Ep.6 Bermalam dengan Mantan Bos

Menatap wanita yang sedang tertidur pulas itu Kei memikirkan sesuatu, Dua tahun lalu Sora pernah meminta nya di bawa ke sebuah taman kota yang di penuhi pasangan yang sedang kencan. Berat hati Kei mengabulkan permintaan yang hampir Dia lupakan, Akan tetapi Sora sudah membantu nya hari ini anggap saja membalas budi sebab ia tidak mau mempunyai hutang budi dengan wanita yang sedang tidur dengan mengeluarkan suara bising.

"Apa dia secapek itu, Hee ternyata dia bisa ngorok juga"

Sesampai di tempat yang mereka tuju, Sora terbangun ia melihat pria yang membawanya itu sedang di luar mobil seperti sedang menunggu nya terbangun.

"Mm dimana ini Kei??" Membuka kaca mobil.

"Cepat keluar ... Aku gak mau loh lama-lama disini!"

"Taman kota ... Norak banget ..."Keluh Sora keluar dari mobil.

"Bukannya dulu kau maksa-maksa aku bawa ke sini?"

"Haha aku lupa ... Kalau begitu kita cari tempat duduk yang ngadep laut aja"Menarik tangan Kei,"OMG gua harus hati-hati nih, Harusnya gua ingat keinginan Sora tapi akhir-akhir ini ingatan itu terasa kabur"

Akhirnya mereka menemukan tempat duduk yang menghadap laut angin-angin yang bertiup begitu kencang membuat serpihan debu memasuki mata Sora yang membuat nya merasa tidak nyaman, Kei dengan Omelan nya itu meniup mata Sora yang terkena debu.

"Gimana udah enak kan matanya ... Makanya tadi pas angin kenceng tutup aja muka lu biar gak kena debu!!"

"Hm ... 🥺"

"Ekspresi wajahnya yang lucu ini tidak pernah aku lihat ini pertama kalinya ia terlihat sangat menggemaskan dan diam aja pas di marahin hee lucu banget, Sungguh... Haahh😱!!! Astaga gua ngomong apa tadi Kei sadar!!!" Kei menampar wajahnya agar ia sadar bahwa wanita ini Sora si kejam.

"Ada nyamuk?"

"Enggak!! Aku beli minum dulu"

Angguk Sora yang kembali menatap lautan, Entah kenapa hari ini ia sangat merindukan keseharian nya seperti dulu, Menjadi seorang wanita karir, Mempunyai teman yang selalu mendukung nya dan Manga ,Novel, Anime.

Ponsel Sora berdering ternyata ia mendapatkan telpon dari Kei, Ia meminta maaf tidak bisa menemani nya karena ada urusan mendadak Ibunya Ella sedang di bawa ke rumah sakit sebab penyakit jantung nya kambuh lagi.

"Hm Aku gak punya perasaan apa pun dengan Kei .. Tapi di tinggal kayak gini sendirian!!! Emang kampret ni anak!!" Meremas ponselnya dengan wajah sangat kesal.

Ia mengambil nafas begitu dalam agar lebih tenang dan sabar menghadapi anak labil itu, Tapi cobaan berat itu pun datang seketika hujan turun begitu deras.

"Kei bego!!!!!!!!" Teriak Sora di tengah hujan deras itu,Tidak peduli lagi dengan hujan deras yang menerpa dirinya meskipun membuat pakaiannya basah. Dia berjalan keluar dari taman mencari taxi yang lewat tetapi tidak satu pun yang berhenti karena hujan yang begitu deras.

Mobil yang terlihat begitu mewah berhenti tepat di hadapannya, Seorang supir mendekat ia memayungi Sora. Awalnya ia menolak masuk ke dalam mobil karena terlihat mencurigakan akan tetapi kecurigaan itu hilang ketika seorang pria tampan nan gagah itu membuka kaca mobilnya.

Duduk berdampingan dengan mantan bosnya itu membuat nya canggung, Shin tidak mengucapkan sepatah kata pun ia terlihat sibuk dengan buku yang ia baca.

"Canggung banget!"Batin Sora memandangi luar kaca mobil.

Shin melemparkan cardigan nya itu ke wajah wanita di sampingnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tidak hanya dingin tapi dia sangat pendiam.

"Terimakasih, Bos"

Shin tertegun sorot matanya menjadi tajam melihat Sora memanggilnya Bos yang hanya di izinkan untuk Reina.

"Bos!!" Tegas Shin dengan matanya yang melotot.

"Gawat gua keceplosan gegara kebiasaan manggil dia!"Sora berusaha tertawa kecil," Maksud aku Shin seperti Bos .. "

"Bos!!!!"Mendekatkan wajahnya sehingga mata mereka beradu.

"Bos ...Bos mafia haha"Memalingkan wajahnya ke lain,"Aduh salah sebut lagi".

"Oh ... Jadi menurut kamu aku terlihat seperti Bos mafia jahat"

"Bukan Shin maksud aku Bos di perusahaan heee ..."

Ketika Shin ingin membalas ucapan wanita yang membuat nya kesal itu, Supir pribadi nya memberitahu bahwa mereka sudah sampai di Apartemen pribadi milik Shin.

Sora bertanya-tanya kenapa ia tidak di bawa langsung ke rumah, Shin mengatakan ia ingin berbicara hal penting kepada Sora. Itu adalah salah satu alasan Shin namun di balik itu semua ada salah satu alasan lain yaitu ia sedikit penasaran dengan Sora yang berubah drastis bahkan tingkah lakunya itu membuat dia mengingatkan nya kepada seseorang yang ia sangat kenal.

Apartemen nya terlihat sederhana mempunyai dua kamar di lantai atas sedangkan lantai bawah ruang tv, dapur dan ruangan terbuka yang di penuhi buku-buku.

Shin menyuruh Sora pergi ke kamar sebelah nya yang kosong tidak pernah ada yang menginap di kamar itu. Hanya Sora dan asisten pribadi yang pernah menginjakkan kaki nya di Apartemen Shin.

"Baju ku basah semua daleman nya juga, Apa dia ada mesin cuci ... Ahh mandi dulu aja lah" Sora pun membersihkan tubuhnya dengan air hangat sehingga tubuh yang kedinginan itu terasa rileks, Aroma sabun nya seperti aroma Shin.

"Dulu pertama kali dia diangkat jadi Presdir aku pikir dia pria Tampan dan ramah seperti mendiang ayah nya jadi aku pun bersedia bekerja satu tim dengan nya, Namun setelah itu aku benar-benar menyesal ternyata dia Iblis berwajah tampan, Melihat perlakuan nya pada ku begitu kejam apa dia sangat membenci ku?Huh untuk apa aku memikirkan hal itu, Reina Vivian sudah tidak ada lagian dia juga tidak mungkin mengingat ku"

Kemudian Sora keluar dari kamar mandi hanya mengenakan sehelai handuk sambil menggosok handuk kecil ke rambutnya yang basah.

Terdengar suara pria berdehem tepat di belakangnya membuat nya berteriak seperti korban pelecehan.

"Oya kau pikir aku pria mesum dengan berteriak seperti itu!! Ini pakailah pakaian ku dan ini daleman mu!" Melempar kan ke arah Sora.

"Daleman??? ... Bukankah itu terlihat kalau kau lebih mesum, Shin?😏"

"Jadi kau suka aku mesumin??" Berjalan mendekati Sora yang terus mengeratkan handuknya ia ingin menjahili anak itu, Akan tetapi kakinya malah tersandung di karpet.

Bruukkkk

*Terjatuh di kasur

Shin mendengar suara jantung yang begitu keras tangan nya meraba sesuatu yang terasa lembut dan kenyal. Saat ia membuka matanya, Terlihat wajah Sora yang begitu murka di bawah tubuhnya.

Blam!!!

Tinjuan Maut Sora yang menghantam wajah Shin begitu keras, Pertama kalinya ia mendapatkan pukulan apa lagi dari seorang wanita.

"Aaaaaaaah!!! Udah kuduga kamu emang mesum!!!Keluar!!!!" Teriak Sora menutup tubuhnya dengan selimut.

Pipi Shin memerah seperti tomat, Ia berjalan begitu cepat dan menutup pintu begitu keras.

"Tangan ku sudah ternodai apa sih yang aku lakuin ... Aw mana pukulan nya sakit banget lagi!" Menuruni tangga.

Sora berdiam diri karena masih marah dengan kejadian tadi, Ia tahu tadi Shin pastinya tidak sengaja dia sangat hapal dengan Bos nya itu tidak mungkin berbuat seperti itu.

"Sora maafkan aku, Aku juga ngerasa ternodai ... Ahh tadi aku mukulnya kuat banget lagi? Kenapa jadi gini sih"

Ia menghela nafas beberapa kali berusaha tenang dengan bersikap dewasa, Bagaimana pun usia nya sudah kepala tiga harus berpikir tenang seharusnya tidak bertindak kekanak-kanakan tapi tetap saja yang di lakukan Shin selalu terbayang di ingatan nya.

🧘🧘🧘

Bunyi ketukan pintu mengangetkan Sora yang mencoba bermeditasi.

"Ehem ... Kaki ku tadi kesandung gak sengaja megang mahluk itu ...."Berhenti sejenak,"Apa sih yang aku omongin".

"Aku lapar ... "Jawab Sora yang sedikit lega bahwa kejadian tadi hanyalah kecelakaan kecil.

"Hm .. Turun lah"

Shin pun menuruni tangga ia merasa sedikit lega, Akhirnya wanita yang ia tidak sengaja lecehkan itu tidak ngambek lagi. Ia pun mengeluarkan beberapa daging dan sayur yang akan di masak.

Sora berjalan mendekati nya mengenakan pakaian Shin yang kebesaran sejenak Shin terdiam melihat Sora. Mengingat kembali pada tahun lalu saat pelatihan di luar kota Reina mengenakan kaos miliknya karena ia lupa membawa baju tidur, Wanita itu terlihat sangat seksi mengenakan kaosnya yang kebesaran.

"Kok kamu tahu ukuran daleman aku?"

"Masih curiga aku orang mesum??" Memotong sayur dengan kasar.

"Gak kok, Cuma nanya??"

"Asisten pribadi aku yang beliin katanya dia nanya salah satu pelayan kamu ... "

"Asisten pribadi apa Bastian?? Dia mau beli pakaian dalam wanita, Kamu Kejam banget Bos!"Gumam Hati Sora duduk melihat Shin sedang menumis sayur.

Shin menyiapkan makanan yang ia masak terlihat dia sudah terbiasa dengan melakukannya sendiri, Tidak banyak yang di bicarakan mereka mulai makan malam bersama terlihat Sora menyingkirkan daun seledri yang sangat ia benci.

Ia heran kenapa Sora menyingkirkan makanan yang ia sukai, Setahunya orang yang sangat ia kenal hanya Reina yang tidak suka Seledri. Shin merenung kan kembali dan berpikir apa yang ia lihat hanyalah kebetulan saja.

Malam itu Shin memberitahu Ayah Sora bahwa anak nya itu akan menginap di Apartemen nya karena hujan badai.

Ia pun mengambil secangkir teh yang di berikannya kepada Sora lalu mulai menanyakan kencan mereka.

"Ah apa aku harus bohong Kei!! Sekali bohong pasti bakal bohong lagi"Menatap sendu Shin yang sedang membaca bukunya.

Sora tahu tidak baik untuk berbohong malah akan nambahin masalah, Ia pun menceritakan semua tidak hanya itu dia juga memberikan pengertian kepada Shin agar mengizinkan adik kecilnya itu memilih pasangan nya sendiri.

"Aku tahu dia punya pacar yang bernama Ella bahkan seluk beluk keluarga nya aku sangat tahu ..."

"Bukan kah itu bagus Shin,Jika merestui mereka berdua"

"Terus kenapa kau kencan dengan dosen mu??"

"Bagaimana dia tahu, Aku kan gak cerita tentang aku sama cowok lain"Menatap dengan curiga,"Shin, Apa kau menyuruh anak buah mu mengikuti kami ..."

Shin mengangguk dengan santai.

"Terus kenapa aku harus jelasin lagi sama kamu .. Cih nyebelin banget capek-capek cerita "

"Kenapa kau terlihat biasa saja saat orang yang sangat kau cintai itu membawa wanita lain"

"Orang yang Kei cintai adalah Ella bukan diriku,Jadi aku ingin mendukung mereka berdua"Jawab Sora dengan halus.

"Hm.. Rasanya itu bukan seperti dirimu, Sora?"Meneguk teh yang ia buat.

"Gawat!! Bahaya lama-lama ngomong sama Si iblis ini? Bisa-bisa dia tahu kalau aku bukan Sora!!"

Jgeeerrrrr!!!!

Suara petir yang terdengar begitu kuat menghentikan Shin membaca, Wajahnya terlihat pucat. Dia begitu cemas hingga berkeringat dingin dan merasa mual.

Hujan badai dengan petir yang begitu kuat membuat Shin meringkuk seperti anak kecil yang ketakutan akan petir.

Melihat Shin yang begitu ketakutan Sora mendekatinya dengan memegang kedua tangan Pria yang wajahnya memucat"Shin, Kamu gak lagi ngerjain aku kan??"

"Minggir!!! Lepasin tangan aku!!!" Ia ingin bangkit dari kursinya tiba-tiba petir berbunyi lagi ia begitu ketakutan dan tiba-tiba lampu mati karena petir yang begitu keras.

"Shin!!!Bentar kamu di situ aja aku cari senter"

"La..ci .."Shin yang duduk di lantai meringkuk ketakutan.

Setelah Sora mendapatkan senter ia melihat Shin yang ketakutan tangannya begitu gemetar melihat kondisinya membuat wanita itu tidak bisa membiarkan nya sendiri.

Sora memegang kedua tangan Shin yang begitu sejuk ia lingkarkan ke pinggang kecilnya itu, Agar Shin bisa menyandarkan kepalanya ke perut Sora yang hangat itu.

"Apa sih sesusah nya ngomong kalau kamu takut petir, Hm ...." Mengelus lembut rambut Shin.

"Berisik!!" Semakin mengeratkan pelukannya karena suara sambaran petir.

"Bukannya Astraphobia sering terjadi pada anak-anak??"

"Diam, Kalau gak aku gigit perut buncit mu ini😠!!"

Seraya menunggu petir reda Sora bersenandung seperti seorang ibu yang menenangkan anaknya yang takut petir.

"Aku bilang diam .... " Menatap Sora yang tersenyum kepadanya.

"Aku gak nyangka si Bos galak ini punya kelemahan juga, Aku belai kayak gini jadi ingat kucing ku tapi sayang nya dia udah meninggoy"

Beberapa jam kemudian hingga pinggang Sora terasa sakit Shin pun mulai tertidur pulas begitu pula lampu pun sudah hidup kembali, Sora tidak tega membangunkannya ia pun mengambil selimut dan bantal untuk Shin.

Memberikan bantal dan menyelimuti Shin, Ia pun ingin kembali ke kamarnya tetapi Shin menarik nya sehingga ia jatuh di tubuh Pria tampan itu.

"Jangan pergi tetap di sini, Bunda" Memeluk erat Sora.

Wajah Sora memerah," Gua bukan emak lu ... Ish aku gak mau tidur sama kamu"Mencoba melepas pelukan Shin.

"Tolong sebentar saja, Aku mohon"Pinta Shin dengan lembut.

Sora hanya bisa pasrah melihat Shin seperti bayi besar yang tidak mau jauh dari ibu nya. Sora berniat jika Shin sudah tidur pulas ia akan pergi kembali ke kamarnya akan tetapi wanita itu malah terlelap pulas di pelukan sang mantan Bos yang begitu hangat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!