BAB 4

Keesokan paginya Emma baru tersadar dari pingsannya, ia mulai mengerjabkan matanya, Emma memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Dengan perlahan Emma membuka matanya, dia mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan itu.

"Ini dimana? kenapa kamarku berubah" gumam Emma yang belum sadar dengan kejadian semalam.

Lalu Emma duduk dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran ranjang sembari mengingat-ngingat kejadian semalam.

"Shittt... ini pasti di rumah tua bangka itu" umpat Emma.

"Aku harus mencari cara untuk keluar dari sini" Emma bermonolog.

Ceklek.....

Pintu kamar dibuka dari luar, terlihat seorang wanita paruh baya masuk dengan membawa baju ganti untuknya.

"Nona sudah bangun ya, lekas mandi setelah itu turun ke lantai bawah, karena tuan Darso sudah menunggu nona untuk sarapan pagi" ucap sang pelayan.

"Ck, siapa juga yang mau makan dengan tua bangka itu" cemoh Emma.

Jangankan untuk makan berdua, hanya melihat wajahnya saja sudah membuatnya muak.

"Bibi sarankan lebih baik nona menurut, daripada nanti nona terkena masalah" saran sang pelayan yang di tugaskan untuk melayani Emma.

"Hmmm"

Dengan malas Emma beranjak dari ranjangnya, ia mengambil baju ganti yang di bawa oleh pembantunya itu, setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Usai membersihkan tubunya, Emma mengambil baju gantinya,.

Emma tercengang melihat baju kurang bahan yang di siapkan untuknya.

"Dasar tua bangka Si*lan, tak tahu diri, aku sumpahin cepat mati" maki Emma.

Emma mendengus kesal, tak mungkin ia memakai baju yang semalam.

"Huff... terpaksa deh aku pakai baju kurang bahan ini,"

Emma memakai baju tersebut, lalu berdiri di depan cermin yang ada di kamar mandi.

"Ini mah sama saja kek ngga pakai baju, tapi mau bagaimana baju yang semalam sudah kotor" keluh Emma sambil menghela nafas pasrah.

Cklek.

Emma membuka pintu, dan keluar dari kamar mandi, ternyata sejak tadi sang pelayan masih setia menunggunya.

"Ayo nona, sekarang kita turun ke bawah, tuan sudah menunggu sejak tadi" ajak sang pelayan.

"Hmmm"

Emma mengikuti sang pelayan yang membawanya ke ruang makan.

Terlihat di Darso dan ke lima istrinya sudah duduk di kursi makan sambil menunggu Emma.

Darso di buat terpana melihat Emma sedang menuruni tangga dengan memakai pakaian seksi yang ia berikan tadi.

"Kau memang cantik, tak salah aku memilihmu" puji Darso dengan mengedipkan satu matanya menatap Emma.

Emma memalingkan wajahnya jijik, karena melihat tatapan genit Darso.

Setelah Emma mendekat, Darso berdiri.

"Dengarkan baik-baik, wanita yang ada di hadapan kalian ini namanya Emma, dia calon istriku, besok kami akan menikah.

"Jika kalian ada yang tidak setuju dengan keputusanku, maka kalian boleh angkat kaki dari rumah ini" tegas Darso.

Emma tercengang mendengar Darso menyebut dirinya calon istri.

"Siapa yang kau bilang calon istri hah" sahut Emma marah.

"Aku sudah membelimu, itu artinya kau menjadi milikku sepenuhnya, dan aku bebas melakukan apapun sama kamu" ucap Darso tegas.

"Tapi aku tak sudi menikah denganmu tua bangka, kalau kau mau kau bisa menikahi si Eva itu," sahut Emma tak terima.

Darso mendekati Emma lalu menjambak rambut Emma, hingga membuat kepala Emma menegadah ke atas.

"Sssttttt.... " desis Emma sakit.

"Turuti semua kemauanku, atau aku akan membunuhmu" ancam Darso menatap Emma dengan wajah bengisnya.

"Lebih baik aku mati, dari pada harus menikah sama orang sepertimu" sahut Emma dengan berani, bahkan ia tak meneteskan air matanya sedikitpun.

Kalau pun mati tak masalah bagi Emma, dia di dunia ini juga cuma sebatang kara, jadi tidak akan ada yang menangisinya ketika dia meninggal.

"Bawa dia ke kamar dan kunci pintunya" titah Darso sambil menghempaskan tubuh Emma ke lantai.

Anak buah Darso membawa Emma ke kamar yang semalam ia tempati, meskipun Emma terus memberontak tapi mereka terus menyeret tubuh Ema dengan cara paksa.

Ke lima istri Darso hanya bisa melihat sjaa tanpa berani ikut campur.

Tentu mereka tak berani ikut campur, mereka takut kalau Darso akan menyiksanya juga.

Sebenarnya mereka sudah muak dengan tingkah Darso, mereka semua bertahan karena faktor ekonomi. terserah Darso mau ngapain yang penting Darso masih mencukupi kebutuhan kelima istrinya tersebut.

Mereka akhirnya sarapan pagi tanpa Emma, ruangan itu berubah hening, yang ada hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.

Selang beberapa menit akhirnya mereka menyelesaikan sarapannya.

"Kamu bawakan Emma makanan ke kamarnya" perintah Darso kepada istrinya yang bernama Laela, dia merupakan istri Darso yang nomor 3.

"Iya sayang" sahut Laela.

"Selama aku tak ada di rumah, kalian harus menjaga Emma supaya tidak kabur dari rumah ini" perigatnya kepada kelima istrinya.

Mereka semua kompak menganggukan kepalanya.

Setelah Darso pergi, Laela membawakan makanan ke kamar Emma.

Ceklek....

Pintu terbuka, terlihat Emma sednag duduk termenung sambil duduk di atas meja, ia meratapi nasibnya.

"Makanlah," perintah Laela.

Emma menoleh, ia melihat Laela yang sedang menyusun makanan di atas meja.

"Apa kau setuju jika melihat suamimu itu menikah lagi?" tanya Emma penasaran.

Laela mendudukan bokongnya di tepi ranjang.

"Istri mana yang setuju jika melihat suaminya terus menikah dengan orang lain, aku rasa semua wanita di dunia ini tidak ada yang setuju jika melihat suaminya menikahi wanita lain." jawab Laela.

"Bagus, kalau begitu bantu aku kabur dari sini, agat suamimu itu tak menikah lagi" pinta Emma.

Bersambung

Terpopuler

Comments

༺☁ᥫ᭡ᷞᎥͣɾᷡ𝕦ͨͥͥͥ ꙶͭ ͭ💙༻

༺☁ᥫ᭡ᷞᎥͣɾᷡ𝕦ͨͥͥͥ ꙶͭ ͭ💙༻

visualnya gak ada yang lebih girly gitu.. ini sih kayak tante² HOMBRENG 😂

2023-09-04

2

Mamah Mumtaza

Mamah Mumtaza

lanjur thor up yg bayak thorr .semangat buat cerita yg baru

2022-11-24

2

Agatha Novelia

Agatha Novelia

lanjuttt thorrr

2022-11-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!