Siapa Pelakunya

Dendy tidak bisa melihat kenapa ketiga temannya itu terkena Teluh. Tidak ada asap jika tidak ada api. Teluh di ciptakan dari orang yang membenci dan mengancam seseorang. Bisa suatu penyakit ataupun ancaman kematian.

Yang dapat dilihat adalah ada jejak rekam yang sama dengan dukun itu. Ada aura coklat keemasan di dalam diri ketiganya. Sama persis dengan aura yang keluar dari dukun tersebut. Lalu Dendy pun menanyakan sesuatu.

"Terlihat ada aura seperti asap atau bayangan yang keluar dari tubuh kalian bertiga. Berwarna coklat ke emasan. Apakah kalian pernah menyinggung seseorang? Atau berbicara kotor atau buruk tentang hal mistis?" tanya Dendy

Ketiganya berpikir keras. Sebelumnya memang mereka pernah bercerita tentang susuk yang digunakan salah satu artis.

"Cuma itu yang kami bicarakan. Saat itu juga ada teman lain yang nimbrung," ujar Nisa

"Memangnya kalian bercerita dimana?" tanya Dendy lagi

"Di teras rumah,"

"Sepertinya bukan itu. Karena jika benar itu pasti teman kalian yang lain pasti kena. Coba diingat-ingat lagi apakah kalian pernah melakukan kesalahan? Mungkin perkataan atau perbuatan. Di luar Kos?"

"Aduh nanti saja ceritanya bisa gak. Ini sakit banget," ucap Ambar yang mempunyai luka paling banyak.

Setelah hewan yang keluar dari benjolan itu, bukannya terasa membaik tetapi malah semakin sakit dan juga bau. Luka itu disertai nanah yang tak henti-hentinya keluar. Sampai mereka memperban bagian luka itu.

"Yasudah, saya cuma ingi berusaha membantu. Barangkali jika saya tahu permasalahan utamanya saya bisa menghentikan rasa sakit itu. Karena sesungguhnya Teluh itu masih melekat didalam diri kalian," ujar Dendy seraya tersenyum dan duduk kembali di Depan teras.

"Kamu nih, tahan sedikit dong. Kalik aja dia bisa bantu kita," ucap Asih yang sedikit kesal dengan Ambar.

"Begini saja nak ...siapa nama kamu tadi?" tanya Ibu Kos

"Dendy, Bu,"

"Ini karena saya tidak punya banyak waktu. Tetapi mereka sudah lama tinggal di tempat kos saya, sehingga saya sebagai yang empu kos juga merasa tidak enak. Jadi saya sempatkan untuk mengantar ke rumah sakit, tetapi tidak lama. Nah bagaimana jika kamu ikut dengan kami dan kita bicarakan sepanjang perjalanan kesana,"

"Maaf juga saya tidak bisa ikut, karena setelah ini saya harus pergi bekerja," Dendy bergantian beralasan padahal dia juga ingin bolos menemani Key.

"Kalau gitu saya minta nomer telepon kamu, jika kita mengingatnya nanti maka kita akan langsung menghubungi kamu," ucap Nisa

Dan Dendy pun memberikan kartu namanya, disitu tertera jelas pekerjaan serta namanya Reporter Dendy Saputra.

"Aneh, kenapa Ibu kos ini begitu baik ya. Padahal Teluh ini tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya,"

Setelah semuanya pergi Dendy tinggal sendirian di teras tersebut. Karena penghuni kos rata-rata mager di kamarnya masing-masing. Mereka akan keluar untuk mencari sarapan, makan siang, makan malam, atau jika berangkat kerja, berangkat kuliah. Selebihnya mereka lebih memilih di dalam kamar sepanjang hari bermain hape, bermain komputer dan tidur.

Dendy mendengar suara orang nembang lagi Jawa. Tidak jelas karena memang Dendy tidak begitu mengerti bahasa Jawa padahal Neneknya berasal dari Jawa asli.

Dendy menelusuri asal suara, ia melemparkan pandangannya ke semua arah.

Jujur saja meskipun pria itu tidak mengerti arti lagunya. Tetapi membuat orang yang mendengar yang mendengarkan lagu dari suaranya yang mendayu-dayu membuat Dendy menguap dan mengantuk.

"Yank....," panggil Key dengan merdu dan pelan

"Eh maaf yank aku ketiduran," jawab Dendy

Key tersenyum, rambutnya yang sedikit basah dia biarkan terlerai panjang dan aroma wangi menyeruak terhembus angin. Wajah Key berpancar sangat cantik dan bercahaya.

"Kamu cantik banget," ucap Dendy tersenyum kemudian berdiri membelai rambutnya

Key tersenyum lagi, membuat Dendy mengerutkan kening. Biasanya jika ia mengatakan pacarnya cantik, Key selalu berkata gombal-lah, ah yang bener lah dan lain sebagainya. Tetapi ini hanya tersenyum malu.

"Masuk yuk, gak ada orang," bisik Key mengajak Dendy dengan wajah sedikit nakal menggoda

"Mau ngapain di dalam, kan cowok gak boleh masuk," ucap Dendy

Key mendekat mengecup pipi Dendu seraya berbisik, " Aku mau kamu,"

Dendy mengerutkan dahinya sembari berpikiran nakal dengan maksud perkataan Key.

Aku mau kamu, batin Dendy

Pria itu tersenyum miring. Key menarik lengan Dendy untuk mengikutinya masuk ke dalam. Dendy canggung, seketika pikiran kotor merasuki dirinya.

Apakah Key ingin bercinta, ah gak mungkin batin Dendy lagi.

Sesampainya di kamar Key. Wanita itu langsung menutup pintu dan menguncinya. Membuat Dendy menoleh dengan pertanyaan lain.

"Kenapa dikunci?"

"Biar gak ada yang bisa lihat kita," bisik Key mencium bibir Dendy.

Dendy membalas ciuman Key, keduanya saling berpagut. Tetapi ada yang aneh, aroma nafas Key yang segar dan manis dan selalu membuat Dendy candu, kini berbeda seperti aroma melati dan sepet.

Key mencium Dendy tanpa lepas hingga mendorongnya ke tempat tidur. Dendy ingin menghentikan perbuatan Key tetapi wanita itu terlalu agresif dan naik ke atas tubuh Dendy. Tak hanya itu, Key mengambil tangan Dendy dan menyuruh pria itu untuk menyentuh kedua dadanya.

Kenyal dan lembut, Dendy tak pernah menyentuhnya. Tetapi dia tidak ingin hubungan percintaannya yang masih dalam tahap pacaran itu menjadi hubungan diluar batas. Dengan sadar Dendy menolaknya.

"Key maaf, kita tak seharusnya seperti ini," ucap Dendy.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya.

"Sayang, Kamu ngapain? Kamu ngomong sama siapa?" tanya seorang wanita

Dendy menoleh dan melihat wanita yang suaranya mirip dengan Key itu juga memiliki paras yang sama dengan Key. Lalu mana yang Key sebenarnya. Mana yang asli?

Dendy beranjak duduk dan melihat kearah Key yang berada didepannya.

Menghilang.

Tak ada siapapun didepannya.

Lalu kenapa dia ada diteras? Padahal tadi Dendy berada di kamar Key

Pria itu pun langsung sadar seketika. Jika dirinya hampir saja tertipu oleh ilusi gaib. Siapa yang telah menggoda Dendy? Berbagai pertanyaan ada di otaknya.

"Ah aku ketiduran. Mungkin mengigau," sahut Dendy

Tidak mungkin Dendy bercerita apa yang barusan dia alami. Berciuman dengan makhluk astral. Bisa-bisa Key marah besar. Terlebih lagi Dendy tidak tahu yang sebenarnya apakah dia beneran berciuman dengan wanita itu atau tidak. Tetapi rasanya sangat nyata.

Key menutup pintu kos dan menguncinya. Masing-masing penghuni kos memiliki kunci kamar dan kunci rumah cadangan. Sehingga jika mereka ingin pergi, harus mengunci rumahnya sendiri.

"Kita jadi bolos kan?" tanya Key

"Jadilah, emangnya mau kemana?" tanya Dendy.

Key berpikir sebentar lalu berkata, "Gimana kalau kita kerumah dukun tadi. Jujur aja aku gak tenang sebelum Teluh itu benar-benar hilang,"

"Bahaya ah main-main ke dukun," ucap Dendy

"Ya kita di depan rumahnya aja,"

"Key, dukun itu pasti punya khodam atau punya ilmu lain. Dia bisa tahu niat kita ke rumahnya. Apalagi hanya kalau kita mengawasi dia di depan rumahnya," ucap Dendy

"Toloooooong Toloooooong," suara seorang wanita meminta tolong

"Key ada yang minta tolong didalam kos kamu!" seru Dendy

"Ah gak ada,"

"Ada Key, masak kamu gak tahu," ujar Dendy

"Kamu aneh ahh, gak ada yang. Hemm pasti makhluk astral yang panggil kamu,"

"Eh," Dendy baru tersadar

"Kamu bener juga, tapi gak ada salahnya kan kamu buka pintu itu, aku kayaknya lagi ada di dua dimensi. Mungkin dia mau ngasih tahu petunjuk. Ini teriakannya masih kenceng Key," ucap Dendy.

Key kemudian membuka pintu rumahnya, sedikit aneh memang tetapi Key memakluminya karena pacarnya sekarang bisa melihat makhluk astral dan bisa berada di dimensi lain, dimensi gaib yang penuh energi mistis.

Asal suara teriakan itu berada di salah satu kamar yang saat ini tidak dipakai. Kamar itu sengaja di biarkan kosong dan Ibu penghuni kos tidak memperbolehkan siapa pun menempatinya apalagi membuka pintunya.

Dendy membuka kamar itu dengan menggoyang-goyangkan daun pintu, seraya mendorong. Percuma saja karena terkunci. Key juga tidak mempunyai kuncinya.

"Aku gak punya kuncinya," sahut Key

"Aku dobrak ya," ucap Dendy memundurkan langkahnya dan mencari ancang-ancang

"Jangan! Ibu kos udah pesan kita gak boleh buka kamar itu. Trus, nanti kalau rusak kita bisa kena marah gimana? Itu kan namanya....,"

Braaak

Terlambat sudah.

Dendy terlanjur mendobrak paksa pintu itu. Kenapa kamar ini dilarang terbuka. Rupanya ada makhluk pendendam di dalamnya. Makhluk astral yang seorang wanita itu telah terkunci dan tidak bisa menumpaskan dendamnya.

Dendy Ia melihat seorang wanita sudah bersimbah darah dengan bau busuk menyengati kulitnya. Lalat berterbangan disekitarnya.

Luka itu persis seperti apa yang dialami ketiga temannya. Luka bekas benjolan yang membusuk. Tetapi yang dialami wanita ini lebih parah bahkan sampai meninggal.

"Apa yang terjadi?" tanya Key pada Dendy ketika ia tahu Dendy membelalakkan matanya dengan sedikit rasa pilu.

"Dia korban Teluh pada saat itu," ucap Dendy

Inilah jawabannya kenapa Ibu kos itu sangat peduli ketika Teluh datang mengancam rumah itu kembali. Sampai sekarang tidak ada yang tahu. Siapa yang mengiriminya

Tak berapa lama pandangan Dendy berubah, dimensinya kembali ke jaman sekarang. Seorang wanita berparas cantik melayang mendekati Dendy sembari menangis.

"Bantu aku....Dia mengambil kesucianku hingga aku hamil.....Dia mengirimi ku teluh hingga aku mati.....dan Bayiku meninggal didalam kandunganku karena penyakitku yang tak kunjung sembuh....bantu aku....," Makhluk astral tersebut menangis darah. Wajah pucatnya menunjukkan kesedihan dan juga ada keinginan untuk membalaskan dendamnya.

"Siapa pelakunya," tanya Dendy pada makhluk itu.

Key tak bisa melihat makhluk itu, tetapi ia tahu dimana makhluk itu berada.

Terpopuler

Comments

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Makin pinisirin dakunya

2024-03-21

1

.

.

masih baca belum bisa komen

2023-07-20

0

.

.

Kan bener tuh setan yang goda Dendi bukan si Key

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Kesurupan
3 Kembali Kerasukan
4 Di Teror Roh
5 Melihat Setan
6 Kakek Misterius
7 Sedikit Petunjuk
8 Status Hubungan
9 Sumur
10 Terungkap
11 Wahana Permainan Angker
12 Penglihatan
13 Tumbal Selanjutnya
14 Next
15 Menendang Sesajen
16 Memutuskan Tumbal
17 Serangan Aneh
18 TELUH
19 Pelindung Gaib
20 Siapa Pelakunya
21 The Secret of Mystery
22 Nyinden
23 Sedikit Titik Terang
24 Terkuaknya Pengirim Teluh
25 Pernikahan Gaib
26 Nikah Dadakan
27 Malam Pertama
28 Warisan Khodam
29 Kepo Membawa Masalah
30 Harta Pesugihan Lenyap
31 Hamil Muda
32 Genderuwo
33 Akhir Cerita
34 Sepenggal Kepala
35 Satu Petunjuk
36 Dibawa Arwah
37 Arya Kembali
38 Tak Bisa Bersatu
39 Permintaan
40 Penyelidikan
41 Penyelidikan 2
42 Cari Aman
43 Tolong
44 Kinan Palsu
45 True Story
46 Perpisahan
47 Kehilangan
48 Badboy
49 Kebenaran
50 Rumah Makan Penglaris
51 DI MULAI
52 Beberapa Keanehan
53 Jin Kafir
54 Interview
55 Pertemuan
56 Waduh
57 Di Luar Nurul
58 Penuh Tanya
59 Skizofrenia
60 Penugasan
61 TKP
62 Tenggelam
63 Penglihatan
64 Terberat
65 Sisi Lain
66 Bertemu Kenalan
67 Dejavu
68 Alur Yang Berbeda
69 Tegang
70 Cerita Lalu
71 Bangku Kosong
72 Bus Angker
73 Akhirnya Terkuak
74 Gila
75 Berhenti Berharap
76 Awan Bereaksi
77 No Jejak
78 Resign
79 Gagal Resign
80 Mengakui Kesalahan
81 Penampakan
82 Kampung Genderuwo
83 Rumah Sakit Angker
84 Menimbang
85 Tak Disangka
86 Kecil Namun Berarti
87 Kemarahan Kinan
88 Kembali Ke Kampung Genderuwo
89 Sudah Jalannya
90 Rumah Camer
91 Judule Opo
92 Nasihat
93 Terima Kasih
94 Suka-Suka Pimpinan
95 Dipinang
96 Tambatan Hati
97 Sayang Camer
98 Ancaman
99 Kita Bikin Romantis
100 The End
101 Bonchap
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Kesurupan
3
Kembali Kerasukan
4
Di Teror Roh
5
Melihat Setan
6
Kakek Misterius
7
Sedikit Petunjuk
8
Status Hubungan
9
Sumur
10
Terungkap
11
Wahana Permainan Angker
12
Penglihatan
13
Tumbal Selanjutnya
14
Next
15
Menendang Sesajen
16
Memutuskan Tumbal
17
Serangan Aneh
18
TELUH
19
Pelindung Gaib
20
Siapa Pelakunya
21
The Secret of Mystery
22
Nyinden
23
Sedikit Titik Terang
24
Terkuaknya Pengirim Teluh
25
Pernikahan Gaib
26
Nikah Dadakan
27
Malam Pertama
28
Warisan Khodam
29
Kepo Membawa Masalah
30
Harta Pesugihan Lenyap
31
Hamil Muda
32
Genderuwo
33
Akhir Cerita
34
Sepenggal Kepala
35
Satu Petunjuk
36
Dibawa Arwah
37
Arya Kembali
38
Tak Bisa Bersatu
39
Permintaan
40
Penyelidikan
41
Penyelidikan 2
42
Cari Aman
43
Tolong
44
Kinan Palsu
45
True Story
46
Perpisahan
47
Kehilangan
48
Badboy
49
Kebenaran
50
Rumah Makan Penglaris
51
DI MULAI
52
Beberapa Keanehan
53
Jin Kafir
54
Interview
55
Pertemuan
56
Waduh
57
Di Luar Nurul
58
Penuh Tanya
59
Skizofrenia
60
Penugasan
61
TKP
62
Tenggelam
63
Penglihatan
64
Terberat
65
Sisi Lain
66
Bertemu Kenalan
67
Dejavu
68
Alur Yang Berbeda
69
Tegang
70
Cerita Lalu
71
Bangku Kosong
72
Bus Angker
73
Akhirnya Terkuak
74
Gila
75
Berhenti Berharap
76
Awan Bereaksi
77
No Jejak
78
Resign
79
Gagal Resign
80
Mengakui Kesalahan
81
Penampakan
82
Kampung Genderuwo
83
Rumah Sakit Angker
84
Menimbang
85
Tak Disangka
86
Kecil Namun Berarti
87
Kemarahan Kinan
88
Kembali Ke Kampung Genderuwo
89
Sudah Jalannya
90
Rumah Camer
91
Judule Opo
92
Nasihat
93
Terima Kasih
94
Suka-Suka Pimpinan
95
Dipinang
96
Tambatan Hati
97
Sayang Camer
98
Ancaman
99
Kita Bikin Romantis
100
The End
101
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!