Bab 3

"Huwaaaaa, aku mohon jangan culik aku mas Hulk. Jangan jadikan aku sebagai istrimu karena yang aku katakan tadi hanya untuk manusia sepertiku bukan makhluk lain seperti dirimu! Jadi pergi sana hus hus. Jangan culik aku!" teriak Maura histeris.

Laki-laki yang dianggap sebagai makhluk astral oleh Maura kini memelototkan matanya tak terima. Dan dengan kesalnya, tangannya kini bergerak untuk menyentil kening Maura dengan cukup keras.

"Aduh, sakit mas Hulk," rintih Maura. Namun walaupun ia kesakitan, ia tak membuka matanya sama sekali.

"Mas Hulk, mas Hulk your eyes!" kesal laki-laki tersebut.

"Berdiri sekarang juga!" perintahnya untuk kedua kalinya.

"Gak mau, nanti aku diculik sama mas Hulk lagi," tolak Maura yang membuat laki-laki itu berdecak kesal. Dan dengan terpaksa ia menarik lengan Maura hingga perempuan itu berdiri dan menghadap kearahnya.

"Mas Hulk, jangan culik aku. Huwaaa!"

Happ!

Laki-laki itu kini membungkam mulut cerewet dari Maura sembari berkata, "Berisik. Aku kasih tau ke kamu jika aku ini manusia sama seperti dirimu. Jadi hentikan jangan panggil aku dengan sebutan mas Hulk lagi sebelum mulutmu ini aku sumpel pakai kaos kaki," ucap laki-laki itu yang berhasil membuat Maura yang sempat memberontak kini terdiam. Ia rasa ucapan yang barusan ia dengar itu benar, karena jika yang bersamanya saat ini adalah mas Hulk tidak mungkin dia bisa memegang dirinya. Ditambah harum yang ia cium, bukan bau aneh melainkan bau parfum maskulin.

"Jadi sekarang buka matamu itu. Sebelum aku tinggal kamu biar kamu sendirian lagi disini," ujar laki-laki tersebut

Maura yang sebenarnya masih takut pun akhirnya perlahan ia memberanikan diri untuk membuka matanya. Dan saat matanya itu terbuka lebar, ia melihat ada seorang laki-laki yang kini tengah menatapnya tanpa ada senyum di bibirnya.

"Sekarang kamu sudah lihat kan kalau aku ini sejenis denganmu," ucap laki-laki itu dengan melepaskan bungkamannya tadi dari mulut Maura.

Dimana hal tersebut membuat Maura menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia juga sudah membuktikan sendiri jika orang yang ada di hadapannya itu benar-benar seorang manusia dengan melihat kearah kaki laki-laki itu yang ternyata menapak tanah. Dan hal tersebut membuat Maura kini menghela nafas lega. Setidaknya ia sekarang sudah tidak sendiri lagi dan mungkin ia akan meminta pertolongan ke laki-laki itu agar mengantar dirinya ke kediaman kedua orangtuanya.

"Hmmm maaf aku tidak tau jika kamu adalah manusia sama sepertiku. Ya lagian sedari tadi aku yang berada disini sendirian tiba-tiba kamu datang entah dari mana tanpa permisi terlebih dahulu. Dan juga sebelum ada kamu, aku tadi juga bertemu dengan Mbak Kun. Jadinya aku tidak salah dong kalau menganggap kamu sebagai mas Hulk," ucap Maura tak mau di salahkan.

Laki-laki itu tampak memutar bola matanya malas.

"Terserah kamu," ucapnya sembari melengos pergi dari hadapan Maura. Dimana apa yang dilakukan oleh laki-laki itu membuat Maura dengan cepat mengikuti langkah kaki laki-laki tadi.

"Heyyy kamu mau kemana?" tanya Maura kala dirinya telah menyamakan langkah kaki laki-laki tadi.

"Pulang," jawab laki-laki tersebut dengan singkat.

"Ehhhh kalau kamu pulang bagaimana denganku? Masa kamu tega ninggalin aku disini sendirian sih. Minimal kamu anterin aku sampai rumah lah."

Laki-laki itu yang mendengar perkataan dari perempuan menyebalkan yang berada di sampingnya tersebut, ia kini menghentikan langkah kakinya. Ia memang berniat meninggalkan perempuan itu di tempat sepi tersebut karena dirinya sudah terlalu sebal dengannya.

"Maaf apa kita saling kenal sebelumnya sampai aku harus mengantar kamu ke rumahmu? Dan kamu tau aku tidak sebaik yang ada di pikiranmu," ujar laki-laki itu dengan bersedekap dada.

"Kalau begitu kita kenalan dulu. Namaku, Maura Nauvalia Kaille. Panggil saja Maura. Kalau kamu?" Maura memperkenalkan dirinya sembari mengulurkan tangannya kehadapan laki-laki itu.

Dimana tangannya itu ditatap lekat oleh laki-laki tersebut sembari berucap, "Itu tangan bersih kan?"

Maura melongo saat mendengar ucapan dari laki-laki itu sebelum ia berdecak sebal. Hingga tangan kanannya itu kembali ia tarik kemudian bergerak untuk mengambil tisu basah yang berada di tas kecilnya untuk mengelap tangannya itu.

"Kamu lihat sendiri aku mengelap tanganku tadi, jadi sudah aku jamin tanganku ini terhindar dari yang namanya bakteri," ujar Maura kembali mengulurkan tangannya.

Laki-laki itu tampak mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tangannya bergerak memelas uluran tangan dari Maura

"Erland Drake."

Maura menganggukkan kepalanya saat ia mendengar nama laki-laki tersebut.

"Oke, karena berhubung kita berdua sudah saling mengenal satu sama lain. Maka kamu anterin aku sekarang juga. Let's go." Tanpa mendengar persetujuan dari Erland, Maura lebih dulu berjalan. Tapi baru beberapa langkah, ia menghentikan langkahnya itu dan segera menolehkan kepalanya kearah Erland yang berada di belakangnya.

"Ehh tunggu sebentar, mobil kamu mana?" tanya Maura sembari menatap ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan alat transportasi itu. Namun ia tak menemukan sebuah mobil pun disekitarnya.

"Aku tidak punya mobil. Dan hanya punya motor," ujar Erland yang tentunya berbohong. Dan setalah mengucapakan hal tersebut ia kini mendahului langkah Maura menuju ke sebuah motor matic yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka berdiri saat ini.

Dimana hal tersebut membuat Maura terdiam tempatnya dengan mata yang terus tertuju kearah Erland dan motor laki-laki tersebut.

"Sumpah demi apapun tampilan dia yang keren begitu pakainya pakai motor matic. Aku kira saat dia bilang tidak punya mobil minimal dia punya motor sport lah. Aku sih tidak mempermasalahkan tentang kendaraan yang dia pakai, mau dia pakai sepeda onthel sekalipun selagi bisa di gunakan tidak masalah buatku. Tapi mbok ya stylenya harus menyesuaikan lah. Masa stylenya keren banget kaya anak moge ehhh taunya malah pakai motor begitu. Hadeh." Maura menepuk keningnya sendiri.

Sedangkan Erland, ia mengerutkan keningnya kala melihat aksi Maura tadi. Sebelum dirinya kini angkat suara.

"Jadi gimana? Mau aku antar?" tanya Erland yang membuat Maura tersadar dari pikirannya itu.

"Ya mau dong," ujar Maura. Ya kali dia tidak jadi ikut dengan Erland, bisa-bisa dirinya saat ditinggal Erland sendiri, ia bisa mati kaku di tempat sepi dan menyeramkan itu.

Maura kini berlari kecil mendekati Erland. Namun saat laki-laki itu sudah naik keatas motor tersebut, Maura masih berdiri di samping motor itu yang lagi-lagi membuat Erland berdecak sebal.

"Kenapa bengong disitu? Naik sekarang!" perintah Erland.

"Tunggu sebentar. Koperku mau ditaruh dimana?" tanya Maura bingung

"Buang saja." Maura memelototkan matanya.

"Enak saja. Gak mau. Banyak barang berharga didalam sini." Erland menghela nafas, sepertinya ia harus banyak-banyak bersabar menghadapi perempuan tersebut.

"Sini."

"Kamu mau apa? Aku tidak akan membiarkan kamu membuang koperku ya."

"Tidak ada yang mau membuang koper kamu. Aku mau menaruh koper itu didepan sini. Jadi buruan kasih aku sekarang juga," geram Erland yang membuat Maura kini memperlihatkan cengirannya.

"Ngomong dong dari tadi kalau mau ditaruh disitu. Ya sudah nih." Maura menyerahkan koperasinya itu ke Erland dan setelah benda tersebut berpindah tangan, Maura segera naik keatas motor tanpa aba-aba hingga hampir saja membuat Erland kehilangan keseimbangannya jika dia tadi tidak reflek memegang kedua stir motor tersebut. Dimana hal itu membuat Erland untuk yang kesekian kalinya mendengus kasar. Dan setelah semuanya siap barulah Erland menjalankan motor milik temannya yang ia pinjam tadi.

Terpopuler

Comments

Rita Mahyuni

Rita Mahyuni

maura rada2 somplak kayaknya...🤣🤣🤣

2023-02-27

1

Defi

Defi

Bar2 benar sikap Maura 😂

2023-02-24

1

Hany

Hany

semangat thoor,pingin lihat tingkah Maura calonya bang et😅

2022-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Eps 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
218 Bab 218
219 Bab 219
220 Bab 220
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223
224 Bab 224
225 Bab 225
226 Bab 226
227 Bab 227
228 Bab 228
229 Cerita bang Zico Rilis!!!
230 Cerita Baru!
231 Cerita Baru!
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Eps 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217
218
Bab 218
219
Bab 219
220
Bab 220
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223
224
Bab 224
225
Bab 225
226
Bab 226
227
Bab 227
228
Bab 228
229
Cerita bang Zico Rilis!!!
230
Cerita Baru!
231
Cerita Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!