Ep.2 Aku sangat membenci mu Sora

Tak lama bercanda gurau dengan sang Ayah Tibalah seorang Pria tampan nan pintar yang menjadi cinta pertama Sora, William Kei Dominic yang terpaksa menjenguk karena permintaan kakaknya.

"Ah anak ini, Saat melihat wajahnya aku merasa bersalah dan pengen nangis apa ini perasaan mu Sora kau sangat mencintai nya .. Tapi aku tidak suka anak ingusan"Batin Reina.

Tn.Matthew pun mempersilahkan Kei masuk ke dalam kamar Sora yang di mana mereka berdua saja di ruangan tertutup itu. Reina yang berdiri menatap luar jendela memperlihatkan taman yang begitu luas yang di penuhi bunga mawar merah.

"Ehem .... Aku terpaksa yah kesini .... Jadi jangan berpikir aku mau kesini karena aku peduli padamu .." Tunjuk Kei yang masih menaruh dendam kepada Sora.

"Sora dia benar-benar membencimu😓".

Jawab Sora yang berjalan menuju pintu keluar,"Aku tahu kok ... Eh lu mau duduk dimana aja terserah yah, Gua mau keluar bentar..."

"Apa ini gak salah??? Biasa bucin mampus sama gua??" Batin Kei. "Tapi gak apa lah lagian gua juga gak mau ngobrol sama dia .. Karena aku sangat membenci mu Sora".

Gumam Reina sembari berjalan menuju taman bunga," Ha setelah apa yang terjadi aku yang sudah berusia 30 tahun kembali menjadi anak yang berumur 19 tahun,Tapi aku juga tidak ingin berlarut-larut mempersalahkan hal yang sudah terjadi, Sekarang nama panggilan ku Sora anggap saja seperti mengganti nama panggilan walaupun begitu aku tetap lah diriku seperti dulu, Tuhan aku tidak tahu rahasia apa yang kau berikan padaku tapi terimakasih sudah memberikan aku hidup lebih lama begitupun telah meringankan penderitaan Sora, Terimakasih "

Catatan : Author akan memanggil Reina dengan sebutan Sora yah, Biar gak bingung.

Sora menyusuri jalan hingga terengah-engah karena rumah itu begitu luas, Jalannya terhenti melihat beberapa tukang kebun yang sedang menyiram bunga mawar merah yang wanginya tersebar karena angin-angin yang berhembus. Membuat nya terpikat ingin mencoba menyirami bunga-bunga itu.

"Pak kebun, Boleh aku bantu ...." Sapa Sora seraya mencium beberapa bunga.

"Nona,Kenapa anda di sini?? Bukan, maksudku Nona biar aku sendiri menyiram bunga ini" Pak kebun yang begitu gugup di dekati Sora.

"Tapi aku mau menyiram bunga ini ... Yah yah Pak kebun, Aku mohon" Mohon Sora sembari menundukkan kepalanya.

"Jika itu keinginan Nona aku akan turuti ... Aku akan menyuruh pelayanan lain menemani mu"

"Jangan, Aku akan melakukan nya sendiri ... Pak kebun kau istirahat saja biar aku yang lanjutin" Mengambil selang air yang tergeletak di tanah.

Batin si Pak kebun,"Ada apa dengan si Nona kejam ini ... Apa dia ingin melakukan sesuatu padaku"

"Tenang aja, Aku tidak punya niat buruk kok Pak kebun hehe .... Wahai bunga-bunga cantik ayo kalian minum" Menyirami bunga dengan antusias.

"Hahaha saya tidak bermaksud Nona ... (Bagaimana dia tahu isi pikiran ku)" Berjalan di samping Sora.

Kei duduk di pinggir jendela seraya membaca beberapa buku cerita miliknya yang dulu pernah ia berikan kepada Sora, Saat ia ingin menyeduh tehnya Kei tersedak melihat Sora yang sedang membantu Pak kebun.

Tentu saja ia begitu kaget untuk pertama kalinya melihat Sora begitu baik kepada seseorang akan tetapi Kei mengira Sora hanya berpura-pura mengambil hatinya.

"Aku yakin ini semua hanya rencananya untuk mengambil hatiku, Maaf Sora aku tidak bisa menikahi nenek sihir seperti mu"Melanjutkan membaca buku.

Tidak terasa waktu sudah hampir gelap Sora kembali ke ruang tengah, Ia mencari dapur sebab perut nya sudah bernyanyi sejak tadi sebelumnya dia hanya memakan beberapa cemilan saja.

Pada saat di dapur Sora terkejut melihat betapa menakjubkan nya dapur yang begitu luas di penuhi bahan makanan yang berkualitas dan peralatan-peralatan yang sangat mahal dan berkelas.

Beberapa Chef berjalan memasuki dapur sembari bergumam menjelekkan Sora, Mereka bersyukur Sora mengalami kecelakaan dengan tertawa terbahak-bahak. Namun tawa itu terhenti setelah melihat Sora yang sedang memegang pisau.

"Nona maafkan kami ... Kami tidak bermaksud menjelekkan anda, Tolong jangan pecat kami" Memohon ampun hingga berlutut.

"Baiklah kalau begitu gimana kalau kalian membiarkan aku masak malam ini ... Kalian berempat bantu aku memotong sayur dan daging" Mengambil beberapa bahan makanan di dalam kulkas.

"Haaaaaa!!!!" Sontak serentak mereka berempat terkejut dengan ucapan Sora.

Ia pun menyuruh mereka membantu nya memotong beberapa sayur dan daging, Sudah lama ia tidak makan daging kecuali acara kondangan atau acara pertemuan di kantor. Mereka berempat berbisik-bisik hingga terdengar di telinga Sora yang menghentikan tangannya mencincang Ayam.

"Yang tadi aku gak masalah kok lagian aku udah keterlaluan jadi manusia, Kalau aku ada salah sama kalian Mohon maaf banget yah "Tunduk Sora kepada Chefnya yang di mana membuat kedua orang tua dan Adik kecilnya tercengang, Bahkan Kei yang menuruni anak tangga pun tertegun.

"Apa-apaan ini????" Tegas Ibu yang melihat kelakuan Sora yang sangat berbeda.

"Ha .. Ibu aku sedang memasak, Kalian semua tunggu masakan aku yah di jamin enak hihihi ... Kalian ayo kita lanjutkan memasak" Tutur Sora memberikan semangat kepada mereka.

"Chefnya cakep- cakep banget , Otot-otot nya juga pada gede, Gua mah betah banget kalau masak di temenin sama mereka"Gumam Hati Sora sembari meracik bumbu.

"Anak ku sayang, Kamu pinter banget Ayah jadi bangga" Mengelus kepala anak tertuanya itu.

"Aku kangen elusan seperti ini, Aaa Jadi rindu Ayah"

Ia pun melanjutkan masakan nya, Sorot mata Kei tidak lepas menatap teman kecilnya itu untuk pertama kalinya melihat Sora memasak itu bahkan bisa di katakan mustahil.

Lily merasa cemburu karena Sang Kakak menjadi pusat perhatian, Ia berpura-pura membantu dan sengaja tersandung sehingga telur-telur yang ia bawa jatuh mengenai pakaian Sang Kakak yang ia kenal sangat kejam itu. Kiranya akan mendapatkan pukulan tapi nyatanya Sora tertawa melihat Sang Adik.

"Lily, Kamu ini lucu banget sih bisa-bisanya bawa telur sampe kesandung lain kali andelin dong kakak mu ini .... Abang-abang Chef aku ganti baju dulu yah kalian tumis sayurnya aja dulu" Ucap Sora yang tidak tahu bahwa Lily sengaja melakukan hal itu.

"Aneh ... Itu Sora kan Paman???"Tanya Kei yang sedang menunggu di meja makan.

"Paman juga heran, Tapi Paman bersyukur kalau Sora udah berubah"

Jerit Hati Kei," Itu tidak mungkin, Aku yakin dia pasti merencanakan sesuatu"

Setelah berganti pakaian Sora kembali ke dapur ia pun mulai memasak, Beberapa masakan yang lain sudah di kerjakan oleh para Chef sehingga hanya sebentar menunggu Sora membuat kuah sup.

Makan malam sudah di sajikan di atas meja makan, Ia menyuruh mereka mencicipi masakannya tidak lupa Sora juga menyiapkan beberapa makanan untuk para chef tampan walaupun di ruangan yang berbeda.

Ibunya sangat meragukan masakan Sora, Ia tahu benar anaknya itu tidak pernah menyentuh dapur apalagi pake acara masak-memasak tapi Ayah yang sudah mencoba masakan itu pun tertegun dengan masakan sora yang mengalahkan Chef di rumah.

"Ayah gak nyangka kamu pinter masak, Bukannya bagus banget Kei punya istri pinter masak" Sindir Sang Ayah.

"Iya, Masakan nya enak ... Kamu Hebat Sora" Senyum paksa Kei.

Tidak sedikit pun ia menjawab ucapan Kei, Entah kenapa saat melihat Kei Sora versi malaikat ini ia tidak menyukai nya karena Kei terus berpura-pura baik di depan ayahnya.

Benak Kei,"Dia cuekin aku lagi!!Apa sebenarnya ini"

***

Karena sudah larut Kei pun pamit, Sora pun mengantar Kei ke teras depan, Pada Saat itu Sora yang ingin kembali ke dalam rumah nya tangannya di tarik oleh Kei.

"Ada apa?? Kamu minta cium???"Tanya Sora dengan seringainya.

"Ha apa!!! Kau gila yah jijik banget ... Terus kenapa sikap kamu beda banget apa yang kamu rencanakan ha!!" Memegang tangan Sora begitu erat.

"Lepasin, Gak boleh tau kasar sama cewek"

"Lo mau ngelak yah???"Semakin erat meremas tangan Sora, Karena merasa terganggu dengan sifat kekanak-kanakan Kei. Ia pun mengeluarkan jurus karate nya yang dulunya pernah ia menangkan di tingkat internasional sehingga tubuhnya terpental di mobil.

"Aku cuma mau tobat kok, Itu aja .... Byeee ahh ngantuk banget" Kembali berjalan menuju rumah.

"Woii.. Apa-apan dia, Wanita kecil itu gimana bisa tahu bela diri .... Aku harus ceritain semua ke kakak dia pasti terkejut ngeliat wanita kecil yang pernah ia asuh ini"

Tiba-tiba Kei menerima telpon dari Ella yang sudah menunggunya di Apartemen, Tentunya ia pun bergegas pergi menemui sang kekasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!