Sumur

Dendy ke kamarnya, terlihat sangat rapi. Biasanya kamar itu acak kadut, celana dan kaos bertebaran dimana-mana. Dan biasanya pula banyak kertas laporan yang salah ngeprint dia buntel dan di masukkan ke dalam keranjang sampah. Namun berceceran diluar tempat sampah tidak langsung masuk ke tempatnya.

Sang Mama rajin membersihkan kamarnya dan sekarang kamar itu bersih, wangi dan barang-barang, miliknya tertata lebih rapi

Dendy kekenyangan dan merebahkan dirinya diatas kasur sembari memberi kabar kepada sang pacar.

Inderanya merasakan ada sesuatu yang mengawasinya di atas lemari. Pria itu pun mendongakkan kepalanya dan melihat ke atas lemari

Kemudian lemarinya Dendy sedikit bergoyang, seperti ada yang menyenggol lemari tersebut. Dendy kemudian melihat lemarinya.

Tidak ada siapapun

Pria itupun kembali memainkan ponselnya.

Kemudian lemarinya Dendy sedikit bergoyang, seperti ada yang menyenggol lemari tersebut. Dendy kemudian melihat lagi ke arah lemarinya.

"Mungkin perasaanku aja," gumam Dendy

Tetapi kemudian dia merasa ada yang mengawasinya lagi diatas lemari. Dendy melihat ke atas lemari lagi.

Dan seorang kunti dengan wajah pucat dan mata menghitam, tersenyum kepadanya seraya melambaikan tangan dengan genit.Mirip Suzanna yang memanggil bang bokir hiiiihiiiiihiii

"Hiii...hii....," tawa khas kuntilanak

"Astaghfirullah," Dendy langsung memucat

Ia pura-pura memainkan ponselnya, sambil membaca ayat kursi dalam hatinya.

Tak berapa lama Mbak Kunti pun menghilang.

Korden putih yang tipis berkibar-kibar tertiup angin. karena jendela kamarnya masih terbuka. Dendy beranjak dari tempat tidur untuk menutup korden tetapi sebuah penampakan terjadi.

"Anjrit, Mbak jangan nakutin Napa!" Dendy sampai melompat terkejut, "Hiyy bikin jantungan aja mbak Kunti...sereeemmm,"

Dendy masih menggerutu

"Haduuh...Emang kudu di tutup nih mata batin, bikin deg deg serr,"

Gordyn telah ditutup dan suara bisikan pun terdengar.

"Kamu bisa melihat ku?" tanya mbak Kunti.

"Enggak," jawab Dendy

"Kamu bohong!" seru si Kunti dia menghilang dan mendekat ke hadapan Dendy, " Kalau kamu bisa melihat saya, saya mau minta tolong,"

"Saya juga minta tolong, tolong jangan nakutin saya," pekik Dendy

"Yaudah, ganteng-ganteng kok sombong, papayo," mbak Kunti menghilang lagi.

"Eh tapi mbak Kunti itu bisa bantuin aku gak ya? Ah gausah lah. Liat wajahnya serem," gumam Dendy.

Keesokan harinya.

Dendy semakin tidak tenang, pikirannya terus tertuju pada rumah angker yang ia sewa. Ada sesuatu yang membuatnya dan terus berbisik mendorongnya untuk kembali ke tempat tersebut.

Akhirnya Pria itu kembali kerumah sewaan itu sendirian. Tanpa teman karena dia tidak ingin melibatkan siapapun. Juga tanpa orang pintar atau paranormal lainnya

Sesampainya disana pukul empat sore.

Dendy segera turun dari mobil dan mencari petunjuk lain, barang atau apapun yang mencurigakan.

Dia seorang reporter kriminal yang terbiasa mencari mengumpulkan informasi dengan menyelidikinya terlebih dahulu, kemudian membuat berita dan melaporkan lewat stasiun televisi.

"Parang! Ya parang yang kulihat saat itu memiliki ukiran AD. Mungkin itu inisial Arga Dintaka," gumam Dendy dan berpikir jika dirinya harus menemukan parang yang ia lihat di bayangannya.

Beberapa menit kemudian, barang yang dicarinya nihil. Dendy pun merasa haus, dia segera ke dapur mengambil minum. Tetapi air nya habis.

Pria itu pun keluar dan mengambil air mineral kemasan botol yang ada di dalam mobilnya. Saat menutup pintu mobilnya dan berbalik, si kakek tua muncul kembali.

"Astaghfirullah, kek kenapa sih suka nongol dadakan," ucap Dendy

"Saya sudah bilang kamu jangan kesini lagi," pekik si kakek yang misterius.

Tak berapa lama seorang gadis cantik menghampiri sang kakek.

"Kakek! Ayo pulang..." gadis cantik itu menggandeng lengan si kakek dan menyuruhnya pulang. Ia kemudian melihat Dendy

"Eh mas... Maaf Mas ya, kalau kakek suka ngomong yang bukan-bukan jangan ditanggapin ya. Beliau hmm maaf, punya gangguan kejiwaan," jelas gadis itu

"Owh begitu iya Neng..maaf dengan neng siapa?" tanya Dendy

"Dilla, rumah saya dibelakang rumah ini, kalau begitu Saya permisi pulang dulu mas," ucap Dilla

Dilla yang menggandeng si kakek kemudian menariknya dengan pelan untuk pulang ke rumah, mereka melewati rumah yang disewa Dendy, lewat samping rumahnya

"Aneh, gangguan jiwa tapi ucapannya kok bener ya?" pikir Dendy

Dendy berjalan sedikit mengikuti Dilla yang sudah berjalan duluan.

Rumahnya katanya dibelakang. Dibelakang mana? Kok ga kelihatan, adanya pohon gitu.

Di daerah itu jarak satu rumah dengan rumah yang lain sedikit jauh. Dan rata-rata mereka memiliki pekarangan yang luas. Masih banyak rumput liar dan pepohonan dan jalanannya masih berupa tanah.

Dendy menelusuri rumah sewaan itu, ia lewat dari samping kemudian menuju ke belakang. Ada sebuah sumur tetapi sumur itu telah ditutup dengan semen.

"Kenapa sumur ini disemen? Apakah karena kering? Atau Dintaka di kubur didalam semen ini?" tanyanya pada diri sendiri

Saat Dendy menyentuh sumur itu, sesuatu merasuki dirinya. Dendy kesurupan lagi.

Pria itu sempat sadar dan berontak

Bola matanya berputar dan bahkan memutih semua kemudian ia terjatuh dan berguling-guling di tanah sembari berteriak-teriak. Tangannya memegang dan terlihat kaku, ia mencakar-cakar tanah serta rerumputan liar. Dendy dan roh itu beradu kekuatan siapa yang dapat mengambil alih tubuhnya.

Dendy tak bisa membaca ayat suci, lidahnya kelu, ucapannya tertahan di pertengahan. Hingga akhirnya sang roh pemenangnya.

Roh itu menguasai tubuh Dendy berjalan dengan cepat, lalu masuk kedalam mobilnya.

Mobilnya menyala sendiri tanpa ada kuncinya yang terpasang. Sang roh mengendarai mobilnya menuju rumah Rosita. Roh yang merasuki Dendy lantas menabrak pagar rumah yang terbuat dari kayu hingga mobilnya menghantam dinding rumah Rosita serta menghancurkan tanaman di pekarangannya.

Roh yang merasuki tubuh Dendy, penuh dendam amarah. Tetapi untung saja Adzan Maghrib berkumandang. Membuat sang Roh meninggalkan tubuh Dendy begitu saja. Dendy terjatuh di halaman pekarangan Ibu Rosita

Tak berapa lama Dendy tersadar karena aroma minyak angin menyengat hidungnya.

"Bu Rosita?" seru Dendy

Terpopuler

Comments

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

🤣 nah tuh jawab

2024-03-20

1

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

jd inget saat Suzanna panggil Bokir "Bokir kecuuuuuittttt" 🤣🤣🤣🤣

2024-03-20

0

Mulyati Wahyuni

Mulyati Wahyuni

hadeeh gambarx ilustrasi bikin spot jantung

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Kesurupan
3 Kembali Kerasukan
4 Di Teror Roh
5 Melihat Setan
6 Kakek Misterius
7 Sedikit Petunjuk
8 Status Hubungan
9 Sumur
10 Terungkap
11 Wahana Permainan Angker
12 Penglihatan
13 Tumbal Selanjutnya
14 Next
15 Menendang Sesajen
16 Memutuskan Tumbal
17 Serangan Aneh
18 TELUH
19 Pelindung Gaib
20 Siapa Pelakunya
21 The Secret of Mystery
22 Nyinden
23 Sedikit Titik Terang
24 Terkuaknya Pengirim Teluh
25 Pernikahan Gaib
26 Nikah Dadakan
27 Malam Pertama
28 Warisan Khodam
29 Kepo Membawa Masalah
30 Harta Pesugihan Lenyap
31 Hamil Muda
32 Genderuwo
33 Akhir Cerita
34 Sepenggal Kepala
35 Satu Petunjuk
36 Dibawa Arwah
37 Arya Kembali
38 Tak Bisa Bersatu
39 Permintaan
40 Penyelidikan
41 Penyelidikan 2
42 Cari Aman
43 Tolong
44 Kinan Palsu
45 True Story
46 Perpisahan
47 Kehilangan
48 Badboy
49 Kebenaran
50 Rumah Makan Penglaris
51 DI MULAI
52 Beberapa Keanehan
53 Jin Kafir
54 Interview
55 Pertemuan
56 Waduh
57 Di Luar Nurul
58 Penuh Tanya
59 Skizofrenia
60 Penugasan
61 TKP
62 Tenggelam
63 Penglihatan
64 Terberat
65 Sisi Lain
66 Bertemu Kenalan
67 Dejavu
68 Alur Yang Berbeda
69 Tegang
70 Cerita Lalu
71 Bangku Kosong
72 Bus Angker
73 Akhirnya Terkuak
74 Gila
75 Berhenti Berharap
76 Awan Bereaksi
77 No Jejak
78 Resign
79 Gagal Resign
80 Mengakui Kesalahan
81 Penampakan
82 Kampung Genderuwo
83 Rumah Sakit Angker
84 Menimbang
85 Tak Disangka
86 Kecil Namun Berarti
87 Kemarahan Kinan
88 Kembali Ke Kampung Genderuwo
89 Sudah Jalannya
90 Rumah Camer
91 Judule Opo
92 Nasihat
93 Terima Kasih
94 Suka-Suka Pimpinan
95 Dipinang
96 Tambatan Hati
97 Sayang Camer
98 Ancaman
99 Kita Bikin Romantis
100 The End
101 Bonchap
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Kesurupan
3
Kembali Kerasukan
4
Di Teror Roh
5
Melihat Setan
6
Kakek Misterius
7
Sedikit Petunjuk
8
Status Hubungan
9
Sumur
10
Terungkap
11
Wahana Permainan Angker
12
Penglihatan
13
Tumbal Selanjutnya
14
Next
15
Menendang Sesajen
16
Memutuskan Tumbal
17
Serangan Aneh
18
TELUH
19
Pelindung Gaib
20
Siapa Pelakunya
21
The Secret of Mystery
22
Nyinden
23
Sedikit Titik Terang
24
Terkuaknya Pengirim Teluh
25
Pernikahan Gaib
26
Nikah Dadakan
27
Malam Pertama
28
Warisan Khodam
29
Kepo Membawa Masalah
30
Harta Pesugihan Lenyap
31
Hamil Muda
32
Genderuwo
33
Akhir Cerita
34
Sepenggal Kepala
35
Satu Petunjuk
36
Dibawa Arwah
37
Arya Kembali
38
Tak Bisa Bersatu
39
Permintaan
40
Penyelidikan
41
Penyelidikan 2
42
Cari Aman
43
Tolong
44
Kinan Palsu
45
True Story
46
Perpisahan
47
Kehilangan
48
Badboy
49
Kebenaran
50
Rumah Makan Penglaris
51
DI MULAI
52
Beberapa Keanehan
53
Jin Kafir
54
Interview
55
Pertemuan
56
Waduh
57
Di Luar Nurul
58
Penuh Tanya
59
Skizofrenia
60
Penugasan
61
TKP
62
Tenggelam
63
Penglihatan
64
Terberat
65
Sisi Lain
66
Bertemu Kenalan
67
Dejavu
68
Alur Yang Berbeda
69
Tegang
70
Cerita Lalu
71
Bangku Kosong
72
Bus Angker
73
Akhirnya Terkuak
74
Gila
75
Berhenti Berharap
76
Awan Bereaksi
77
No Jejak
78
Resign
79
Gagal Resign
80
Mengakui Kesalahan
81
Penampakan
82
Kampung Genderuwo
83
Rumah Sakit Angker
84
Menimbang
85
Tak Disangka
86
Kecil Namun Berarti
87
Kemarahan Kinan
88
Kembali Ke Kampung Genderuwo
89
Sudah Jalannya
90
Rumah Camer
91
Judule Opo
92
Nasihat
93
Terima Kasih
94
Suka-Suka Pimpinan
95
Dipinang
96
Tambatan Hati
97
Sayang Camer
98
Ancaman
99
Kita Bikin Romantis
100
The End
101
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!