Ep.13 Terjebak dalam dunia mimpi

"Reina ... Reina jangan takut ... Lihat ibu sedang bermain air di pantai?" Tarik Sang Ayah yang memegang kedua tangan anaknya.

"Ayah ... Ibu???"Reina terdiam membatu bagaimana tidak orang yang sangat di rindukan selama ini tepat di hadapannya.

"Ada apa ini! Aku ingat kemarin bertarung melawan geng Mafia terus bagaimana Kei dan yang lain ...Aku kenapa ada di sini!"

"Nak, Kamu jangan melamun Ayah akan gendong kamu?" Sang Ayah pun mengendong tubuh kecil Reina yang mengenakan baju renang.

"Tunggu kenapa aku menjadi anak kecil ... aku ingat pertama kali ke pantai bersama mereka saat aku berusia lima tahun, Apa ini mimpi?? Tapi ini seperti nyata!" Reina menyentuh tangan Ayah dan ibunya yang terasa sangat begitu nyata, Namun kebingungan Reina membuat keduanya heran.

"Ayah ... Ibu aku sangat merindukan kalian, Jangan tinggalkan aku lagi hiks hiks"Rasa nyata itu membuat Reina tidak berhenti memeluk kedua orangtuanya.

Ibu Reina yang mencium kening anaknya itu berucap," Ayah dan ibu selalu ada di sini untuk mu Reina .."Reina mengangguk dengan penuh harapan bahwa ini bukan lah mimpi.

Kasih sayang dan kehangatan yang di berikan kedua orangtuanya membuat Reina larut dalam mimpi indah itu hingga ia terjebak dalam setiap Kenangan yang ia simpan di dalam dirinya, Akan tetapi terjebak di dalam mimpi itu menyebabkan dirinya tidak bisa kembali ke dunia nyata.

Ia lupa akan pulang ke dunia nyata yang dimana dia sudah lebih dari dua minggu terbaring lemah di rumah sakit.

Meskipun begitu tetap saja ada orang yang sedang menunggu dan berusaha menyelamatkan nya. Usaha Shin dan Ray mencari dokter yang bisa menyembuhkan Sora selalu gagal, Tubuhnya bagaikan mayat kulit yang semakin memucat dan dingin jika di lihat ia seperti sedang tertidur pulas.

Teman kecilnya William Kei Dominic kembali dengan aktivitasnya seperti biasa walaupun ia terus melamun memikirkan Sora sepanjang hari, Setiap malam Kei menemani wanita yang terbaring lemah itu dengan alat medis di setiap tangannya hingga dia tidak pernah pulang ke mansion.

Malam itu Shin melirik Adiknya yang sedang membaca buku yang biasa Sora baca saat senggang sebuah novel fantasi tentang isekai (Dunia lain). Dia terlihat sedih dengan keadaan Adiknya yang terpuruk menyalahkan dirinya sendiri.

Terbesit di pikiran nya saat melihat buku yang di genggam Kei, Ia lupa akan tujuan nya yang ingin menyelidiki Sora dan mencari buku kuno yang kedua , Karena sangat sibuk dengan jadwal yang padat ia melupakan hal itu.

Leonardo Matthew yang sudah mendapatkan kabar dari Shin bahwa dia akan mengunjungi rumahnya,Ia pun sudah menunggu di perpustakaan di temani dengan secangkir teh Earl Gray.

Tersadar dengan kedatangan Shin yang terlihat begitu lelah dengan kantung mata yang menghitam membawa sebuah buku yang pernah ia pinjamkan.

"Silahkan duduk,Tuan Shin sepertinya kamu lelah sekali?" Menunjuk Pelayan nya untuk menuangkan Teh yang sangat ia gemari itu.

" Terimakasih, Tn.Matthew maaf mengganggu malam mu , Aku langsung saja ini tentang buku yang aku bawa apakah kau punya buku keduanya??" Tanya Shin memperlihatkan buku itu.

"Hm buku ini aku tidak punya buku keduanya, Saat itu aku mendapatkan nya di sebuah lelang karena buku ini terlihat menarik Tapi aku dengar ada seseorang yang mempunyai buku yang kedua tapi ia mengalami kecelakaan 17 tahun yang lalu, Tapi untuk apa buku itu?" Sebut Leonardo dengan penasaran.

Jawab Shin," Aku suka buku ini, Kalau bisa Tuan Matthew mengizinkan ku membelinya"

Seru Leonardo," Tidak perlu, Kau ambil saja jika kau menyukainya lagian kau kan akan menjadi menantu ku?"

"Sora apa kau juga memaksa Ayahmu menjadikan ku menantunya, jangan bermimpi!"

Shin menghela nafasnya, Ia berpikir jika akan menemukan buku keduanya mungkin dia akan mendapatkan petunjuk untuk menyelidiki Sora lebih lanjut.

Sebenarnya selama ini ia berkali-kali berpikir bahwa hal-hal berbau fantasi itu tidak pernah nyata dan hanya ada di dalam dongeng akan tetapi ia sangat percaya dengan isi buku itu yang menyatakan pertukaran jiwa pernah terjadi.

"Kalau begitu aku pamit dulu, Terimakasih sudah meluangkan waktunya dan tentang Sora aku akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada dirinya, Permisi!" Tegas Shin keluar dari perpustakaan itu.

"Baiklah, Terimakasih Tn.Shin" Leonardo memandangi anak itu dari kejauhan persis seperti teman lamanya.

*

*

Keesokan nya saat berada di kampus tatapan Kei begitu kosong memandangi luar jendela, Ella mendekat berusaha menghiburnya akan tetapi tatapan ceria Kei itu tidak pernah kembali yang membuat pacarnya sedikit sedih dan gelisah.

"Sayang, Gimana kalau siang ini ke bioskop lagian kita gak ada kelas siang ini?"Sebut Ella memandangi kekasihnya.

"Aku siang ini mau ke rumah sakit, Maaf Ella!!" Mencoba berdiri dari tempat duduknya akan tetapi terhalang tangan kecil Ella yang memeluknya dari belakang.

"Bisakah hari ini aja, Kamu mikirin aku Kei!" Mata Ella mulai berkaca-kaca melihat Sang kekasih melepas pelukannya.

"Maaf kali ini aku tidak bisa mengikuti keinginan mu .. Ella Kau pastinya ngerti kan!" Ketus Kei yang tidak biasanya, Ia pun pergi meninggalkan ruang kelas.

Air mata yang sejak tadi wanita itu tahan akhirnya tumpah jua, Ella sangat paham yang di rasakan oleh Kei tapi tetap saja ia merasa sedikit cemburu. Dia senang melihat Sora yang terlihat sudah berubah menjadi orang yang baik akan tetapi membuat nya gelisah karena ia takut Sora merampas Kei dari nya.

*

Siang itu Kei memberhentikan mobilnya di sebuah toko boneka, Dia ingat bahwa Sora sudah tidak takut hiu ia pun membelikan beberapa boneka Hiu yang terlihat sangat lucu. Akan tetapi tatapan yang mulai ceria itu kembali sendu mengingat kembali kejadian yang sangat ia sesali, Akhirnya ia kembali ke dalam mobil membawa beberapa boneka untuk di bawa ke rumah sakit.

Sedangkan Shin yang masih menyelidiki Sora masih belum mendapatkan bukti apapun membuat kepala nya pusing, Penyelidikan nya sangat di rahasiakan bahkan Bastian saja tidak mengetahui nya. Selama ini ia belum pernah benar-benar menjenguk Sora maka dari itu ia mengambil jadwal kosong nya untuk melihat anak itu dan memantaunya.

Langkahnya terhenti dengan seketika melihat di sudut kaca pintu yang dimana ia melihat Adik kecil Sora yang melakukan hal yang sangat mencurigakan, Ia terlihat begitu tergesa-gesa mengambil sebuah suntikan yang berisi cairan dan ingin ia tancapkan ke selang infus Kakaknya.Tentu saja perbuatan nya sudah tertangkap basah oleh Shin yang menarik tangannya yang memegang suntikan itu.

"Apa yang kau lakukan pada Kakak mu!!!"Mengambil suntikan itu.

"Kak Shin! A... aku itu?? Itu aku ....." Lily begitu ketakutan hingga tidak mampu berbicara dengan lancar.

"Apa kau berencana membunuh Kakak mu sendiri, Huh ternyata firasat ku memang benar bahwa kau masih mempunyai dendam pada kakak mu ... Makanya aku lebih memilih Kakak mu menjadi tunangan Kei"Sebut Shin memasukkan suntikan itu ke dalam saku jasnya. Ia penasaran dengan obat yang di bawa Lily dan kenapa dia seberani itu melakukannya bukankah sangat mencurigakan seolah-olah ada dalang di balik semua ini.

" Benar, Aku ingin membunuh nya jika kau memberitahu orang tua ku mereka juga tidak akan percaya karena mereka sangat percaya bahwa anak sebaik diriku tidak pernah melakukan hal buruk seperti ini!! Hee.." Seringai Lily yang terlihat begitu jahat.

"Oya Apa untungnya memberitahu mereka, Aku lebih senang jika hanya aku saja yang tahu kelakuan jahat mu itu tapi jika kau berani menyentuh wanita ini aku yang akan membunuh mu!!"Ancam Shin kepada anak kecil itu yang tidak berkutik.

Tiba-tiba Kei datang membawa beberapa boneka Hiu, Lily yang mengetahui kedatangan Kei ia langsung merubah perangai nya menjadi anak yang manja dan terlihat patuh.

" Kak Kei? Apa boneka ini semua untuk Kak Sora ... Aku pengen juga??" Seru Lily memegang salah satu boneka itu.

"Tentu saja, Kau boleh mengambilnya apa kau tadi menjaga Sora ... Kamu memang Adik yang baik"Mengelus rambut Lily.

Angguk Lily yang tersenyum tipis, Shin tersenyum sinis melihat setan kecil yang lebih berbahaya dari pada Sora yang dulu ia kenal.

Tak lama Lily pun pamit karena sore ini ia akan mengikuti les bahasa asing, Setelah Lily pulang wajah Kei kembali terlihat murung ternyata senyum dan tawa itu hanya kepalsuan. Dia pikir jika bersikap sedih di depan Lily akan membuat Adik kecil Sora terlihat semakin khawatir dengan Kakaknya.

Shin melihat Kei yang menyusun boneka itu mengelilingi Sora dengan wajahnya yang begitu murung, Ia terlihat begitu pucat dan lesu bagaimana tidak selama Sora di rumah sakit ia jarang sekali makan.

Kakaknya yang begitu lelah melihat sikap bodoh Adiknya itu memerintahkan anak buahnya untuk membawa Kei dan Ia pun menjelaskan pada Adiknya kali ini biar dia saja yang mengurus Sora.

Melihat kejadian tadi yang di lakukan Lily saja sudah membuat nya Shock, Ia juga tidak tahu apa yang akan terjadi pada Sora jika dia di biarkan sendiri disini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!