Di kala keheningan menerjang terdengar langkah seorang Pria yang bertubuh tegap yang di utus oleh Shin untuk menjemput Sora.
Penuh pertanyaan di wajah wanita yang sedang duduk memandang luar kaca mobil, Tempat yang sangat asing dan jauh dari perkotaan tetapi memiliki keindahan yang luar biasa dengan tanaman hutan yang rindang nan udara yang sejuk.
Tiba di tempat itu hampir memakan waktu dua jam, Pengawal membukakan pintu mobil yang membuat Sora merasa sedikit canggung akan tetapi kecanggungan telah hilang saat wanita itu melihat rumah mewah dengan gaya Artistik apalagi di kagetkan beberapa anggota gangster yang menyambut kedatangan nya.
Shin berdiri tepat menghadap Sora dengan tampilan yang berbeda dari biasanya, Ia mengenakan kaos turtleneck berbahan rajut yang semakin menampakkan otot bisep nya.
"Ikut aku!"Tunjuk Pria tampan dengan wajah jutek.
"Tumben pake baju ketat?" Tanya Sora yang terus melirik otot bisep Shin.
Jawab Shin yang tiba-tiba menarik pinggang Sora," Kenapa jantung mu berdebar-debar melihat ku seperti ini?"Bertatapan lurus hingga hidung mancung Shin menyentuh hidung wanita yang wajahnya mulai memerah yang dimana jemarinya pun bermain di perut Shin dengan memberikan cubitan yang teramat pedas.
"Aw sakit!! Kau suka bermain kekerasan yah??"Ketus Shin yang meraba perutnya yang terasa pedas.
"Apa kalian udah selesai mesra-mesranya, Huh kenapa juga wanita gila ini ikut kesini!" Sora dan Shin di kejutkan dengan suara serak Jay yang mendekati mereka berdua.
"Jay? Jangan bilang ini rumah Kepala Mafia Red Dragon itu??" Tanya Sora menatap Jay dengan heran.
Shin mengangguk, Ia berjalan mendahului Sora yang membatu karena takut akan bertemu Kepala Mafia yang mungkin saja akan melakukan sesuatu padanya karena sudah memukuli anak buahnya.
"Jangan bilang kau takut?"Jay yang belum sadar dengan celemek berwarna pink yang masih menempel di tubuh kekarnya berjalan melewati Sora.
Sora mendekati Jay, Ia tarik lengan Pria tinggi itu dan berbisik di telinganya,"Hei gadis celemek mu bagus juga😏".
Jay tak bergerak ia menghentikan langkah nya, Betapa malu dirinya ia pun mengoyak celemek yang baru saja di beli oleh Pamannya itu.
Wajah Sora terlihat tegang seperti ingin bertemu dengan Bos terakhir di dalam game, Shin menutupi bibir kecilnya agar tidak terlihat bahwa ia sedang tertawa melihat wanita yang di sampingnya sedang berkeringat dingin.
Walaupun ruangan terasa begitu hangat dan nyaman, Sora masih saja berkeringat dingin akan tetapi matanya berkilau melihat pola tatto Dragon di bahu Pria yang terlihat lebih tua dari Jay yang baru saja memasuki ruangan.
"Wow tatto Dragon nya keren banget!!Apa Jay punya juga seperti ini🤤"
"Mata mu mau aku congkel!!Dasar perawan tua!" Bisik Shin yang kesal melihat Sora yang matanya mulai berkilau-kilau.
"Selamat Siang Nona Sora, Wah ternyata kamu memang lebih cantik dari pada di rekaman cctv?"Seru Pria yang menjadi Kepala Mafia selama bertahun-tahun ini,"Aku Anzu Benjamin, Aku adalah Adik kecil Ibunya Jay"
"Saya Sora Harumi Matthew, Tapi Tuan Anzu tentang menonton rekaman apa maksudnya???"
"Rekaman kamu bertarung melawan anak buah saya, Kamu hebat sekali bisa mengalahkan mereka apa kamu dulu pernah ikut bela diri" Balas Anzu yang mulai menghisap rokoknya.
"Kenapa ada cctv jangan bilang Si Gorila itu cuma menonton saja saat kami bertarung?"Tanya Sora kepada Anzu yang tertawa terbahak-bahak mendengar keponakan nya di sebut Gorila.
Seketika Jay yang baru saja membuka pintu mendekati Sora lengannya pun melingkari leher wanita itu," Siapa yang kau panggil Gorila!! Ha!!".
"Uhuk .... Lepas jangan piting aku kayak gini dong!!"Jay mulai melonggarkan pitingan nya itu namun tangannya masih melingkari leher jenjang Sora karena ia tidak mau melepaskan wanita yang terus mengejek nya.
Shin hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat kelakuan mantan pegawai nya itu. Kembali ke topik yang ingin di bahas, Dengan serius ia pun menceritakan kembali tentang Lily yang tertangkap basah berencana membunuh Sora ketika di rumah sakit dengan obat depresi yang gagal di kembangkan yang bisa menyebabkan kematian.
Wajah Sora terlihat sedih, Ia selama ini berusaha melakukan yang terbaik agar Adiknya itu tidak membencinya tapi yang ia lakukan masih saja gagal. Jay yang melihat perubahan wajah wanita yang baginya sangat menjengkelkan ini melepasnya dan berpindah duduk di dekat Anzu.
Dengan terkejut nya Anzu melihat Sora memohon kepada dirinya untuk membantu melindungi Sang Adik kecil, Meskipun ia hampir di bunuh Adiknya tapi jelas saja itu karena ulah Sora versi kejam yang menumbuhkan kebencian terhadap Lily.
Kepala Mafia pun di pastikan sangat menyetujui perihal ini, Apa lagi Shin juga menyuruh mereka untuk menyelidiki Lily dan dalang dari rencana pembunuhan. Sedangkan untuk saat ini belum ada pergerakan sama sekali baik itu Lily maupun orang-orang yang telah mereka curigai yang pernah terlibat dalam pembuatan obat-obatan itu, Jika mereka mendesak Lily mungkin itu akan menjadi masalah besar untuk nya sebab kemungkinan besar ia juga akan di incar.
Jadi untuk sementara ini Sora hanya perlu berjaga-jaga saja dan jangan sampai lengah, Karena disini dia tidak hanya menyelamatkan dirinya tapi juga Adik kecilnya.
"Shin bagaimana aku harus menghadapi semua ini" Menatap Pria yang berada di sampingnya.
Elus lembut di rambut Sora," Tenang saja ... Aku berjanji akan melindungi nya".
Setelah sepakat untuk menemukan Sang dalang dan melindungi Lily, Mereka pun berpamitan.
Pada saat itu mata Sora teralihkan oleh anak buah Jay yang ia hajar tempo lalu, Segera ia dekati dan meminta maaf karena telah melakukan hal buruk terlihat wajah mereka begitu senang mendapatkan permintaan maaf dari wanita cantik itu, Beberapa dari mereka pun memberikan buah tangan dari kampung halaman nya tentunya Sora sangat menyukai nya apalagi berhubungan dengan makanan.
"Cih!!!!Kalian semua bubar!" Ketus Jay yang membubarkan anak buahnya yang terlihat mengagumi Sora yang rendah hati.
Cukup lama menunggu, Sora terlihat begitu kelelahan seraya mengunyah makanan yang di berikan anak buah Jay hingga tidak tersisa.
Ketika sampai di rumah ia melihat Lily yang melewati nya begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Pada saat ingin kembali ke kamarnya Sora berpapasan dengan Shin yang berada di kamar sebelah.
"Kok kau di kamar sebelah, Kan masih banyak kamar lain ...." Kesal Sora.
"Emangnya kenapa? Kau merasa terganggu aku disini" Mulai mendekati Sora akan tetapi seseorang menarik Sora dari belakang.
"Kei?" Membalikkan tubuhnya menghadap teman kecil nya itu.
"Aku juga akan nginap di sini?"Berjalan memasuki kamar Shin.
Makan malam pun tiba di mana Lily sedang berbincang akrab dengan Kei yang duduk berdampingan, Sorot mata Lily berubah setelah melihat kedatangan Pria yang menangkap basah dirinya yang hendak mencoba membunuh Kakaknya sendiri.
"Sora dimana??" Tanya Leonardo yang sejak tadi menunggu kedatangan anaknya.
Terdengar suara langkah yang berjalan cepat, Wanita yang sudah Ayahnya tunggu itu tiba dengan mengenakan piyama berwarna light pink dengan rambut yang di kuncir kuda memperlihatkan sisi leher jenjang wanita itu yang terlihat sangat mulus. Mata Kei terus melirik kearah Sora yang semakin hari terlihat begitu cantik dan berpenampilannya berbeda dari sebelumnya.
Setelah berdoa mereka pun mulai menyantap makanan malam yang kelihatannya lebih mewah dari biasanya, Tatap Mariana melihat anak tertua nya yang tengah berbincang dengan sang suami membuat nya sedikit cemburu. Leonardo yang sangat paham akan hal itu ia pun mengajak Mariana bercanda gurau dengan Sora, Akan tetapi ia masih bersikukuh tidak akan mendekati anak itu.
Kenyataan nya Sora sudah mengetahui semua bahwa ibunya selama ini juga merawat dia saat di rumah sakit tentu saja Shin memberitahu tentang ini agar wanita itu tidak bersedih terus untuk membuat Mariana luluh pada dirinya.
Kemudian setelah selesai makan malam, Sora kembali ke kamarnya tubuhnya terasa begitu lelah. Saat memasuki kamarnya ia di kagetkan oleh Kei yang sedang membaca buku di ranjangnya.
"Kau merindukan ku ya? Jujur aja jangan malu-malu?" Tanya Sora yang duduk di samping Kei.
"Aku cuma pengen ngobrol doang? Kegerean banget sih!" Sahut Kei.
Sora pun menenggelamkan tubuhnya di kasur empuk itu," Mau ngobrol apa??".
"Apa hubungan mu dengan Kak Shin?Dan di kamar mandi itu?"Membaringkan tubuhnya di samping Sora dan menatap nya begitu serius.
Sora yang tidak ingin Kei salah paham, Ia pun menceritakan kembali tentang kejadian saat bersama Shin di kamar mandi.
"Pfffft... Kamu benar-benar gak tahu malu?" Kei yang tertawa mendengar sebagian cerita itu.
"Dia itu nyebelin banget sih, Oh iya terimakasih sudah menunggu ku di rumah sakit dan boneka hiu nya aku suka banget" Seru bibir kecil wanita yang mengelus rambut Kei dengan lembut dan hangat yang mana membuat wajah itu mulai memerah.
Tiba-tiba ponsel Kei berdering, Seperti biasa ia mendapatkan telpon dari kekasih nya yang sedang berada di luar kota karena neneknya yang sedang sakit.
🙏
Mina-san
Maaf Author telat Update Episode 😭
Tapi Terimakasih sudah mendukung dan setia menunggu kelanjutan cerita ini yah ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments