BAB 2

Sedangkan di tempat lain, di tengah berita duka yang melanda putri sambungnya atas kematian ayahnya yang tak lain suami Eva, Eva justru sibuk bertaruh di meja kasino.

Ia mempertaruhkan semua aset yang di milikinya. Eva terobsesi ingin menjadi orang kaya tapi tidak mau berproses, dia ingin hasil dengan cara yang instan.

Padahal selama ini Aditya selalu mencukupi kebutuhan Eva, namun istrinya itu tak pernah merasa cukup, selalu merasa kurang, kurang, dan kurang.

Sudah dua hari ini Eva tidak pulang, bahkan ia tak memperdulikan kondisi suaminya yang sedang sakit, tak sedikit pun dia menanyakan keadaan suaminya kepada pelayan pribadi suaminya, atau Emma putri sambungnya. Sampai sekarang Eva juga belum tahu kalau suaminya sudah tiada. Dia justru asik dengan kesenangannya,

Clarissa juga sama saja, ia lebih suka

bersenang senang daripada mengurus ayah sambungnya itu.

"Kau sudah kalah nyonya" ucap seorang bandar judi.

"Aku belum kalah" kekeuh Eva.

"Memangnya apa yang bisa kau pertaruhkan di sini, bahkan semua uang yang kau bawa sudah habis tanpa sisa, sertifikat rumah pun sudah kau jadikan jaminan" remeh sang bandar dengan senyum meremehkan Eva.

"Bukankah kamu mempunyai dua putri. Berikan salah satu putrimu maka aku akan memberikanmu sejumlah uang, atau aku akan mengembalikan sertifikat rumahmu kembali." tawar sang bandar sambil tersenyum licik menatap Eva.

"Bagaimana" imbuhnya

Eva diam sejenak, memikirkan kata-kata sang bandar judi tersebut. Seketika bibir Eva melengkung ke atas, seolah tercerahkan dengan ide sang bandar judi.

"Penawaran yang menarik" sahut Emma dengan bibir tersenyum.

"Berapa kau akan membayarku, jika aku memberikan salah satu putriku" tanya Eva mencoba mengajak sang bandar judi bernegosiasi.

"Berapa nominal yang kau minta" bukannya menjawab pertanyaan Eva, sang bandar judi yang bernama Darso malah seperti menantang Eva.

"Tentu saja aku minta mahal, karena putriku masih murni" balas Eva.

"Tak masalah, berapapun yang kau minta..aku akan membayarmu, karena aku sudah mulai bosan dengan semua istriku" ucap Darso sambil menyunggingkan bibirnya.

Darso terkenal sebagai bandar judi dan juga hoby menikah,dia tidak pernah merasa puas dengan istri-istrinya, padahal dia sudah mempunyai 5 istri.

Tak jarang Darso juga sering menyewa ja*ang untuk memuaskan birahinya.

"Beri aku 50 milliar, baru aku akan memberikan putriku" ucap Eva sambil menunjukkan foto Clarissa dan juga Emma. Eva meminta Darso untuk memilihnya.

"Aku memilih foto putrimu yang kedua" ucap Darso seraya mengembalikan ponsel Eva.

Darso memilih foto kedua yaitu Emma, Darso yang sudah bermain dengan banyak wanita, hanya dengan melihat foto saja dia sudah bisa menebak, tdia tahu mana yang masih murni dan mana yang sudah terkontaminasi oleh banyak pria.

"Deal" Darso dan Eva bersepakat.

Eva memang sudah hilang akal, bahkan putri kandung sendirinya pun ia tawarkan ke bandar judi tersebut.

Beruntung Darso memilih Emma bukan Clarissa putri kandungnya, pikir Eva.

Bahkan dengan perginya Emma bersama Darso, ia bisa mempunyai alasan untuk mengelola perusahaan suaminya nantinya.

Darso memanggil anak buahnya untuk menyiapkan uang sesuai dengan jumlah yang Eva minta.

"Kamu siapkan uang untuknya" ucap Darso kepada salah satu orang kepercayaannya.

"Siap tuan" sahut anak buah Darso.

"Kapan aku bisa mengambil putrimu itu?" tanya Darso.

"Kapanpun kau mau, kau bisa datang ke rumahku untuk mengambilnya, yang penting kamu tidak mengingkari kesepakatan kita" kata Eva.

Darso mengangguk setuju.

*

*

Kini Emma sedang berada di pemakaman berdua bersama pelayannya yang setia menemaninya, karena peziarah yang lain sudah pada pergi meninggalkan area pemakaman.

Emma memakamkan ayahnya di sebelah makam mamanya. sesuai permintaan Ayahnya sebelum meninggal.

Emma jongkok sambil mengusap nisan ayahnya dengan pandangan kosong.

"Ayo non kita pulang, sebentar lagi akan turun hujan" ajak sang pelayan yang tak tega meninggalkan Emma sendirian.

"Sebentar lagi bi, Emma masih ingin di sini bersama ayah" sahut Emma dengan air mata yang tak berhenti menetes.

"Ikhlaskan non, tuhan lebih sayang sama ayah non Emma, makanya ia mengambil ayah non lebih dulu , sekarang ayah non Emma sudah tidak merasa sakit lagi. mungkin ini yang terbaik untuk beliau, karena selama ini beliau sudah menderita karea penyakit yang dideritanya selama ini" kata sang pelayan mencoba menguatkan Emma.

"Kasihan ayah bi, bahkan di akhir hidupnya tak sedikitpun mama Eva menemaninya, hiks.. hikss, dia perempuan egois bi, hanya mementingkan dirinya sendiri" ucap Emma menangis sekaligus menahan amarah.

Sang bibi menghela nafas panjang, dia juga berpikir kalau nyonya nya itu keterlaluan, tak sedikitpun dia mencemaskan suaminya.

"Biarkan saja non, yang penting non Emma selalu ada di sisi beliau, pasti beliau bangga dengan non Emma, tuan juga pasti senang karena sudah bisa bertemu nyonya Azkia di sana. " ucap pelayan menghibur Emma.

Emma mengangguk kecil.

Meskipun Ayahnya menikah lagi dengan Eva, tapi ayahnya tak pernah sekalipun menghapus rasa cinta untuk almarhumah ibunya. Almarhumah ibunya mempunyai tempat sendiri di hati ayahnya.

Setelah merasa puas berada di pemakaman Ayahnya, akhirnya memutuskan pulang kerumah.

"Selamat tinggal ayah, semoga ayah tenang di sana, ayah tak perlu mengkawatirkan Emma, karena Emma di sini baik-baik saja. Nanti Emma akan selalu mengunjungi ayah dan juga mama." pamit Emma.

Emma dan bibi pergi menuju rumahnya, setibanya di rumah ternyata Eva sudah pulang lebih dulu.

Emma mencoba menetralkan emosinya ketika melihat Eva. Dia tak ingin bertengkar di saat lagi dalam suasana berduka.

"Dari mana saja kalian hah" sentak Eva.

"Dari pemakaman" jawab Emma singkat.

"Apa pak tua itu sudah meninggal, makanya kalian pergi ke pemakaman" terka Eva.

Sebenarnya Eva kaget waktu pulang ke rumahnya, dia melihat bendera kuning yang terpasang di depan rumahnya.

Tapi bukan Eva namanya kalau dia merasa sedih, dia justru berharap kalau yang meninggal itu suaminya, dan ternyata harapan Eva menjadi kenyataan.

Emma mengepalkan tangannya erat hingga hingga buku tangannya memutih.

Ia sekuat tenaga menahan emosinya.

"Kenapa kalian diam saja, apa ucapanku barusan itu benar" ucapnya lagi.

"Tuan Aditya baru saja di makamkan nyonya, apa nyonya tak ingin ziarah ke makam tuan Aditya" sahut sang pelayan mewakili Emma.

"Ck, baguslah kalau dia sudah meninggal, dari pada terus hidup tapi menyusahkan, lebih baik dia mati kan" tak sedikitpun Eva merasa sedih atas kematian suaminya.

Plakk

"Tutup mulutmu nyonya Eva! jangan sampai aku merobek mulut busukmu itu" ucap Emma sambil menunjuk wajah Eva dengan jari telunjuknya.

Eva mengepalkan tangannya, sedangkan tangan yang satunya memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang ia terima dari Emma.

Semenjak Eva tak memperdulikan ayahnya lagi, Emma sudah menghilangkan rasa hormatnya kepada Eva. Dia juga sudah tidak mau lagi memanggil Eva mama seperti dulu, Dia sudah sangat benci dengan ibu sambungnya itu.

🌹🌹

Sedangkan di tempat lain, seorang pemuda tampan yang berprofesi sebagi bodyguard sedang menunggu anak majikannya di dalam mobilnya.

Max harus memastikan keselamatan Reva putri sambung Arsen.

Selang sepuluh menit kemudian Reva keluar bersama Reynand, mereka berdua berjalan beriringan menghampiri mobil Max.

Tok

Tok

Tok

Reva di bantu Reynand mengetuk kaca mobil milik Max, Max ketiduran akhirnya membuka matanya.

Klek

"Om Max tidur ya, om Max kalau lagi kerja tidak boleh tidur, nanti kalau Reva di culik orang jahat om Max nda bisa lihat" tegur Reva kepada sang bodyguard.

"Iya nona, om Max tidak akan mengulanginya lagi" Sahut Max

Dia memang tadi merasa sedikit mengantuk, akibat semalam tidur terlalu larut. makanya dia memejamkan matanya sebentar sambil menunggu Reva pulang sekolah.

"Sekarang kita ke kantor papa om, Reva di kasih tugas sama mama suruh jagain papa" titah Reva.

"Ngapaim di jagain, kan papamu sudah tua, mana ada yang mau menculiknya" sahut Max sambil menyetir mobilnya.

"Di kantor papa ada pelakor om, makanya Reva harus menjaganya" ucap Reva.

Max menggelengkan kepalanya, ia merasa aneh dengan sang nyonya yang melibatkan putrinya untuk membasmi pelakor.

Bersambung

Jangan lupa like

koment

vote

Gift

Happy reading guys🙏

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

wahhhh ternyata Emma korban kekejaman ibu tiri yg biadab

2024-06-20

0

Melani Sunardi

Melani Sunardi

lanjutan dari baby girl ..... terima kasih thor......

2024-05-07

1

Yani

Yani

nich cerita nya kyk novel sebalh,jagain ank. bos yg super,, pinter dan gems

2023-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BaB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 Promo
137 promo
Episodes

Updated 137 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BaB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
Promo
137
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!