagi. Karena setelah menikah dengannya nanti Erland akan tetap merahasiakan identitas aslinya dan akan tetap mengaku sebagai seorang sopir di rumah keluarga kandungnya sendiri, entah sampai kapan dia juga tidak tahu. Dan karena hal tersebut, pastinya Maura dan dirinya akan hidup sederhana tanpa kemewahan yang mereka nikmati sejak mereka kecil sampai saat ini.

Terpopuler

Comments

Rita Mahyuni

Rita Mahyuni

ciannnn maura....sabar ya...ntar dinafkahin 2 jt perbulan...miris...x ...kedepan dunia maura abu2...he he...bistu berwarna krn 22 bucin

2023-02-27

1

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

😱😱😱😱😱
gila bener nih mreka....

2023-02-10

1

Hany

Hany

semangat buat dek Yeni,ayo makin semangat nulisnya,biar makin banyak up nya😊💪😘

2022-12-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Eps 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
218 Bab 218
219 Bab 219
220 Bab 220
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223
224 Bab 224
225 Bab 225
226 Bab 226
227 Bab 227
228 Bab 228
229 Cerita bang Zico Rilis!!!
230 Cerita Baru!
231 Cerita Baru!
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Eps 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217
218
Bab 218
219
Bab 219
220
Bab 220
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223
224
Bab 224
225
Bab 225
226
Bab 226
227
Bab 227
228
Bab 228
229
Cerita bang Zico Rilis!!!
230
Cerita Baru!
231
Cerita Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!