Dendy mendapatkan pujian dari teman-temannya. Misteri yang lama tersimpan kini terkuak. Ia tidak menceritakan soal kemampuannya yang bisa melihat makhluk gaib. Karena dia tidak ingin kelebihannya itu menjadi masalah atau Boomerang untuk dirinya sendiri.
Terkadang Pria itu bisa melihat makhluk astral dengan sangat jelas, terkadang pula ia tidak bisa karena makhluk itu enggan menampakkan diri. Dan ia bisa melihat sesuatu kejadian sebelumnya atau kejadian masa mendatang. Tetapi semua gambaran itu tidak jelas dan abstrak, hanya potongan secuil. Sehingga ia tidak terlalu meyakininya.
Di kantor, semua teman mengerubunginya dan bertanya bagaimana pria itu bisa menguak misteri itu. Kameramen serta atasannya ikut nimbrung bersama, setelah berita yang ia laporkan muncul di berbagai televisi.
"Wah bulan ini bonus untuk kamu ya Den," ujar pak Bos seraya menepuk pundak Dendy.
"Alhamdulillah, terimakasih pak,"
"Cari berita bagus lagi ya?" perintah si bos yang cuma tahunya beres
Padahal dia gak tahu, saat kesurupan itu Dendy ikut kesakitan. Si bos pergi dan masuk ke ruangannya setelah memberi pujian.
Tetapi sekilas Dendy melihat sesuatu di belakang punggung bosnya. Seperti anak kecil yang digendong dibelakang punggung. Tak pasti karena terhalang oleh teman-teman yang mengerubungi dirinya memberi selamat.
"Wah keren lu bro ngungkap misteri hilangnya seorang penulis yang ternyata korban pembunuhan. Kesurupan yang membuahkan hasil," puji Agus temannya Dendy yang juga berprofesi sebagai reporter kriminal.
"Yah kebetulan aja bro hehe eh makan yuk, gue traktir," ucap Dendy lalu mengajak temannya itu makan malam.
Key datang dan menghampiri Dendy, "Ikut dong,"
"Boleh," jawab Dendy
"Hmm ogah ah ntar jadi nyamuk," sahut Agus
"Kalau gak mau ikut yaudah,"
Tetapi akhirnya Agus ikut juga. Mereka pulang dari kantor mampir ke McD di seberang kantornya. Beberapa meter dari sana ada wahana permainan ditengah lapangan.
Wahana permainan itu ramai saat liburan, saat bulan puasa atau tahun baru. Jika hari biasa wahana tersebut sepi.
"Habis makan, kita mampir kesana yuk. Udah lama nih gak naik bianglala,"
"Jangan ahh, nanti perut kamu besar," sahut Dendy
"Maksudnya?" tanya Key dan Agus bersamaan.
"Kan biang...Lala, tingkiwingki, dipsi, PO ehhee," kekeh Dendy
"Huu garing," Key melempar tisu yang di gulung.
"Dengar-dengar nih tuh wahana makan tumbal tiap tahunnya," ucap Agus
"Ah masak sih kok gue gak pernah denger," ujar Key
"Ya pasti ditutupinlah sama pihak wahana itu. Dan lagi gak ada bukti kongkret kl mereka numbalin. Soalnya kesalahan ada pada pengguna wahana. yang gak pake sabuk pengaman lah atau tergelincir jatuh lah dan lain sebagainya,"
"Ya mungkin juga karena rame berdesak-desakkan," sahut Key
"Gue penasaran nih," sahut Dendy tiba-tiba
Sesampainya mereka di depan wahana, lumayan ramai. Agus dan Key masuk dengan tidak sabar. Sementara Dendy malah ingin mencari penampakan.
Plak
Seorang petugas satpam menepuk bahu seraya menegur Dendy untuk tidak berdiri didepan pintu masuk.
"Jangan di depan pintu mas," ucap Satpam dengan label nama Sapto.
"Oh iya maaf pak," Dendy tersenyum dan sedikit membungkukkan badan untuk meminta maaf sambil berjalan kedepan
Krek
Dendy seperti menginjak sesuatu dibawahnya, seperti bunyi tulang.
Sementara Key dan Agus yang ada didepannya memanggil Dendy untuk segera mendekat.
Lapangan wahana dengan sedikit cahaya remang sehingga jalanannya tidak begitu terlihat. Pria itu melihat kebawah memastikan apa yang ia injak.
Sepotong tangan anak kecil yang penuh luka berdarah dan mengeluarkan belatung dari lubang lukanya. Tangan itu begitu kurus dan kecil hampir tak memiliki daging.
Dendy melompat ketakutan dan dengan cepat menghampiri Key. Tangan kecil tersebut berjalan tanpa anggota tubuh lainnya.
"Key pulang aja yuk," ucap Dendy sedikit berteriak karena suaranya kalah dengan suara musik yang keras.
"Bentar sayang sekali aja aku mau naik wahana itu," seru Key seraya menunjuk wahana permainan yang ingin dinaikinya.
Saat Dendy melihat bianglala yang ditunjuk Key. Entah mengapa ia melihat aura kegelapan di tempat itu.
Key menarik tangan Dendy mengajaknya untuk masuk saat kapsul bianglala sudah terbuka untuk giliran mereka.
Key duduk disamping Dendy. Sementara Agus duduk di hadapannya.
Tiba-tiba, bau anyir menyeruak. Key yang tadinya merasa senang dan tidak merasakan aura mistis apapun, tiba-tiba menegang sembari memejamkan mata.
Sementara Agus mengeluarkan ponselnya dan bersiap memotret. Dia terus berbicara, entah apa yang dibicarakan temannya itu karena Dendy sama tegangnya dengan Key. Pria itu melihat penampakan di depannya, lebih tepatnya duduk disamping Agus.
Ada seorang laki-laki yang sekujur tubuhnya berdarah sepertinya korban yang terjatuh dari bianglala. Kepalanya pecah, terlihat ubun-ubunnya keluar. Sangat mengerikan dan bau karena kepalanya dipenuhi oleh belatung.
Dendy mencoba untuk tidak melihatnya tetapi di kapsul lain ada kuntilanak yang duduk manis dengan daster putih lusuhnya. Wajahnya tak jelas, rambutnya panjang terurai dan Dendy ketakutan pria itu juga memejamkan matanya sambil membaca sebuah ayat, tetapi lidahnya kelu seperti terpaku.
Berbeda dengan Key yang tidak bisa melihat makhluk tak kasat mata namun wanita itu bisa merasakan adanya roh disekitarnya.
" Woy, Key, Den....Kalian merem kenapa sih? Takut ya heleh naik bianglala kok takut. Tadi aja Lo maksa-maksa naik ini," ujar Agus
"Emangnya Lo ga liat Gus? Lo ga nyium bau anyir gitu?" tanya Dendy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Aisyah Azka
kesempatan nih buat si dendy dapat bonus lagi dia dari bos nya hehe
2024-07-27
0
Aisyah Azka
sebelas dua belas lah sama aku tapi pas aku punya anak udh gak bisa liat lagi cuman bisa merasakan kehadirannya dan mendengarkan doang kalo untuk melihat mah udh di tutup...
seru cerita nya semangat min /Drool//Kiss//Heart//Heart//Heart//Heart/
2024-07-27
5
Pak Yan
UNTUNGNYA PAS BUKA DN BACA CERITA INI..... HARINYA KEBETULAN LAGI SIANG.... DN DIRUMAH PON LAGI BANYAK ORGNYA , JADI NGGAK TAKUT BANGET DN JUGA ENGGAK JADI PARNOAN....... 🤔🤔🤔😲😲😲😲😲😨😨😨😨😫😫😫😫😫😫😫👌👌👌👎👎👎👎👎👍👍👍👍👍👍👍
2024-05-14
1