*Kamar mandi
"Tadi malam, Apa yang aku lakuin!Aku gak pernah nunjukin kelemahan ku dengan siapa pun tapi kenapa harus dengan anak nakal itu!!😓"
Mengenakan setelan jas yang berwarna biru tua membuat Shin terlihat berwibawa sesekali ia perhatian rambutnya yang sudah memanjang, Ketika menuruni anak tangga matanya berkeliling mencari wanita yang tadi malam tidur di pelukannya.
Mencium aroma masakan yang sangat menggoda perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi menggerakkan tubuhnya menuju dapur yang berada di ujung Apartemen. Ia berpikir jika Bastian sedang membuatkan sarapan untuknya akan tetapi ia keliru ternyata wanita yang ia paksa tidur bersamanya tadi malam sedang sibuk memasak dengan rambut yang di kuncir sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yang terlihat begitu menggoda tidak hanya itu wanita itu terlihat akrab dengan Bastian yang sedang membantunya.
"Selamat pagi, Presdir" Sapa Asisten Pribadi yang juga teman baik Shin.
"Eemm ... Kalian sedang masak apa?? " Kebiasaan Shin yang selalu memicingkan mata saat melihat seseorang.
Dahi Sora mengkerut melihat tatapan Bosnya yang selalu membuat nya kesal,"Aku sedang membuat sup, Nak"
"Nak? Haha Sora kau sedang main jadi ibu dan anak dengan Shin" Ejek Bastian.
"Bastian apa kau tau, Anak ini kemarin berkencan dengan Ray?"
Bastian menatap wajah Sora, Seakan-akan ia sedang menanyakan kebenarannya. Wanita itu pun mengangguk dengan senyum lebar yang menandakan bahwa ia benar-benar berkencan dengan Ray, Menurut nya dosennya itu bukan Pria yang buruk dia sangat baik dan lembut.
"Haha ... Nona Sora kau tidak boleh berkencan dengan Ray, Dia itu ..."
"BL (Boy love)??"Tanya Sora yang wajah nya mulai bersemangat.
Sahut Shin yang memegang secangkir teh,"Kenapa isi otak mu ke situ sih muka mu juga jadi semangat!😒"
Bastian berusaha menjelaskan agar tidak salah paham,"Bukan seperti itu, Dia itu teman kami sejak kecil dan dia itu ..."
"Bad boy??" Mata Sora semakin berbinar-binar.
"Otak mu ini isinya apa sih 😒!!"Ketus Shin yang makin kesal dengan Sora yang terus memotong penjelasan Bastian.
"Bukan seperti itu😁... Ray itu sebenarnya udah punya tunangan, Tunangan nya itu tinggal di luar negeri sepertinya bulan ini dia akan datang tapi tolong rahasiakan ini yah" Akhirnya Bastian bisa menjelaskan dengan benar.
Wajah Sora terlihat putus asa pikirnya dia akan bertemu sesosok Pria yang seperti di manga dia baca, Saat duduk di samping Shin tidak sengaja tangan mereka bersentuhan. Serempak mereka berdua berjauhan dengan raut wajah malu-malu, Sentuhan itu mengingatkan mereka tentang malam kemarin yang penuh dengan kehangatan.
Tidak ada yang bisa membohongi mata keranjang Bastian ia sangat yakin bahwa tadi malam terjadi sesuatu di antara mereka berdua.
Pelayan Sora datang membawakan pakaian, Tas berisi laptop dan buku-buku begituan makeup kedatangan Pelayan itu mengejutkan nya segera ia meminta maaf karena sudah merepotkan Pelayan yang sudah bertahun-tahun mengasuh Sora.
Bastian dan Shin yang menatap nya sedikit heran dengan kepribadian nya benar-benar sangat berbeda.
Penasaran dengan perangai Sora, Bastian langsung bertanya tentang anak itu yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya.
Jawab Sora,"Aku cuma ingin mengakhiri kebencian ini...".
"Aku tunggu di mobil, Jangan lama-lama aku ada meeting!!!"Ketus Shin yang mengalihkan pertanyaan Bastian yang masih menggantung.
Hampir satu jam menunggu, Sora berjalan dengan terengah-engah ia juga takut telat masuk kelas pagi.
"Apa sih yang kau buat, Bisa selama ini!!"Celetuk Shin.
"Hah .. Namanya juga wanita, Benar gak Bastian"Lirik Sora kepada Bastian yang berada di depannya.
Bastian belum sempat menjawab, Shin langsung bertanya," Kenapa harus baju itu??".
"Aku suka mengenakan pakaian seperti ini, Cepat-cepat aku ada kelas pagi ini!".
"Baju yang ia kenakan dan parfumnya sama seperti Reina, Apa ini cuma kebetulan saja!!"
Sepanjang perjalanan Shin terus berpikir keras jauh dari lubuk hatinya ia ingin menyamakan sesosok wanita yang biasanya ia marahi setiap hari saat di kantor dengan wanita di sampingnya yang tidak hentinya berbicara dengan Bastian tentang game yang baru saja rilis dua hari yang lalu.
Sebelumnya Bastian dan Reina lumayan dekat pernah beberapa kali mereka pelatihan berdua di luar kota sebelum ia menjadi Asisten Pribadi Shin. Pada saat senggang mereka menghabiskan waktu bersama bermain game hingga larut malam.
...----------------...
Kemudian mobil mewah itu berhenti di halaman kampus elit yang menjadi salah satu kampus yang bergengsi di kota itu.
Tentu saja Kei tahu siapa di dalam mobil mewah berwarna hitam yang membuat semua mahasiswa tercengang, Ella berusaha menghindari pertemuan nya dengan Kakak Kei. Terlihat kasihan pada pacarnya ia malah dengan mudahnya membawa Ella mendekati Sang Kakak yang baru saja turun dari mobil.
Semua wanita merasa betapa sempurnanya jika menjadikan Shin pasangan mereka, Presdir Elmer Shin Dominic pengusaha terkaya dan pemilik kampus ini sangatlah tampan dan berwibawa.
Mereka berlomba-lomba mendekati Pria berperawakan dingin itu walaupun usaha mereka tidak pernah mendapatkan respon sedikit pun. Lebih mengangetkan lagi seorang wanita yang mengekor di belakangnya bak sekertaris dengan tampilan yang sedikit dewasa dan anggun.
Ella menatap Sang kekasih yang melebarkan matanya yang tampak kaget melihat Sora keluar dari mobil Kakak tercinta.
"Kok kau bisa sama kak Shin?" Tanya Kei dengan rasa penasaran, Ia sangat hapal dengan sang kakak tidak akan pernah mengizinkan wanita manapun berada di mobilnya meskipun Sora.
Jawab Sora yang mengejutkan Kei," Oh tadi malam aku nginap di rumahnya, Aku ada kelas pagi ini byeee....."
"Kak beneran??"Tanya Kei yang tidak menyangka bahkan dia saja tidak pernah diizinkan tidur di Apartemen Kakaknya.
"Pria apa yang meninggalkan tunangan nya sendirian di tengah hujan deras, Aku tau kau membencinya tapi bertanggung jawab lah sedikit"Memelankan suaranya seraya menatap Ella begitu tajam.
*
*
Meeting pun di mulai seperti biasa Shin terlihat dingin dan cuek kepada semua peserta yang ikut meeting bahkan wanita cantik pun yang mendekat ia langsung menghindar. Shin menanyakan tentang anggaran yang meledak membuat nya sedikit curiga dengan salah satu orang yang Ayahnya percaya selama bertahun-tahun, Pria paruh baya yang menjabat sebagai rektor walaupun dia terkenal dengan kebaikan dan keramahannya. Shin tetap tidak bisa percaya sepenuhnya kepada orang-orang yang terlihat baik tanpa mengharapkan sesuatu.
Ray yang baru saja selesai mengajar di kelas Sora bergegas bertemu dengan kedua teman kecilnya yang sudah menunggu di Cafe yang di khususkan untuk para dosen.
Cukup lama mereka tidak nongkrong bareng karena kesibukan yang padat, Ray juga tidak hanya menyandang sebagai dosen kontrak tetapi dia juga Pemimpin Perusahaan Swasta milik Ayahnya. Tapi lain halnya Bastian yang di usir oleh kedua orangtuanya karena kegilaan yang dia buat sehingga kedua orang tuanya tidak mengizinkannya menyentuh Perusahaan lagi,Dengan terpaksa ia mencari tempat yang paling aman yaitu berada di Perusahaan Dominic.
Ketika Ray mendapat pesan dari pacarnya Bastian melirik gantungan ponsel milik Ray yang sama dengan Sora.
"Kau benar-benar kencan dengan Sora?" Tanya Bastian dengan serius.
Ray tertawa terbahak-bahak ia pun menceritakan kembali kejadian kemarin yang mana mereka berpura-pura menjadi pasangan agar mendapatkan menu makanan diskon, Terlihat wajah kesal dari mereka berdua yang tertipu oleh wanita yang tadi pagi membuatkan mereka sarapan.
Sesekali Ray menceritakan perubahan yang terjadi pada muridnya walaupun itu hal yang positif tapi rasanya aneh saja melihat orang yang berubah drastis secepat itu pastinya tidak mungkin, Sebagai Pembimbing Akademik Sora selama setahun ia hapal benar dengan karakter anak itu.
Bastian yang tidak mau kalah ikut menambahkan cerita," Aku juga merasa aneh seolah-olah dia bukan Sora kepribadian juga mirip seseorang yang dulu aku sukai walaupun sebenarnya baru kali ini aku ngobrol sama anak itu".
"Wanita mana lagi, Gak kapok-kapoknya"Sahut Ray yang kesal melihat Bastian sang Playboy sejagat raya.
"Dia itu kerja di Perusahaan Dominic wanita yang cantik, Baik hati sedikit Anggun walaupun terkadang ia menampakkan jati dirinya yang sedikit tomboy, Memiliki lekuk tubuh yang seksi, Lucu dan Ramah terkadang dia galak dan jutek itu yang membuat ku menyukainya, Lalu Aku nembak dia terus dia bilang maaf aku gak punya waktu untuk bersenang-senang cari aja wanita lain, Tukang kibul!Tau gak mukanya datar banget pas ngomong kayak gitu!"
Ray menahan tawanya mendengar cerita sahabatnya yang mendapatkan balasan karena sering memainkan wanita.
"Kau tidak pernah menceritakan itu pada ku?" Sahut Shin yang membuka setiap halaman buku.
"Itu sudah masa lalu, Sekarang dia udah gak di dunia ini .. Kau kan dekat dengan dia apa kau lupa Reina Vivian yang setiap hari kau marahi??" Bastian yang memandangi langit.
Sejenak Shin menghentikan gerak tangannya yang membuka setiap halaman buku, Kenapa yang ia pikirkan sama dengan Bastian yang bahkan berotak dangkal saja bisa menyadari kemiripan mereka berdua.
Lamunan Shin terhenti saat mendengar suara Sora yang sedang berbicara dengan Ray, Ia membawa sebuah laptop dan menanyakan tentang presentasi yang akan ia lakukan besok sore.
Bastian dengan ramahnya menyuruh Sora duduk di kursi kosong yang berada di antara dia dan Ray, Semua mata memandang dengan rendah melihat wanita itu seperti sedang menggoda Pria padahal dia hanya berniat untuk mendiskusikan Presentasi besok.
"Kenapa dengan mereka? Gak hanya dosen bahkan teman-teman mu memandang seperti musuh?" Tutur Bastian sambil melihat buku yang di bawa Sora.
"Wajar aja, Mereka memusuhi ku karena ulah yang aku buat"
"Tapi bapak lihat kamu sudah banyak berubah ..."
"Tentu saja 😼 ... Pak bisa lanjut lagi yang saya tanyakan gak? Aku ingin membuat presentasi ini agar lebih mudah di pahami yang lain"
Ray memberikan sedikit saran selebihnya di lanjutkan dengan anak didiknya. Tampak Ray menikmati pertanyaan muridnya yang terlihat seperti sudah lebih paham dari pada dirinya.
"Jepit rambut Hiu! Bukannya kau benci Hiu?Tanya Shin memandangi Sora yang tengah asyik membahas materi dengan Ray.
"Apa kau gak suka Hiu? Shin sebenarnya aku yang beliin dia" Sahut Ray yang merasa bersalah.
"Aku udah gak benci Hiu kok ... "Jawab singkat Sora.
"Jadi yang beliin kamu jepitan Pak Ray?" Kei yang tiba-tiba berdiri di belakang Sora.
Kei tampak kurang senang melihat kedekatan wanita yang dulu sangat mencintai nya duduk berdekatan dengan pria-pria lain. Dengan kasarnya Kei menarik tangan Sora yang membuat ketiga pria yang sedang duduk itu merasa tidak nyaman apalagi Sora terlihat kesakitan.
"Kei!!Jaga sikapmu!" Teriak Shin membuat suasana menjadi menegang.
"Haha kalian bertiga aku pamit dulu yah ... Aku ada kelas setelah ini" Sora berusaha mencairkan suasana, Ia pun menuruti keegoisan Kei mengikuti nya ke ruang kelas yang di sana tidak ada siapapun.
Wajah Kei tampak kesal melihat wanita yang di hadapan nya ini di keliling Pria lain bahkan saat ini perasaan nya begitu campur aduk, Yang juga merasa bersalah karena kemarin meninggalkan Sora sendirian.
Dia berusaha menenangkan dirinya agar bisa meminta maaf kepada Sora tentang kejadian kemarin dan tadi tidak sengaja menarik nya begitu kasar.
"Siang ini kita gak ada kelas, Aku ingin kita berdua ke sebuah tempat dan aku akan memaafkan mu, Gimana?"
Angguk Kei yang belum tahu tujuan Sora, Beberapa menit kemudian Ella menemukan mereka berdua yang terlihat seperti sedang berbicara tentang hal penting yang terkadang membuat Ella merasa cemburu.
Tepat pukul dua siang sesuai perjanjian Kei membawa Sora menuju sebuah tempat yang tidak pernah ia kunjungi, Awalnya ia pikir menuju tempat untuk berkencan ternyata dugaannya salah tempat yang di tuju adalah sebuah pemakaman umum.
Kei bertanya-tanya maksud dari Sora yang membawanya ke tempat peristirahatan, Wanita itu hanya tersenyum tipis sambil memegang tangan Kei .
Mereka berhenti berjalan tepat di pemakaman seorang wanita yang bernama Reina Vivian yang masih di penuhi bunga-bunga entah tidak tahu siapa yang memberikan nya.
"Sora, Aku sudah membawanya lihat lah pria yang sangat kau cintai"
Sora pun menjelaskan wanita yang bernama Reina Vivian ia menceritakan bahwa wanita itu telah melindunginya dari kecelakaan.
Tangan Kei meraba pemakaman itu seketika terbayang wajah Sora yang menangis sebelum terjadinya kecelakaan, Dadanya terasa begitu sesak ia merasakan sakit yang begitu dalam seolah-olah ia kehilangan seseorang yang dulu selalu bersamanya tanpa sadar matanya di banjiri air mata.
Sontak membuat Sora kaget, Ia menyadari sesuatu bahwa mereka dari awal memang sudah terikat tapi itu bukan cinta melainkan kasih sayang yang teramat mendalam melebihi apapun.
Angin berhembus begitu kencang Kei melihat ke arah Sora dengan mata yang masih meneteskan air mata," Kenapa aku menangis,Sora?".
Kedua tangan Sora menggapai Kei, Ia memeluknya begitu erat berusaha menahan air matanya," Maaf, Aku tidak bisa memberitahu mu wanita yang kau panggil Sora itu sudah tidak ada lagi ,Maafkan aku".
Saat perjalanan pulang Kei tak berbicara sepatah kata pun bahkan menanyakan tentang dirinya yang tanpa sadar menangis pun enggan ia bahas lagi, Hati dan pikiran nya benar-benar sangat kacau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments