Bertukar Jiwa Dengan Sang Antagonis
Membuka mata perlahan-lahan mencoba melihat sekitar ruangan yang terlihat sangat asing, kepalanya terasa begitu berat dan sekujur tubuh terasa begitu sakit.
"Ya tuhan kepala ku pusing sekali, Kamar siapa ini??"
Seorang Pelayan berjalan mendekati wanita yang terbaring lemah di kasur itu,"Nona Sora anda sudah sadar, beri tahu Tuan bahwa Nona sudah sadar".
Pelayan-pelayan itu terus memanggil nya Nona Sora, Ia bingung harus menjawab apa kepada mereka apalagi dengan kondisinya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang begitu cepat berjalan terlihat seorang pria paruh baya yang menampakkan wajah lega mendatanginya, Ia memeluknya begitu erat akan tetapi membuat wanita itu terkejut hingga melepas paksa pelukan itu terlebih wanita itu tidak tahu siapa Pria yang mengenakan setelan jas yang terlihat mahal dan berkelas seperti seorang pejabat tinggi atau seseorang yang memiliki pengaruh besar.
"Maaf kalian terus memanggil ku Sora, Tapi nama saya Reina Vivian bukan Sora, Kalian siapa? "Wajahnya terlihat bingung.
"Sora apa yang barusan kamu katakan, Ini Ayah nak … Reina Vivian???" Tanya Sang Ayah sembari memegang kedua tangannya.
Asisten Pribadi Ayahnya yang mengingat jelas nama wanita yang bernama Reina Vivian, Ia pun menjelaskan tentang Reina Vivian adalah seorang perkerja kantoran yang sudah berusia 30 tahun belum menikah dan dia juga wanita yang sudah menyelamatkan Sora Harumi Matthew dari kecelakaan maut.
"Nak, Kamu sungguh beruntung diselamatkan oleh orang baik yang bernama Reina Vivian itu"Tutur Si Ayah penuh dengan rasa syukur.
Sejenak Reina membeku bergumam di hatinya,"Woii ..Woii.. gila ini bukan Prank atau isekai kan!!!! Ini cerita kok kayak di Novel yang biasa gua baca sih".
Ayahnya heran melihat anak kesayangannya yang terlihat kebingungan, Segera Sang Ayah menyuruh beberapa Dokter pribadi keluarga besar Matthew untuk melihat keadaan anaknya. Namun hasil pemeriksaan Sora sudah sembuh total.
Reina yang sudah lelah meminta kepada mereka untuk meninggalkannya sendirian, Ia melirik-lirik setiap sudut ruangan memperhatikan apakah ada kamera yang tersembunyi, Namun tidak ada hal yang mencurigakan.
"Gua pasti lagi mimpi, Pejemin mata aja mungkin gua sekarang lagi
di kantor pas banget jam istirahat biasakan gua tidur di atap”
Tidak lama Reina pun terlelap yang memasuki alam bawah sadarnya dalam mimpi itu ia berada di tengah bukit yang luas di mana terlihat seorang wanita muda yang sedang duduk di pohon besar tersebut seperti sedang menunggunya. Reina berjalan mendekatinya melihat wajah wanita itu yang terasa tidak asing. Ia teringat
kembali tentang pertemuan pertama mereka di persimpangan jalan.
*Flashback
Di kala hujan yang begitu deras dalam perjalanan pulang Reina melihat seorang wanita yang terlihat muda yang ingin melewati lampu lalu lintas ia terlihat sangat kacau entah itu pikiran bahkan hatinya.
"Dek, Hati-hati disini banyak mobil yang lewat liat tuh rambu-rambu lalu lintasnya kita belum boleh jalan"Tarik Reina yang memegangi tangan anak itu.
Menepis tangan Reina dengan kasar,"Lepaskan aku ... Itu bukan urusan mu, ******!!!"
"Ha kasar banget ni anak sabar Reina… Apa kamu lagi putus cinta kalau begitu kamu bisa cerita sama aku tenang aja aku bakal bantu kamu kok?"Bujuk Reina melihat anak itu yang terus berjalan melanjutkan langkah kakinya hingga ke tengah jalan yang masih terlihat sepi.
"Kalau begitu, Bantu aku mengatakan kepada mereka maafkan aku ... maafkan aku ... Aku ... Aku sungguh meminta maaf!!!"Teriakan yang penuh keputusasan dan rasa penyesalan hingga suara nya menjadi serak.
Pada saat itu Reina tidak begitu jelas mendengar apa yang ia katakan karena hujan yang begitu deras, Saat menoleh kearah kiri mata Reina terbuka lebar karena tampak sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Ia berlari sekuat tenaga untuk menggapai anak malang itu.
Brukkkkkk!!!!!!!
Suara keras yang memecah keheningan di sekitar tempat tersebut di mana sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menerjang kedua wanita itu, Reina yang berniat ingin menolong malah keduanya mengalami kecelakaan yang dimana tubuh Reina terpental dan saat itu pula jiwa mereka bertukar.
*Flasback End
Setelah mengingat kejadian itu Reina tidak bisa berkata lagi, Ia menangis hingga terisak-isak “Padahal aku ingin melindungi mu … Terus kenapa hiks hiks?”
“Mungkin ini hukuman dari Tuhan, karena aku yang begitu buruk”
“Jangan berbicara seperti itu aku semakin ingin menangis terus waktu itu kenapa kau menangis, Sora?”
“Tentang itu aku akan membagikan ingatan ku padamu Kak Reina” Jawab wanita muda itu yang menyandarkan kening nya di kening Reina.
Dalam ingatan itu sebelum tragedi kecelakaan Sora ingin menemui William Kei Dominic calon tunangannya, Ia membawakan cemilan kesukaan Kei yang biasa mereka makan saat masih kecil. Tepat di taman belakang rumah Kei langkahnya seketika terhenti sekujur tubuhnya terasa di tusuk jarum-jarum bibirnya bergetar melihat orang yang ia cintai mencium wanita lain tepat di depan matanya.
Wanita itu adalah cinta pertama Kei yang bernama Ella Jovanka, Ia adalah Wanita sederhana yang cantik dan lembut sangat berbeda jauh dari Sora yang memiliki kepribadian yang buruk.
Sora mendekati mereka berdua dengan kasarnya ia melempar cangkir berisi teh kearah Ella, Hingga kepalanya terluka namun itu tidak membuatnya puas ia menarik rambutnya dengan kuat seraya menghina keluarga Ella yang seorang pengusaha kecil.
Kei yang murka melihat kekasih tercinta di perlakukan seperti binatang, Ia menampar Sora hingga berulang-ulang kali hingga bibirnya terluka karena tamparan yang begitu keras dan untuk pertama kalinya Kei begitu kasar padanya.
"Kei, Kenapa… Aku ini Tunangan mu?" Mata Sora meneteskan setiap air mata yang begitu menyakitkan ia mencoba memegang tangan Kei, Namun Kei menepis tangannya yang gemetar.
"Apa kau tuli sudah berkali-kali aku mengatakan padamu, Pertunangan itu palsu dan Aku tidak pernah menyukai mu sampai kapan pun aku tidak pernah mencintaimu, Pergi dari sini jangan pernah temui aku lagi!” Kei meninggalkan
Sora dan ia menggendong Ella yang terlihat sudah tak mampu bergerak.
Tidak terima dengan semua ucapan Kei ia berlari sekuat tenaga di tengah hujan deras itu air matanya terus berjatuhan. Ia terus mengingat Kembali kenangan saat mereka berdua masih kecil, Kei kecil berjanji akan mencintai dan menikahinya namun semua itu hanya permainan anak-anak akan tetapi bagi Sora itu sebuah janji suci untuknya.
Sora bergegas pulang ke rumah ia ingin ibunya membantu dirinya, Untuk menghancurkan keluarga Ella dan mengambil Kei di sisinya lagi.
Namun Ibunya malah berbisik dengan seringai nya,"Kau itu Monster, Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan cinta dari siapa pun bahkan dari diriku."
Ucapan yang penuh dengan rasa sakit mendalam hingga merasuki tulangnya Sora tidak bisa berkutik sedikit pun, Mata nya melebar dan memerah bibir nya bergetar. Selama ini Sora pikir ibunya selalu berada di pihaknya ternyata itu salah, Ia baru menyadarinya selama ini Sang ibu juga membenci nya.
Di tengah hujan deras ia berjalan sempoyongan matanya bengkak karena air mata yang terus bercucuran, Beberapa pelayanan yang membujuknya Kembali ke rumah tidak ia pedulikan.
"Tuhan apa ini sebuah karma untuk diriku aku tidak memiliki siapapun di sisiku mereka semua membenci ku,Tuhan Berilah aku kesempatan untuk meminta maaf kepada mereka" Menatap langit dengan tatapan putus asa.
Terlepas dari ingatan yang diberikan Sora, Reina terbangun dari mimpinya. Cerita itu membuat dadanya terasa begitu sesak dan menutup mulut nya erat-erat agar tangis nya tidak terdengar.
“Semua ingatan Sora berada didalam kepala ku, Ya Tuhan…hiks hiks hiks”
Cukup lama menunggu Reina benar-benar tenang, Ia perlahan berjalan menuju cermin yang berada di sudut ruangan ia begitu terkejut melihat dirinya.
"Ayah …Ibu apa yang harus aku lakukan? Aku cantik sekali matanya belok,badannya juga langsing bahkan kulitnya putih dan halus tapi dadanya masih gedean punya gua sih?"Cengar-cengir di depan cermin kemudian ia teringat kembali tentang dirinya yang di pecat.
”Hah gua ingat baru aja di pecat Bos sialan itu apa lagi tanpa pesangon!Sumpah gua gak mau ketemu manusia itu lagi”.
Sebelum kecelakaan itu terjadi Reina di pecat karena di tuduh mengambil dokumen milik Bosnya yang mana terdapat desain laptop terbaru milik perusahaan, Sialnya lagi ia mendapatkan makian yang membuatnya menyesal bekerja di perusahaan itu.
Presdir itu begitu kasar mempermalukan Reina di depan semua orang,"Seharusnya saya dari dulu mecat kamu, Lebih baik kamu pulang saja usia mu yang sudah tua itu seharusnya menikah dan diam di rumah!!".
Padahal selama ini Reina sudah mengabdi di perusahaan itu hampir 6 tahun, Sebelum Presdir lama meninggal dan di gantikan oleh anak sulung nya yang sangat keras kepala dan menyebalkan.
Selama ini hidup Reina begitu sulit ia berusaha bertahan meskipun bisa hancur seketika, Saat ia masih berumur
13 tahun kedua orangtuanya sudah tiada dikarenakan sebuah kecelakaan dia hidup sendiri sebatang kara sebab tidak ada satu pun keluarganya yang bersedia membawanya pulang. Untung saja Ayah nya memiliki tabungan yang cukup untuk Reina hingga bisa memasuki perkuliahan meskipun Reina juga harus banting tulang
dengan kerja sambilan untuk menafkahi dirinya sendiri.
***
Terdengar ketukan pintu dari seorang Pelayan dengan gemetar menghampiri Reina yang berdiri di depan cermin, Saat Reina berbalik ia begitu gelagapan hingga tangan nya gemetar terlihat banyak luka di tangan pelayan itu
karena ulah Sora yang sering melukai nya.
Bisik Hati Reina," Baiklah Sora aku akan membantu mu menebus semua kesalahanmu sehingga mereka bisa memaafkan mu, Kali ini kau harus jadi anak yang baik."
Reina memegang kedua tangan Pelayan itu akan tetapi ia malah terkejut dan menarik tangannya kembali sehingga cemilan itu terjatuh ke lantai. Pelayan itu sontak meminta maaf berkali-kali, Reina pun membalas dengan senyuman ia mengambil cemilan itu dan langsung memakannya.
"Nona apa yang kau lakukan itu kotor ..."
"Belum Lima menit kok… Apa ini buatan mu enak sekali"
Suasana malah menjadi canggung dan hening Pelayan itu membisu tidak berbicara sepatah katapun.
"Ah ia hari ini kamu ke klinik keluarga yah, Obati luka mu jika ada yang bertanya katakan ini perintah Nona muda Sora oke .... "
"Tapi Nona .... Saya tidak apa-apa " Ia terlihat bingung dengan Sora yang terlihat berbeda.
"Maafkan aku tangan ini terluka karena diriku ... Apa mau aku yang obati???" Memegang tangan Pelayan itu lagi.
"Nona tidak perlu biar saya pergi ke klinik"Pelayan itu pun langsung pergi menuju klinik ia masih bingung dan berpikir bahwa Nona Sora sedang mempermainkan nya.
Reina yang sudah leluasa berjalan mengelilingi rumah yang bagaikan istana itu,Tidak terpikir oleh nya akan hidup semewah ini. Ia menemui Asisten pribadi Ayahnya menanyakan tentang pemakaman wanita yang bernama Reina Vivian, Ternyata pemakaman sudah di urus oleh seseorang yang tidak di kenal. Karena tidak sabar mengunjungi pemakaman ia meminta salah satu Pelayan mengantar nya.
"Kau mau kemana?? Baru saja sadar udah mau keluyuran jangan membuat ulah lagi”,Ketus Seorang ibu yang menajamkan matanya.
"Sora ini benar emak lho... Kok gini amat sih kayak emak tiri sinetron ajah"Bisik Hati Reina.
"Maaf Ibu, Jika ibu tidak mengizinkan aku tidak akan pergi kok" Tutur lembut Reina yang menundukkan kepalanya membuat semua orang terkejut bahkan adiknya yang ingin berpura-pura menangis yang sedang mencari perhatian dari ibunya, Air matanya tidak jadi jatuh.
"Ada apa dengan dirimu... Ini tidak seperti dirimu yang biasanya"Tanya si ibu yang sedikit mencurigainya.
Reina membalas dengan senyuman tipis,"Aku baik-baik saja ibunda."
Tiba-tiba seorang Pelayan menyuruh Sora kembali ke kamarnya karena ayahnya sudah menunggu sejak tadi, Ia pun berpamitan dengan sopan nya kepada mereka berdua. Ibu dan Adiknya berpikir bahwa Sora sedang membuat rencana agar bisa menipu semua orang dengan berubah seperti orang baik.
Ayahnya pun menanyakan Kembali keadaan nya, Reina pun bersikap seolah-olah ia adalah Sora yang begitu manja kepada Ayahnya, Agar kerutan di dahi nya tidak terlihat lagi. Ayahnya mengatakan bahwa ia untuk sementara akan cuti, Perkuliahan nya akan di tunda sampai ia benar-benar pulih kembali, Akan tetapi dia menolak karena pastinya sangat bosan jika berdiam diri di rumah ini. Lagian dulunya dia seorang kutu buku akut.
Ayahnya sedikit heran Ia tahu benar anaknya sangat malas kuliah tetapi saat ini anak itu begitu ingin kuliah, Membuat hati ayahnya begitu senang melihat anaknya sudah berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
☞ʕ •̀Lotty•́ ʔ♪☜
menarik
2022-11-29
1
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘
2022-11-27
1