Kakek Misterius

Keesokan harinya

Pukul 6 pagi, Key buru-buru pergi untuk mengejar liputannya. Dia harus mendapatkan berita kemudian melaporkannya melalui media televisi berita pagi.

"Dendy, aku berangkat dulu ya?" ucap Key seraya mengecup pipi Dendy.

Sedikit bau iler tapi Key menyukainya

Key pamit pada Dendy yang masih tidur di karpet dengan sarungnya. Kebiasaan Dendy setelah ibadah subuh dia tidur kembali sampai-sampai membawa sarungnya.

Wanita itu meninggalkan catatan kecil di selembar kertas dan meletakkannya di meja serba guna, serta meletakkan kunci kos di atasnya. Kemudian pergi dan mengunci pintunya dari luar.

Tak berapa lama, alaram ponsel milik Dendy bersuara kencang. Ia pun terbangun dan mendapati sosok Key yang sudah pergi.

"Hah aku ketiduran," gumamnya sambil menggaruk-garuk lehernya sambil menguap lebar.

Sebenarnya dia masih ngantuk. Dendy bergegas mandi, tetapi dia teringat akan kuntilanak yang duduk di closet. Tak lupa ia pun membaca doa sebelum masuk kamar mandi.

"Kalau tu Kunti nongol pas gue mandi gimana ya, hiyy..harus cepet-cepet nih," gumam Dendy

Dia pun mandi alakadarnya, memakai sabun sampai berbuih kemudian langsung di bilas, tanpa menggosok badannya. Dia juga tidak shampoan, sikat gigi juga tidak hanya memakai Listerine kumur-kumur lalu buang.

Aku harus ke rumah Bu Rosita dan bilang kalau pintunya rusak. Isu mengenai penyewa yang sering kabur itu rupanya bukan sekedar isu. Aku penasaran siapa roh pendendam itu? Apa ini ada kaitannya dengan penulis itu? batin Dendy sambil berkaca di dalam kamar mandi

Beberapa menit kemudian, pria itu keluar kamar mandi dengan memakai handuk dan tidak mengeringkannya sampai kering dahulu. Yang penting air tidak menetes kelantai. Kemudian memakai pakaian yang sudah ia bawa semalam secepatnya kilat.

Masih dalam keadaan sedikit basah, Dendy mengemudi dalam keadaan mobil terbuka, agar rambut dan badannya cepat mengering.

Ia pun sedang dalam perjalanan ke rumah Bu Rosita. Rumahnya sangat jauh dari rumah yang di sewa Dendy. Sangat pelosok dan memasuki area pedesaan.

Dendy sendiri belum pernah ke rumah nya, saat itu mereka hanya bertemu di rumah yang ingin disewakan. Bu Rosita memberi alamatnya yang ditinggalinya, agar jika terjadi sesuatu, Dendy bisa ke rumahnya sewaktu-waktu.

Tiba-tiba beberapa meter didepannya, ada seorang kakek tua yang terjatuh karena keberatan memanggul kayu bakar. Dendy turun dan menolong kakek itu.

"Mari Kek, saya bantu," tawar Dendy sambil mendekati sang Kakek.

Kakek itu hanya terdiam mematung saat melihat Dendy.

"Kamu harus pergi dari rumah itu, jika tidak, roh yang sering merasukimu, akan mengambil jiwa mu," ucapnya dengan wajah sangat serius dan misterius.

Setelah berucap tanpa sadar, kakek itu kembali memunguti kayu bakarnya.

"Apa yang kakek bicarakan?" tanya Dendy

"Uhuk-Uhuk," si kakek batuk karena sedang memiliki penyakit batuk.

"Kek...Jangan pergi dulu. Tolong jelaskan apa yang kakek maksud tadi? Berarti Kakek tahu dong tentang roh itu?" Tanya Dendy.

Kakek itu tidak menjawab, dia pergi setelah memunguti kayu bakar.

"Hemm...Bagaimana kalau saya antar dengan mobil saya kek? Itu mobil saya ada disana," ucap Dendy sambil menunjuk dan melihat ke arah mobilnya

Masih tidak ada jawaban, tetapi saat Dendy melihat kearah kakek itu kembali. Tak ada siapapun di depannya. Kakek itu tiba-tiba menghilang. Tidak mungkin kalau kakek itu berjalan cepat, karena barang bawaannya sangat berat.

"Astaghfirullah kemana hilangnya? Tuh kakek bukan setan kan? Masak siang bolong gini setan menampakkan diri?" ucap Dendy pada dirinya sendiri dengan tubuh meremang karena bergidik.

Sepanjang perjalanan Dendy sesekali merinding, karena di jalanan yang ia lalui banyak pepohonan, suara dedaunan yang tertiup angin dan suara-suara binatang kecil seperti jangkrik, kosong dan lainnya.

Sesampainya di rumah Bu Rosita.

"Bu, Maaf sebelumnya, saya tidak jadi menyewa rumah ibu. Dan saya juga ingin meminta maaf karena pintu kamarnya rusak. Saya tidak sadar saat itu karena kata teman saya, saya kesurupan," jelas Dendy dengan sungkan.

Dia duduk di kursi ruang tamu, rumah itu terlihat kecil namun memiliki pekarangan yang luas. Di teras rumahnya ada tiga kendaraan bermotor tetapi dia tidak melihat anggota rumah yang lainnya.

Dendy menunggu jawaban

"Hah kok bisa ya? Aduh, saya makin susah menyewakan rumah itu, padahal saya butuh uang. Apa tidak bisa nak Dendy mengurungkan niatnya. Nanti saya carikan orang pintar untuk mengusir penunggu disana," ucap Bu Rosita memberikan ide.

"Dan juga, gimana ya nak? Uang itu sudah saya pergunakan untuk membayar cicilan hutang," jelas Rosita

Sebenarnya Dendy enggan meninggalkan rumah itu. Tetapi dia sudah berjanji dengan Key. Apa boleh buat terpaksa dia harus mencari penyewa lain dan pembayaran melalui dirinya.

"Yasudah begini saja Bu, saya akan mencari penyewa lain. Tidak apa-apa kan?" usul Dendy

"Ya begitu saja. Terimakasih atas pengertiannya nak. Aduh maaf sampai lupa menyuguhkan minuman," Rosita melesat ke dapur menyiapkan minuman

"Tidak usah repot-repot Bu," ucap Dendy

"Ah tidak kok, sebentar saja," teriak Rosita karena sudah berada di dapur.

Dendy melihat album foto di meja ruang tamu yang memiliki rak kecil dibawahnya. Dan foto Rosita serta anaknya yang masih kecil. Lalu lembar kedua ada foto seorang laki-laki tampan

"Maaf nak hanya teh hangat saja, ini silahkan minum," ucap Rosita sambil menaruh minuman di meja

"Eh maaf ya Bu saya malah melihat-lihat album foto ini," Dendy meminta maaf, lalu Rosita menengok lembar album yang Dendy buka

"Itu suami saya yang menghilang 20 tahun lamanya. Namanya Arga Dintaka," sahut Rosita

"Arga Dintaka? Saya belum pernah mendengar nama penulis Arga, nama penanya Arga atau Dintaka?" tanya Dendy

"Nama penanya Dintaka,"

"Pantas sedikit tidak asing jika mendengar nama Dintaka. Tetapi rasanya saya pernah melihat fotonya. Hmm Bu saya minum ya. Karena setelah ini saya ada urusan," ucap Dendy

"Ya nak silahkan,"

Dendy kembali ke rumah yang ia sewa, Pria itu ingin mengambil barang-barangnya di dalam.

Saat anak kunci pintu ia masukkan, Dendy mendengar suara langkah kaki. Pria itu berhenti memutar kunci kemudian berbalik badan.

Kakek tua dengan janggut putih yang panjang dan memakai pecis hitam tiba-tiba ada dibelakang Dendy mengagetkan pria itu.

"Kyaaa," teriak Dendy terkejut hingga badannya spontan bergerak mundur.

Kakek tua dengan janggut putih yang panjang dan memakai pecis hitam tiba-tiba ada dibelakang Dendy mengagetkan pria itu

"Roh itu tidak akan diam, dia akan kembali merasuki dirimu. Karena darahnya mengalir didirimu," ujar si kakek

"Apa maksudnya Kek? Sebentar saya buka pintu dulu ya kita bicara didalam," tanya Dendy seraya memutar kunci dan membuka pintunya

Ia pun menyuruh si kakek untuk masuk, tetapi kakek itu sudah menghilang duluan.

"Astaga ini kampung setan apa ya? Kakek itu hilang terus," gumam Dendy

"Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya sebelum membuka pintu rumah.

Dendy masuk sambil mencerna ucapan sang kakek.

"Darahnya mengalir di Aku? Atau jangan-jangan Aku ini anaknya? Ah gak mungkin. Papa ada kok dan dia terus bersama Mama, waktu aku kecil sampe sekarang," batin Dendy

Terpopuler

Comments

Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ

Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ

kenapa ada nama Abang aq yang pertama juga 🤣

2024-01-16

0

Hanya.Seorang.Pendosa_

Hanya.Seorang.Pendosa_

rajin sholat, tapi pacaran ?

2023-11-02

0

NO NAME

NO NAME

kirain mandi ala kungpu 🙈

2023-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Kesurupan
3 Kembali Kerasukan
4 Di Teror Roh
5 Melihat Setan
6 Kakek Misterius
7 Sedikit Petunjuk
8 Status Hubungan
9 Sumur
10 Terungkap
11 Wahana Permainan Angker
12 Penglihatan
13 Tumbal Selanjutnya
14 Next
15 Menendang Sesajen
16 Memutuskan Tumbal
17 Serangan Aneh
18 TELUH
19 Pelindung Gaib
20 Siapa Pelakunya
21 The Secret of Mystery
22 Nyinden
23 Sedikit Titik Terang
24 Terkuaknya Pengirim Teluh
25 Pernikahan Gaib
26 Nikah Dadakan
27 Malam Pertama
28 Warisan Khodam
29 Kepo Membawa Masalah
30 Harta Pesugihan Lenyap
31 Hamil Muda
32 Genderuwo
33 Akhir Cerita
34 Sepenggal Kepala
35 Satu Petunjuk
36 Dibawa Arwah
37 Arya Kembali
38 Tak Bisa Bersatu
39 Permintaan
40 Penyelidikan
41 Penyelidikan 2
42 Cari Aman
43 Tolong
44 Kinan Palsu
45 True Story
46 Perpisahan
47 Kehilangan
48 Badboy
49 Kebenaran
50 Rumah Makan Penglaris
51 DI MULAI
52 Beberapa Keanehan
53 Jin Kafir
54 Interview
55 Pertemuan
56 Waduh
57 Di Luar Nurul
58 Penuh Tanya
59 Skizofrenia
60 Penugasan
61 TKP
62 Tenggelam
63 Penglihatan
64 Terberat
65 Sisi Lain
66 Bertemu Kenalan
67 Dejavu
68 Alur Yang Berbeda
69 Tegang
70 Cerita Lalu
71 Bangku Kosong
72 Bus Angker
73 Akhirnya Terkuak
74 Gila
75 Berhenti Berharap
76 Awan Bereaksi
77 No Jejak
78 Resign
79 Gagal Resign
80 Mengakui Kesalahan
81 Penampakan
82 Kampung Genderuwo
83 Rumah Sakit Angker
84 Menimbang
85 Tak Disangka
86 Kecil Namun Berarti
87 Kemarahan Kinan
88 Kembali Ke Kampung Genderuwo
89 Sudah Jalannya
90 Rumah Camer
91 Judule Opo
92 Nasihat
93 Terima Kasih
94 Suka-Suka Pimpinan
95 Dipinang
96 Tambatan Hati
97 Sayang Camer
98 Ancaman
99 Kita Bikin Romantis
100 The End
101 Bonchap
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Kesurupan
3
Kembali Kerasukan
4
Di Teror Roh
5
Melihat Setan
6
Kakek Misterius
7
Sedikit Petunjuk
8
Status Hubungan
9
Sumur
10
Terungkap
11
Wahana Permainan Angker
12
Penglihatan
13
Tumbal Selanjutnya
14
Next
15
Menendang Sesajen
16
Memutuskan Tumbal
17
Serangan Aneh
18
TELUH
19
Pelindung Gaib
20
Siapa Pelakunya
21
The Secret of Mystery
22
Nyinden
23
Sedikit Titik Terang
24
Terkuaknya Pengirim Teluh
25
Pernikahan Gaib
26
Nikah Dadakan
27
Malam Pertama
28
Warisan Khodam
29
Kepo Membawa Masalah
30
Harta Pesugihan Lenyap
31
Hamil Muda
32
Genderuwo
33
Akhir Cerita
34
Sepenggal Kepala
35
Satu Petunjuk
36
Dibawa Arwah
37
Arya Kembali
38
Tak Bisa Bersatu
39
Permintaan
40
Penyelidikan
41
Penyelidikan 2
42
Cari Aman
43
Tolong
44
Kinan Palsu
45
True Story
46
Perpisahan
47
Kehilangan
48
Badboy
49
Kebenaran
50
Rumah Makan Penglaris
51
DI MULAI
52
Beberapa Keanehan
53
Jin Kafir
54
Interview
55
Pertemuan
56
Waduh
57
Di Luar Nurul
58
Penuh Tanya
59
Skizofrenia
60
Penugasan
61
TKP
62
Tenggelam
63
Penglihatan
64
Terberat
65
Sisi Lain
66
Bertemu Kenalan
67
Dejavu
68
Alur Yang Berbeda
69
Tegang
70
Cerita Lalu
71
Bangku Kosong
72
Bus Angker
73
Akhirnya Terkuak
74
Gila
75
Berhenti Berharap
76
Awan Bereaksi
77
No Jejak
78
Resign
79
Gagal Resign
80
Mengakui Kesalahan
81
Penampakan
82
Kampung Genderuwo
83
Rumah Sakit Angker
84
Menimbang
85
Tak Disangka
86
Kecil Namun Berarti
87
Kemarahan Kinan
88
Kembali Ke Kampung Genderuwo
89
Sudah Jalannya
90
Rumah Camer
91
Judule Opo
92
Nasihat
93
Terima Kasih
94
Suka-Suka Pimpinan
95
Dipinang
96
Tambatan Hati
97
Sayang Camer
98
Ancaman
99
Kita Bikin Romantis
100
The End
101
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!